Share

Lingkungan buruk

"Tumben lo Ya gak bawa motor? Disita bokap ya?" sindir Guntur saat mereka baru saja keluar dari kampus setelah asik nongkrong di kantin sebelah.

"Gue jual," jujurnya dengan menjitak kepala Guntur.

"Lah, kenapa dijual?" kaget Marteen.

Ayana menggeleng,sebagai jawaban. Tidak mungkinkan jika harus memveverkan alasannya.

Asep yang mendengar hal itu nampak tenang mendekat kearah Ayana. "Lo lagi butuh duit? Kenapa gak bilang sama kita?" tanya Asep lembut.

"Enggak kok, gue bosan aja sama tuh motor" jawab Ayana cepat.

Marteen tersenyum jail, sebelah matanya mengerling. "Kode nih, udah bosan bawa motor sendiri" sindir Marteen.

"Oh neng Aya pengen ya di bonceng sama Aa Guntur" sela Guntur dengan tersenyum puas.

"Sial! Enggak-enggak," ucap Ayana cepat.

"Aduh, gak usah malu. Bilang aja, Aa Aya pengen diboncengin gitu" goda Guntur membuat tawa mereka pecah.

"Apaan lo Tur, gue gak selebay itu!" protes Ayana dengan tangan mengep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status