Share

Pernyataan Rena

Part: 22

***

Aku dan Dokter Wiliam mengobrol di ruang tamu. Perasaanku menjadi tak karuan, antara gugup dan senang.

"Sebenarnya saya ingin mengatakan ini dari jauh hari, tapi merasa sungkan," ujar Dokter Wiliam.

"Katakan saja, Dok!" Aku mencoba bersikap tenang.

"Dari awal kamu pindah ke sini, saya sudah menaruh simpati padamu."

"Simpati? Saya rasa itu wajar, karena dokter mengetahui masalah saya yang sebenarnya," paparku.

"Iya memang, tapi lebih tepatnya saya menaruh hati padamu."

Deg!

Dentak jantungku mulai tak terkontrol lagi, apa sekarang aku tengah bermimpi?

"Tetapi bukankah ...."

"Rena?" Dokter Wiliam memotong kalimatku.

Aku mengangguk, karena aku fikir Dokter Wiliam menyukai Rena.

"Saya hanya menganggap Rena sebagai teman biasa. Kemarin saya mengajaknya pergi untuk menceritakan tentang ini. Jika tidak percaya tanyakan saja padanya," papar Dokter Wiliam.

Aku tersenyum senang, rasanya hatiku dipenuhi bunga-bunga.

Namun bagaimana dengan Rena?

Apa perubahan sikapnya karena ini?

"Lal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
YanieAbdullah5
seharusnya suci lebih mengetahui karakter Rena, apakah Rena jujur atau berbohong ? klo jadi suci lebih baik melepas cowok dari pada melepas sahabat .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status