Share

Jeung Eda

Aku berjalan mengikuti kedua perempuan yang membuatku hampir kena perlakukan kekerasan dalam rumah tak bertangga. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. 

"Emak kirain penyakit pelit suami kamu kambuh dan membentak-bentakmu. Makanya emak khawatir saat mendengarmu sedang menangis. Tangis haru rupanya," ujar Emak diselingi tawa. Emak kepo banget sih. Padahal, Rika lagi nyaman-nyamannya dipelukanku. Gagal deh semua. 

"Tumben masak cepat, Mak? Biasanya barengan sama menantunya? Apa karena Rika sariawan?" tanyaku. Emak memang baik pada istri dari anaknya ini. Selalu pengertian dengan kesusahan menantunya dan tahu juga cara menyusahkan anaknya. Emak tak berperikeanakan. Selalu menantu perempuannya yang benar. Nepotisme sesama kaum hawa.

"Ya, gapapa. Emak juga pernah muda. Kirain pagi ini kalian keramas, makanya Emak cepat  masak. Kasihan kalau Rika kelaparan karena mandi kedinginan.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status