Share

Bab 16

Empat hari sudah aku dirawat Lani. Talak, juga tidak lagi menjadi pembahasan. Walaupun dia menjaga jarak, tapi perlakuannya tidak. Tetap lembut dan penuh kasih sayang. Orang tuaku juga merasa senang di sini. 

Lani tersenyum, tertawa, bercanda denganku seperti tidak ada apa-apa. Tapi ketika di dalam kamar, dia berbeda. Lani murung dan diam. Kami tidur bersisihan tapi tidak berkomunikasi. 

Aku sering mengajaknya ngobrol, tapi hanya menimpali seperlunya. Kamar ini dingin, rumah ini mati. Aku rindu Laniku. 

Tengah malam aku terjaga. Melihat Lani memanjatkan doa dalam salatnya. Sangat khusyuk. Tidak berapa lama dia mengambil gawai di sebelahnya. Membaca sesuatu entah apa. Dia tersenyum manis, sangat manis. Senyum yang aku rindukan. 

Beberapa menit berikutnya ada panggilan masuk. Jelas aku dengar ada nada pasrah di sana. Mungkin ayah Lani yang berbicara.

[Inggih, Yah. Lani akan segera pulang. Tapi harus menyelesaik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status