Share

Bab 17

Limbung aku berjalan menuju rumah kontrakanku dengan Sofi. Begitu masuk, seperti biasa rumah berantakan. Aku baru menyadari kalau Sofi sangat berbeda dengan Lani. 

Niat untuk beristirahat malah jadi bersih-bersih. Entah kemana Sofi. Rumah tidak terkunci, sampah di sana sini. Piring kotor dimana-mana. Untungnya pundak sudah tidak begitu sakit,  masih bisa dikompromi.

Gawai Sofi tergeletak di bawah depan tivi. Aku mengambilnya kemudian meletakkan di atas kursi. Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk. Penasaran aku buka. Terdapat chat yang lumayan panjang.

[Sof? Bagaimana? Polisi itu sudah bisa dihubungi?]

[Belum, Pak. Mungkin dia sudah mati!]

[Waah, kalau mati, Bapak sama Makmu nggak bisa beli sawah]

[Tenang, Pak. Aku masih punya cara lain. Anaknya kan masih aman di perut]

[Ya sudah, apa perlu ditambah lagi yang lebih dahsyat, supaya suamimu itu tambah klepek-klepek?]

[Boleh, Pak. Yang bisa ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status