Cincin Kedua

Cincin Kedua

By:  Reinsha4  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 ratings
22Chapters
3.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang polisi bernama Bobby menikah diam diam dengan wanita lain tanpa sepengetahuan Lani istrinya. Beberapa bulan kemudian, Lani menyadari kelakuan suami yang berbeda. Melalui gawai Bobby, Lani mulai melacak adanya perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Hingga akhirnya dia mengetahui kenyataan pahit yang ada. Lani mundur dari hubungan segitiga yang dialaminya, kemudian mengajukan cerai. Dalam proses perceraian, Lani ternyata hamil tapi dia tutupi kehamilannya.

View More
Cincin Kedua Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Affad DaffaMage
Semangat Kak!
2023-11-06 13:16:43
0
user avatar
Dwi Novita
season ke-2 nya kapan Thor,,,?
2023-01-07 10:09:30
0
user avatar
Wee Dee
semangaattttt. ditunggu lanjutannya kak
2021-11-03 00:57:35
0
user avatar
Enik Wahyuni
semangat kak, keren
2021-10-30 11:58:55
0
user avatar
Mawar_Biruku02
semangat kak
2021-10-30 11:40:21
0
user avatar
Sifa Syafii
Semangat, Thor!
2021-10-30 11:00:38
0
user avatar
Banin SN
Cahpternya masih sedikit thor... ayo.ditambahin yg banyak yaaa
2021-10-30 10:49:10
0
user avatar
Archie Romadhoni
semangat thor, lanjutkan.
2021-10-29 03:16:28
0
user avatar
Ramdani Abdul
keren kak, lanjut
2021-10-28 18:42:53
0
user avatar
Reidan
kereeeeeeennnn
2021-10-28 18:20:27
0
user avatar
Okta Diana
Lanjut! Semangat nulisnya Kak!
2021-10-28 18:16:30
0
user avatar
NawankWulan
Lanjut, Kak ...️
2021-10-28 17:34:57
0
user avatar
Aina D
keren kak, ditunggu kelanjutannya
2021-10-28 17:29:40
0
user avatar
Restiani
semangat nulisnya kak ...
2021-10-26 14:47:19
0
user avatar
imam Bustomi
Bobby oh bobby kau polisi yang........ Ah sudahlah, aki gregetan... Up lagi ya Thor, ditunggu
2021-10-23 10:49:29
0
  • 1
  • 2
22 Chapters
Bab 1
🍁🍁🍁 Pagi ini aku gugup. Beberapa jam lagi adalah pernikahanku dengan Mas Bobby. Seorang polisi berpangkat briptu. Jangan tanya briptu itu apa, pokoknya itulah.. Yang penting kan polisi. Ye kan? Sebenarnya ini adalah pernikahan kedua. Aku janda beranak satu. Walaupun janda, tapi rasa seperti bukan janda. Auw. Kalau diingat-ingat, pertemuanku dengan Mas Bobby tanpa sengaja. Tiap pagi, dia sering banget ngopi di warung kopi, sebelah salon kecantikan tempatku bekerja. Waktu itu Cece yang punya salon minta dibelikan kopi. Biasanya Kang Karman si tukang parkir yang berangkat, tapi entah kenapa dia belum kelihatan sama sekali, akhirnya akulah yang disuruh. "Mas, kopi satu!" pesanku.  "Buat Cece ya?" tanyanya kembali. "Iya." jawabku singkat. Sambil menunggu pesanan, kuamati sekeliling, ternyata rame juga. Kuketuk-ketukkan jari ke meja sembari berdendang lirih.  
Read more
Bab 2
🍁🍁🍁🍁Pagi ini aku gugup. Beberapa jam lagi adalah pernikahanku dengan Mas Bobby. Seorang polisi berpangkat briptu. Jangan tanya briptu itu apa, pokoknya itulah.. Yang penting kan polisi. Ye kan? Sebenarnya ini adalah pernikahan kedua. Aku janda beranak satu. Walaupun janda, tapi rasa dijamin mantul, masih menggigit, au!  🍁🍁🍁🍁 "Mas? Besok kan lepas dinas, bagaimana kalau kita ke dokter kandungan? Kan sudah janji waktu itu?" Pintanya dengan nada hati-hati.  "Eng.. Anu Dek, lihat besok ya?" Dengan nada suara terbata-bata. "Kenapa? Mas gak bisa ya?" Pertanyaannya seolah meminta kepastian. "Eng.. Itu.. Itu.. Takut tiba-tiba ada telepon dari komandan." "Masa' tiap lepas dinas masih disuruh kerja terus Mas? Terus kapan kita ke dokternya?" "Ya kan, Mas bilang lihat besok? Kamu juga ngerti kan resikonya nikah dengan aparat
Read more
Bab 3
🍁🍁🍁🍁Pagi ini aku gugup. Beberapa jam lagi adalah pernikahanku dengan Mas Bobby. Seorang polisi berpangkat briptu. Jangan tanya briptu itu apa, pokoknya itulah.. Yang penting kan polisi. Ye kan? Sebenarnya ini adalah pernikahan kedua. Aku janda beranak satu. Walaupun janda, tapi rasa dijamin mantul, masih menggigit, au!  🍁🍁🍁🍁 "Terima kasih ya Mas? Kejutannya berhasil!" ucap Lani sembari memelukku erat. "Mmmm... Iyah sama-sama." Mau tidak mau akhirnya berbohong juga. Lani menyangka kalau cincin itu adalah hadiah ulang tahunnya yang sudah terlewat. "Cincinnya indah, pasti mahal ya kan?" "Kalau untuk istri tercinta apa sih yang nggak," aku cubit hidungnya, sedang dia masih bergelayut manja. "Mana jari Mas? Sini aku pasangkan!" "Bagus ya? Ya sudah Mas berangkat ya?" kukecup keningnya. 
Read more
Bab 4
"Siapa Mas?" Sambil membawa makanannya ke meja makan. "Nggak tahu Dek, komandan mungkin," jawabku asal, padahal hati berdebar-debar. "Ya sudah, daripada mubazir, kita bagikan tetangga saja ya?" tawarnya. Aku mengangguk pasrah. Sementara Lani menyiapkan makanan yang akan dibagi, aku ke kamar dan menghubungi Sofi. Aku mengatakan lain kali tidak usah kirim apa-apa lagi. Tapi dia merajuk. Telepon segera ditutup tanpa ada kesempatan menjelaskan. Duh, pusing kalau sudah begini. Padahal aku tidak ingin Lani curiga pada hubungan kami. Pagi ini seperti biasa, Lani menyiapkan semua kebutuhan, dari sarapan hingga baju kedinasan semua sudah tersedia. Aku termenung di dalam kamar. Mengingat kesetiaan dan kesabarannya.  Rumah berukuran 8 x 10 ini menjadi saksi, di awal-awal aku menjadi polisi dan memperistri Lani. Dia rela mengikat pinggang, demi membangun rumah seder
Read more
Bab 5
Kali ini aku makan dengan malas, selain tidak ada Lani yang menemani juga rasa kenyang karena makan di tempat Sofi tadi. Selesai makan, membersihkan diri menjadi pilihan. Aku tidak mau Lani mencium aroma parfum Sofi di tubuh. Walaupun mungkin dia sudah tahu ada parfum lain ditubuhku. Mengguyurkan air ke kepala berulang kali, berharap otak ini kembali waras. Melihat kesedihan Lani tadi, rasa bersalah dalam hati semakin besar. Haruskah aku menutupi semuanya, atau mungkin kejujuran yang harus kuberikan. Semakin aku berpikir, otak semakin buntu.  Keluar kamar aku melihat Lani tidur dengan pulas, terdengar dengkuran halus. Pelan-pelan duduk di sampingnya. Aku usap wajahnya yang terlihat ayu, matanya sembab, masih ada sisa air mata di pelupuk. Tanpa sadar, aku menangis sambil terus memandangi wajahnya. Wajah yang sekian tahun menghiasi hidupku dengan senyum manis. Dia yang selalu memberi semangat hingga posisi yang sekarang. Tapi apa yang kub
Read more
Bab 6
Pagi ini badan terasa pegal. Tidur sama sekali tidak nyenyak. Kulihat Lani masih tidur dengan posisi memunggungi. Biasanya jam segini dia sudah dengan rutinitas pagi. Memasak dan membersihkan rumah. Apa dia sakit. Kudekati dia dan kupegang dahinya. Masih normal menurutku. Mungkin saking capeknya dia masih tertidur nyenyak.Selepas mandi aku mencari pakaian dinas. Lemari sudah kutelusuri dari atas sampai bawah belum juga ketemu. Dari jongkok sampai berdiri tidak membuahkan hasil. Terpaksa aku cari seragam kemarin yang sudah ada di tumpukan baju kotor.Lani belum juga bangun, sementara perut bernyanyi minta diisi. Membuka kulkas hanya ada bahan mentah. Duh, bisa kambuh penyakit mag kalau ceritanya begini. Membangunkan Lani, aku tak tega. Ah, baru teringat kalau ada istri yang lain, kenapa tidak dari tadi sih. Menelepon Sofi rupanya butuh kesabaran. Sambil celingukan, kalau-kalau Lani terbangun. "Ya, Sayang?" terdengar suaranya yang ser
Read more
Bab 7
Sofian, satu nama yang sangat sering menghubungi suamiku beberapa bulan ini. Entah kenapa ada perasaan aneh, tapi segera kutepis. Bekerja sebagai aparatur negara, tugasnya tidak sepele. Bahkan nyawa taruhannya, jadi aku harus percaya padanya dan selalu mendukung dengan penuh karena hanya itu yang bisa aku berikan. Bobby Rahadian, seorang laki-laki yang baik. Dia tidak tampan ataupun kaya. Tapi kharismatiknya membuatku tak berdaya. Aku mengenalnya ketika dia belum menjadi apa-apa. Waktu itu kami bertemu lewat seorang teman. Kami berenam biasa menghabiskan Sabtu malam dengan berkumpul. Kalau tidak di warung dekat alun-alun, rumah teman yang lain pun jadi tempat sasaran kami untuk membahas rencana kuliah.Beberapa orang ingin masuk perguruan tinggi, tapi tidak dengan Bobby. Dia ingin mengikuti pendaftaran polisi. Sesuatu yang lain menurutku. Yang kami lakukan waktu itu adalah memberikan dukungan. Selepas masa pendaftaran kuliah, aku sudah tidak lagi mendenga
Read more
Bab 8
Hatiku berdebar tidak karuan. Setelah telepon dari Mas Deni tadi, pikiranku melayang-layang. Ingatanku mulai mengembara ke satu demi satu keanehan yang Mas Bobby lakukan. Pernah sekali aku pergoki dia senyum-senyum sendiri dengan gawainya. "Senyum-senyum sendiri, hati-hati lo Mas!""Eh, ini Dek, teman Mas bisa banget kalau nglucu," jawabnya sambil terus memandangi gawai."Apa sih? Coba lihat!" tanyaku sambil mencuri pandang ke gawainya."Nggak ada apa-apa. Mas ke kamar dulu ya? Pintu jangan lupa dikunci."Sambil berlalu ke kamar, sedang gawai dia letakkan di gulungan sarung yang dipakai.🍒🍒🍒Aku harus sudah siap apapun yang terjadi. Termasuk kalau nantinya Mas Bobby menduakan hati. Baiklah, akan aku ikuti permainanmu Mas. Malam ini aku sengaja memasak makanan kesukaannya, cumi bakar bumbu merah dengan sayur asam daun mlinjo muda. Aku mendengar motor sudah terparkir di depan rumah.
Read more
Bab 9
Please tap love, komen dan subscribe ya Kakak? Karena dukunganmu sangat berarti untuk pemacu semangatku.🍁🍁🍁 💔💔"Lin, aku nggak kuat! Kenapa dia harus ngelakuin ini? Apa kurangnya aku? Kalau masalah keturunan, bukankah masih bisa dibicarakan?" ucapku pada seorang sahabat dengan tergugu."Kamu tenang dulu, ya? Mungkin saja suamimu hanya main-main? Atau bisa jadi ceweknya yang ganjen! Dasar!" jawabnya sambil mengepalkan tangan."Aku nggak habis pikir Lin,""Sudah, sekarang yang terpenting adalah kamu. Berpikirlah yang positif jangan terbawa emosi. Main cantik. Jangan sampai kamu kalah dengan dia, percantik diri! Supaya suami kamu berpikir dua kali untuk menduakanmu!""Tapi Lina, situasi seperti ini aku sama sekali tidak bisa berpikir.""Biar nggak stres, ikut aku ke salon. Manjain diri kamu. Aku ada kenalan salon yang bagus. Setelah itu kita belanja." ucapnya sambil tersenyum.Ah, Lina memang
Read more
Bab 10
[Dek?][Ya?][Lagi ngapain?][Tidur][Mas ganggu ya?][Hm]Sikap Mas Bobby mulai kembali seperti dulu, menurutku mungkin dia masih mencintaiku atau menutupi supaya aku tidak tahu perbuatannya. Apalagi setelah aku mengatakan ingin pulang ke rumah orang tua, padahal aku hanya beralasan kangen mereka.Terdengar sebuah lagu dari gawai, menandakan ada yang menghubungi. Yudha. Laki-laki itu tidak kenal lelah. Aku sudah mempunyai suami tapi sama sekali tak menyurutkan langkahnya. Walaupun rumah tanggaku sekarang sedang ada masalah, tapi sangat tidak etis bagiku untuk mengikutsertakannya. Aku takut, rasa nyaman akan datang, dan bisa dipastikan itu tidak benar.Antara mengangkat atau tidak, aku masih bingung. Setelah sekian menit, muncul sebuah chat darinya.[Lan, maaf aku tidak bermaksud menganggu. Tapi bisakah kamu mengangkat teleponku? Aku rindu]Tanpa sadar aku tersenyum membacan
Read more
DMCA.com Protection Status