Share

Meneruskan Rencana

Setelah briefing pagi di ruang divisi iklan selesai, Rindu tidak langsung keluar dari tempat tersebut. Rindu merebahkan separuh tubuhnya pada meja meeting yang berada di tengah ruang iklan, sembari menatap ponselnya yang tidak bisa lagi menyala.

“Dilembiru napa, Rin, daripada dilihatin mulu,” ucap salah satu rekan kerjanya yang bernama Eca. 

Rindu melirik malas, tanpa bergerak sedikit pun. “Elo yang mau beliin?”

“Ogahlah, lo, kan, punya duit. Masa’ gue yang beliin,” sewot Eca meletakkan tas selempangnya di meja lalu mengambil lipstik dan sebuah kaca kecil dari dalam sana.

Rindu hanya diam dan memperhatikan Eca menyapu lipstik berwarna peach tersebut ke bibir tebalnya. 

“Makanya cari cowok, Rin. Biar beban hidup, lo, sedikit berkurang,” ujar Eca menasehati dengan sok bijak. “Kalau mau apa-apa, lo, tinggal minta aja sama cowok, lo. Beres!”

Hal seperti inilah yang membuat otak polos Rindu lama-lama terkontaminasi. Eca selalu saj

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Moelyanach Moelyanach
hayo rinduuuuu, bnyk jln menuju dewa .........
goodnovel comment avatar
Bunga Tanjung
ikut senang buat rindu...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status