Share

Bab 5. Honeymoon

Penulis: Queen Tere
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-19 15:23:38

Setelah puas berdansa, Ares mengajak Ella makan di meja makan khusus pasangan. Di atas meja, terdapat satu botol wine untuk Ares dan jus mangga untuk Ella. Mereka berdua menikmati steak ayam sebagai menu utama makanan mereka.

"Bagaimana rasanya, enak?" tanya Ares.

"Enak sekali, aku belum pernah makan ini," jawab Ella.

Tiba-tiba Ella kepikiran sesuatu yang mengganjal di hatinya. "Tuan, aku ingin bertanya kepadamu. Bukankah waktu kamu memberikan aku blazer itu kau bilang bahwa itu untuk pacarmu?"

Tiba-tiba raut wajah Ares menjadi dingin seolah pertanyaan yang Ella tanyakan adalah pertanyaan yang mengganggu. "Iya, dulunya aku memang punya pacar tapi sudah putus satu tahun lalu karena dia sudah menikah dengan pria kaya raya yang menurutnya lebih kaya dariku. Aku memutuskan untuk menyimpan blazer itu untuk aku berikan kepada wanita yang bisa menggantikan posisinya. Lalu saat aku bertemu kamu, aku berubah pikiran dan memilih untuk memberikan blazer itu kepadamu karena kamu butuh. Tapi tak kusangka ternyata kamu adalah wanita yang benar-benar menggantikan posisi mantan pacarku," ungkap Ares yang membuat Ella terdiam seribu bahasa.

Mereka pun menyelesaikan makan malam romantis mereka dengan dipenuhi obrolan manis. Setelah selesai, mereka duduk di bangku panjang seraya mengobrol dengan beberapa teman bisnis Ares.

"Halo Ares dan Ella, bagaimana dansa kalian, menyenangkan?" tanya seseorang yang bernama Lila.

"Tentu sangat menyenangkan," jawab Ares seraya meneguk winenya.

"Oh bagus kalau begitu. Oh iya, Ella kamu dari keluarga mana?" tanya Lila.

"Keluarga Guez," sahut Ella.

"Kok aku belum pernah dengar, keluarga kamu punya bisnis apa?"

"Keluarganya bekerja kepadaku selama ini, bahkan mereka menjadi tangan kananku," sahut Ares cepat.

"Oh, begitu. Semoga kalian langgeng," ucap Lila.

Tentu saja jawaban Ares adalah kebohongan. Namun itu harus dilakukan untuk menjaga reputasi.

Sementara di tengah-tengah kerumunan, ada seorang wanita yang benci menonton kebahagian Ella. Orang itu mengambil ponsel lalu memotret Ella yang sedang dirangkul Ares. Wajah Ella tampak jelas dan mereka tampak mesra.

Wanita itu adalah Angel, ia ingin menyebarkan foto Ella dan Ares ke teman-teman sekolahnya. Ia ingin membuat Ella di cap pelacur karena mendekati pria kaya raya. Angel tersenyum miring, ia melipat salah satu tangannya di bawah dada sedangkan satu tangannya memegang segelas wine.

Ia berjalan dengan anggun dan seksi, gaunnya yang terbuka menambah nilai seksi padanya. Langkah kakinya mengarah kepada Ella yang kini sedang mencicipi makanan di dekat bibir pantai. Dengan sengaja, Angel menyandungkan kakinya ke meja hingga ia jatuh dan gelas winenya pecah.

Beruntung, Ella sempat menghindar sebelum terkena pecahan gelas. Justru wajah Angel terkena wine dan sedikit pecahan kaca. Gaun yang dikenakan Angel pun kotor terkena tanah.

Ini benar-benar diluar rencana Angel. Niatnya yang ingin mempermalukan Ella kini malah berbalik mempermalukan dirinya sendiri. Angel pun segera bangun dan menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Aku benar-benar ceroboh. Ella, apakah kamu punya gaun lain?" Angel bertanya kepada Ella.

"Tidak," sahut Ella.

Raut muka Angel berubah menjadi pias. "Tidak mungkin kau tidak memiliki gaun lain, tentu Tuan Ares akan membawakanmu banyak gaun," ucap Angel.

"Ups, namun perkataanmu itu salah," sahut Ella.

Kini semua atensi berpusat kepada mereka, raut wajah Angel semakin pias mengetahui kondisinya sekarang yang tersudut.

•••

Malam semakin larut, pesta pun sudah selesai. Semua orang kembali ke mansion Ares menggunakan bus pribadi milik Ares. Sementara Ares dan Ella masih di pantai karena ingin sekalian bulan madu. 80% bangunan sepanjang pantai Hileya adalah milik Ares. Salah satunya adalah hotel resort yang akan menjadi tempat bulan madu bagi Ares dan Ella.

"Tuan Ares, kenapa kita tidak ikut pulang?" tanya Ella ketika melihat para tamu menaiki helikopter.

"Kita akan bulan madu disini, dan jangan panggil aku Tuan, panggil saja Ares," sahut Ares.

Ella mengangguk lalu bertanya, "Berapa hari?"

"Sekitar tiga sampai lima hari," jawab Ares.

Setelah semua bus pribadi Ares melaju meninggalkan pantai ini, Ares mengeratkan rangkulannya ke pinggang Ella dan mengajaknya masuk ke dalam resort. Mereka masuk ke sebuah kamar besar di lantai dua yang Ares buat khusus untuk ia atau keluarganya jika ingin berlibur ke sini.

"Aku atau kamu yang mandi dulu? Atau…." Ares menggantungkan ucapannya seraya tersenyum miring.

"Atau apa?" tanya Ella polos.

"Mandi bersama," sambung Ares.

"Tapi…." Ella ingin mengatakan sesuatu namun tertahan.

"Kita 'kan sudah menikah, berarti boleh?" ucap Ella.

"Tentu saja, bagaimana?" ucap Ares.

"Tapi aku malu, aku mandi sendiri saja," ujar Ella.

Ares pun mengangguk dan mereka mandi di kamar mandi yang berbeda. Sekitar dua puluh menit kemudian, mereka berdua sudah selesai mandi. Mereka sudah mengenakan pakaian lengkap, Ares sedang mengeringkan rambut seraya memakai lotion ke tubuhnya. Sedangkan Ella yang sedang duduk di kursi rias menatap berbagai produk di hadapannya dengan bingung.

"Bagaimana cara memakainya Ares?" tanya Ella.

Ares terkekeh melihat kepolosan Ella. "Kau baca saja keterangannya, namun rata-rata menggunakan bahasa Inggris. Kamu bisa membacanya 'kan?" ucap Ares.

"Tentu saja," sahut Ella.

Selesai merawat tubuh, Ella tiduran di kasur seraya menonton televisi.

"Ares, kau ada di berita," ujar Ella antusias.

Ares pun ikut duduk di atas kasur dan menyimak berita yang disampaikan oleh pembawa acara di televisi.

"Pengusaha muda Ares Roy Mason dikabarkan telah menikah dengan seorang gadis muda. Terlihat beberapa foto mesra Ares Roy Mason merangkul seorang gadis seraya menggunakan pakaian pengantin. Tidak diketahui secara pasti dari mana sumber foto ini.

Seperti yang semua orang ketahui, Ares Roy Mason tidak pernah terlihat atau dikabarkan dekat dengan seorang wanita manapun setelah putus dengan mantan kekasihnya, Helena Lei Sant.

Lalu ada kabar lain mengenai pengusaha muda ini. Saham perusahaan Roy Mason naik sebesar 7,5%. Tentu kekayaan Ares Roy Mason ikut meningkat. Dikabarkan juga bulan depan akan diresmikan store Roy Mason di kota-kota negara tetangga, Wakasi. Demikian laporan saya sampaikan, saya pamit undur diri dan terima kasih."

"Siapa yang berani mempublikasikan pernikahanku?" Batin Ares murka.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinderella Milik CEO   Bab 107. Cinderella

    Pesta ulang tahun Clara berantakan. Vania memutar video penggeledahan kamar Bram di hadapan semua orang yang hadir di pesta ulang tahun."Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Vania kepada Bram.Clara memandang Bram tajam seakan mengisyaratkan untuk tidak membocorkan kejadian sebenarnya."Tidak ada," jawab Bram pelan."Tidak mungkin! Kau tidak akan seberani ini jika tidak ada yang menyuruh dan melindungimu," teriak Vania. "Jika kamu tidak mau mengaku, maka aku akan menelepon polisi dan kau akan dipenjara!"Perlahan, Bram mengangkat jari telunjuknya. Suasana semakin tidak karuan ketika Bram menunjukkan jarinya tepat ke arah Clara."Tidak! Jangan percaya padanya! Dia bohong," teriak Clara dengan tubuh gemetar."Aku ada buktinya, tapi tolong jangan penjarakan aku."Suasana tegang itu sedikit teralihkan ketika Ella bangun dari pingsannya."Aku dimana? Aku kenapa?" Ella bermonolog.Vania pun segera memberikan segelas air putih kepada Ella. Setelah Ella meneguk air putih tersebut,

  • Cinderella Milik CEO   Bab 106. Pesta Ulang Tahun Clara

    Ini adalah pertama kalinya Ella membuka masker di kelas karena presentasi. Semua mahasiswa kaget ketika melihat wajah Ella. Kini siapa yang tak kenal Ella istri Tuan Ares Roy Mason? Tentu semua orang mengenalnya.Selesai jam pelajaran, para mahasiswa menghampiri Ella. Banyak yang meminta foto kepada Ella."Saya mau pulang, sopir saya sudah menunggu," ucap Ella ketika teman-teman sekelasnya menghalangi Ella untuk pulang."Kau boleh pulang jika kau sudah menandatangani bukuku," ucap seorang mahasiswa.Ella menghela nafas lelah dan memilih menuruti teman-teman sekelasnya. Tanpa mereka ketahui, ada beberapa wanita yang memandang Ella sengit. Mereka adalah sebuah geng yang populer yaitu geng beautiful devil. Geng tersebut adalah sebuah geng berisi anak para pengusaha terkenal.Clara, ketua geng itu adalah anak pengusaha pelayanan jasa transportasi. Dan dua antek-antek Clara yaitu Megan dan Zerlin. Dengan dagu terangkat, Clara menerobos kerumunan menghampiri Ella. Para mahasiswa pun menyin

  • Cinderella Milik CEO   Bab 105. Bernard Dan Lia

    "Hahahahaha." Suara tawa memenuhi kebun belakang mansion Ares.Randy memanjat pohon mangga dan ditertawakan oleh semua orang. Ini semua Randy lakukan demi Rahma."Korban ngidam, hahahaha," ejek Shaka."Awas kamu Shaka!" ucap Randy kesal.Shaka memfoto Randy dengan ponselnya berkali-kali."Lumayan, dapat aib," ucap Shaka dalam hati.Setelah mendapat sepuluh mangga, Randy pun turun perlahan dari pohon. Di bawah pohon sudah terdapat Rahma yang menangkap mangga hasil memanjat Randy."Aziel mau, Tante." Aziel menengadahkan tangannya di hadapan Rahma."Ini." Rahma pun memberikan dua buah mangga kepada Aziel.Aziel pun bersorak bahagia dan segera menghampiri Ella yang baru saja pulang kuliah."Bunda, aku dapat buah!""Sini Bunda kupasin!""Saya saja yang kupasin agar sekalian," ucap Rahma menyela."Baiklah."•••Lagi dan lagi, Bernard menarik nafas lelah ketika melihat Lia terus saja diam. Mood gadis itu telah rusak gara-gara kejadian tak mengenakkan di pantai tadi. Bernard sudah berusaha me

  • Cinderella Milik CEO   Bab 104. Ngidam

    Hari ini adalah hari pertama Ella kuliah. Ella sudah menyiapkan segala keperluan kuliahnya sejak subuh. Ares sampai geleng-geleng kepala melihat antusiasme Ella.Sebuah gaun berwarna putih dengan panjang dibawah lutut dengan blazer berwarna coklat tersemat di tubuh Ella. Rambutnya ia ikat menggunakan scrunchie. Ia juga memakai kacamata dan masker agar ia nanti tak menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya sudah dikenal sebagai istri seorang Ares Roy Mason."Bagaimana penampilanku, Ares?" Ella berputar-putar untuk meminta pendapat Ares."Always cantik."Ella tersenyum senang dengan pipi merona. Sejak dulu hingga kini, ia selalu baper setiap Ares memujinya."Sudah siap 'kan? Ayo aku antar," ucap Ares."Iya, ini sudah siap."•••"Huwek huwek." Rahma muntah-muntah di kamar mandi."Kenapa, sayang?" Randy bertanya."Tidak tahu, aku dari tadi mual," jawab Rahma.Raut wajah Randy tiba-tiba berubah menjadi senang. "Jangan-jangan kamu hamil?""Bisa jadi.""Aku beliin test pack, ya?" tawar Rand

  • Cinderella Milik CEO   Bab 103. Hal Baik

    Ella resmi diterima di Kaleya University. Ia mengambil jurusan manajemen bisnis. Mengetahui kabar bahagia itu, Ella pun menangis terharu seraya memeluk Ares."Akhirnya aku keterima, Ares," ucap Ella bahagia."Iya, sayang," ucap Ares lembut. "Bagaimana kalau kita rayain ini?""Mau, tapi aku boleh request perayaannya?""Boleh, dong, sayang.""Kita bagi-bagi sembako gratis dan uang untuk orang-orang fakir miskin. Boleh?"Hati Ares terenyuh melihat ketulusan di mata Ella ketika mengungkapkan permohonannya."Untuk yang kesekian kalinya, aku dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya kepadamu, Ella," celetuk Ares. "Hatimu itu terbuat dari apa?"Ella tersenyum. "Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.""Iya, boleh. Sekarang siap-siap dulu, yuk."•••Setelah menginap beberapa hari di hotel, Randy dan Rahma pulang ke rumah Randy yang baru. Rumah itu terletak tak jauh dari mansion Ares. Rumah itu adalah pemberian Ares sebagai kado pernikahan untuk Rahma dan Randy.Kini, Randy tetap beke

  • Cinderella Milik CEO   Bab 102. Rahma Dan Randy

    Acara pernikahan Rahma dan Randy digelar di hotel milik Ares. Setelah mengucap janji suci, pesta pernikahan pun digelar. Semua orang sibuk berdansa mengikuti alunan lagu.Tokoh utama acara ini, Randy dan Rahma berdansa di atas panggung sementara para tamu berdansa di bawah panggung."Kamu cantik," bisik Randy.Pipi Rahma bersemu merah. Ia pun menunduk karena malu dan salah tingkah."Angkat kepalamu, manis." Randy mengangkat dagu Rahma agar wanita itu mendongak."Randy, jangan terus menggombal," ucap Rahma."Hahahaha. Aku suka wajahmu yang memerah karena malu," sahut Randy."Ehem, panas banget hawanya," celetuk Shaka sambil melirik-lirik ke arah Randy dan Rahma."Kalau mau dingin ke kutub utara sana!" sahut seorang bodyguard."Males, tidak ada wanita di kutub utara," ujar Shaka."Dasar, pikirannya hanya tentang wanita saja," ucap Randy geleng-geleng kepala.•••Lia dan Bernard pergi ke kamar mandi untuk membenahi make up Lia yang luntur karena keringat. Berdansa selama beberapa puluh m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status