Share

Hei Boy!

Penulis: Irena_wang
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-06 10:45:31

Rasanya baru kemarin, Irena meninggalkan acara camping penuh kesan. Bagaimana tidak, dua hari itu ia dan Tria dekat satu sama lain. Tria pribadi yang hangat, murah senyum dan juga suka membaca manga. Selama kegiatan camping, Tria banyak membantunya dan memberi kesan yang baik.

 Saat berangkat kemah, dia pikir bakalan menyebalkan melihat kakak kelasnya yang galak dan Rara yang menempel padanya. Tapi semua berubah sejak avatar Aang menyerang eh maksudnya saat Tria datang. Irena sering dibuat terkejut dan terheran-heran, bukan karena Tria makan daging ayam dengan sayur kol, tapi perbuatannya selalu sukses bikin si cewek melting tingkat dewa 19.

“Capek? Ya udah kamu istirahat aja dulu. Biar aku saja yang bawa airnya,” sambil senyum ala iklan pasta gigi. Siapa coba yang enggak melting digituin, berasa jadi cewek-cewek di film superhero gitu. Lagi capek bawa air, napas Rabu-Kamis terus Tria datang nolongin sungguh nikmat mana lagi yang Irena dustakan?

“Makasih, ya Tria.” Irena malu-malu Miaw, Tria cuma senyum terus mengusap poni cewek chubby di depannya, makin melayang rasanya.

“Buruan jalan! Malah pacaran.” Ketus si ketua OSIS sekonyong-konyong koder dari belakang, Irena menggerutu kenapa sih kakak kelasnya itu selalu datang tak terduga dan saat dia lagi merangkai momen manis sama Tria?

Itu enggak sekali dua kali, kemarin saat disuruh bantu nyuci sayuran buat dimasak. Irena sama Tria lagi asyik ngobrol sambil bercanda, terus Kak Arie datang nyuruh Tria pergi. Gantinya dia yang sama Irena bersihin sayuran buat dimasak. Enggak asyik rasanya, tiap hari dipelototin gitu, Kak Arie mirip werewolf. Ya soalnya kalau ganteng-ganteng serigala nanti Aliando kesinggung jadi ganti aja werewolf. Terus paling kesel tuh pas Irena sama Tria lagi ngobrol berduaan sambil cerita soal masa kecil Tria, Kak Arie datang terus nyelip di tengah-tengah.

“Cowok sama cewek enggak boleh berduaan soalnya yang ketiganya setan.” Akhirnya Irena sama Tria masuk tenda masing-masing, gagal deh momen romantismenya. Rasanya Irena ingin berteriak, ingin menangis, tapi air mata telah tiada lagi … eh tunggu bukannya itu lirik lagu Mbak Dedew, ya? Intinya Irena pengen protes tapi lihat mata Kak Arie yang kayak werewolf itu dia kicep mending diem-diem bae.

Sampai pulang pun kembali ke sekolah, Kak Arie maksa dia lagi buat sebangku sama dia. Alasannya karena badan Irena gede nanti takut kegencet anak lain. Kalau badan dia ‘kan tegap katanya enggak mudah tumbang mau digilas badan anak gajah juga. Tapi Irena bersyukur karena di mobil ada Tria meskipun Tria duduk sama Rara, kesel. Enggak apa-apa toh Tria sama dia udah tukeran nomor w******p jadi bisa chatingan kalau malam.

Irena sudah 3 bulan menjadi murid SMU, tentunya dengan banyak duka daripada sukanya. Ia pikir bakalan sekelas dengan Pie, ternyata Pie di kelas B. Irena hanya bisa pasrah kali ini ia sendirian dengan teman-teman yang belum mengenalnya, bahkan ia duduk sendirian. Murid kelas A tidak seperti murid kelas B atau C mereka terlihat  ribut apalagi kelas C terkenal dengan kenakalan dan keusilannya. Sementara kelas B kelas yang biasa saja, mereka masih bisa ribut mengobrol dan bahkan membawa ponsel ke kelas. Sementara kelas A dengan ketua kelas super ketat. Jangankan membawa ponsel, isinya adalah sekumpulan anak-anak rajin dengan otak encer kualitas super, padahal Irena merasa dirinya enggak pintar-pintar amat kenapa masuk kelas A?

Kalau istirahat anak-anak kelas A lebih milih ke perpus daripada kantin. Moto mereka adalah, belajar nomor satu yang lain nomor sekian. Pulang dari sekolah bahkan mereka mengikuti les lagi.

“Arrghhh! Stres.”

 Irena ngacak kepalanya yang terasa berputar, setiap hari makan kalkulus sama aljabar, dia khawatir nanti otaknya kisut kebanyakan mikir. Lirik kanan kiri semua sibuk sama buku masing-masing, ah mana enggak ada yang bisa pakai cuci mata lagi. Ada satu ketua kelas, tapi dia orangnya pendiam sekali. Contohnya kalau Irena tanya atau sapa jawabannya cuma dua kalau enggak ‘Ya’ jawabannya ‘Tidak’.

“Rip, besok ada ulangan?”

“Ya.”

“Rip, lagi flu ya? Kok dari tadi pakai masker?”

“Ya.”

“Rip, mau ke kantin?”

“Tidak.”

Duh, Irena berasa ngomong sama robot bionik tahu enggak, mendingan dia main pou sekalian atau talking angela. Mereka lebih lancar kalau diajak curhat atau ngobrol, mereka juga enggak pernah diam saja kecuali kalau ponselmu eror.

Satu kelas tapi berasa beda kelas, ini kayak satu rumah tapi kamu enggak merasa ada di rumah. Semua tampak asing, sibuk dengan urusan masing-masing. Antara satu dengan yang lain hanya bicara seadanya, kadang Irena ingin pindah kelas saja. Ke tempat Pie misalnya atau kelas C. Huh! Beruntungnya Rara bisa satu kelas dengan Satria. Bisa melihat Tria setiap hari, menatapnya sedang menulis tentunya lebih berfaedah rasanya. Kadang Irena suka alasan pada gurunya.

“Pak, saya permisi mau ke toilet.”

Padahal sebenarnya Irena diam-diam lihat Tria yang lagi main basket sama teman-temanya, lihat dia keringetan terus nyapu poninya ke atas itu rasanya adem. Lihat dia lap keringat terus seragamnya tersingkap sedikit memperlihatkan tonjolan otot perutnya, Irena dadakan sesak napas mau meninggoy rasanya. Padahal tadi pagi udah sarapan roti tapi roti sobek di depannya tidak bisa diabaikan. 

“Ir, kamu kok di luar? Bukannya lagi pelajaran Pak Yanto ya?” tanya Tria sambil senyum membuat pipi chubby Irena merona terus merasakan gejolak dalam perutnya.

“Ah, itu … itu ….”

“Kamu, balik ke kelas sana.” Lagi-lagi Kak Arie melotot, ‘mengganggu kesenangan nan haqiqi ini saja,’  gadis itu mendengkus dalam hati.

Irena terpaksa kembali ke kelasnya, jengkel sebenarnya. Masih ingin lihat roti sobek Tria, eh?

“Perhatikan semuanya, Bapak akan menjelaskan tentang rumus ini. Kalian perhatikan baik-baik ya, anak-anak.” Pak Yanto mengetuk papan tulis dengan penggaris kecil.

“Jika himpunan xy bertemu dengan x-2+y.”

Pak Yanto sedang menjelaskan rumus di depannya, tapi pikiran Irena masih melayang ke lapangan basket. Membayangkan Tria berkeringat, terus buka baju seragamnya lalu basahi rambutnya pakai air mineral habis itu rambutnya dikibas ala iklan sampo ke belakang. Rasanya ada manis-manisnya gitu, oleng brother gadis chubby ini. Dia bukan meshoom loh, dia cuma penasaran saja. Gimana rasanya kalau bisa bersandar di dada bidang Tria yang pelukable, terus gelayut manja di lengannya yang glendotable, karena di mata Irena cowok bernama Satria itu bener-bener suamilable, tuh pikirannya saja langsung suami bukan pacar lagi. Yang jelas, kalau Irena nikah sama Tria, itu bisa memperbaiki kualitas dan kuantitas keturunan Tatang Wahyudi bin Haji Juki. Dia bayangin Tria pakai baju ala-ala CEO di Good Novel gitu, terus ngedip manja sambil bilang, “Hey! Baby girl why you so mad? You can call me your dad.” Makin oleng dia, Irena melotot memikirkan khayalannya serasa nyata di depan mata. Tanpa sadar mulutnya terbuka terus ngeces.

Enggak tahu Pak Yanto udah menatap dia face palm dari tadi. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta 80 kg   Wedding Day

    Gaun putih melekat indah pada tubuhnya, gaun yang di desain khusus untuk dirinya sendiri. Dia menatap cermin rias di hadapannya, betapa cantiknya dirinya. selama ini dia sering bermimpi menjadi pengantin, bahkan saat kecil, impiannya adalah menikah dengan seorang pangeran berkuda putih. Namun ketika dewasa mimpinya itu berubah, dia ingin menikah dengan laki-laki yang penuh tanggung jawab seperti mendiang ayahnya. Dan semua itu ada dalam diri Arie Lucas. Ibunya menatap kagum sang putri bungsu, hari ini mereka akan mengadakan pesta pernikahan Irena dan Arie. Setelah Bayi mereka berumur 6 bulan, Arie dan Irena memutuskan untuk menikah. Namun anak mereka tidak ada yang tahu bagaimana wajahnya dan di mana keberadaannya. Sementara ini bayi mereka di rumah diurus oleh Aunty Dao dan anaknya. "Nak, sekarang kamu sudah bukan anak kecil lagi, kamu sekarang sudah menjadi ibu dan juga istri, apa jalankanlah kewajibanmu sebagai seorang ibu yang baik dan juga istri yang bertanggung jawab. ja

  • Cinta 80 kg   welcome my dear

    Wajah Ayuni Nur Latifah terlihat dingin, menatap tajam setiap karyawan yang berada di kantor milik Tuan Hans Lucas. Dia mendatangi resepsionis dan bertanya tentang keberadaan mantan suaminya itu, sang resepsionis mengatakan jika Tuan Hans ada di ruangannya. "Maaf Nyonya Ayuni Apakah saya harus memberitahukan Tuan Kalau anda berada di sini?""Tidak perlu saya akan mendatangi langsung ke ruangannya." Ayuni berjalan pergi lalu menaiki lift menuju ruangan tempat dimana mantan suaminya berada. Dia menatap meja sekertaris yang kosong dan sudah menduga jika sekretaris baru itu adalah mainan baru mantan suaminya. Dengan kasar dia mendorong pintu ruangan yang bertuliskan Lawyer itu dan melihat sang mantan suami sedang melakukan hal tidak senonoh di ruangannya. Sektretaris barunya itu sedang berada di pangkuan Hans Lucas dan mereka sedang bercumbu mesra, dengan pakaian sang wanita yang hampir terbuka sepenuhnya."Jadi ini yang dilakukan seorang pengacara terkenal di ruangann

  • Cinta 80 kg   Melting me softly

    Kedua pasangan itu tinggal di rumah baru dengan damai, karena Arie benar-benar merahasiakan tentang rumah itu pada siapa pun. Hanya pihak keluarga yang tahu. Terkadang Mamanya akan ke sana dan Mak Esih juga akan menengok. Hida dan Fero kembaki ke Thailand, tapi Mak Esih sekarang tidak sendiri di rumah. Ada Mbak Sri dan anaknya yang kadang menginap ke rumah. Toko online milik Irena sekarang di kelola oleh Kristina, dan sebulan sekali gadis remaja itu akan mentransfer uang hasil penjualan pada Irena. Sementara Cafe Rainbow dipegang oleh orang kepercayaan Arie. Arie akan pergi ke kantor di pagi hari dan pulang sore hari. Irena di rumah sendirian, karena memang dia menginginkan itu. Sekarang usia kandungan Irena sudah memasuki bulan ke-lima dan dia sangat manja pada Arie. Dia juga sudah mulai mengidam ini itu. Yang kadang membuat calon Papa itu pusing mendadak. "Kak, aku pengen makan makanan Korea." "Ya udah aku pesankan ya sayang." "Enggak mau, maunya Kakak masakin."

  • Cinta 80 kg   engagement

    Dengarkanlah wanita impiankuhari ini akan kusampaikan,Janji suci kepadamu dewikudengarkanlah kesungguhan rasa, ku ingin mempersuntingmu, untuk yang pertama dan terakhir Jangan kau tolak dan buatku hancur ku tak mau mengulang untuk meminta satu keyakinan hatiku ini engkaulah yang terbaik untukku .....setiap perjalanan yang dilalui oleh anak manusia, banyak luka likunya termasuk perjalanan cinta Irena dan Arie. Meksipun mereka harus berpisah sementara namun akhirnya kembali bersama. Arie benar-benar menepati janjinya. Dia menelepon Mama Ayuni dan Tante Dao serta Paman Alex. Mereka semua datang dan terkejut karena Arie ingin pertunangan dia dan Irena segera dilakukan dan semua orang harus tahu. akhirnya setelah bermusyawarah, dan menghasilkan kesepakatan bersama. pertunangan mereka dilakukan di sebuah gedung yang sudah di sewa. dan disiarkan langsung serta mengundang beberapa awak media untuk meliput nya. Arie ingin semua orang tahu bahwa kekasihnya adalah wanita ya

  • Cinta 80 kg   I am scared

    Dirematnya ponsel android miliknya, bibirnya terkatup rapat. Dia merasa kembali cemas, melihat pesan-pesan yang dia kirim untuk sang kekasih hanya berakhir dengan centang satu. Irena kembali mencoba menelpon Arie namun tetap tidak ada jawaban. Dia kemudian mencoba menelepon Mama Ayuni."Hallo, sayang ... sudah lama ya, bagaimana kabarmu?""Aku baik Ma, Mama apa kabar?""Mama baik, gimana keadaan Ibu?""Ibu baik, Ma ... Mama, boleh aku tanya, Kak Arie kenapa susah dihubungi?""Entahlah, anak itu akhir-akhir ini sangat sibuk, dia jarang pulang ke rumah Mama dan juga jarang telepon Mama. Kamu kangen ya?""Iya, Ma." ucapnya dan berusaha agar suaranya baik-baik saja. Dia pun mengakhiri teleponnya dan kembali mencoba untuk menormalkan perasaanya yang mulai cemas dan galau. Dia pun tidak tahan lagi dan menelepon kakaknya."Iya, adek kenapa?""Kak, maafin aku.""Kenapa minta maaf sih, le

  • Cinta 80 kg   life change

    Arie sudah kembali ke Singapore untuk mengurus semua pekerjaan di sana dan mengurus kepindahan dia ke Indonesia. Irena dan Ibunya hidup dengan bahagia, Emak Esih sekarang sudah tidak lagi sedih karena kehilangan suaminya dan juga ditinggalkan oleh anak laki-lakinya, Hida dan Fero masih sering menghubungi orang tuanya, mereka sama sekali tidak lupa itu. Meskipun jalan yang mereka ambil salah namun Emak Esih selalu yakin ada hikmah dari semua peristiwa yang terjadi. Irena resmi menjadi pemilik cafe Rainbow, pegawainya masih sama, hanya saja ada beberapa pegawai magang sekarang. Dia juga menjalani diet sehat atas bimbingan Dokter Sam, iya Dokter hewan yang dulu dikenalnya mengenalkan dia pada rekannya yang seorang ahli gizi. Dia akan berolahraga di sela waktu luangnya, dia juga dibimbing oleh seorang coach yang ahli. Makanan yang dia makan sekarang lebih diatur dan dia berhasil menghilangkan berat badannya dari 80 menjadi 78 kg. Namun ini sudah beberapa hari dia merasa mood-nya begitu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status