Share

Please ... Don't

Irena enggak paham sama Igna, sepertinya dia berlebihan. Dulu waktu dia masih pacaran sama Rara tidak seperti itu. Irena bingung dan juga enggak paham sama jalan pikiran Igna. Irena berusaha konsentrasi pada pelajaran di depannya, namun otaknya melayang mengingat kejadian tadi dan juga mimpi buruknya semalam. Irena sampai lupa sarapan dan hanya minum air putih saja tadi. Bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, rasanya Irena ingin segera pulang karena perutnya lapar, memakan masakan ibunya dan makan bersama keluarga itu mungkin bisa mengurangi rasa galau dalam hatinya.

“Ir!” Irena menatap cowok yang tengah senyum ke arahnya itu dengan tatapan kesal. Igna seperti hantu ada di mana-mana.

“Ada apa?”

“Kita ‘kan mau pergi jalan-jalan lu lupa?”

“Malas ah, harusnya lu itu nyesel gebukin anak orang.”

“Harusnya lu belain gue dong, dia udah menghina lu.”

“Gue udah biasa dipanggil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status