Share

Putus

Keysha memandang gawainya dengan bingung. Ia hanya ingin mendengar kabar Ares. Tapi sepertinya tidak bisa di saat seperti ini. Seluruh portal berita dan media sosial sedang membahasnya, mungkin lelaki itu sedang menenangkan dirinya di suatu tempat. 

Tapi yang aneh, tidakkah manajemennya itu ingin mendapat suatu informasi dari dirinya. Kenapa saat ia menelfon tiba-tiba ditutup. Apa keadaan di kantornya sekacau itu. Semua pertanyaan itu bermunculan di otak Keysha.

"AAAAAARRRGGGHHHH" Teriak frustasi Keysha sambil mengacak rambutnya.

Tapi tiba-tiba suara bel pintunya berbunyi. Keysha terdiam di tempatnya. Ia berpikir siapa yang datang ke apartemennya di saat seperti ini. Haruskah ia mencurigai seseorang.

"Emangnya gue siapa anjrit. Udah lah" Bersamaan dengan itu Keysha bangkit.

Ia berjalan ke pintunya, dengan sedikit ragu akhirnya ia membuka pintunya itu. Dan betapa terkejutnya kala melihat sosok yang paling membuatnya merasa khawatir bahkan hingga detik ini.

"A-ares ? Kok bisa disini ?" Pertanyaan Keysha lolos begitu saja.

"Just missing you so bad" Jawab Ares dengan tersenyum lebar.

Di saat seperti ini, bisa-bisanya Keysha merasa seperti remaja baru jatuh cinta. Pipinya kenapa selalu memerah mendengar setiap kata dari aktor yang sedang ramai itu.

"Boleh masuk ? Aku lagi banyak dicari wartawan nih"

"O-oh. Sini" Keysha menggeser tubuhnya mempersilakan Ares masuk.

"Thanks, sayang" Ujar Ares sambil mengacak rambut Keysha.

"Kamu dari mana aja ?"

"Dari rumah, kenapa ?"

"Aku kangen tau. Mana aku lupa minta nomor kamu" Keysha mengucapkannya sambil mempermainkan ujung bajunya.

"Ututututu kangen ya ? Sini peluk" Ares membuka tangannya lebar-lebar.

Keysha tanpa pikir panjang segera menghambur ke pelukan Ares. Dekapan Ares terasa begitu hangat dan membuatnya lupa akan semua yang ada di dunia ini. Entah kekasihnya itu memiliki semacam gravitasi atau gaya tarik apa, yang jelas Keysha merasa seperti selalu tertarik padanya.

"Are you okay ?" Keysha mendongakkan kepalanya dari dekapan Ares.

Yang lebih tinggi melihat kelucuan di depannya itu, tentu saja ia langsung mengecup bibir mungil milik yang lebih pendek. Entah sudah ke berapa kali, wajah Keysha lagi-lagi memerah hanya karena sentuhan kecil di tubuhnya.

"Are you ?" Tanya Keysha lagi.

"Not too good, tapi baik. Everything's okay

"Serius ?" Pasti Keysha lagi.

Ares mengangguk mantap, ia menunjukkan kesungguhannya itu melalui tatapan dalamnya. Sementara Keysha jatuh pada tatapan dalam itu. Kedua mata mereka beradu lama tanpa adanya kata-kata yang keluar dari bibir mereka. Meskipun begitu, keduanya terlihat sedang berbicara satu sama lain melalui tatapan masing-masing. Dan suasana di sekitar pun terasa lebih memanas. Perlahan kedua kepala itu menghapus jarak di antara mereka. Saat hanya ada satu senti jarak yang tercipta, Keysha reflek memejamkan matanya. Detik berikutnya, kedua bibir insan itu menyatu.

Awalnya ciuman itu hanya berupa kecupan-kecupan ringan, tapi kini itu berubah menjadi lumatan yang begitu intens. Ares menggigit bibir bagian bawah Keysha, yang mana membuat sang empunya membuka mulutnya. Tanpa menunggu lagi, Ares segera memasukkan lidahnya ke dalam mulut Keysha. Lidahnya menari-nari di dalam sana seperti mendapat kebebasan. Dengan sedikit kaku, Keysha mencoba mengimbangi lidah Ares dalam mulutnya. Ares sedikit terkejut awalnya, namun setelahnya ia sedikit tersenyum dan sekarang ia semakin terpacu untuk berbuat lebih.

Didorongnya Keysha menuju ke sofa milik Keysha itu. Ciuman Ares kini bahkan turun menuju ke dagu dan leher Keysha. Ia mengecupi leher putih mulus milik Keysha itu. Kemudian ia menjilatnya dengan sensual.

"Ennghhh" Keysha melenguh.

Menyadari ia mengeluarkan suara aneh itu, Keysha langsung menggigit bibirnya dengan keras. Ia merutuki bagaimana dirinya yang langsung melenguh padahal hanya disentuh seperti itu.

"May I ?" Tanya Ares tepat di telinga Keysha.

Tangan Ares kini sudah merambah ke punggung Keysha. Hampir saja Ares menaikkan kaos Keysha, sebuah panggilan masuk dari gawai milik Ares membuyarkan atmosfer disana. Ares memejamkan matanya, ia menahan rasa kesalnya yang luar biasa. Ia sangat benci ketika harus diganggu di saat yang seperti ini. Detik berikutnya, Ares tak menghiraukannya. Ia terus mencumbu leher Keysha. Saat tangan Ares kembali akan melepas kaos Keysha, ditahan tangannya oleh Keysha.

"Kenapa ?" Protes Ares.

"Ponsel kamu tuh bunyi terus, angkat dulu sana"

"Udah biarin"

"Siapa tahu itu penting loh"

"Paling juga manajemen, nyuruh klarifikasi"

"Soal foto kita waktu itu ?"

"Hm"

Keysha segera mendorong pelan tubuh Ares diatasnya. Yang mana hal itu membuat Ares bingung dengan kemauan kekasihnya itu.

"Kenapa ?"

"Aku mau bahas soal itu" Jawab Keysha tegas.

"Right now ? Sekarang ?"

"Ya"

"Udah lah biarin sayang, aku lagi ga mood buat bahas masalah itu"

Ares mendekatkan wajahnya pada Keysha lagi, tapi lagi-lagi tangan Keysha menahan tubuh Ares yang akan mendekat.

"Kita bahas ini dulu"

"Kamu takut sama berita ini ?" Tanya Ares yang mulai sedikit kesal.

"Takut, takut banget. Aku bukan artis kayak kamu yang udah biasa denger macem-macem berita loh"

"Anggep angin lalu aja, palingan juga bentar lagi ilang. Pokoknya kalau kkamu ditanya orang ga usah jawab apapun soal kita. And that's all"

"Gampang, emang gampang bagi kamu yang udah biasa. Bagiku ini bikin aku kepikiran terus. Aku takut kalau privasiku digali banyak orang gimana ? Terus kalau mereka sampai nyari keluargaku gimana ? Kamu ga ngerti perasaan aku" Nada Keysha semakin meninggi.

"Sayang, let's stop talk about this, okay ? aku lari kesini aja soalnya lagi males bahas ini sama manajemen. Aku boleh istirahat bentar ga ?"

"Kalau fans kamu itu nyari semua tentang aku, mereka bisa aja lakuin apapun ke aku. Kamu tahu ga fans kamu itu salah satu penggemar paling ditakutin sama semua orang"

"KEY STOP" Ares mencengkeram kuat lengan Keysha.

Bentakan Ares itu sukses membuat Keysha menciut. Kini ia benar-benar menelan semua kata-katanya. Tatapan mengintimidasi itu benar-benar membuat bulu kuduk Keysha merinding. Dan cengkeraman kuat di lengannya membuat perempuan itu tak berdaya.

"Dengerin aku, ga usah kamu overthinking masalah ini. Fans aku itu baik, ga seperti yang kamu pikirin. Mereka ga akan lakuin apapun ke kamu. Percaya sama aku"

"Baik kamu bilang ?" Keysha tersenyum sinis.

"Kamu ngehina fansku ?"

"Kamu yang ga tahu gimana gilanya mereka kalau sama orang lain"

"Keysha. Jangan kelewatan. Mereka bahkan suka dari 9 tahun yang lalu, kamu baru beberapa hari yang lalu kan suka sama aku ? Jangan ngomong sembarangan"

Kata-kata itu benar-benar membuat hati Keysha kecewa. Ia bahkan membela penggemarnya itu dibanginkan kekasihnya. Semua keraguan kini menghinggapi Keysha. Pikirannya mulai berpikir kemungkinan terburuk yang terjadi diantara mereka. Bahkan usia pacaran mereka baru seumur jagung. Sepertinya ia membuat keputusan yang salah. Mereka berdua tidak dilahirkan untuk bersama. 

"Okay, apa kita putus aja sekarang ?" Final Keysha

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status