Share

Hilang

Ares cukup terkejut saat melihat Keysha kini benar-benar menangis. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Keysha menangis. Malam itu mungkin ia cukup koorperatif karena perempuan itu sedang berada di ambang kesadarannya. Ares pun mengelus kepala Keysha dengan penuh kasih sayang. Lelaki itu lupa bahwa ini adalah pertama kali Keysha melakukan 'itu' dalam keadaan sadar. Perempuan itu sangat polos jika dibanding dengan mantan-mantan Ares sebelumnya.

"Ssshh, I'm sorry, sayang. Maaf, Maaf harusnya aku izin dulu sama kamu. It's okay, ke depannya aku janji kalau mau aku izin dulu ke kamu deh" Ares memegang pipi Keysha sambil mengelusnya dengan ibu jarinya.

"M-maafin aku, aku cuma kaget aja. Aku cengeng banget ya ?" Ujar Keysha sambil masih sesenggukan.

"It;s okay, wajar kok. Kamu belum punya pengalaman pacaran. Aku yang salah sayang"

"M-maaf"

"Hmm, it's okay, i'm fine"

Ares pun mendudukkan Keysha. Ia bersimpuh di hadapan Keysha yang duduk. Ia menghapus air mata Keysha sambil terus mengucapkan kata maaf kepada Keysha. Lelaki itu pun menyahut gelas di meja belakangnya, ia mengecek jika ada air disana dan memberikan pada Keysha.

"Minum dulu, ya. Sorry,sayang. Janji ga akan kuulangin"

Keysha pun meneguk minuman yang diberikan Ares. Selang beberapa detik, gawai milik Ares tiba-tiba berbunyi. Ia memandang kesal layarnya ketika melihat nama kontak yang tertera di layarnya.

"Halo ?" Ares berbicara pada orang di seberang telfonnya.

"Sekarang banget ?"

"Anj, iya iya, gue kesana" Setelah itu Ares menutup telfonnya sepihak.

Ia memandang Keysha cukup lama. Keysha yang dipandangnya hanya menatap Ares penuh tanya dan masih dengan sisa tangisnya.

"Sayang," Panggil Ares.

"Kenapa ?"

"Aku harus pergi ke kantor, ada masalah di manajemen. Kamu ga papa aku tinggal sekarang ?"

"Kenapa ? Ada masalah apa ?"

"Biasa masalah film baru aku, ada masalah katanya. Kamu ga papa sendirian ? Mau aku pesenin sesuatu ga ? Udah laper lagi ga ?"

Keysha menggeleng sambil tersenyum dengan pertanyaan bertubi-tubi kekasih barunya itu. Entah kenapa ia sungguh merasa hangat dalam hatinya saat diperlakukan seperti ini. Keysha sampai bertanya-tanya sendiri dalam benaknya, apakah begini rasanya dicintai seseorang. Perlakuan lembut Ares jujur membuat jantung Keysha berdetak tak normal.

"Aku ga papa, kamu berangkat aja. Semoga semuanya baik-baik aja ya" Keysha tersenyum.

"God, terima kasih aku dipertemukan perempuan sebaik dan selucu ini" Ujar Ares sambil memeluk Keysha.

"Apaan sih, lebay kamu" Keysha memukul punggung Ares pelan dalam posisi pelukan mereka.

"Kamu ini physical of attack banget ya love languagenya"

"Aduh maaf, sakit ya ?" Keysha melepas pelukan mereka dan menatap Ares penuh kekhawatiran.

"Engga kok. Lucu aja kamu suka pukul-pukul gemes gitu. Makin gemesin tau ga" Ares mencubit pipi Keysha.

"Kamu juga suka cubit-cubit aku padahal. Katanya kamu mau ke kantor. Udah sana, pasti udah ditungguin"

"Oh iya, sampe lupa. Kalau sama kamu bawaannya lupa dunia ini masih berputar"

"Dih gombal" Lagi-lagi Keysha memukul bahu Ares dengan main-main.

"Tuh kan" Ares menunjuk bahunya.

"Iiihh iya maaf ga sengaja"

"Ya udah deh, aku berangkat dulu ya"

Ares mengecup bibir Keysha.

"Eh sorry, sayang. Kalau cium harus ijin dulu ga ?"

"Apa siihh izin izin" Jawab Keysha dengan menutup wajahnya menggunakan dua telapak tangannya.

"Mau cium lagi, sebelum aku beneran pulang nih"

Keysha mengangguk sebagai jawabannya. Dan Ares tak ingin melewatkan kesempatan itu. Ia mendekatkan bibirnya ke atas bibir Keysha. Ia mengulum bibir bawah Keysha. Keduanya memejamkan matanya menikati bibir lawan mereka yang menempel. Setelah beberapa detik, Ares melepaskan ciumannya. Ia mengelus rambut Keysha.

"Bye, sayang. Love you"

"Love you too" Jawab Keysha dengan malu-malu.

---

Setelah malam itu, Ares tak menghubungi Keysha sama sekali. Bagai bunga yang baru mekar disiram lumpur, kini Keysha merasa sangat kosong. Setelah kasih sayang yang melimpah ia dapatkan dari sang kekasih barunya itu, kini dirinya merasa sendiri lagi.

Perempuan itu mengetikkan huruf yang sama di laptopnya, kemudian ia hapus semua, begitu seterusnya dengan pandangan kosong. Ia benar-benar tak memiliki mood yang bagus hari ini, sudah dua hari sejak Ares ke apartemennya. Ia tak ada kabar sekali pun. Kini malam itu mulai terasa seperti khayalan Keysha semata. Semua terjadi begitu saja, begitu cepat, dan hilang.

"Apa gue terlalu berharap lebih ? atau gue bikin dia kecewa ?" Tanya Keysha entah pada siapa.

Keysha menumpukan kepalanya di atas keyboard laptopnya. Rasa itu benar-benar membunuhnya dengan perlahan.

"Apa pacaran rasanya gini ? Kenapa ribet banget siiiih" Keysha merengek.

Sebuah notifikasi pesan membuat Keysha terbangun dengan segera. Seperti mengharap seseorang mengabarinya saat itu. Padahal ia saja lupa untuk meminta nomor kekasihnya itu. Keysha sendiri juga bingung, pacaran macam apa yang sedang dijalaninya itu. Pertemuan singkat itu seakan seperti angin yang bisa saja pergi suatu saat tanpa bisa diingat rasanya.

Keysha mendengus kesal ketika melihat notifikasi itu dari tawaran pinjaman online yang entah darimana mendapatkan nomornya.

"Sial, gue butuh Ares bukan butuh duit" Omel Keysha pada gawainya.

Keysha akhirnya memilih untuk membuka media sosialnya. Ia berpikir mungkin ia bisa mendapatkan jadwal Ares dari para penggemarnya di media sosial. Sepertinya itu bukan hal buruk.

"A...res" Ujar Keysha sambil mengetikkan ucapannya pada kolom pencarian.

Keysha melotot hingga matanya hampir keluar, bahkan jantungnya juga lupa cara berdetak. Ia bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya. Ia sungguh tak menyangka melihat berita tentang Ares yang muncul dalam postingan teratas. Berita itu telah dibalas oleh ribuan komentar dan ratusan ribu penyuka. Yang paling membuat Keysha benar-benar terkejut adalah berita itu menampilkan dirinya yang tertidur di bahu Ares. Itu kejadian di cafe malam itu, malam dimana Keysha mabuk untuk pertama kalinya. Seseorang memotret mereka dari samping kanan, dan tentu saja Keysha tak sadar akan hal itu.

Keysha menggulir ke bawah untuk melihat komentar-komentar lainnya mengenai berita itu. Ia menemukan segala jenis sumpah serapah yang ditujukan untuk dirinya. Kata-kata itu sungguh sangat menyakitkan, bahkan ada yang menyumpahinya untuk mati.

Keysha menggigit bibir bawahnya. Ia benar-benar semakin takut kala ia terus membaca komentar-komentar dari penggemar Ares itu.

"Ares, gimana cara ngehubungin Ares. Apa dia ga papa" Keysha berjalan mondar-mandir sambil mengetuk-ketuk layar gawainya.

Tak ada cara untuk menghubungi Ares. Ia merutuki dirinya yang bodoh karena tak bertukar nomor telepon dengan Ares malam itu. Dan lelaki itu tak mengabarinya sama sekali selama dua hari. Segala pikiran buruk berlalu lalang dalam pikiran Keysha. Sampai ia teringat sebuah nomor yang diberikan oleh manajer Ares.

Keysha mencarinya dengan panik. Untung saja ia bisa langsung menemukannya dalam tas laptop yang sering ia gunakan. Keysha memasukkan nomor yang ada di kertas itu dan segera menelfonnya. Tiga nada telah berlalu, hingga seseorang di seberang sana mengangkat telfonnya.

"Halo, apa benar ini manajer Aresta Mahendra ?" Tanya Keysha dengan takut-takut.

Dan Keysha pun sedikit terjingkat ketika mendengar jawaban sinis dari seberang sambungan telfonnya.

"Saya Keysha, kekasih Ares yang ada di berita-"

Sambungan telfon itu tiba-tiba tertutup. Keysha hanya bisa melongo melihat layar gawainya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status