Home / Romansa / Cinta Di Balik Tanda Tangan / bab 36 Luka yang tersembunyi.

Share

bab 36 Luka yang tersembunyi.

Author: Pita
last update Last Updated: 2025-10-27 18:26:53

Malam itu, Leonard tidak langsung masuk kamar begitu sampai di Mansion.

Ia duduk sendirian di ruang kerjanya lampu hanya menyala setengah, menambah sunyi yang sejak dulu jadi temannya.

Tangannya membuka laci… dan ada satu foto lama di sana.

Foto dirinya bersama sang ibu.

Ia menatap wajah wanita yang selama ini jadi bayang- bayang di setiap keputusannya.

“Ma… kalau aku mulai goyah… apa itu pengkhianatan?” gumam Leonard pelan.

Leonard belum berani menyebut perasaan itu sebagai Jatuh hati karena hal itu masih terlalu jauh. Tapi… ia takut. Karena hati yang tadinya beku sudah mulai mencair.

Dan ketika hati itu mulai cair… ia tahu luka masa lalu ikut mengalir keluar.

Sedangkan Di kamar lain, Aluna juga sama seperti Leonard ia masih belum tidur.

Aluna duduk di ranjang sambil menatap secarik kertas kontrak yang masih ia simpan di laci.

Tanda tangan Leonard… tanda tangan yang mengubah hidupnya dan yang menyelamatkan adiknya… tapi juga mengikatnya dengan pria penuh rahasia dan penuh luka, luka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bba 37 Malam dibalkon.

    Angin malam berembus pelan, membawa aroma hujan yang masih tersisa di udara karena hujan malam itu baru saja berhenti yang membuat suasana menjadi dingin sekaligus menenagkan, dan di Balkon kamar Leonard berdiri tampak tenang, lampu kecil di dinding menyala yang menciptakan suasana yang sunyi tapi tidak dingin.Leonard berdiri bersandar di pagar balkon, satu tangan memegang gelas berisi kopi hitam yang mulai dingin. Ia tidak terlalu fokus pada langit malam itu pikirannya entah ada di mana.Lalu pintu balkon terbuka pelan.Aluna muncul, memakai cardigan tipis berwarna krem. Ia tampak ragu sejenak sebelum melangkah mendekat ke arah Leonard.“Kamu belum tidur?” tanya Aluna pelan.Leonard menoleh untuk beberapa detik, lalu kembali menatap langit. “Belum.”Aluna menggigit bibirnya, lalu berjalan ke pagar balkon dan berdiri beberapa langkah di samping Leonard.“Hawa malamnya… lumayan adem,” ucap Aluma pelan ia berusaha untuk membuka obrolan dengan Leonard meskipun ia tau jika Leonard pasti

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 36 Luka yang tersembunyi.

    Malam itu, Leonard tidak langsung masuk kamar begitu sampai di Mansion.Ia duduk sendirian di ruang kerjanya lampu hanya menyala setengah, menambah sunyi yang sejak dulu jadi temannya.Tangannya membuka laci… dan ada satu foto lama di sana.Foto dirinya bersama sang ibu.Ia menatap wajah wanita yang selama ini jadi bayang- bayang di setiap keputusannya.“Ma… kalau aku mulai goyah… apa itu pengkhianatan?” gumam Leonard pelan.Leonard belum berani menyebut perasaan itu sebagai Jatuh hati karena hal itu masih terlalu jauh. Tapi… ia takut. Karena hati yang tadinya beku sudah mulai mencair.Dan ketika hati itu mulai cair… ia tahu luka masa lalu ikut mengalir keluar.Sedangkan Di kamar lain, Aluna juga sama seperti Leonard ia masih belum tidur.Aluna duduk di ranjang sambil menatap secarik kertas kontrak yang masih ia simpan di laci.Tanda tangan Leonard… tanda tangan yang mengubah hidupnya dan yang menyelamatkan adiknya… tapi juga mengikatnya dengan pria penuh rahasia dan penuh luka, luka

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 35 Rasa yang tumbuh diam-diam.

    Pagi itu, Aluna baru saja selesai membaca beberapa dokumen keuangan perusahaan dan saat ia sarapan ia sadar jika tangan kirinya sedikit gemetar.“Kenapa sih aku jadi deg-degan cuma gara-gara nunggu dia turun sarapan?” gumamnya sambil menatap sendok di tangannya. “Ini konyol… banget.”Tapi tetap saja, jantungnya berdebar sedikit lebih cepat apalagi saat ia mendengar langkah kaki yang sudah mulai familiar memasuki ruang makan.Leonard datang seperti biasa tenang, cool, tak tersentuh. Tapi kini, ada sensasi berbeda setiap kali pria itu masuk ke ruangan.Dulu ia takut. Sekarang? Ia masih gugup… tapi bukan karena takut. Karena sesuatu yang Aluna belum berani akui.“Sudah sarapan?” tanya Leonard singkat sambil duduk.“Baru mau,” jawab Aluna pelan.“Jangan lupa makan. Kamu gampang lelah.”Aluna sempat terdiam… karena itu bukan bentuk perhatian yang dramatis, tapi terdengar tulus.“Kenapa kamu tahu aku gampang lelah?” tanya Aluna spontan.Leonard tidak melihat ke arah Aluna saat menjawab, han

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 34 Setitik Cahaya.

    Malam setelah percakapan itu, suasana mansion terasa sedikit berbeda. Masih sunyi, masih megah, masih dingin… tapi bukan lagi dingin yang menusuk hati Aluna seperti dulu. Kali ini, ada sesuatu yang menggantung di udara sesuatu yang nggak bisa ia jelasin dengan kata-kata. Mungkin… harapan kecil?Aluna duduk di balkon kamar sambil memeluk lutut. Langit malam tanpak jernih, bintang mulai bermunculan satu per satu. Di genggaman tangannya, ada secarik kertas kecil yang tadi siang ia temukan di meja kerjanya, diletakkan diam tanpa penjelasan.Tulisan tangan Leonard. Tegas. Rapi. Singkat.> “Jangan takut maju. Tapi jangan terburu-buru lari.”Awalnya Aluna heran. Itu nasihat? Peringatan? Atau mungkin… bentuk cara Leonard bilang ia melihat usaha kecilnya?Tanpa sadar, sudut bibirnya sedikit terangkat sedikit saja.Pagi berikutnya.....Aluna turun ke ruang makan dengan pikiran masih ngambang Ia sempat berhenti karena Leonard sudah ada di sana… dan hey dia nggak pakai jas lengkap seperti biasa.

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 33 keberanian kecil Aluna.

    Malam setelah acara gala itu selesai kini mereka melakukan perjalanan pulang, di dalam mobil itu terasa sunyi. Tidak canggung, tapi lebih seperti… keduanya tenggelam dalam pikiran masing- masing.Aluna masih bisa merasakan hangatnya genggaman halus Leonard saat membantunya turun tangga tadi. CEO dingin itu bahkan sempat memberi isyarat halus agar ia tak terlalu lelah menjawab pertanyaan tamu. Hal-hal kecil… tapi meninggalkan bekas.Sementara Leonard duduk di sisi lain, menatap keluar jendela, rahangnya sedikit mengeras seakan menahan sesuatu yang tak ingin ia akui.Sesampainya di mansion, Andrew langsung berpamitan. “Saya permisi. Kalian bisa istirahat.”Nada suara Andrew terdengar agak menggoda, tapi Leonard hanya melirik dengan malas.Di dalam Mansion itu suasana kembali redup. Aluna melepas sepatu high heelsnya perlahan sambil menghela napasnya lega.“Capek?” suara Leonard terdengar pelan dari belakang.Aluna sedikit terkejut tapi ia tetap mencoba untuk tersenyum. “Lumayan. Aku ngg

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bba 32 Sulit mengatakan.

    Acara gala malam itu digelar megah. Lampu-lampu kristal bergelantungan di langit-langit ballroom, menciptakan pantulan cahaya yang mewah. Musik instrumental mengalun pelan sebagai latar.Begitu Leonard memasuki ruangan bersama Aluna yang berada di sampingnya, ruangan seketika terasa berubah. Para tamu mulai berbisik, beberapa menatap penasaran, sebagian terkejut. Leonard Alvaro Dirgantara, CEO tangguh yang jarang memperkenalkan pendampingnya tiba-tiba muncul dengan seorang wanita yang berjalan begitu tenang di sisinya.Aluna sedikit menggenggam ujung gaunnya agar tak tersandung. Meski tampak anggun, dalam hati ia berulang kali mengingatkan dirinya."Aku hanya memainkan peran... hanya istri kontrak. Jangan berlebihan.gumam Aluna dalam hati.Lamuman Aluna terbuyarkan kala Leonard tiba-tiba menyentuh punggung tangannya secara perlahan agar ia tenang… hati Aluna sedikit bergetar saat merasakan sentuhan hangat Leonard.Disepanjang acara itu Leonard tetap menjaga ekspresi netralnya. Namun t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status