Share

Bab 2

Author: Yovana
Setelah naik mobil, Vanesa memasukkan alat tes kehamilan ke dalam tasnya.

Kemudian, asisten Vanesa, Lucy Finston meneleponnya.

"Kak Vanesa, klien baru saja menelepon. Mereka meminta kita mengirimkan barang antiknya besok."

Vanesa mengerutkan kening sambil bertanya, "Bukankah kesepakatan awalnya adalah mengirimkan barang dalam waktu seminggu?"

"Sepertinya ada masalah di pihak mereka. Penanggung jawab mengatakan, asalkan bisa mengirimkan barangnya tepat waktu, biaya bukanlah masalah," balas Lucy.

Vanesa berpikir sejenak, lalu berkata, "Kamu bisa memberi tahu penanggung jawab klien kalau pengirimannya akan dilakukan lusa, sementara biayanya akan dinaikkan 50%."

Lucy kembali berkata, "Tapi sikap penanggung jawab di sana sangat tegas ...."

"Pengiriman lusa sudah batas maksimalku." Sikap Vanesa tegas. Dia melanjutkan, "Kalau klien nggak bisa menerimanya, aku bisa mengembalikan uangnya."

"Baiklah, aku akan langsung menghubungi mereka," kata Lucy.

Setelah menutup telepon, Vanesa tidak sengaja membuka sebuah berita hangat ketika akan meletakkan ponselnya.

Steven sudah menjadi topik pembicaraan hangat.

Tepatnya, Steven dan ratu film yang terkenal, Hanna Brandson, bersama-sama menjadi topik pembicaraan hangat.

[Ratu film Hanna Brandson melakukan perjalanan romantis selama seminggu di Parsin bersama pacarnya yang kaya raya. Mereka pulang bersama tengah malam kemarin!]

Foto itu tidak menangkap wajah depan Steven. Namun, meski hanya foto dari samping, Vanesa bisa langsung mengenalinya.

Dia menatap foto itu tanpa berkedip.

Setelah beberapa saat, bulu matanya bergetar, ujung jarinya bergulir, langsung menutup halaman berita itu.

Kemudian, Vanesa membuka status WhatsApp Hanna.

Seperti yang diduga, Hanna mengunggah foto matahari terbit pada pukul lima dini hari.

Foto itu disertai dengan sebaris tulisan. [Setelah mencari sekian lama, aku akhirnya kembali ke titik awal. Untungnya, kamu masih ada.]

Vanesa menatap foto matahari terbit itu. Melalui foto ini, Vanesa seolah bisa melihat pemandangan Steven dan Hanna berpelukan, menikmati matahari terbit bersama.

Ternyata Steven terburu-buru pergi tadi malam hanya untuk menemani kekasih hatinya melihat matahari terbit.

Vanesa sedikit menarik sudut bibirnya.

Menertawakan dirinya sendiri yang menjadi seorang pecundang.

Meskipun Vanesa tahu bahwa dirinya sama sekali tidak berada di hati pria itu, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk memperhatikannya. Seperti pencuri rendahan yang bersembunyi di sudut gelap, mengintip gerak-gerik pria itu dan kekasih hatinya.

Vanesa tidak bisa mengendalikan hatinya sendiri. Dia seperti ngengat yang terbang ke dalam api. Bahkan dia sendiri memandang rendah dirinya.

Kebetulan sekali, Hanna sudah kembali.

Vanesa berpikir bahwa Steven akan segera mengajukan perceraian.

Sebenarnya ini juga adalah hal yang baik.

Setelah bercerai, Vanesa bisa benar-benar keluar dari dunia Steven.

Sejak saat itu, mereka akan menjadi orang asing, tidak akan memiliki hubungan apa pun.

Pada saat itu, obsesi rendahan dan konyol yang Vanesa sembunyikan di dalam hatinya juga harus berhenti ....

Ketika tiba di rumah tua Keluarga Dallas.

Vanesa memarkirkan mobil di tempat parkir sementara.

Setelah turun dari mobil, dia langsung berjalan masuk. Para pelayan yang berpapasan dengannya hanya melirik Vanesa sekilas. Masing-masing sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Wajah Vanesa tampak tenang.

Meski Vanesa sudah menikah dengan Steven selama lima tahun, Giny selalu meremehkan Vanesa. Bahkan para pelayan Keluarga Dallas juga merendahkannya. Jika bukan karena Regan, Vanesa tidak akan mau datang ke kediaman Keluarga Dallas.

"Ibu!"

Suara anak kecil yang jernih terdengar. Ketika Vanesa baru saja melangkah memasuki ruang tamu, sosok kecil yang tidak asing itu langsung menerjangnya.

"Ibu, akhirnya Ibu datang menjemputku!"

Regan yang masih berusia lima tahun langsung memeluk Vanesa erat seperti koala. Nada suaranya terdengar kecewa ketika dia berkata, "Tadi Nenek berbohong padaku. Dia bilang Ibu nggak menginginkanku lagi."

Vanesa tertegun sejenak, lalu mengangkat pandangannya untuk menatap Giny.

Giny yang berpakaian mewah duduk tegak di posisi tuan rumah. Di sampingnya, duduk Hanna yang memiliki temperamen lembut, serta wajah yang cantik.

Ketika melihat Hanna ada di sini, Vanesa merasa terkejut.

Namun, setelah dipikir lagi, dia merasa semua ini wajar.

Kabar bahwa Steven melamar Hanna sudah muncul menjadi berita hangat di internet. Ini artinya, berita ini akan segera dipublikasikan.

Kehadiran Hanna di kediaman Keluarga Dallas hari ini menunjukkan bahwa dia sepertinya juga sudah mendapat pengakuan Giny.

"Ibu, kenapa Ibu diam saja?" Regan menatap Vanesa, lalu melanjutkan, "Jangan-jangan yang Nenek bilang itu benar? Apa Ibu benar-benar akan bercerai dengan Ayah? Apa Ibu sudah nggak menginginkanku lagi?"

Vanesa menundukkan kepala, langsung bertatap mata dengan pandangan cemas Regan. Hatinya terasa pedih.

Selama lima tahun ini, Vanesa sudah menganggap Regan seperti anak kandungnya sendiri. Semua urusan Regan Vanesa tangani sendiri. Hubungan ibu dan anak selama lima tahun itu bukanlah kebohongan.

Ketika Vanesa memikirkan dirinya harus berpisah dengan Regan setelah bercerai, hati Vanesa merasa sedikit enggan.

"Regan, kemarilah." Giny melambaikan tangan ke arah Regan.

"Aku nggak mau!" Regan langsung memeluk Vanesa erat-erat, lalu berkata, "Aku ingin pulang bersama Ibu!"

Wajah Giny langsung berubah muram. Dia berkata dengan nada keras, "Nenek harus mengatakannya berapa kali? Vanesa bukan ibumu. Ibumu adalah wanita ini, Hanna Brandson, seorang ratu film yang terkenal."

Ketika mendengar itu, Vanesa terpaku!

Ibu kandung Regan adalah Hanna?

Namun, bukankah Steven mengatakan bahwa ibu kandung Regan sudah lama meninggal?

Mungkinkah ... Steven selama ini sudah membohonginya?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Merry Diana
kasihan vennesa terlalu sakit
goodnovel comment avatar
Gladyss Patricia S. Nau
kasihan Vannesa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 607

    Kamar tipe suite presiden tempat Davina menginap berada di lantai atas hotel dan menawarkan privasi yang sangat tinggi.Vanesa mengetuk pintu dan tidak lama kemudian pintunya terbuka.Di dalam pintu, Davina mengenakan gaun krem. Wajahnya tampak mulus, tetapi bibirnya sedikit pucat."Kak Vanesa, terima kasih telah datang menjengukku," kata Davina dengan isak tangis.Sebagai seorang wanita, Vanesa dapat melihat bahwa kondisi Davina saat ini sebenarnya tidak baik.Dia melangkah masuk ke dalam kamar dan Davina menutup pintu di belakangnya."Kak Vanesa mau minum apa? Ada kopi, teh, atau jus ....""Davina, aku di sini bukan untuk bernostalgia dan mengobrol." Vanesa menyela Davina dan menatapnya, lalu berkata, "Katakan saja apa pun yang ingin kamu katakan."Davina menatap Vanesa dengan mata berkaca-kaca."Kak Vanesa, apakah kamu kecewa padaku?""Nggak ada gunanya menanyakan itu sekarang." Vanesa menatap Davina. "Davina, kamulah yang paling tahu seberapa besar usaha dan kerja kerasmu untuk men

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 606

    Vanesa ingin memberikan kesempatan kepada pendatang baru dari Grup Angelic untuk menunjukkan wajah mereka lebih sering selama seminggu ini.Jerry tidak muncul lagi sejak hari itu.Vanesa berpikir bahwa karena Davina sedang hamil, Davina pasti akan tinggal di Negara Nasar untuk sementara waktu.…Pertengahan bulan Februari. Hujan sudah berhenti turun di Kota Amari.Namun, cuacanya masih sangat dingin.Setelah bekerja hari itu, Vanesa menerima pesan teks dari Davina.Davina menulis: [Kak Vanesa, aku sudah pulang. Aku ingin bertemu denganmu.]Vanesa sedikit terkejut.Mengapa Davina kembali saat hamil?Vanesa pun menjawab: [Kalau kamu ingin membahas pemutusan kontrak, langsung hubungi Sabdi saja.]Davina membalas: [Aku kembali ke Kota Hasta untuk menghadiri pemakaman ibuku. Aku akan kembali ke Negara Nasar besok. Aku mungkin nggak akan pernah kembali lagi. Sebelum aku pergi, aku ingin bertemu kamu lagi.]Pemakaman ibunya Davina?Vanesa tahu situasi keluarganya Davina secara garis besar.Da

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 605

    Vanesa sontak tertegun begitu membaca pesan itu.Davina sedang mengandung anak Jerry!Terdengar ketukan di pintu kantor.Vanesa mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pintu. "Masuk."Cici membuka pintu dan berkata, "Bu Vanesa, Pak Jerry ada di sini. Katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan."Jerry.Vanesa mengernyit.Setelah beberapa saat, Vanesa berkata, "Persilakan dia masuk.""Oke."Cici berbalik dan pergi ke ruang resepsi untuk menyambut Jerry.Tidak lama kemudian, Cici mengantar Jerry masuk.Vanesa menatap Cici dan berkata, "Tolong siapkan minuman.""Oke." Cici mengangguk, berbalik dan berjalan keluar kantor.Vanesa meminta Jerry untuk duduk di sofa.Cici masuk sambil membawa teh dan makanan ringan, lalu meletakkannya dan berbalik berjalan keluar kantor sambil menutup pintu di belakangnya.Jerry menatap Vanesa dengan sorot lembut. "Vanesa, aku sudah membaca berita tentang Davina di media sosial."Jika Jerry bersedia mengaku, untuk apa pula Vanesa tetap segan?"Davina bukan

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 604

    "Di sebuah rumah pribadi yang dilengkapi peralatan medis dan sistem asuransi independen. Hanya orang-orang sangat penting di Negara Nasar yang mampu membeli rumah seperti itu."Vanesa mengernyit.Jangan-jangan berita itu memang benar?"Apa kamu perlu aku masuk dan membantu kamu memeriksanya?"Vanesa berpikir sejenak dan berkata, "Aku ingin bertemu dengannya secara langsung."Vanesa masih tidak percaya bahwa Davina akan melakukan sesuatu seperti melahirkan secara diam-diam!"Boleh saja kalau kamu ingin menemuinya, tapi kusarankan kamu jangan datang sendiri.""Aku punya pengawal.""Berapa?""Satu," jawab Vanesa."Itu nggak cukup," kata Risa. "Ada belasan pengawal pribadi di rumah itu dan pengawasan senjata di Negara Nasar nggak seketat negara kita. Kalau kamu memaksa masuk, kemungkinan besar kamu bakal ditembak!"Vanesa terdiam."Bagaimana kalau begini? Kamu bayar komisi dan aku akan membantu menemukan Davina, menyuruhnya menghubungimu dan memberimu penjelasan."Sepertinya, hanya ini sat

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 603

    Ketika Vanesa kembali ke kamar rawat, Bella telah tertidur lagi.Argo melihatnya kembali dan segera berdiri. "Bu Vanesa."Vanesa menjawab dengan tenang, "Terima kasih, Argo.""Bu Vanesa nggak usah sungkan. Bella sangat imut. Merupakan suatu kehormatan bagiku dia bersedia memercayai dan dekat denganku," kata Argo sambil sedikit menundukkan kepalanya.Vanesa berkata, "Iya, meskipun Bella periang, kamu adalah pria asing pertama yang dia percayai dan bisa dekat dengannya padahal baru beberapa kali bertemu."Seberkas cahaya gembira pun terpancar dalam pandangan Argo yang terlihat di tepi topinya.Argo pikir telah menyembunyikannya dengan sangat baik, tetapi dia tidak tahu bahwa Vanesa telah melihat reaksinya dengan jelas.…Bella dirawat di rumah sakit selama lima hari dan Vanesa selalu menemaninya.Argo juga setia menemani mereka.Pada hari keenam, Bella pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.Vanesa mengantar Bella kembali ke Bumantara. Dia memercayakan putrinya kepada Bibi Zaina dan Bibi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 602

    "Paman Argo nggak berani, ya ...."Argo tersenyum. "Iya, Paman nggak sepemberani Bella.""Paman Argo sudah besar, tapi kalah dari anak kecil. Malu ah!"Argo langsung mengiakan tanpa keberatan, "Iya, Paman memang bikin malu. Bella tetap yang terbaik.""Iya! Ayahku juga bilang kalau aku adalah putri kecil terbaik!"Argo mengerutkan bibirnya.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kamu manis sekali, ayahmu pasti sangat menyayangimu.""Tentu saja!" kata Bella dengan bangga. "Ayahku sangat tinggi dan tampan! Jauh lebih tampan daripada ayahnya Karin. Tapi, ayahku terlalu sibuk. Dia nggak punya waktu untuk mengantarku ke TK. Anak-anak di TK bahkan nggak punya kesempatan untuk tahu kalau ayahku sangat tampan!"Masalah ini bisa dibilang adalah sebuah ganjalan dalam hati Bella.Ketika Bella teringat bahwa dia sudah lama tidak menghubungi ayahnya, dia pun merasa sedikit sedih."Paman Argo, aku sangat merindukan ayahku!"Sebersit rasa sakit muncul dalam pandangan Argo.Jakunnya sedikit bergerak dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status