Share

Bab 96

Author: Yovana
Steven akhirnya membawa Regan pergi bersama dengan anak kucing Ragdoll yang Hanna bilang akan Vanesa sukai.

Setelah mereka pergi, Vanesa yang sedari tadi terus berpegangan akhirnya jatuh pingsan.

Jake menangkap tubuh Vanesa yang lemas dan memapahnya ke sofa kantor.

Vanesa bersandar di sofa dengan tangan yang memegangi dadanya. Napasnya menderu dan wajahnya tampak pucat pasi.

Vanesa mengalami sesak napas karena terlalu terbawa emosi.

Jake menutup mulut Vanesa dan membimbingnya dengan tenang. "Kamu sesak napas. Tutup mulutmu dan ikuti iramaku. Satu, dua, tarik napas …. Ya, benar, begitu. Satu, dua, tarik napas ...."

Dengan bantuan Jake, irama napas Vanesa akhirnya kembali normal.

Jake mengambil secangkir air hangat dan menyerahkannya pada Vanesa. "Ini, minum dulu."

Vanesa bersandar di sofa dan meneguk setengah gelas. Tubuhnya yang tegang berangsur-angsur rileks.

Jake meraih bantal dan meletakkannya di belakang punggung Vanesa. "Lebih enak bersandar kalau ada bantal."

Vanesa menatap Jake,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 100

    Tlang!Tiba-tiba, sebuah pisau bedah terjatuh dengan kencang ke atas lantai.Dokter anestesi yang sedang menyuntikkan obat bius juga mendadak berhenti bergerak!Bu Lloyd mengernyit menatap asistennya. "Ada apa denganmu?"Asisten itu menjawab dengan ekspresi polos. "Bukan aku, ini …."Si dokter anestesi tiba-tiba mencabut jarumnya dan berkata, "Ini gempa bumi!"Vanesa sontak membuka matanya ….Lampu operasi di atas kepalanya tampak berkedip-kedip. Dia merasa sedikit pusing dan meja operasi di bawahnya terasa bergetar!Detik berikutnya, alarm darurat rumah sakit pun berbunyi!"Operasi dihentikan! Semuanya, segera ke jalur evakuasi!"Stella dan si dokter anestesi membantu Vanesa yang benar-benar linglung turun dari atas meja operasi.Pintu ruang operasi terbuka. Koridor rumah sakit dipadati oleh pasien dan petugas medis, suasananya benar-benar kacau.Begitu melihat mereka keluar, Jake segera melangkah maju."Bagaimana? Apa operasinya sudah?""Ayo kita keluar dulu baru bicara!" kata Stella

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 99

    Vanesa pasti sudah tahu bahwa dia hamil sejak lama, tetapi dia memang sama sekali tidak berniat memberi tahu Steven!Steven jadi mengenang hari itu ....Hari itu, angin bertiup dengan begitu kencang. Sikap tegas Vanesa membuat Steven jadi mengabaikan detail yang paling penting!Mobil Maybach milik Steven melaju dengan sangat cepat di jalan raya, bahkan beberapa kali berpindah jalur dengan berbahaya. Namun, Steven sama sekali tidak menurunkan kecepatannya!Steven mencengkeram kemudinya dengan tegang, wajahnya yang tampan tampak muram dan dingin.Apa Vanesa berencana bercerai di saat sedang mengandung anaknya, lalu menjalin hubungan dengan Jake?Vanesa berencana membiarkan anaknya memanggil orang lain dengan sebutan ayah?Bibir tipis Steven yang semula terkatup rapat pun tiba-tiba menyunggingkan seulas senyuman mengejek."Bagus, Vanesa, kamu benar-benar hebat!"Steven memegang kemudi dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi membuka daftar kontak dan menelepon Alex."Vanesa

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 98

    Stella membantu mengurus prosedur rawat inap untuk Vanesa, lalu mengajak Vanesa ke kamar rawat untuk berganti pakaian rumah sakit.Setelah berganti pakaian, Vanesa menjalani pemeriksaan rutin.Laporannya akan keluar dalam setengah jam.Menunggu hasil pemeriksaan terasa begitu lama dan menyiksa. Vanesa berdiri diam di dekat jendela.Stella dan Jake menemani Vanesa tanpa berkata apa-apa ataupun mengusik Vanesa.Setengah jam kemudian, hasil pemeriksaan keluar. Semuanya dinyatakan normal sehingga operasi bisa dilakukan.Tepat pada saat itu, tim medis yang bertugas ruang operasi juga mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa mereka sudah siap."Vanesa," panggil Stella. "Kita harus pergi ke ruang operasi."Bulu mata Vanesa pun bergetar, dia perlahan berbalik badan.Stella mendekat dan memeluk Vanesa. "Jangan tegang, ada aku yang menemanimu.""Iya," jawab Vanesa dengan suara pelan.Jake tetap diam, alisnya mengernyit dan ekspresinya terlihat sangat serius.Mereka bertiga datang ke ruang operasi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 97

    "Bukan begitu maksudku." Vanesa mengatupkan bibirnya dan mendesah, lalu berdiri dan berkata, "Aku menghargai kebaikanmu, tapi aku sudah membuat keputusan."Jake ikut berdiri dan menatap Vanesa, lalu bertanya, "Kamu benar-benar sudah memutuskan?""Iya." Vanesa mengangguk dan berujar dengan tegas, "Aku sedang memikirkan cara menyembunyikan hal ini darimu sampai operasi selesai. Karena sekarang kamu sudah tahu, tolong bantu aku rahasiakan."Karena Vanesa sudah mengambil keputusan, Jake pun berhenti mencoba membujuk."Jangan khawatir, pasti akan kurahasiakan," janji Jake. Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, "Besok kamu operasi jam berapa?""Jam sembilan.""Kalau begitu, besok biar kuantar ke rumah sakit.""Nggak usah." Vanesa tidak ingin merepotkan Jake. "Stella ada di rumah sakit, jadi dia yang akan mengatur semuanya.""Sebelum pergi, Pak Marlon dan istrinya berulang kali mengingatkanku untuk menjagamu dengan baik," sahut Jake. "Kamu ingin aku merahasiakannya, jadi aku harus tetap bersama

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 96

    Steven akhirnya membawa Regan pergi bersama dengan anak kucing Ragdoll yang Hanna bilang akan Vanesa sukai.Setelah mereka pergi, Vanesa yang sedari tadi terus berpegangan akhirnya jatuh pingsan.Jake menangkap tubuh Vanesa yang lemas dan memapahnya ke sofa kantor.Vanesa bersandar di sofa dengan tangan yang memegangi dadanya. Napasnya menderu dan wajahnya tampak pucat pasi.Vanesa mengalami sesak napas karena terlalu terbawa emosi.Jake menutup mulut Vanesa dan membimbingnya dengan tenang. "Kamu sesak napas. Tutup mulutmu dan ikuti iramaku. Satu, dua, tarik napas …. Ya, benar, begitu. Satu, dua, tarik napas ...."Dengan bantuan Jake, irama napas Vanesa akhirnya kembali normal.Jake mengambil secangkir air hangat dan menyerahkannya pada Vanesa. "Ini, minum dulu."Vanesa bersandar di sofa dan meneguk setengah gelas. Tubuhnya yang tegang berangsur-angsur rileks.Jake meraih bantal dan meletakkannya di belakang punggung Vanesa. "Lebih enak bersandar kalau ada bantal."Vanesa menatap Jake,

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 95

    Ucapan Steven itu melukai hati Vanesa. Dia balas menatap Steven, lalu tertawa dingin dengan mata yang digenangi air mata."Steven, putramu punya ibunya sendiri. Ibu kandungnya adalah Hanna, bukan aku! Kamu bilang aku bukan ibu yang kompeten karena suasana hatiku lagi buruk? Oke, kuakui! Aku nggak pantas jadi ibunya Regan, jadi sekarang tolong bawa putramu pergi dari wilayahku!"Vanesa selesai berbicara dalam satu tarikan napas, kepalanya jadi pusing dan tubuhnya yang kurus terhuyung hampir jatuh.Jake bergegas maju untuk membantu Vanesa berdiri, lalu sengaja berbisik ke telinga Vanesa, "Kamu nggak apa-apa?"Vanesa menarik napas dalam-dalam, pandangannya yang kabur menjadi jelas kembali dan dia menggelengkan kepalanya. "Iya."Steven memperhatikan interaksi antara keduanya dengan rahang yang menegang dan sorot tatapan yang dingin.Sementara itu, Regan tercengang menatap Vanesa. Mulut kecilnya masih terbuka, tetapi dia lupa menangis.Apa yang baru saja ibunya katakan?Apa ibunya benar-ben

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status