Share

Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan
Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan
Author: Kennedy

Bab 1

Author: Kennedy
Setelah melahirkan, suamiku memintaku untuk tetap di rumah dan mengurus anak sendiri.

Pendapatan keluarga pun langsung menurun drastis. Di satu sisi pusing memikirkan uang susu anak, aku juga harus menahan rasa nyeri karena payudaraku sering bengkak karena ASi berlimpah.

Secara tak sengaja, aku melihat lowongan pekerjaan pembantu di internet. Tugasnya adalah merawat bayi berusia lima bulan.

Mencuci, memasak dan mengasuh bayi dibayar sejuta sehari, bahkan diberi satu kali makan.

Aku sangat senang, selain bisa menghasilkan uang, lowongan ini juga bisa mengatasi masalahku saat ini.

Hari itu, setelah menidurkan bayi majikanku, sepasang tangan besar tiba-tiba meraba pinggangku….

….

Namaku Grace, berusia 27 tahun, sudah menikah dan putraku berusia enam bulan.

Sejak melahirkan, karena kedua orang tua kami tidak tinggal di dekat sini, suamiku melarangku bekerja dan menyuruhku fokus merawat anak di rumah.

Tanpa bantuanku, pendapatan keluarga pun jadi berkurang banyak.

ASI-ku berlimpah dan anakku selalu minum ASI. Meski begitu, ASI-ku tetap sangat banyak.

Anakku tidak mampu menghabiskan semuanya dan payudaraku yang bengkak membuatku sangat kesakitan, rasanya keras seperti batu.

Karena bengkak dan sakit, aku tak bisa mengenakan bra menyusui yang biasanya. Dadaku juga sering basah kuyup karena ASi merembes keluar. Saat membawa anakku keluar, orang-orang sering melihatku, membuatku sangat malu.

“Sayang, tolong bantu aku.”

Sebelum tidur, aku memohon suamiku sambil memegangi payudara, tapi suamiku yang lelah setelah bekerja seharian, langsung terlelap begitu menyentuh bantal.

“Aku sudah capek kerja setiap hari, mana ada waktu urusin hal-hal seperti ini?! Grace, kamu tahu malu sedikit dong! Ini tempat makan anak kita!”

Melihat suamiku sudah mendengkur, air mataku pun berlinang di pelupuk mata.

Tengah malam, payudaraku bengkak dan sakit sekali sampai tak bisa tidur. Sambil menahan sakit, aku mulai memainkan ponsel. Tak disangka, aku melihat sebuah lowongan pekerjaan pembantu di grup komplek.

[Dicari pembantu, tidak perlu menginap, gaji satu juta per hari. Tugas utama adalah mengasuh anak dan diutamakan ibu menyusui.]

Informasi ini membuatku sangat gembira. Selain bisa mendapatkan uang, ini juga bisa menjadi solusi untuk kesulitan yang sedang kualami.

Aku langsung menambahkan nomor kontak Whatsapp si calon majikan. Setelah berkomunikasi, keesokan harinya, majikan itu pun menyuruhku datang untuk mencoba.

Aku bersiap-siap dan segera menuju ke rumah majikan.

Ini adalah pengalaman pertamaku menjadi pembantu, jadi aku sangat gugup. Aku berdiri lama di depan pintu dan mempersiapkan diri, lalu kemudian menekan bel.

“Halo, dengan Pak Juan?”

Pintu dibuka oleh seorang pria yang tinggi. Begitu melihatku, matanya langsung berbinar.

Wajahku sedikit memerah. Agar terlihat sopan hari ini, aku mengenakan atasan berwarna terang dan sekarang ada sedikit bekas basah di bagian dadaku.

Juan menatapku lekat-lekat, lalu mengangguk.

Dia menjawab, “Iya, dengan aku sendiri. Silakan masuk.”

Setelah masuk, aku duduk dengan sedikit canggung di sofa. Juan duduk di hadapanku, menatapku dengan mata berapi-api.

Jantungku berdebar sedikit cepat, wajahku pun memerah. Sejak melahirkan, aku memang jarang keluar rumah dan sudah lama sekali tak ada orang yang menatapku seperti ini.

Saat aku memberanikan diri untuk mendongak, tatapan Juan sudah kembali dingin.

“Pak Juan, apa saja yang harus kulakukan?”

Sambil bicara, aku mengamati Juan. Dia mengenakan kaus polo kasual dan celana jeans. Lengan yang berotot terlihat jelas, memberi kesan pria yang sangat kekar.

Juan sangat sopan, wajahnya juga terlihat gagah. Dia mengobrol santai denganku sebentar, kemudian membawaku masuk ke sebuah kamar.

Melihat pria di depanku ini, pikiranku mulai tak karuan. Apalagi kalau mengingat suamiku….

Selain temperamennya yang buruk, dia juga tidak sabar. Sejak aku melahirkan, kami bahkan tidak pernah berhubungan suami istri.

“Tugas utama kamu adalah membersihkan rumah dan mengasuh anak. Aku dan istriku sangat sibuk bekerja, jadi kami serahkan pekerjaan rumah padamu.”

Anak berusia sekitar lima bulan itu berbaring di ranjang besar. Melihat ada orang masuk, bibirnya mulai manyun dan hendak menangis. Aku buru-buru menggendongnya.

“Sepertinya dia lapar, di mana susu formulanya?”

“Anakku alergi susu formula, jadi dia hanya bisa minum ASI. Itu sebabnya aku sangat butuh ibu yang sedang menyusui… tolong, ya.”

Ujar Juan dengan sedikit terbata-bata, dia tampak tidak enak hati.

Mendengar itu, aku pun mengerti. Melihat si kecil yang manyun dan hendak menangis, aku merasa tidak tega, jadi aku pun mengangguk setuju.

Juan keluar dari kamar dan menutup pintu. Dengan santai, aku mengangkat baju dan mulai menyusui si kecil.

Begitu mendapat ASI, si kecil pun berhenti menangis.

Sensasi isapan itu menjalar, aku menghela napas lega dan memejamkan mata. Akhirnya, payudaraku tidak begitu bengkak lagi.

Melalui celah pintu, aku seperti melihat bayangan Juan.

Tatapan panas menembus celah pintu dan tertuju tepat padaku. Dia sedang mengintipku!
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 7

    Begitu masuk, Shinta memotret banyak foto dan langsung menyebarkannya di grup komplek. Tak lama kemudian, semua orang pun tahu tentang kejadian ini.“Dasar nggak tahu malu!”“Iya, dasar pelakor!”“Pria itu juga bukan orang baik!”Seketika, grup komplek pun memicu perdebatan besar. Para penghuni berlomba-lomba mencari tahu identitasku dan Juan.Tak lama kemudian, suamiku tiba di rumah Juan. Dia jelas sudah tahu mengenai hubunganku dan Juan.“Grace, dasar kamu nggak tahu malu! Jadi pembantu saja sudah memalukan, kamu malah menggoda majikannya pula! Dasar wanita murahan!”Suamiku melempar gelas dengan marah. Aku sudah menangis tersedu-sedu, terus memohon dan mengatakan tidak akan berani melakukannya lagi.“Apa yang kamu nggak berani?! Aku menyuruhmu mengurus anak di rumah, tapi kamu malah diam-diam menjadi pembantu dan ketahuan berselingkuh pula! Lihat semua foto ini! Kamu nggak merasa malu sedikit pun?!”Selain itu, Shinta juga mengunduh semua rekaman CCTV di rumahnya yang menampilkan ak

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 6

    “Aku juga.”Juan memelukku erat-erat. Aku membelai otot-otot kuat di bahunya dan bagian bawahku pun mulai terasa basah.Aku berbaring pasrah di bawahnya, merasakan suhu tubuh dan napasnya. Ini memberiku rasa aman.Tak lama kemudian, tangannya menutupi belahan dadaku.Aku memejamkan mata karena malu, menutupi dada dan berbisik.“Pak Juan, jangan….”Dia meremasnya perlahan, ASI-ku pun menyembur dan aroma susu langsung tercium.Juan menghisapnya seolah itu adalah harta yang tak ternilai, sambil mengelus-elus tubuhku dengan lembut.“Jangan malu, ini bagian tubuhmu yang paling indah.”Dia menggigit lembut cuping telingaku, lalu mencium leherku.Aku terbawa suasana, tidak melawan dan menikmati sepenuhnya kebahagiaan antara pria dan wanita.Juan sangat mahir, dia tahu betul bagaimana mengatur kedalamannya. Dia juga suka menjambak rambutku dan memaksaku memanggilnya sayang saat aku gemetar hebat meminta lebih.Satu trik itu saja sudah membuatku takluk sepenuhnya.Dia menekanku ke depan jendela

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 5

    Mendengar itu, jantungku pun menegang.Kata-kata untuk mengajukan pengunduran diri yang sudah diujung lidah pun kembali tertahan, tak bisa diucapkan.Shinta dinas keluar kota selama sebulan, si kecil pasti membutuhkanku untuk menyusuinya.Mengingat wajah si kecil yang memerah karena kelaparan, hatiku pun tidak tega.Hari ini, Juan bersikap layaknya seorang pria sejati. Setiap gerak-geriknya tampak sopan.Melihat dia seperti itu, aku malah merasa sedikit kecewa.Entah kenapa, aku malah berfantasi dia akan melakukan sesuatu padaku….Padahal kemarin kami hampir saja….Aku menggelengkan kepala, mengusir pikiran yang tidak masuk akal itu.Sore harinya, Juan bekerja dari rumah. Aku membantunya merapikan rumah dan setelah selesai menyusui si kecil, barulah aku membawa anakku pulang.Beberapa hari berikutnya berjalan seperti itu. Semakin jernih tatapan mata Juan padaku, semakin aku merasa tidak nyaman.Hari ini, aku datang sendirian ke rumah Juan. Setelah membuka pintu dan masuk, aku melihat J

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 4

    Malam harinya, setelah pulang ke rumah, aku bermain sebentar dengan anakku dan pergi mandi.Biasanya aku jarang keluar rumah, tapi karena hari ini aku berpergian, badanku terasa lengket. Aku pun mandi dengan sangat teliti, jadi waktunya menjadi lebih lama.Saat selesai mengeringkan rambut dan kembali ke kamar, aku melihat suamiku sedang bersandar di kepala ranjang sambil bermain ponsel.Wajahnya ditumbuhi janggut, satu tangannya mengorek hidung dan sesekali terdengar tawa kecil darinya.Inikah pria yang kucintai?Hatiku pun terasa tak berdaya dan tanpa sadar aku teringat dengan Juan.Wajahnya tampan, tubuhnya kekar dan sukses di usia muda….Mengingat kembali kejadian sore tadi, wajahku kembali memerah.“Grace, itu suami orang lain! Kamu hanya seorang pembantu!”Aku minum seteguk air dan memaksa diriku untuk tetap tenang.Aku berjalan ke sisi suamiku dan berbaring, lalu melingkarkan tanganku di lengannya.Namun, dia langsung menepis tanganku.“Apain? Besok masih harus kerja!”Aku menata

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 3

    Terasa sensasi dingin di bagian bawah tubuhku, aku pun gemetaran. Dia tertawa kecil, lalu menunduk dan langsung menciumku.“Pak Juan! Jangan Pak Juan!”Khawatir akan membangunkan si kecil yang sedang tidur, aku hanya bisa menolak dengan suara pelan. Namun, penolakanku justru dianggapnya sebagai sebuah ajakan.Sambil menciumku, Juan juga memasukkan tangannya ke dalam bajuku.Tangan besar yang kasar itu menyentuh lembut kulitku. Rasa geli yang sudah lama tak kurasakan menyebar ke seluruh tubuhku. Aku tanpa sadar menjepit kepalanya dan mengeluarkan rintihan dari mulutku.“Tidak, jangan….”“Baru begini saja sudah nggak tahan?”Juan mengangkat kepalanya, sudut bibirnya masih tersisa sedikit cairan bening. Aku sangat malu untuk menatapnya. Juan menggigit cuping telingaku dengan lembut dan meniupnya.“Pak Juan… tolong… jaga sikapmu….”Aku benar-benar tidak tahan dengan godaannya. Aku tak bisa mendorongnya, jadi hanya bisa menggigit bibir dan menahan diri.Juan membenamkan wajahnya di leherku

  • Cinta Lokasi Pembantu Dan Majikan   Bab 2

    Namun, saat aku melihat kembali, tidak ada siapa-siapa di balik pintu.Jangan-jangan aku salah lihat?Aku pun agak bingung.Tak lama kemudian, setelah selesai menyusui, aku pun menepuk-nepuk dan menidurkan si kecil. Setelah itu, aku pun keluar kamar dengan langkah yang pelan.Juan sedang duduk di sofa. Melihat aku berhasil menidurkan si kecil, dia pun terlihat sangat puas.Saat itu juga, kami langsung menandatangani kontrak. Aku harus datang setiap hari untuk mengurus si kecil dan melakukan pekerjaan rumah selama tiga jam. Sementara dia akan memberiku gaji satu juta per hari.Sambil berbicara, aku segera mencari pel dan sapu, lalu mulai membersihkan ruangan.Karena aku tidak memakai bra, ditambah lagi payudaraku masih sangat sensitif setelah menyusui, setiap gerakan membuatku tidak nyaman, bahkan kakiku juga terasa agak lemas.Saat melewati dia, kakiku mendadak lemas dan aku tak sengaja bersandar di tubuhnya.“Ma… maaf, Pak Juan….”Aku ingin mendorongnya menjauh dan berdiri, tapi Juan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status