Share

Bab 5

Jika Wanda bisa masuk ke dalam dunia hiburan, dia bisa mendapatkan sumber daya terbaik. Dalam satu tahun ini, dia akan berusaha keras. Jika tidak ada masalah lain, dia seharusnya bisa membuat fondasi hidupnya di dalam dunia hiburan.

Meskipun nantinya identitasnya yang sebenarnya akan diketahui dunia dan kembali ke Keluarga Hansley, dia tetap bisa menghidupi sendiri dan keluarganya.

Mengenai masalah ini, dia berencana membicarakannya dengan Rowan beberapa hari lagi.

Rowan orangnya tidak kolot. Saat itu, jika dia bisa bicara baik-baik dengannya, mungkin Rowan akan memberinya izin.

Sambil berpikir begitu, Wanda akhirnya bisa bersantai sedikit dan tidak perlu terlalu banyak berpikir mengenai masa depannya.

Rowan dan Edison pergi minum bersama dengan para tamu yang datang. Wanda dan sahabatnya, Shena duduk bersama di area makanan ringan untuk makan.

"Ah! Wanda, kakakmu tampan sekali!"

Edison dari dulu memang tampan, tapi ini pertama kalinya dia muncul di depan publik setelah empat tahun di luar negeri untuk lanjut studi. Jadi, bagi orang di sekeliling, dia sudah banyak berubah dibandingkan empat tahun yang lalu.

Dulu wajahnya kelihatan masih muda, kini terlihat tegas dan dewasa.

Rambut yang tadinya agak panjang, telah dibentuk dengan gaya seperti potongan rambut militer yang pendek. Sisi bagian kiri dan kanan pendek, poninya juga ditata dengan rapi.

Ada pepatah mengatakan, mau tahu apakah seorang pria itu tampan, semua tergantung pada model rambutnya.

Tingkat ketampanan seorang pria terlihat dari caranya memilih potongan rambut.

Edison selalu menjaga agar rambutnya tetap pendek. Model rambut seperti ini semakin membuat wajahnya semakin tampan.

Dilihat dari sudut pandang mana pun, dia tetap tampan.

Sesuai dengan fakta, Edison memang lebih tampan jika dibandingkan empat tahun yang lalu.

Jadi, Shena bisa begitu bersemangat saat melihat Edison. Jika melihat kebanyakan anak orang kaya lainnya, Edison bisa dibilang yang paling menarik perhatian. Sejauh ini, tidak ada orang yang lebih tampan darinya.

Wanda tidak mengomentari pujian Shena terhadap Edison. Shena sendiri masih asik berceloteh, "Kalau bukan kakakmu terlalu dingin, aku bahkan ingin jadi kakak iparmu."

Jadi kakak ipar?

Untuk sesaat, Wanda tidak tahu harus bagaimana merespons ucapannya. Dia hanya bisa berpikir, sepertinya wanita yang pantas untuk Edison seharusnya masih belum lahir. Karena sampai akhir cerita "Cinta Membara", tidak ada seorang pun yang pantas disandingkan dengan Edison.

Wanda dan Shena sedang asik mengobrol, tiba-tiba musik waltz terdengar dari aula dansa.

Setelah jamuan makan, masih ada acara dansa.

Tidak peduli zaman apa pun, jamuan tidak hanya sekadar makan. Jamuan kebanyakan merupakan kesempatan untuk membangun hubungan dan koneksi.

Acara dansa ini juga salah satu kesempatan untuk menjalin hubungan.

Saat Wanda mendengar suara musik waltz dimulai, ada ide muncul di benaknya. Dia berbicara sebentar dengan Shena, lalu berlari ke tempat Edison yang sedang menikmati anggur di tangannya.

Dia sepertinya sudah selesai bersosialisasi dengan para tamu yang datang. Saat ini, dia sedang sendirian.

Wanda memakai sepatu hak tinggi. Untungnya, dia adalah seorang aktris di kehidupan sebelumnya. Bisa memakai sepatu hak tinggi di mana pun adalah sebuah kualitas paling mendasar bagi seorang aktris.

Jadi, dia bisa berlari dengan menggunakan sepatu hak tinggi.

Tangan Edison yang sedang memegang gelas anggur sangat indah, ramping dan kuat.

Bentuk kukunya bulat dan bersih.

Saat melihat Wanda datang kemari, Edison mengalihkan pandangannya dari gelas anggur di tangannya. Dia lalu menatap Wanda dan menunggunya untuk bicara.

Wanda tersenyum, kedua tangannya di belakang tubuhnya dan kepalanya agak dimiringkan.

Gerakannya ini kelihatan polos dan juga agak lucu.

"Kak Ed, malam ini bolehkah aku menjadi teman dansamu yang pertama?"

Setelah ucapannya selesai, Wanda masih tersenyum. Namun, sebenarnya hatinya sudah berdebar dengan kencang karena gugup.

Dia takut ditolak.

Karena kemungkinan untuk ditolak sangat besar.

Edison agak terkejut dengan permintaan Wanda. Dia memandang Wanda sesaat.

Gadis di depannya ini masih muda, tapi wajahnya kelihatan sangat cantik dan lembut.

Dia sama sekali tidak mirip dengan orang-orang di Keluarga Blakely.

Kedua pria dari Keluarga Blakely punya wajah yang tegas, sedangkan wajah Wanda kelihatan lembut.

Ayahnya, Rowan punya sepasang mata yang menawan dengan bentuk mata naik, sedangkan Wanda punya mata berbentuk almond.

Namun, dalam ingatannya, sepertinya ibunya juga punya mata berbentuk almond.

Ibunya sudah meninggal selama belasan tahun. Sebenarnya, Edison sudah tidak terlalu mengingat bagaimana bentuk wajah ibunya. Namun, dia masih bisa mengingat kelembutan yang ada di tatapan mata ibunya.

Entah mengapa, Edison tidak bisa mengatakan kalimat penolakan apa pun setelah melihat sepasang mata berbentuk almond yang mirip dengan ibunya ini.

Dia bisa menolak wanita mana pun tanpa ada emosi di wajahnya.

Namun, dia tidak boleh melakukannya, juga tidak boleh bersikap dingin pada adik perempuan yang mirip dengan ibunya ini.

Sambil berpikir seperti itu, Edison mengangguk pada Wanda.

Dia pelan-pelan meletakkan gelas anggur di tangannya, lalu mengangkat tangan kanannya untuk merapikan lengan bajunya.

Gerakannya itu kelihatan elegan dan gagah.

Dia adalah seorang pria dewasa yang anggun dan menawan. Meskipun kini dia hanya berusia 25 tahun, sekujur tubuhnya sudah memancarkan hormon pria yang memikat.

Saat dia melakukan gerakan ini, semua wanita di tempat ini baik yang sudah menikah atau belum mengarahkan pandangan mereka ke Edison.

Namun, Edison sepertinya sama sekali tidak menyadari tatapan membara mereka. Lebih tepatnya, Edison sama sekali tidak memedulikan pandangan mereka terhadapnya.

Setelah merapikan lengan bajunya, dia mengulurkan tangannya dengan sopan pada Wanda dan berkata, "Kemarilah."

Wanda meletakkan tangannya di atas tangan Edison.

Saat ini, satu tarian baru saja selesai dan tarian selanjutnya dimulai.

Musik waltz yang indah perlahan terdengar. Wanda menggandeng tangan Edison dan berjalan ke lantai dansa dengan anggun.

Mungkin karena pemeran utama jamuan malam ini sudah melangkah masuk ke lantai dansa, para tamu yang tadinya ingin berdansa perlahan mundur.

Kini, yang di lantai dansa hanya tersisa Edison dan Wanda.

Saat ini, Wanda sangat bersyukur dirinya adalah seorang aktris di kehidupan sebelumnya.

Karena sebelumnya dia mendapatkan peran yang mengharuskannya berdansa bersama dengan aktor lain dalam sebuah film bertema kolonial. Jadi, saat itu Wanda mencari seorang guru profesional yang khusus untuk mengajarinya dansa .

Justru karena Wanda pernah mempelajarinya, dia tidak perlu merasa takut melakukan kesalahan saat berdansa.

Jika pemilik tubuh asli ini, tentu saja dia tidak perlu merasa takut atau gugup. Karena semua ini sudah dia pelajari sejak masih kecil.

Namun, berbeda dengan Wanda. Di kehidupan sebelumnya, saat dia belum masuk ke dunia hiburan, dia hanyalah gadis dari keluarga biasa dan menjalani kehidupan belajar yang biasa saja. Biasanya juga tidak memerlukan dansa semacam ini. Jadi, saat masih kecil juga tidak pernah belajar dansa secara khusus.

Saat musik waltz sudah dimulai, Edison meletakkan tangannya di pinggan Wanda.

Saat sedang berdansa, pasangan pria dan wanita setidaknya pasti ada kontak fisik. Terlebih lagi tangan sang pria yang diletakkan di bagian punggung sang wanita. Ini adalah gerakan paling umum dan mendasar dalam dansa.

Pakaian yang dipakai Wanda malam ini agak tipis. Jadi, Wanda bisa merasakan dengan jelas suhu dari telapak tangan Edison di bagian belakang punggungnya.

Wanda memfokuskan pikirannya di gerakan dansanya. Dia sedang melakukan dansa pertama dengan kakaknya. Dia bersiap untuk menari dengan sekuat tenaga agar bisa memberikan kesan yang mendalam di hati Edison.

Musik perlahan masuk ke bagian klimaks. Wanda mengikuti gerakan Edison dan melakukan putaran waltz.

Saat ini, Wanda agak menyesal karena malam ini hanya memakai gaun sependek lutut.

Jika dia memakai gaun panjang, saat dia berputar gaunnya pasti akan ikut memutar dan menghasilkan bentuk lengkungan yang indah.

Wanda perlahan tenggelam dalam tarian dansa waltz ini.

Dia punya pasangan dansa yang punya teknik menari yang hebat. Jadi, Wanda bisa menari sepuasnya.

Sejak dia masuk ke dalam dunia novel ini, Wanda baru pertama kali merasa berdansa ternyata bisa begitu menyenangkan.

Dia bisa melupakan segala masalah di benaknya.

Dia bisa melupakan Mia, sang protagonis wanita yang mengancam nyawanya.

Wanda hanya menenggelamkan diri sepenuhnya dalam tarian dansa yang singkat dan indah ini.

Dia mengosongkan pikirannya dan sekujur tubuhnya terasa begitu ringan seperti akan terbang saja.

Saat-saat yang begitu indah pasti akan berlalu dengan cepat. Musik waltz perlahan-lahan berakhir.

Usai tarian dansa waltz, di luar lantai dansa tidak kedengaran suara apa pun. Selanjutnya, terdengar suara tepuk tangan yang meriah.

Di luar lantai dansa bahkan ada beberapa anak muda yang bersiul pada mereka.

Suasana jamuan ini bahkan lebih ramai dibandingkan saat dimulai.

Wanda tersenyum pada Edison. Bibirnya yang tipis agak terbuka dan terdengar suaranya yang lembut. Meskipun suara di sekitar sangat berisik, ucapannya itu tetap terdengar dengan kelas di telinga Edison.

Dia berkata, "Kak Ed, mohon bantuannya kelak."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status