Share

Bab 6

Dansa waltz ini langsung membuat Wanda dan Edison menjadi perhatian utama para penonton.

Saat meninggalkan lantai dansa, Edison dengan lembut memeluk pinggang Wanda agar dia tidak ditabrak oleh para tamu yang menonton mereka.

Edison yang punya tinggi 188 sentimeter, hanya berdiri di samping Wanda saja sudah cukup memberinya rasa aman.

Wanda merasa selama Edison mau, dia pasti akan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Namun, biasanya dia tidak ingin merepotkan diri untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Karena bagi Edison, tidak ada seorang pun yang layak mendapatkan perhatiannya.

Begitu mereka meninggalkan lantai dansa, Edison langsung menarik kembali tangannya dan memasukkan kembali ke dalam saku celananya. Dia kembali lagi menjadi dirinya yang dingin seperti biasa.

Wanda sama sekali tidak tahu harus berkata apa saat melihatnya yang seperti itu.

Dia bisa merasakan bagaimana sulitnya menaklukkan kakaknya ini. Jika dalam games, maka kakaknya ini bisa disebut sebagai bos musuh dalam mode sulit dan ini sangat menantang sekali baginya.

Bagaimanapun juga, sekarang dia punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, yaitu statusnya sebagai "adik kandung" Edison dan mereka punya "hubungan darah". Bisa dilihat, saat mereka sedang berdansa, Edison juga tidak sepenuhnya tidak peduli padanya. Setidaknya, Edison menyetujui permintaannya untuk berdansa dengannya, 'kan?

Saat ini, kebetulan ada seorang gadis dengan riasan cantik datang menghampiri Edison yang sudah berjalan keluar dari lantai dansa. Gadis itu memberanikan diri untuk meminta Edison berdansa dengannya.

Gadis itu menatap Edison dengan pandangan berharap. Namun, Edison seperti tidak melihat tatapannya itu dan hanya mengucapkan maaf, lalu melewatinya tanpa menoleh sekalipun.

Gadis itu terlihat tertegun di tempat. Selanjutnya, terdengar suara ejekan dari beberapa gadis yang sedang menonton di tempat itu. Gadis itu langsung pergi dengan wajah yang merona karena malu.

Wanda sama sekali tidak merasa terkejut saat melihat situasi ini.

Jika Edison sampai setuju, Wanda malah akan merasa aneh. Matahari tidak akan terbit dari barat. Jadi, Edison tidak mungkin akan menerima permintaan dansa orang lain.

Wanda merasa agak haus setelah berdansa. Dia mengambil segelas jus jeruk dari nampan pelayan yang lewat dan bersiap untuk minum, Shena mendadak berlari dan menghampirinya.

Senyumnya terlihat begitu cerah dan dia menggoyangkan ponselnya di depan Wanda.

Wanda menggunakan sedotan untuk minum jus jeruk. Setelah minum beberapa teguk, dia bertanya, "Ada apa?"

Shena menyeringai dan berkata, "Wanda, barusan aku sudah merekam video dansa kamu dan Kak Ed. Saat detik terakhir dansa kalian berdua, aku juga memotret beberapa lembar foto."

Saat mendengar perkataannya, Wanda mengambil ponsel Shena dengan tangan satunya lagi.

Layar ponselnya masih menyala dan yang muncul adalah foto gerakan terakhir sebelum tarian dansa itu selesai.

Foto ini terlihat indah dan spektakuler, bisa dibilang sempurna tanpa ada cacat sedikit pun.

Tubuhnya yang lentur agak mundur ke belakang dan menampilkan lehernya yang jenjang dan mulus. Terlihat senyuman manis di wajahnya. Kedua tangannya membuat gerakan akhir yang indah, sedangkan lengan Edison yang kuat menopang pinggang Wanda yang ramping. Wajah Edison terlihat tampan dan gagah. Pandangan matanya terlihat agak ke bawah, seperti sedang menatap Wanda dalam diam.

Namun, Wanda sangat mengerti sudut pandang pengambilan foto ini sangat bagus. Sebenarnya, Edison sama sekalu tidak pernah menatapnya selama mereka berdua sedang berdansa.

Meskipun pandangan matanya tertuju pada dirinya, itu juga dikarenakan langkah tariannya. Selanjutnya, dia akan segera mengalihkan tatapan matanya.

Namun, Wanda tetap menyukai foto ini. Jika seorang kameraman sengaja ingin mengambil foto seperti ini, mungkin hasil fotonya tidak akan bagus. Terkadang, mengambil foto secara tidak sengaja mungkin malah akan mendapat hasil yang lebih bagus.

Wanda mengembalikan ponsel ke Shena dan berkata, "Shena, ingat nanti kirim ke aku foto dan videonya."

Shena tentu saja menyetujuinya dan menjawab, "Oke, tenang saja."

Musik dansa terus berlanjut. Namun, Wanda dan Edison tidak terlihat akan berdansa lagi.

Ada banyak pria yang datang untuk mengajak Wanda berdansa, tapi dia menolak ajakan mereka semua dengan sopan.

Untungnya, reputasinya sebagai gadis kaya yang manja dan sombong masih tetap melekat di dirinya. Mungkin juga karena dia adalah salah satu pemeran utama dalam acara hari ini. Jadi, tidak terlihat rasa tidak puas di wajah para pria itu meskipun Wanda sudah menolak ajakan dansa mereka.

Malam sudah larut dan jamuan akhirnya berakhir.

Musik perpisahan diputar dan para tamu satu per satu meninggalkan area jamuan.

Setelah mengantar tamu terakhir, Wanda memijat perlahan bahunya yang agak sakit. Dia pamit dulu pada Rowan dan kembali ke kamarnya untuk istirahat.

Jamuan malam ini diadakan di vila Keluarga Blakely.

Vila ini sebenarnya merupakan salah satu vila milik Miranda. Ayah Miranda yang memberikan padanya sebagai hadiah pernikahan untuknya.

Harga vila mewah ini saat itu sudah seharga 15 miliar. Sekarang sudah lewat dua puluhan tahun, harga vila ini sudah pasti akan naik dua kali lipat dan menjadi vila mewah dengan harga tinggi.

Miranda adalah anak perempuan satu-satunya di keluarganya. Dia mewarisi kecerdasan dan otak bisnis ayahnya. Setelah dia lulus kuliah, ayahnya menyerahkan perusahaan keluarga ke tangannya. Setelah Miranda meninggal, Freddy Zacharia yang kehilangan putri di usianya yang tua itu terpaksa memaksakan diri untuk menjalankan kembali perusahaan keluarga mereka.

Edison sebenarnya punya banyak pilihan hidup.

Dia bisa saja memilih untuk mengikuti jejak ayahnya dan terjun ke dunia politik. Jika tidak terjun ke dunia politik, dia juga bisa masuk ke militer. Edison memiliki tingkat keunggulan yang tinggi. Jalan mana pun yang dia ambil, dia pasti bisa melakukannya hingga yang terbaik. Namun, terakhir dia memilih untuk terjun ke dunia bisnis.

Dia memilih jalan yang dulu dilalui oleh ibunya. Dia sedang bersiap untuk mewarisi bisnis keluarganya.

Kali ini, dia berhasil lulus dengan gelar doktor manajer keuangan di Universitas Havord.

Setelah selesai studi dan balik ke Negara Maximus, sebulan lagi dia akan resmi mengambil alih perusahaan kakeknya.

Wanda ingat kakek Edison punya sebuah perusahaan entertainment.

Jika Wanda bisa menandatangani kontrak di bawah perusahaan sendiri, jalan menuju kesuksesan sebagai seorang aktris pasti akan lebih lancar.

Setelah Wanda kembali ke kamarnya, dia menghapus riasannya dan pergi mandi.

Selesai mandi, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan pengering rambut. Setelah itu, dia memakaikan produk perawatan wajah. Proses ini membutuhkan satu jam lebih untuk selesai.

Wanda melihat jam dan menyadari waktu sudah menunjukan jam 12 pagi.

Saat mengingat besok ada urusan penting yang harus dilakukannya, Wanda segera berbaring di ranjang berwarna merah muda yang empuk. Tidak berapa lama kemudian, Wanda masuk ke dalam alam mimpi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status