Share

Bab 2

Author: Jedal
Sugi buru-buru mau panggil dokter, tapi aku menghentikannya.

“Kadang pusing memang bisa mual dan muntah. Mungkin karena tadi pagi aku nggak sarapan. Nggak apa-apa.”

Sugi tampak lebih rileks, lalu menggendongku ke ranjang dengan lembut dan menyelimutiku dengan teliti.

Saat melakukan ini semua, raut wajah Sugi yang serius benar-benar membuatku sulit untuk mengaitkannya dengan semua kekejaman yang pernah dilakukannya.

Kalau bukan karena aku mendengarnya sendiri, aku nggak akan percaya dia bisa berakting sebaik itu.

Aku pura-pura tidur dan mendengar dia menelepon di kamar mandi, “Chelsea, kau tenang saja. Pokoknya, aku akan memberikan semua yang kau inginkan.”

Setelah itu dia keluar dari kamar mandi. Melihatku masih belum tidur, dia tertegun sejenak dan tersenyum.

“Kantor tiba-tiba ada urusan, kau istirahat baik-baik. Aku pergi dulu.”

Aku menganggukkan kepalaku. Setelah Sugi pergi, aku segera ganti pakaian dan pergi ke rumah sakit.

Proses tunggunya lama, aku takut aku salah tebak.

Aku juga takut karena konsumsi pil KB yang berlebihan, janin dalam rahim bakal nggak sehat.

Jadi saat ambil hasil tes, air mataku mengalir tak terkendali.

Aku beneran hamil!

Tanganku gemetaran memegang hasil tes. Aku menceritakan pada dokter bahwa aku rutin minum pil KB. Kata dokter, kondisi janin masih belum bisa dipastikan saat ini.

Tapi karena ini sudah terjadi, aku menganggapnya sebagai berkah. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi anakku dari segala bahaya.

Malam harinya, aku membuka laptop Sugi saat dia mandi.

Aku coba kata sandinya beberapa kali, tapi gagal. Hingga akhirnya aku masukkan hari ulang tahun Chelsea, laptopnya terbuka.

Ada folder rahasia di dekstop, lalu aku masukkan kata sandi yang sama. Setelah terbuka, isinya foto-foto Chelsea semua. Setiap lihat fotonya, hatiku makin sakit.

Aku, Sugi Yolanda dan Charles Ahmad sudah berteman sejak kecil. Mereka berdua seperti pengawal pribadiku yang selalu melindungiku sejak kecil.

Pas saat aku berumur 15 tahun, Chelsea pindah ke sekolah kami dan mulai berteman denganku.

Perjalanan sekolah yang awalnya bertiga kini berempat. Lambat laun, mereka bertiga selalu berjalan lebih cepat, sementara aku susah untuk mengejar mereka.

Rupanya bukan aku yang susah mengejar, tapi para ksatriaku sudah ada orang yang mereka sukai.

Dalam foto-foto itu, ada Chelsea yang tersenyum, tertidur di meja dan bahkan foto belakangnya saja. Semuanya disimpan Sugi kayak barang berharga.

Aku ambil ponsel Sugi dan membukanya. Semua sandinya adalah hari ulang tahun Chelsea.

Riwayat transfer dan pengeluarannya rumit, tapi ada dua pengeluaran bulanan yang tetap.

Satu pengeluaran sebesar 32 miliar untuk Chelsea setiap bulan dan satu lagi jumlahnya sedikit, tapi ditransfer tepat waktu di akhir bulan.

Aku catat nomor rekeningnya, lalu aku foto semua foto di laptop dan riwayat transaksinya dengan ponselku.

Aku mencoba transfer ke nomor rekening tersebut dan ternyata adalah seorang wanita yang tak kukenal.

Aku pun hapus foto nikah layar ponselku. Malam itu, aku pun semalaman nggak bisa tidur.

Pagi harinya, saat aku cuci muka di kamar mandi, alarm ponselku berbunyi dan Sugi pun mematikannya.

“Jolin, foto layar ponselmu kok berubah?”

Aku meliriknya sekilas dan berkata, “Kau ‘kan bilang kebahagiaan nggak perlu dipamer. Soalnya kau nggak pernah mau foto bareng, jadi aku ganti saja.”

Sugi mengelus hidungnya dengan canggung dan berkata. “Haha! Cinta itu disimpan dalam hati, kita tahu sendiri saja.”

Aku tersenyum sinis dan berkata, “Tapi tanpa diucapkan, siapa yang tahu kau suka siapa?”

Kelakuanku hari ini mengejutkannya, tapi dia juga nggak tahu apa salahnya.

“Sayang, kau hari ini kok bicaranya aneh-aneh?”

Aku tersenyum dan menjawab, “Nggak ada apa-apa. Kau cepetan ke kantor. Hari ini ada rapat penting, ‘kan? Jangan sampai telat.”

Sugi nggak banyak pikir dan menyiapkan sarapan untukku seperti biasanya. Sebelum pergi, dia mencium dahiku dan berkata, “Aku duluan ya. Kalau rindu, telepon aku.”

Aku mengangguk dan nggak membongkar kebohongannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 10

    Sugi duduk dengan lesu di pengadilan. Dia sudah nggak sesemangat dulu lagi.Sugi cuman diam saja dan baru tampak panik setelah tukang servis dan keluarganya muncul.“Waktu itu, wanita itu datang ke bengkelku dan bertanya gimana cara agar rem mobil nggak berfungsi.”"Kukira dia bercanda, jadi kuberi tahu saja dia. Tapi dia malah suruh aku otak atik mobil."“Aku menolaknya, tapi nggak nyangka mobil itu tetap terjadi kecelakaan. Pak Hakim, aku nggak bersalah!”Kali ini aku sudah mempersiapkan diri dengan baik. Nggak ada yang menyangka bahwa istri tukang servis masih menyimpan rekaman video waktu itu.“Suamiku baru saja dapat pekerjaan baru. Aku mau mengisahkan semua ini agar anak-anakku tahu betapa berat perjuangan ayah mereka.”Meskipun rekaman videonya nggak jelas, percakapan Chelsea dan tukang servis bisa didengar oleh semua orang.Sugi terkena mental dan terus berteriak bahwa ini semua salahnya Chelsea.“Jolin, mohon kau percaya aku. Aku melakukan semua ini karena terpaksa!”Chelsea d

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 9

    Di sisi lain, aku sudah menemukan keluarga tukang servis itu.Istrinya adalah orang jujur dan sederhana yang menghidupi ketiga anaknya sendirian.“Bu, kami sudah terima uang bos itu. Kalau kami beneran ikuti perintahmu, apa suamiku beneran bisa dilepaskan dari penjara?”Aku nggak berani jamin dan cuma berkata, “Aku akan minta pengacara membantumu sebisa mungkin. Kau nggak berharap anak-anakmu punya seorang ayah yang dipenjara, ‘kan?”Mendengar ini, istrinya pun menangis.Sugi setiap bulan memberi uang sebesar 48 juta rupiah padanya.Gajinya memang lebih besar dari suaminya, tapi kalau bukan karena terpaksa, siapa yang rela mengorbankan kebebasan selama puluhan tahun.“Aku setiap bulan bisa beri kau uang, bahkan lebih banyak dari dia. Aku cuman berharap kau bisa membujuk suamimu mengatakan kebenarannya demi keadilan untukku dan almarhumah ibuku.”“Dia memang bukan pelakunya. Pelaku yang sebenarnya masih bebas di luar.”Istri tukang servis itu pun mengangguk setuju. Dia bersedia membujuk

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 8

    Baru saja keluar dari rumah sakit, asistennya menelepon Sugi dan berkata, “Pak Sugi, aku sudah cek CCTV. Tiga hari yang lalu Nyonya berdiri di luar pintu ruang kerja Anda, tapi dia nggak masuk dan langsung pergi.”“Tiga hari yang lalu?”Tiba-tiba, Sugi teringat akan sesuatu.Dia berlari ke mobil kayak orang gila, lalu menginjak gas dan bergegas pulang ke rumah.Sepanjang perjalanan dia terus meneleponku, tapi selalu terdengar pesan teks bahwa ponselku mati dan pesan teks pun tak kujawab.Ini belum pernah terjadi sebelumnya.Dulu, tak peduli seberapa larut dia pulang atau seberapa pagi dia pergi, aku selalu menunggunya pulang dan mengantarnya pergi.Selama tiga tahun ini, kami hampir nggak pernah bertengkar. Kadang kalau ada yang nggak enak, selalu kupendam sendiri.Kepergianku yang mendadak ini membuat Sugi kewalahan.Sugi membuka pintu rumah, jarang-jarang rumah seluas ini.Foto nikah di dinding hilang dan segala sesuatu di kamar yang berkaitan denganku juga hilang.Sugi hampir nggak

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 7

    Di sisi yang lain, Sugi beneran tercengang terhadap tuduhanku.Dia segera menelepon dokter untuk bertanya. Kata dokter, meskipun minum pil KB, bisa saja hamil. Namun, peluangnya sangat kecil.Sugi pun terus meneleponku, tapi teleponnya nggak nyambung lagi.Rumah itu kini hampa, cuman ada surat perjanjian cerai yang kutinggalkan di meja yang kosong.Di rumah sakit, asistennya bergegas masuk ke ruang pasien dengan terengah-engah dan berkata, “Pak Sugi, rumah nggak ada orang. Nyonya cuman meninggalkan surat perceraian saja.”Sugi langsung tercengang. Dia nggak paham maksud omongan asistennya.Setelah sejenak, dia baru sadar dan berkata, “Surat perceraian? Dia masih merajuk sampai sekarang?”“Kayaknya bukan gitu. Dia sudah menandatangani surat itu. Semua barang di rumah yang berkaitan dengannya juga hilang.”Asistennya melirik ke ranjang pasien, lalu berbisik pada Sugi, “Jangan-jangan Nyonya tahu tentang hal menanggung hukuman itu.”Sugi terkejut dan teringat akan perkataanku tadi.Chelsea

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 6

    Tepat pada saat ini, Lili meneleponku, “Jolin, ada satu hal yang sangat penting. Kau pasti nggak nyangka apa itu.”“Apa?”“Kematian ibumu ternyata nggak semudah itu. Dektektif swasta sudah menemukan pemilik akun tersebut.”Mendengar perkataan Lili, tubuhku membeku dan terasa susah bernapas.Chelsea yang menyebabkan kecelakaan ibuku. Dialah pembunuh ibuku.Sedangkan suami yang paling kucintai membohongi aku.Sugi mencintai Chelsea dengan cara yang hina. Sampai-sampai mencari tukang servis yang tak bersalah untuk dijadikan kambing hitam. Semua demi sang kekasih tercinta bisa lolos dari jerat hukuman.Sugi menghabiskan banyak uang demi dia. Mencarikan orang untuk menanggung dosa dan bahkan mengorbankan pernikahannya sendiri. Ini semua demi kebahagiaan Chelsea.Chelsea beneran beruntung.Penjara seumur hidup yang harusnya jadi nasibnya, malah ada orang yang menggantikannya.Kebahagiaannya didapatkan dari kematian ibuku dan penderitaanku yang tak bisa menjadi seorang ibu.Mereka menginjak k

  • Cinta Palsu, Fakta Tersembunyi   Bab 5

    Begitu selesai berbicara, keributan langsung terjadi di antara hadirin.Sugi tampak kaget dan menarikku turun ke bawah pentas dengan kuat. “Jolin, apa yang mau kau lakukan?”Aku baru saja hendak berbicara, Chelsea langsung kemari dan ingin membantunya keluar dari situasi ini, “Sugi, kau jangan emosi. Jolin memang gitu. Dia emosi tanpa melihat tempat. Biar aku ngomong sama dia saja. Kau jangan anggap serius sama perkataannya tadi.”Chelsea lalu menarikku ke sudut.Tidak disangka tanpa ada Charles dan Sugi, wajah aslinya muncul.Dia berkata, “Jolin, kau kira Sugi takut cerai denganmu? Kau cuman bisa gitu saja.”“Kau pasti nggak tahu apa yang telah dia lakukan demi aku dan berapa uang yang telah dia habiskan padaku selama ini, ‘kan?”“Gimana perasaannya nggak punya anak? Aku sudah mau jadi ibu loh. Jangan-jangan nanti Sugi akan memberikan semua asetnya pada anakku.”Mendengar anak, aku langsung emosi. Tampaknya dia tahu semuanya dan sedang menunggu untuk menertawakanku.Aku pun menamparn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status