Setelah pintu Lift terbuka , Bianca menelan saliva nya kasar dan mendadak gugup dengan kebohongan nya ,bagaimana jika Arthur miller Tersebut murka akan pengakuan nya ,kebohongan nya demi masuk ke perusahaan ini .
Bia pun membaca Tulisan di pintu masuk Arthur ."Arthur miller ,CEO ,Oh tamat riwayat ku," Ucap Bia dalam hati.Sekretaris Ar yang menatap Bia pun menundukkan kepala nya dan Tersenyum ramah ."Tuan Ar sudah menunggu anda di ruangan nya nona," Ucap Sekretaris tersebut ramah .Bia pun mengangguk kan kepala nya dan menatap Tersenyum sekretaris Ar tersebut."Sangat cantik," Batin sekretaris Tersebut .Resepsionis yang mengantar Bia pun menundukkan kepala nya dan minta izin untuk kembali bekerja ke bawah ,Bia pun mengangguk kan Kepala nya .Lalu Sekretaris Ar mengetuk pintu ,Ar pun membuka tombol buka kunci dari remote kontrol yang berada di meja nya ,Saat pintu di buka oleh sekretaris nya , Sekretaris pun mempersilahkan Bia masuk ,Bia dengan gugup memasuki ruangan dengan interior mewah tersebut .Bobby yang melihat jika yang mengaku tunangan Ar Tersebut adalah gadis yang di sukai Tuan nya pun tersenyum.Lalu menatap Tuan nya yang belum menatap siapa yang sudah berada tepat di depan meja kerja nya.Bobby pun pamit , keluar dari ruangan tersebut,Ar pun mengangguk kan kepala sambil fokus bekerja ,tanpa mau melihat siapa si pembohong yang mengaku tunangan nya.Bianca pun , menghembuskan nafas nya panjang , lalu menatap wajah tampan di depan nya ."Tuan,aku berbohong ," Ucap nya lembut.Ar yang mendengar suara yang sangat dia ingat pun ,perlahan menaikkan wajah nya dan melihat jika gadis nya lah yang mengaku tunangan nya .Ar pun menatap wajah yang sudah pucat Tersebut,Lalu berdiri dan mengajak nya duduk di sofa .Bia yang tidak bersama dengan Tara pun tiba-tiba mendadak sangat takut,apalagi bodyguard nya menunggu di bawah ,wajah nya mendadak pucat,hal yang paling dia takuti adalah berbohong ."Kenapa berbohong?" Tanya Ar lembut ,namun masih terlihat aura dingin nya .Bia yang memang sangat takut dengan kebohongan pun ,menatap wajah tampan di depan nya dengan sendu."Dia tidak bekerja dengan baik,dia tidak bertanya dulu pada sekretaris Tuan , apakah Tuan bisa di temui atau tidak,dia menyuruh ku pergi ,karena aku tidak memiliki janji ,di perusahaan Papi ,tidak ada karyawati seperti itu ," Ucap Bia protes pada pemilik perusahaan langsung,dan mata nya sudah berkaca-kaca karena takut.Ar pun mengangguk kan kepala nya dan menatap gadis di depan nya ,lalu tersenyum tipis."Jadi ,ada keperluan apa tunangan ku kemari?" Ucap Ar santai sambil menatap Bia.Bia yang mendengar ucapan Ar pun mendadak melongo sambil menatap Ar ,seketika wajah Bia berubah kembali menjadi wajah yang tidak ramah ,Ar yang melihat perubahan wajah Bia pun tersenyum."Kau yang sudah berkata jika kau tunangan ku,jadi terima lah kenyataan ,aku akan datang ke Mansion mu saat papi mu berada di Mansion ,dan akan menjadikan mu Tunangan ku," Ucap Ar santai.Bia yang mendengar ucapan Ar pun melongo lalu memdadak berdiri dari duduk nya ."A-aku hanya berbohong agar bisa masuk Tuan,kata Tuan waktu itu aku harus memberikan jas ini langsung kan?" Ucap Bia terbata.Ar pun menatap wajah cantik yang memelas Tersebut ,lalu tersenyum lembut ."Aku akan datang ke Mansion ,apa ada lagi yang ingin kau sampaikan , pekerjaan ku sangat banyak sayang," Ucap Ar sambil berdiri .Bia pun mendadak bergetar mendengar perkataan Ar ,lalu menatap wajah yang sangat serius Tersebut,Bia menatap mata Ar dan tidak menemukan kebohongan di mata tersebut."Tuan ,aku minta maaf , kau tidak bisa memperlakukan ku begini,"Ketus Bia yang sudah tidak ramah lagi.Ar pun tersenyum lalu menggeleng kan kepala nya ."Bodyguard mu menunggu ,ayo ku antar sampai bawah sayang," Ucap Ar lembut namun datar .Bia yang mendengar setiap ucapan Ar pun mendadak ingin menangis ,dan ya ,saat ini dia sudah tidak tahan ,Bia menangis di depan Ar ,Ar yang melihat tangisan Bia pun mendadak terdiam dan menatap gadis di depan nya ."A-aku hanya berbohong sedikit,aku tidak mau menikah ,aku masih muda ," Ucap Bianca sambil menangis.Ar yang mendengar ucapan Bianca pun tersenyum ,lalu mengambil tisu dan memberikan nya pada Bianca ."Hapus air mata mu ,Ayo ku antar ke bawah," Ucap Ar sambil menunggu Bianca menghapus air mata nya .Bia pun menuruti perkataan Ar dan mengikuti Ar dari belakang,dan masuk ke dalam lift ,di dalam lift ,Bia hanya diam dan memanyunkan bibir nya."Jelek jika bibir mu begitu," Ucap Ar lembut sambil menatap Bia.Bia pun seakan tidak mendengar ucapan Ar dan tetap memanyunkan bibir nya ,setelah sampai di bawah Ar dan Bia keluar ,lalu Ar mendekati meja resepsionis ,dan menatap resepsionis tersebut."Lihat dan perhatikan dia,jangan ada yang melarang nya menemui ku,sekalipun aku sedang meeting penting,karena dia Tunangan ku," Ucap Ar penuh penekanan di kata Tunangan.Bia yang mendengar ucapa Ar pun memanyunkan bibir nya dan membuang muka ke arah lain,Ar pun berjalan keluar di ikuti Bia dari belakang ,lalu Ar menyuruh satpam untuk memanggil supir Bia ."Jangan begitu,jelek," Ucap Ar lembut.Bia hanya diam dan menetral kan bibir nya ,dan tidak mau menatap Ar .Saat mobil sudah berada di lobby ,Ar pun berjalan dan membuka pintu mobil untuk Bia .Semua Karyawan yang melihat hal tersebut pun melebarkan mata nya tidak percaya ,Seorang Arthur miller, membukakan pintu mobil untuk seorang gadis cantik ,yang nampak nya sedang ngambek ."Hati-hati ," Ucap Ar datar dan menutup pintu mobil Bia.Lalu Ar pun berjalan kembali menuju ruangan nya dengan langkah tegap .Bobby yang melihat perbuatan Bos nya pun tersenyum sambil menatap Bos nya ."Jatuh cinta memang membuat orang berubah ,bahkan melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan," Gumam Bobby sambil tersenyum menatap Bos nya.Ar yang berada di lift pun tersenyum mengingat Bianca ,gadis incaran nya yang berbohong demi bisa masuk mengembalikan jas milik nya ,yang menurut nya itu sangat lah luar biasa ."Bukan kah omongan adalah doa ? baik lah nona Tunangan ku,kau milik ku," Gumam nya sambil tersenyum.Ar pun keluar dari lift dan masuk ke ruangan nya ,lalu melihat paper bag yang di bawa oleh Bia tadi ,Ar pun melihat isi paper Bag Tersebut,yang satu nya jas milik Ar ,dan yang satu nya lagi adalah cookies ,Ar pun melihat ada sebuah kertas note ,dia pun mengambil nya dan membuka nya ,lalu membaca nya ."Buatan ku sendiri,jika tidak suka buang!"Ar pun tersenyum membaca note yang di tulis Bia pada nya,lalu membuka cookies Tersebut dan memakan nya satu."Enak ," Gumam nya sambil memakan cookies Tersebut ,dan meletakkan nya di meja kerja nya.***Karya pertama ku kakak,mohon dukungan nya ya kakak semua .Sesampainya di Mansion nya ,Bia pun berlari masuk ke dalam Mansion nya dan mencari Tara ."Taraaaaaaa," Teriak Bia sambil menangis .Tara yang mendengar teriakan Bia pun mendadak cemas dan mencari Bia ,Bia yang melihat Tara keluar dari ruangan buku pun ,berlari memeluk kakak sepupu nya Tersebut dan menangis ."Kenapa?" Ucap Tara pada Bia sambil melerai pelukan Bia.Bia tetap diam dan menangis sambil menatap Tara .Tara pun mendadak panik dan menatap sepupu nya Tersebut."Katakan ," Ucap Tara panik ."A-aku berbohong Tara," Ucap Bia menangis.Tara pun mengeryit kan kening nya , lalu menunggu Bia bercerita .Bia pun menceritakan kejadian dari awal sampai akhir ,Tara yang mendengar ucapan Bia pun tersenyum sambil menghapus air mata adik nya Tersebut."Keberuntungan kan,kaya raya , tampan dan matang,apalagi?" Tanya Tara sambil tersenyum."Kau ini !" ketus Bia sambil pergi meninggalkan Tara yang tersenyum menyeringai.Tara pun menggelengkan kepala nya dan menatap Bianca ."Aku akan membuat
Bia pun menuruni tangga Mansion nya ,dan melihat Papi nya sedang berbicara dengan seorang pria ,Bia melihat punggung pria tersebut dan dengan malas Bia bergabung dengan papi dan pria tersebut."Sayang ,sini duduk lah ," Ucap Papi Mateo sambil menepuk sofa di samping nya.Ar pun menatap Bia yang berdandan tanpa polesan Make up sedikit pun,Bia memang sengaja melakukan nya,agar Ar merubah pikiran nya .Ar pun tersenyum dan menatap Papi Mateo ,Papi Mateo yang memang sudah mengenal Ar sedari kecil pun ,juga tersenyum saling tatap dengan Ar."dalam keadaan apapun ,putri mu sangat cantik om,aku sangat menyukai nya tanpa ada riasan sedikit pun di wajah nya." Ucap Ar sambil menatap Gadis incaran nya.Bia yang mendengar perkataan Ar pun ,memutar bola mata nya malas ,dan menarik nafas nya,lalu membuang nafas nya panjang ."Tahu begitu tadi aku berdandan menor,salah langkah !" Gerutu Bia dalam hati.*setelah nya mereka makan malam bersama di Mansion Bia,Ar makan dengan santai ,dan sambil sesekal
Setelah puas mengobrol dengan Papi Bia , Ar yang memang memiliki janji dengan Richard pun ,berpamitan pada keluarga Mateo ."Datang lah lagi ,jika kau memiliki waktu Ar," Ucap Mateo pada Ar.Ar pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya ,Ada respon positif dari Mateo ."Baik lah Om ,Aku pamit dulu ," Ucap Ar sambil berdiri ,lalu menatap Bia dengan tatapan lembut nya ."Aku pamit dulu ," Ucap nya pada Bia sambil menundukkan pandangan nya,karena Bia masih duduk,Bia pun menaikkan pandangan nya dan mereka saling menatap.Buru-buru Bia memutuskan pandangan mereka ,Ar yang melihat hal tersebut pun,tersenyum ,Lalu bersalaman dengan Mateo dan pergi dari Mansion Mateo .*"Dia memang sangat tampan ,Bi," Ucap Tara memuji Ar ."Hum ," Ucap Bia datar Sambil menghembuskan nafas nya panjang."Ya dia pria muda yang sangat sukses dalam segala Hal ,Terutama soal Attitude ," Ucap Papi Mateo sambil duduk di sebelah Bia ."Papi sangat menyukai nya ,Tidak ada orang tua yang akan menolak jika Ar sesopan i
Bia pun perlahan memasuki kamar pribadi Ar yang berada di hotel ini ,Lalu Bia melihat Ar yang sedang membuka jas nya,Ar pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu .Selesai membersihkan diri nya,Ar keluar menggunakan celana boxer pendek nya dan kaos oblong nya ,Bia menatap penampilan Ar yang seperti tidak biasa nya,bukan nya terkejut karena berbeda ,Bia di buat takjub dengan tampan nya Ar dengan hanya menggunakan Pakaian biasa nya."Cuci lah muka mu ,dan ambil lah kaos oblong ku di lemari itu," Ucap Ar menunjuk lemari nya .Bia pun melangkah kan kaki nya ,Bia yang risih kalau tidak mandi memilih untuk mandi saja ,Selesai mandi, Bia memakai kaos oblong Ar ,dan melihat ada Boxer Ar ,lalu memakai nya."Tidak buruk ,aku masukkan baju nya dan jadi ," Gumam Bia sambil menatap diri nya di cermin."untung Boxer nya yang pinggang nya karet ,kalau tidak ,maka akan melorot," Ucap Bia sambil terkekeh geli.Bia pun keluar dari kamar mandi ,Ar melihat penampilan Bia dari atas
"Aku tidak mau pulang dulu," Ucap Bia pada Ar saat mereka mau turun dan pulang.Ar mengerutkan kening nya, lalu menatap Bia dengan tatapan lembut nya."why ?" tanya Ar lembut.Bia pun menundukkan kepala nya,lalu menghembuskan nafas nya panjang,ia benar-benar tidak ingin kembali ke mansion nya untuk hari ini."Tidak mau saja," Ucap Bia santai .Ar pun kembali duduk dan menghembuskan nafas nya , lalu memeriksa Email dan Jadwal nya."ya sudah ,mari berjalan-jalan seharian di daerah ini, bagaimana?" ucap Ar menawar kan diri pada Bia.Bia pun tersenyum , lalu mengangguk kan kepala nya ,setelah nya mereka berdua turun terlebih dahulu untuk sarapan di hotel,setelah selesai sarapan, Bia pun tersenyum karena Dia akan menikmati keindahan daerah tersebut.Ar mengajak bia ke tempat yang hijau menatap pegunungan yang indah, lalu Ar mengajak Bia menaiki berbagai macam permainan .seharian mereka menghabiskan waktu mereka berdua,Akhirnya saat sore hari ,Bia dan Ar pun sedang berada di sebuah restaur
Setelah Mengobrol Panjang ,Akhirnya Ar Mengajak Bia untuk keluar ,Sekedar Jalan bersamaan .Awal nya Bia menolak,Namun Arthur memiliki Ide yang sangat Bagus agar bisa membuat Seorang Bianca Keluar dengan nya .Mereka berjalan-jalan di sekitaran Mall ,Melihat beberapa Toko Pakaian dan tas ,lalu sepatu."Aku cukup Kaya Kak ,Untuk kakak belanjain begini!" Ketus Bia menatap Datar Arthur ."Ya ,Aku Tahu ,Pilih lah ," Ucap Arthur menyuruh Bia Memilih Apa yang di sukai nya .Bia menatap Ar ,Dia akan mengerjain Ar dengan Pilihan termahal nya ."Aku mau Tas itu Kak ," Tunjuk Bia pada Tas yang Sangat Mahal Harga nya ."Ya , Ambil Lah ," jawab Ar lembut.Bia tercengang ,Pasal nya ,Harga tas tersebut ,Hampir 2 M harga nya ."Apa dia sangat Kaya ?" Gumam Bia pelan sambil menatap Ke Arah Tas yang dia Tunjuk .Ar hanya Fokus menatap Bia ,Wajah nya tidak pernah berpaling dari Gadis cantik tersebut ."Kenapa diam ?" Tanya Ar lembut.Dengan cepat Bia Menggelengkan Kepala nya , Di tatap nya wajah Tampan
Sesuai dengan perintah Arthur,Anak buah nya benar-benar menggantung orang suruhan tersebut ,Ar yang baru tiba di Mansion nya kedatangan Tamu istimewa nya ,Yaitu Mateo dan Tentu nya gadis pemilik hati nya.Ar menatap Wajah Mateo lalu menyalami nya dengan sopan dan Hormat ,Lalu tatapan Mata nya dan Bianca bertemu ,Bia langsung mengulur kan tangan nya ,dan menyalim Ar ,mencium punggung tangan nya .Ar tersenyum , Lalu menghembus kan nafas nya sambil memegangi dada nya ," Istri ku ," Gumam Arthur mengedipkan kan mata nya sebelah pada Bianca .Bianca hanya diam dan memanyunkan bibir nya ,Ar Tersenyum menatap nya ,Lalu Ar menatap Mateo dan duduk di depan mereka."Ada apa Paman ?" Tanya Ar datar .Mateo menatap wajah Ar lalu menatap Wajah Putri nya ," Baby Pergi lah berkeliling ,Di Mansion Mewah Arthur ini,Taman Bunga mawar Ar ada di Samping," Ucap Mateo.Ar Menatap Bia dan mengangguk kan kepala nya ,Ar memanggil salah satu Maid ,untuk memandu Bia ke Taman Bunga Ar .Bia pun melangkah kan ka
"Apa Maksud Papi Aku harus menikah dengan Arthur ?" Tanya Bia saat tidak sengaja mendengar percakapan Papi nya di telepon entah dengan siapa.Papi nya menghembuskan nafas nya dan menatap Bia dengan tatapan sulit di Artikan nya."Sayang kemari lah," Ucap Mateo pada putri nya.Perlahan Bia mendekati sang Papi dan menatap nya dengan tatapan Tajam nya ,Bia dan Mateo saling menatap,Lalu dengan tatapan lembut nya Mateo menarik lembut tangan Bia."Papi ingin kau menikahi orang yang kuat dan berpengaruh di negara ini,Agar kau bisa selamat dari incaran yang seperti ini lagi," Ucap Mateo menatap Anak nya Tersebut .Bia menghembuskan nafas nya lalu memejamkan mata nya."Kuliah ku ?" Tanya Bia datar ."Ar tidak akan menyuruh mu berhenti nak ,dia pria modern," Ucap Mateo lembut .Bia benar-benar tidak habis pikir dengan semua yang terjadi dalam hidup nya , bagaimana mungkin dia akan menikah di Usia nya yang masih sangat Muda seperti ini?"Papi percaya dengan nya ?" Tanya Bia pada Papi nya dengan m