Home / Romansa / Cinta Perlahan Sang Pengacara / Bab 14: Mahendra & Partners

Share

Bab 14: Mahendra & Partners

Author: Titi Chu
last update Last Updated: 2025-07-21 18:00:30

“Toilet di mana?”

Secepat akal sehatnya pulih, secepat itu pula Shea mencari cara melarikan diri.

“Lurus, belok kanan, paling ujung.” Beruntung Pram bisa diajak bekerja sama. “Kamu bisa tinggalin mapnya di sini.”

“Kayaknya aku pikir-pikir—”

“Kami memberikan salary sesuai UMR Jakarta,” katanya memotong.

Sial, sepertinya Pram paham kalau Shea sedang membutuhkan uang. Dan walaupun wajar kalau setiap gaji diberikan di atas UMR, tapi ini Konoha, masih banyak kafe yang gajinya underpaid.

“Jam kerja juga fleksibel yang penting sehari delapan jam, bisa ambil shift siang atau malam, tinggal disesuaikan sama karyawan yang lain. Atau dipisah, misal siang tiga jam, malam lima jam juga bisa. Kuncinya ada di koordinasi.”

“Kalau weekend?”

“Kami nggak ada libur Shea, tapi setiap karyawan tetap mendapatkan jatah libur dua hari dalam seminggu.”

Gila, ini sangat menggiurkan.

“Mba Mala pernah jadi pegawai kafe wa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 59: Make Out

    Kehadiran Jerikho seperti membawa sesuatu yang kokoh dalam diri Shea remuk. Suaminya selalu memberikan efek seperti ini. Sejak pertama kali bertemu dulu, dia sudah mampu memporak porandakan pertahanan diri Shea.Jerikho ikut naik ke atas ranjang, tanpa banyak bicara, dia mendekap Shea lama. Mengusap punggung Shea, menepuknya seperti menenangkan. Gerakannya terasa membuai hingga Shea jatuh tertidur di dalam pelukannya sepanjang malam.Ketika pagi tiba barulah dia sadar ke mana perginya orang tuanya dan Sidra.“Aku meminta Pak Aidan untuk mengantar mereka ke apartemen dan istirahat di sana. Mereka sudah menjaga kamu langsung dari luar kota, jadi mereka juga pasti butuh space.” Begitulah jawaban Jerikho ketika Shea bertanya.Shea memicing, menatapnya curiga, merasa tidak yakin kalau Mama dan Papanya akan nurut begitu saja. Tapi buktinya mereka memang tidak ada, bahkan barang-barangnya pun dibawa. Artinya orang tuanya setuju dengan Jerikho.

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 58: Tomboy

    “...Pengganti yang baik itu bisa dalam bentuk apa saja. Jadikan ini pelajaran yang berharga. Bayi itu kelak akan menjadi cahaya penyelamat Ibunya di akhirat. Dan Mama berharap musibah ini jadi penggugur dosa-dosa kamu.”Sayup-sayup Papa bisa mendengar kata-kata Mama di dalam kamar.Beliau kembali menghela napas berat.“Sudah makan belum dia?” tanyanya pada Sidra yang hanya geleng-geleng kepala. Berniat menyusul dan menghentikan sang Papa. Beliau justru sedang duduk sendirian di koridor yang sepi.Sidra menjatuhkan diri di sebelahnya. “Kenapa nggak Papa tanya sendiri?”Papa melirik judes, Sidra meringis, tapi dia sama sekali tidak gentar. Sudah biasa ditatap lebih sadis oleh Mama kalau telat mematikan lampu kamar saat pagi hari. Dan dianggap membuang-buang air ketika berusaha membantu mencuci piring.“Papa kan, lihat sendiri keadaan Mba, dia masih bisa ngomong loh, Pa.”“Yang bilang nggak bisa ngomong itu siapa?

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 57: Bridal Shower

    “Kamu nggak ikut bridal shower, Liv?”Livia mengabaikan pertanyaan Mama Gina ketika berjalan cepat menuju kamarnya di lantai dua. Membuat sang Mama berdecak dengan kelakuan anak gadisnya.“Pantas kamu masih jomblo, kalau diajak ngomong nggak pernah nyahut.”“Nggak ada hubungannya single dan lagi nggak ingin diajak bicara, Ma.”“Terus kenapa kamu pulang?”“Aku perlu ambil beberapa barang.”Lagi-lagi Mamanya mendengus, tidak terkesan dengan alasan yang diberikan Livia. Sudah menjadi kebiasaan kalau sedang dalam kondisi ceria, anaknya itu tidak akan repot mampir ke rumah.Dan kalau sampai dia muncul sebelum weekend, artinya ada sesuatu yang terjadi. Mungkin masalah pekerjaan, atau yang paling mendasar, masalah percintaan.‘Siapa lagi?’ pikir sang Mama kali ini.Livia adalah anak yang cantik, perlu diakui kalau Gina tidak memungutnya dari panti asuhan kala itu, pasti akan ada pasangan lain yang akan dengan

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 56: World Like This

    Ada mitos yang pernah Shea dengar bahwa si bayi bisa merasakan kalau kehadirannya tidak diinginkan, jadi dia 'ngumpet' di perut ibunya sehingga tidak 'menonjol'. Inilah yang kadang terjadi pada kasus hamil di luar nikah yang tiba-tiba melahirkan tanpa ada yang sadar kapan mengandungnya. Shea tidak percaya sampai kini, dia merasakannya sendiri. Tubuh Shea mungil, jika bukan karena dia sendiri bercerita, tidak akan ada yang sadar kalau dia sedang mengandung. Dan kini, mungkinkah si bayi tahu bahwa kehadirannya tidak diharapkan? Lalu dia memilih untuk menyerah? “Nggak pa-pa She, nggak pa-pa.” Alisa terus berbisik di telinganya seolah menenangkan, tapi Shea bisa mendengar bahwa sahabatnya itu menangis. Prosesnya berjalan cepat, Shea diantar ke ruang UGD. Lalu dilakukan penanganan. Dokter mengabarkan kalau janinnya sudah tidak bernyawa, sudah tidak bersamanya. Sehingga harus dilakukan prosedur kuretase untuk 'dibersihkan'.

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 55: Nightmare

    Shea merasa seluruh tubuhnya sakit. Dia bangun setelah mengalami mimpi buruk yang aneh karena tidur terlalu sore.Dengan perlahan, dia meraba-raba nakas, mencari ponsel. Namun ketika mencoba mengaksesnya, benda itu kehabisan daya.Shea bangkit, merasakan kepalanya yang sangat berat, perut bawahnya seperti melilit sampai punggungnya membungkuk, dan di bagian paling personal tubuhnya Shea merasakan ada yang lengket.Panik, dia memandang ke bawah sambil meraba-raba, matanya melebar ketika menemukan adanya darah.Shea terhuyung mundur, darah itu semakin mengalir banyak sekali. Di pahanya lalu tertinggal sedikit di atas kasur.“Abang.” Dia memanggil lirih. Lalu semakin lama panggilannya makin melengking.Namun tidak ada balasan.Kalut, Shea menyambar casan lalu dengan tangan gemetar hebat, mencolokkan benda itu ke ponselnya.Rasanya seperti lama sekali sampai akhirnya dia berhasil menyalakan benda pipih itu, berbagai

  • Cinta Perlahan Sang Pengacara   Bab 54: GPS

    “Sudah enam belas minggu.” Kata-kata perempuan itu seperti kembali menggema di kepala Shea. Sadar bahwa Shea akan menolak pergi, dia berbicara cepat tanpa melepaskan masker. “Saya sudah nggak punya apa-apa lagi. Pekerjaan hilang, nama saya diblacklist banyak perusahaan. Keluarga saya nggak mau menerima saya, karena berpikir ini anak hasil yang dilakukan suka sama suka sesuai tuduhan yang disebarkan pengacara Ricky. Dan kamu jelas tahu, siapa orang yang saya maksud.” Rasanya seperti Shea sedang melihat dirinya sendiri saat pertama kali berbicara pada Adimas tentang apa yang terjadi. Berdiri tegar tanpa gentar, meski seluruh tubuh terasa gemetar. “Saya nggak minta apa-apa, saya hanya berusaha memperjuangkan hak saya sebagai korban. Tapi apa yang dilakukan Jerikho membuat saya merasa nggak pantas untuk mendapat keadilan.” Tanpa sadar Shea mengusap perutnya, Merasa tiba-tiba terkoneksi dengan apa yang dirasakan perempuan itu. “I really sorry for what happen to you. Tapi aku nggak bis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status