Home / Romansa / Cinta Rahasia Sang CEO / BAB 4 KESATRIA BERTOPENG

Share

BAB 4 KESATRIA BERTOPENG

Author: Astna Aikaz
last update Last Updated: 2022-10-30 15:34:48

Sylvester, Tahun 2022 – Saat Ini

Keesokan harinya, mengesampingkan semua perasaan rumitnya, Luna harus menjalani hidupnya lagi sebagai Alena, terutama dengan menjadi karyawan yang baru diterima bekerja kemarin di KCM Group. Sayangnya, karena kemarin ia tidak berhasil mendapatkan proposal yang diminta sang manajer Tuan Edward, Luna harus menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan manajer yang perfeksionis itu hari ini. Termasuk bersama kemungkinan ia akan dipecat!

“Huh..” dengus Luna, sambil menahan kesakitan di kepalanya yang sudah menyerangnya sejak kemarin ia pulang ke rumah.

Luna segera bersiap untuk berangkat menuju kantor KCM Group di Distrik Garfield yang berjarak setengah jam naik bus dari rumahnya.

Sejak semalam Luna sudah memikirkan berbagai penjelasan yang harus ia berikan, untuk membuat Tuan Edward memahami alasannya tidak bisa berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun setelah terus berpikir, Luna memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, walau cerita Luna mungkin akan terdengar seperti cerita yang hanya ada di novel.

‘Aku pasti bisa menghadapinya!’ seru Luna dalam hati, begitu ia sampai di kantor.

Luna mengembuskan napasnya, sebelum ia memasuki kantor Departemen Pemasaran KCM Group di lantai 3 dari lift yang membawanya ke sana.

Jantung Luna sudah berdebar keras saat kedua kakinya melangkah keluar dari lift, tapi begitu ia menengadah melihat kantor tempatnya baru bergabung kemarin, Luna tertegun.

“Tuan Sean benar-benar akan memberikan dukungan penuh sesuai proposal strategi pemasaran kami, Tuan Stefan?” tanya Tuan Edward dengan wajah paling berseri yang pernah Luna lihat.

Kehadiran pria yang Luna lihat bersama Sean yang ia tolong kemarin, menjadi alasan lain yang membuat Luna mematung sejenak di tempatnya.

“Alena..” panggil seorang karyawan pria sambil mendekat ke arahnya. “Kau baru datang? Aku menunggu kabarmu sejak kemarin..”

Luna hanya tersenyum tipis pada pria bernama Evan Fletcher yang banyak membantunya terutama untuk menemukan CEO KCM Group kemarin, meskipun akhirnya tidak berhasil.

“Apa yang terjadi, Evan?” tanya Luna kemudian, membuat Evan tersadar.

“Oh.. Sepertinya proposal strategi pemasaran Tuan Edward diterima dengan baik oleh Tuan Sean. Lihatlah, beliau sangat senang mendengar hal itu. Padahal kemarin beliau begitu marah, menunggu proposal yang beliau minta kau dapatkan dari Tuan Sean..” tutur Evan, mengingatkan Luna tentang kegelisahannya.

“Oh ya, kenapa aku tidak bisa menghubungimu sejak kemarin, Alena?” tanya Evan kali ini.

“Ah. Ponselku.. hilang,” jawab Luna sambil setengah mendengus.

“Oh? Bagaimana bisa?”

Luna menggelengkan kepalanya. “Ceritanya panjang. Oh ya.. Kalau pria itu, siapa dia?”

Luna melirik pria yang kemarin ia ketahui sebagai kakak dari pria yang ia tolong.

“Tuan Stefan Parker, asisten pribadi Tuan Sean..”

“Eh?” Luna tidak menyangka bahwa kakak dari pria yang ia tolong adalah asisten pribadi CEO-nya. Jika kemarin ia tahu, ia pasti tidak akan mengalami mimpi buruk mengenai kemarahan Tuan Edward hingga pemecatannya hari ini.

“Alena!” panggil Tuan Edward tiba-tiba, membuat Luna menelan ludah. “Datang ke ruangan saya sekarang juga!”

‘Apa akhirnya aku akan berhadapan dengan harimau ganas itu?’ Luna mengambil napas dalam-dalam sebelum memenuhi panggilan Tuan Edward.

Sementara itu Tuan Stefan sudah berjalan pergi dan hendak melewati Luna, sampai mereka bertubrukan dan membuat beberapa dokumen yang dipegang Tuan Stefan jatuh, karena kegugupan Luna.

“Ma-maafkan saya.. Tuan..” Luna segera mengambil dokumen-dokumen yang berserakan dan mengembalikannya pada Tuan Stefan.

Pria itu tersenyum tipis sambil berkata. “Tidak apa-apa, Nona Alena. Sampai bertemu lagi..”

Luna memiringkan kepalanya.

“Alena!” Suara Tuan Edward kembali memanggil Luna dari dalam ruangannya, sebelum Luna sempat berbicara lagi pada Tuan Stefan yang sudah melesat pergi.

Luna segera memusatkan pikirannya lagi pada Tuan Edward yang ia takutkan. Namun, begitu ia sampai di ruangannya, Luna dibuat tertegun oleh senyum lebar Tuan Edward bersama ucapannya yang tidak ia sangka.

“Maaf membuatmu bekerja begitu keras kemarin, Alena..”

“Eh?!”

“Selamat datang di KCM Group dan malam ini kita akan mengadakan pesta penyambutanmu ya?”

Luna terbelalak.

Apa yang membuat Tuan Edward berubah dari harimau ganas menjadi kucing lembut nan baik ini?

***

“Bagaimana perasaanmu setelah bekerja di sini, Alena?” tanya Tuan Edward dengan lembut, saat Luna baru saja membantu pelayan restoran menyajikan berbagai makanan di meja mereka.

Malam sudah datang untuk perhelatan pesta penyambutan Luna sebagai Alena, karyawan baru di Departemen Pemasaran KCM Group. Bersama 12 orang karyawan di departemen yang sama, Luna sudah berada di sebuah restoran Jepang yang disukai Tuan Edward.

Luna menelan ludah diikuti tatapan semua orang karena pertanyaan Tuan Edward tadi, sampai akhirnya Luna berhasil menarik senyum di wajahnya yang kaku dan berkata, “Tentu saja.. senang.. Tuan!”

Semua orang sontak tertawa mendengar jawaban polos Luna.

Entah mengapa, suasana saat ini begitu berbanding terbalik dengan suasana di kantor yang sangat serius. Tapi yang lebih aneh lagi, semua orang termasuk Tuan Edward, memperlakukan Luna jauh lebih baik dari hari pertamanya bekerja kemarin.

Semua orang pun mulai menikmati santapan makan malam mereka setelah beberapa kalimat pembuka dari Tuan Edward. Mereka bersulang dan hiruk pikuk dari percakapan mereka sudah langsung memenuhi restoran tersebut.

“Kau baik-baik saja, Alena?” tanya Evan yang duduk di samping Luna, tiba-tiba setelah setengah jam berlalu, mengejutkan Luna yang masih mencoba menikmati suasana di sana.

Luna mengernyit, tidak mengerti.

“Kau.. tampak pucat..”

Ah. Luna tersadar. Tubuhnya memang sedikit terasa sakit, terutama kepalanya yang terus berputar meskipun ia sedang duduk.

‘Apa mungkin karena kemarin aku menyelam ke laut?’ pikir Luna dalam hati.

Luna pun menggelengkan kepala untuk menghentikan kekhawatiran Evan. Namun, begitu Luna berusaha pergi ke toilet, Luna hampir ambruk di lantai hingga membuat semua orang ikut khawatir.

“Sepertinya, kau harus istirahat, Alena..” ujar salah seorang karyawan, diikuti anggukan semua orang.

Awalnya, Luna merasa tidak enak jika harus meninggalkan pesta yang diadakan untuknya, jadi ia terus menolak. Tapi, badannya yang sudah panas dan kepalanya yang semakin berat, membuat ia terpaksa harus benar-benar meninggalkan pesta tersebut.

“Aku akan mengantarmu..” Evan bergegas membopong Luna keluar dibantu beberapa orang lainnya.

Dengan mobil pribadi Evan, Luna pun diantar pulang ke rumahnya.

“Evan..” lirih Luna di kursi penumpang setelah beberapa saat, “..antar saja sampai gang.. tidak perlu.. masuk ke rumahku..”

“Apa tidak apa-apa?” Evan berusaha memastikan, meskipun Luna tidak ingin semakin merepotkan rekan barunya itu.

Luna mengangguk kecil. “Aku.. baik-baik saja, kok..”

Evan pun menyerah, setelah memastikan bahwa rumah Luna tidak begitu jauh dari gang kecil yang tidak bisa dimasuki mobilnya itu.

“Terima kasih, Evan..” Luna sudah keluar dari mobil dibantu Evan yang masih khawatir.

Dengan langkah yang sedikit gontai, Luna berjalan menyusuri gang dengan penerangan remang-remang itu menuju rumahnya. Sementara Evan masih mengawasi Luna dari jauh, sampai Luna menghilang dari pandangannya.

Setelah beberapa saat, Luna hampir mencapai rumah kosnya, ketika kesakitan mencapai puncaknya dan membuat ia kembali ambruk di tangan seseorang yang tidak bisa ia lihat dengan jelas pemiliknya.

‘Apa itu Evan?’ renung Luna sebelum ia akhirnya benar-benar kehilangan kesadaran.

Dalam pingsannya itu, Luna tiba-tiba bisa melihat dirinya yang dikurung di suatu tempat dan diberi obat yang membuatnya terus merasakan sakit kepala yang luar biasa.

‘Apa ini?!’

Di tengah kebingungan Luna, ia juga bisa mendengar suara seorang perempuan yang berbisik padanya.

“Kau tidak bisa lagi bertemu dengan Sean, Luna..”

‘APA?!’

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 43 PETIR DI SIANG BOLONG

    Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 42 KARENA HATI YANG TERLUKA

    Sementara itu, Luna tidak menyadari bahwa seorang pria sedang mengepalkan tangannya dengan amarah 5 meter di belakangnya. Sean.Sean yang mengikuti Luna sejak ia meninggalkan rumah sakit, berusaha menahan diri untuk tidak membuat Luna semakin marah jika ia kembali menahannya, sampai Luna bertemu Evan dan Sean mendengar bahwa Evan menawarkan Luna untuk tinggal di rumahnya.Sean hendak mencegah itu, sebab bagaimana bisa ia membiarkan wanitanya tinggal bersama pria lain? Namun, Sean sempat terhenti karena teringat ucapan Luna padanya.“Tolong.. jangan menemuiku lagi..”“Ha..” desah Sean, dengan tangan yang hampir berdarah menahan kemarahan pada dirinya sendiri dan situasi yang menjebak mereka saat ini. Namun, Luna dan Evan tetap pergi dari sana bersamaan dengan kedatangan para reporter yang menyerbu Sean entah dari mana, semakin membuat Sean tidak bisa mencegah kepergian wanita yang dicintainya itu.“Tuan Sean! Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita perselingkuhan Anda dengan kary

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 41 CINTA YANG GUGUR

    Kota Nashville, Tahun 2022 – KiniMendengar semua tragedi yang luput dari ingatan Sean dan Luna selama ini, mereka akhirnya tidak bisa menenangkan diri lagi.“Kenapa.. kenapa—baru sekarang.. kalian mengatakan semua ini pada kami..?!” pekik Luna, tidak tahan dengan semua kenyataan yang mengguncang pikiran dan hatinya sekaligus. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!”“Luna..” Elana masih berusaha menenangkan Luna yang sudah dibanjiri air mata, tapi Luna untuk pertama kalinya menghempas tangan keriput itu dan berlari keluar tanpa lagi melihat ke belakang, di mana Sean juga mengikutinya.“Luna!” Sean sudah sampai di atap rumah sakit tempat Luna berhenti. Sedangkan Luna yang ia tuju, sedang berdiri menghadap langit yang membentang di atasnya, dengan sekujur tubuh bergetar menahan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.“Jangan mendekatiku!” teriak Luna, menyadari kehadiran Sean di belakangnya. “Seharusnya.. seharusnya aku tidak menyelamatkanmu..”Deg.Sean terdiam. Tangannya

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 40 MASA LALU KELAM III

    “Keluar dari sini! Anak pembawa sial! Mengotori tempat ini saja!” teriak beberapa orang di depan rumah Luna yang hanya ditinggalinya sendirian.Sudah berminggu-minggu berlalu sejak kematian sang ibu yang menyusul ayahnya, Luna mendapat perlakuan yang lebih tidak masuk akal untuk seorang anak yang baru menginjak 13 tahun. Orang-orang di sekitar kompleks rumahnya, berusaha mengusir Luna yang sudah sebatang kara di dunia ini. Bahkan keluarganya yang lain, tidak ingin berurusan dengan Luna yang dalam waktu singkat seolah menjadi musuh masyarakat.Meskipun begitu, Sean adalah satu-satunya orang yang bersedia berada di samping Luna apapun yang terjadi. Namun, Stella yang selama ini menyembunyikan dirinya dengan baik, mulai memperlihatkan wajah aslinya ketika Sean semakin bersikeras untuk bersama Luna.“Sean! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Stella yang mengikuti Sean sejak beberapa jam lalu.Sean rupanya sedang mencari keberadaan Luna yang tidak bisa ia temukan di manapun termasuk d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 39 MASA LALU KELAM II

    “Tidak, Stella..” jawab Luna setelah beberapa saat, berpikir bahwa mungkin itu jawaban yang diinginkan Stella darinya dan Luna kira ia harus memberikan jawaban tersebut, agar hubungan mereka tidak memburuk lagi. “Tapi, kenapa kau bertanya?”“Tidak.” Stella hanya melebarkan senyumnya tanpa menjawab dengan jelas, alasan ia bertanya atau alasan dari senyumnya yang tidak pernah Luna lihat itu. Sebab, meskipun Stella tersenyum, Luna tidak bisa merasakan perasaan senang seolah Stella sedang tersenyum palsu.Lalu, beberapa bulan kemudian, hubungan persahabatan Luna dan Stella terus berjalan menjadi lebih baik. Namun, di antara hubungan mereka, selalu ada Sean yang entah mengapa ikut bergabung dengan mereka.Secara alami, persahabatan mereka pun berubah menjadi persahabatan antara tiga orang. Mereka selalu pergi kemana-mana bertiga karena rumah mereka juga berdekatan, hingga orang tua mereka bertiga ikut menjadi dekat. Dengan hubungan yang terjalin secara baik itu, seharusnya Luna tidak mengk

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 38 MASA LALU KELAM I

    Sean dan Luna sontak tersentak, terutama Luna yang tidak bisa menahan keterkejutannya atas pernyataan ibu Sean mengenai perbuatan Stella pada kedua orang tuanya.“Apa maksudnya?!” Luna tidak bisa bergeming lagi mendengar semua rahasia yang selama ini disembunyikan darinya. Jadi, Luna membuka pintu dan memasuki kamar pasien tempat orang-orang yang menyembunyikan semua rahasia itu, Evelyn dan Elana.“Lu—na..?!” Evelyn dan Elana sama-sama terkejut dengan kehadiran Luna di tempat mereka, diikuti Sean di belakangnya.“Apa maksudnya orang tuaku meninggal karena Stella?! Apa kalian bilang bahwa Stella telah membunuh orang tuaku?!” Suara Luna meninggi karena tidak bisa menahan semua perasaan marah, kecewa dan bingung yang bercampur aduk dalam dirinya.Elana berdiri dari kursi untuk menghampiri Luna yang matanya mulai memerah, hampir meledak histeris.“Luna..” Pelukan Elana sang ibu angkat yang biasanya selalu hangat, kini kehangatan itu tidak bisa lagi dirasakan Luna, setelah ia mengetahui ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status