Share

Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia
Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia
Penulis: Ans

Bab 0001

"Jika kamu ingin masalah ini selesai, menikahlah denganku."

Seringai di wajahnya beserta pandangan tajam wanita yang duduk di kursi direktur itu membuat sekujur tubuh pria di hadapannya bagaikan disambar petir. Bayu tak percaya, bagaimana bisa dirinya bisa berurusan dengan wanita gila seperti itu?

Yang dia ingat, motor yang dikendarainya tak sengaja menabrak mobil mewah seorang wanita ketika Bayu baru saja pulang dari menjenguk adiknya. Bayu tak ingin membuat masalah besar, sehingga dia memohon agar wanita itu tak memperpanjang urusan ini.

Saat itu, Bayu hanya berpikir bahwa dirinya hanya akan diminta untuk membayar ganti rugi, namun, Bayu sekarang justru diseret ke ruangan pribadi di salah satu gedung pencakar langit kota.

“Wanita gila!” umpat Bayu tidak percaya.

Umpatan itu tak membuat Marcella bergeming. Pandangannya menancap tajam pada wajah tampan yang ada di hadapannya. Untuk pria dengan usia dua puluh lima tahun, Bayu terlihat setara dengannya. Bukan karena Bayu terlihat dewasa, tapi karena Marcella yang seolah tidak pernah menua. Tiga puluh lima, bukan angka yang sedikit. Namun dunia bisa tertipu dengan penampilan Marcella.

“Ini harga yang kamu perlu bayar jika kau tak ingin aku membawa urusan ini ke polisi.” kata-kata Marcella membelah kebingungan Bayu.

“Aku tidak mau. Aku bukan pria murahan yang bisa kamu beli dengan kekuasaanmu, Nyonya!” Bayu berdiri, dia tidak akan mengalah pada emosinya sendiri kali ini.

Matanya terasa panas. Permintaan Marcella adalah bukti untuk apa yang pernah dia dengar tentang wanita di kelas atas seperti mereka. Selama ini, Bayu selalu membenci para wanita kaya raya yang selalu memanfaatkan uang dan kekuasaan mereka untuk segalanya. Tak menyangka, dirinya justru bertemu dengan salah satu jenis manusia yang paling dibencinya tepat di depan matanya.

Senyum sinis Marcella terlukis di wajahnya, “Kau pria yang sangat emosional. Tidak heran motormu bisa menabrak mobilku tadi malam.”

“Aku memang tidak punya uang untuk membayar kerusakan mobilmu. Tapi, bukan berarti aku akan menukar dengan harga diriku.” Bayu melemparkan tatapan tajam pada Marcella.

Wanita cantik itu tetap duduk tenang. Dia mengamati reaksi dan ekspresi Bayu dari pantulan meja kaca yang ada di hadapannya. Marcella mengulurkan tangan dan mempersilahkan Bayu untuk duduk. Pria itu mengalihkan pandangan ke sebuah meja yang ada di belakang punggung Marcella. Sebingkai foto tampak di sana. Dua orang wanita tertawa bahagia di dalam foto itu. Satu adalah Marcella dan yang lainnya tampak seusia. Mungkin itu adalah adik Marcella, begitu yang Bayu pikirkan.

“Dengar, Bayu Tjandra. Aku membutuhkan pernikahan ini untuk menyelamatkan ayahku. Apa pun yang ada di kepalamu tentang pernikahan, atau wanita kaya dengan nafsu membara, atau hal liar lainnya, kau boleh melempar semua itu keluar jendela. Aku menawarkanmu untuk menjadi suami sementara. Hanya pernikahan dan tanpa hubungan apa pun. Dengan banyak keuntungan di pihakmu tentunya.”

“Suami sementara?” Bayu bergumam. Apakah ini berkat atau kesialan berikutnya?

Bayu merasa tenggorokannya tercekik oleh sesuatu yang tiba-tiba datang. Alih-alih berusaha mempercayai Marcella ternyata wanita di depannya ini justru semakin mengkonfirmasi hal yang dia takutkan.

“Ya, aku perlu menikah minggu ini juga. Tidak sulit, kau hanya berjalan denganku ke altar. Tentu saja pernikahan kita harus tercatat di gereja, secara dokumentasi, semua akan sama. Tanpa emosi atau hati. Kau mengerti maksudku?” Marcella memastikan.

“Kau benar-benar wanita gila. Dengar! Aku bekerja di sebuah club exclusive. Wanita-wanita sepertimu sering datang ke tempat itu. Mereka memiliki uang dan ingin bersenang-senang. Mereka pikir, dengan kekayaan, mereka bisa mempermainkan pria muda untuk kepuasan. Kau salah! Aku tidak akan menukar diriku untuk ganti rugi mobilmu.”

Alis Marcella terangkat. Jawaban Bayu mengejutkannya. Dia pikir ini akan mudah. Ketika dia berdiri dan berjalan perlahan mendekati jendela untuk menarik tali tirainya, hati Marcella goyah. Dia tidak bisa mundur. Kali ini dia akan menunjukkan pada mereka yang pernah membuat ayahnya merasakan malu, bahwa dia tidak seburuk yang mereka pikirkan.

Mereka yang menganggap Marcella sebagai wanita tanpa harga diri. Setelah dia memiliki anak tanpa pernikahan, Marcella ternyata tidak pernah bersama seorang pria. Keadaan yang membuat teman dan keluarga besarnya berpikir bahwa Marcella ‘rusak’ dan tidak diinginkan oleh pria mana pun.

Sementara pandangan Bayu menyapu tubuh berbaju putih selutut dengan lekuk yang menjanjikan keindahan. Sempurna di mata tapi menjijikan di hati Bayu. Kata lain dari wanita ‘haus’ dan kesepian. Sama seperti yang lain yang pernah dia jumpai.

“Baiklah. Aku tidak bisa memaksa. Kalau begitu, kau tidak punya pilihan selain mengganti rugi kerusakan mobilku. Jangan menunjukkan kemiskinanmu di depanku. Itu tidak akan berlaku.” Marcella menegaskan.

“Aku akan menggantinya!” Bayu menggeram.

“Dalam dua hari. Tiga ratus juta. Pihak bengkel sudah menghitung semuanya.”

“Tiga ratus juta?” Bayu bertanya melalui giginya.

“Silahkan keluar. Jangan lupa untuk mengirimkan uangnya padaku dalam dua hari. Atau kau harus berhadapan dengan polisi!”

Kesombongan Marcella telah mengubah sikap responsif Bayu menjadi benci. Gambaran tentang wanita kaya yang semena-mena, bisa Bayu lihat jelas pada sosok Marcella. Sebuah tendangan ke kaki meja menggantikan kata permisi sebelum akhirnya Bayu meninggalkan ruang kerja Marcella.

Isi kepala Bayu semakin meracau tidak karuan. Seratus juta yang harus dia siapkan untuk operasi Aryani adiknya sama sekali belum bisa dia pikirkan. Sekarang dia harus memikirkan tiga ratus juta sebagai ganti rugi karen terlibat kecelakaan yang membuat mobil Marcella rusak.

Ketika satu jam kemudian Bayu tiba di rumah sakit, berita yang dia dengar membuat Bayu berharap dirinya tidak pernah dilahirkan. Dokter yang merawat Aryani memanggilnya secara khusus ke ruangannya.

Wajah dokter Diana sangat tegang ketika menyampaikan informasi itu pada Bayu. “Kita harus melakukan operasinya besok.”

“Saya masih mengusahakan biayanya. Bisakah anda memberi saya waktu?” Bayu memohon.

“Kita tidak boleh terlambat, Bayu. Atau kaki Aryani terpaksa harus diamputasi.”

“Amputasi?”

“Kecelakaan itu telah terjadi beberapa bulan. Kita sudah mengupayakan banyak hal. Aryani sangat menderita karena dia tidak bisa berjalan. Proses pembusukan akan terjadi jika kita tidak mengambil tindakan secepatnya.” Dokter Diana berusaha memberikan penjelasan rinci pada Bayu.

Wajah Aryani dengan senyum cerianya melayang di kepala Bayu. Betapa kecelakaan itu telah menghancurkan banyak mimpi dan harapan adik satu-satunya yang dia miliki. Seharusnya, jika ayahnya yang brengsek itu tidak menggadaikan hidup mereka, semua akan baik-baik saja.

Menjadi miskin adalah mimpi buruk yang membuat mereka menderita. Bahkan Aryani harus naik bis untuk sekedar sampai ke sekolah. Sampai sebuah mobil tanpa ampun menghajar tubuhnya saat sedang menyeberang. Sialnya, mobil itu melarikan diri tanpa tanggung jawab.

“Bayu… .” Panggilan Dokter Diana mengembalikan Bayu ke alam sadarnya.

Wajah penuh rasa iba dari dokter, beserta kekhawatiran yang terus menggeluti seluruh tubuhnya, membuat Bayu bertekad. Demi menyelamatkan adiknya, dia rela menjilat ludahnya sendiri.

“Siapkan operasinya, Dokter. Saya akan membayarkan biayanya malam ini.”
Ans

Good reader, selamat datang kembali ke ceritaku yang kedua di Goodnovel Indonesia, ya. Cinta tidak memiliki batasan untuk memperkenalkan diri pada hati setiap orang. Bahwa setiap hati berhak bahagia dengan apa yang mereka inginkan. Selamat mengikuti kisah Marcella dan Bayu yang berjuang dalam kisah beda usia. Salam Sayang - Ans

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status