Share

Bab 7

Waw, keren. Dia jago mengolah kata-kata.

"Hebat banget kamu,"

"Issh, gak juga ah."

"kamu suka puisi?"

"Suka, kamu bisa bikin puisi kan? coba bikin buat aku, Ta."

"Besok aku buatin ya,"

"Wokeh,"

Rio memang pribadi yang menyenangkan, kenapa harus dia tercemplung di dunia hitam.

"Ta, kriteria lelaki idaman lu kek apa?"

"Yang sekufu lah,"

"Lalu, kenapa mau dijodohkan? Kenzo bukan lelaki yang pantas buatmu."

"Terus, kamu gituh yang pantas buatku?"

Kami tertawa, Rio menjawil pipiku. kubalas dia dengan kucubit lengannya.

Tiba-tiba terdengar pintu depan terketuk, kami terdiam saling pandang. Aku takut jika polisi yang datang.

"Aman ko, Ta, paling tukang galon. Coba lihat sana"

Aku beranjak keluar dari kamar Rio. Dia menguntit dari belakang. Dan benar saja, hanya tukang antar isi ulang galon.

Berteman dekan mafia selalu deg-degan. Apalagi kalau jalan dengan Kenzo, dia jauh lebih senior dari Rio.

"Takut ya, Ta?"

"Dikit,"

"Jangan takut, gue pasti lindungin elu,"

Aku terkesiap, dia lindungi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status