Share

BAB : 3 Pernikahan yang diimpikan

Setibanya di kamar, gadis itu berbaring di tempat tidur untuk sejenak beristirahat dari rasa lelah yang mendera.

"Randy, nggak bosan - bosannya pemuda itu menggangguku" gumam gadis itu sembari memejamkan mata.

"Apa kabar kamu sayang? Bagaimana dengan rencana pernikahan kita nanti. Ah, Putra kekasihku rasanya tak sabar menunggu hari itu!" Almira berbicara sendiri.

Mereka berdua memang telah lama berencana untuk melangsungkan pernikahan mereka di tahun ini. Namun rencana tersebut masih belum bisa direalisasikan karena sang kekasih masih belum bisa pulang dan bertemu  dengan gadis itu.

Besok adalah hari yang ditunggu - tunggu Almira, sang kekasih akan datang untuk melamarnya dan mereka akan segera menikah tak lama setelah sang kekasih melamar gadis pujaannya itu.

Keesokkan harinya, Almira bersiap - siap untuk menerima kedatangan Putra. Dia berdandan dengan sangat sederhana, hanya menyapukan bedak yang tipis di wajahnya dan mengoleskan lipstik berwarna pink muda di bibirnya yang merah.

Setelah itu dia menuju ke warung makan dan bermaksud membantu ayah dan ibunya berjualan. 

"Kak Mira, kata ibu hari ini kak Putra akan pulang ke sini ya?" tanya adiknya Meri.

"Ia sayang, memang hari ini kak Putra akan pulang kemari. Malah mungkin sebentar lagi sampai." jawab gadis itu penuh semangat.

"Kira - kira kak Putra bawa oleh - oleh apa ya kak? Meri mau dong oleh - oleh dari kak Putra."

Ayah dan ibu yang sedang melayani para pelanggan yang datang di pagi itu hanya tersenyum melihat kelakuan putri bungsunya itu.

Pagi itu seperti biasanya warung ramai dikunjungi para pelanggan. Ada yang makan dan minum, ada yang hanya minum kopi, bahkan ada yang hanya duduk - duduk saja sambil ngobrol dengan teman - temannya. 

"Kita lihat saja nanti ya dik, semoga kak Putra bawa oleh - oleh buat Meri ya?"

"Iya kak" ucap gadis kecil  itu perlahan.

Tak lama kemudian masuklah sebuah mobil sedan berwarna biru metalik ke halaman rumah Almira. Gadis itu pun bergegas berjalan ke arah mobil yang baru tiba itu. Kemudian pintu mobil itu pun terbuka, dan turunlah seorang pemuda tampan yang telah lama dirindukannya.

Putra, sang kekasih datang dari jauh untuk menemuinya dan bermaksud untuk melamar gadis itu. Mengenakan atasan kaos santai berwarna putih dan celana jeans biru serta sepatu kets model terbaru menambah gagah dan tampan penampilannya pagi itu.

Hati gadis itu berdebar kencang, kerinduan yang selama ini terpendam tumpah ruah berhamburan di dadanya.  Dia pun setengah berlari menyambut kedatangan sang kekasih, kalau tak merasa malu ingin rasanya dirinya memeluk erat sang kekasih hatinya itu. Namun perasaan itu segera ditahannya mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Begitupun Putra, pemuda itu memandang gadisnya dengan penuh cinta dan kerinduan yang dalam. Dimatanya, Almira sang gadis tampak semakin cantik dan lebih dewasa. Wajar hingga detik ini dia semakin jatuh cinta dan tergila - gila pada gadis itu.

"Assallamualaikum" Putra mengucap salam pada Almira.

"Waalaikum salam" Gadis itu pun menjawab salam dari sang kekasih.

"Apa kabar Mira? Kamu baik - baik saja bukan?"

"Alhamdulilah aku baik - baik saja. Kamu sendiri gimana khabarnya Putra?" tanya gadis itu lagi.

"Alhamdulilah kabarku baik juga"

Setelah berbasa basi sejenak, gadis itu mengajak kekasihnya masuk ke dalam warung untuk istirahat dan bertemu dengan ayah dan ibunya.

Tampak semua pelanggan yang ada di dalam warung memandang iri pada Putra yang berjalan berdampingan dengan sang Primadona. Kenapa bukan mereka saja yang mampu merebut cinta sang gadis pujaan.

Setelah bertemu dengan kedua orang tua kekasihnya, dan setelah berbincang - bincang sejenak dengan mereka, maka Putra pun mengutarakan niatnya untuk melamar gadis itu dan hendak menikahi anak mereka secepatnya.

"Kenapa begitu cepat nak Putra? Ayah dan ibu belum ada persiapan sama sekali" ucap ayahnya ragu.

"Ayah dan ibu tidak usah khawatir, saya dan Mira sudah berhubungan cukup lama. Kami berdua memang sudah sejak lama merencanakan hal ini. Mengenai masalah biaya,  jangan terlalu dipikirkan karena saya sudah menabung sejak lama dan cukup untuk membiayai pesta pernikahan kami berdua." tuturnya lagi.

"Bagaimana Mira? Kamu setuju dengan rencana nak Putra yang  hendak melamar  dan hendak menikah denganmu secepatnya dalam masa cutinya ini?"

"Mira setuju ayah, karena memang kami berdua sudah merencanakan ini sejak lama, lagian kami berdua saling mencintai. Apalagi yang harus Mira pikirkan ayah, Putra datang dengan niat yang baik, dan Insya Allah Putra adalah jodoh Mira yang telah dipilih oleh Allah untuk Mira!"

"Baiklah kalau begitu, ayah dan ibu setuju dengan rencana kalian. Kapan pesta pernikahannya akan diselenggarakan?" 

"Minggu depan ayah" jawab keduanya hampir bersamaan.

Kedua insan yang  akan melangsungkan pernikahan itu akhirnya bisa bernafas lega. Besok Putra akan datang bersama kedua orang tuanya untuk membahas rencana lamaran dan pesta pernikahan mereka yang akan digelar minggu depan.

**********

Pesta pernikahan Putra dan Almira digelar dan diselenggarakan di sebuah hotel berbintang yang mewah yang berada  tak jauh dari lokasi  tempat kediaman mempelai perempuan. Sanak saudara, karib kerabat dari kedua belah pihak pun semuanya diundang tanpa terkecuali. Termasuk juga teman - teman dekat dari kedua mempelai pun turut hadir meramaikan pesta dan memberi kan doa restu kepada pasangan pengantin baru itu.

Begitupun kedua kakak Almira yaitu Deni dan Nova tampak hadir bersama keluarga kecil mereka masing - masing. Deni datang bersama istri dan anak mereka satu - satunya yaitu Ivan, sedangkan Nova hadir bersama suami dan anak kembar mereka yaitu Alina dan Alika si kembar yang lagi aktif - aktifnya bergerak dan selalu membuat kedua orang tuanya harus super ekstra menjaga mereka berdua.

Gedung untuk acara pesta tersebut telah dihiasi dengan ribuan bunga aneka warna, hiasan - hiasan panggung untuk kedua mempelai seperti lampu - lampu yang berkelap - kelip, bunga - bunga hidup yang sengaja ditata sedemikian apik dan indahnya untuk menambah indahnya panggung untuk kedua mempelai bersanding itu ditata rapi.

Sang Raja dan Ratu sehari itu nampak cantik dan gagah dalam balutan busana pengantin yang indah dan megah. Busana yang dihiasi dengan mutiara - mutiara dan batu swarowzky yang berkelap kelip sehingga menambah anggun dan cantiknya mempelai perempuan. Kedua orang tua dari kedua mempelai ikut duduk bersanding mendampingi kedua mempelai dan mereka menggunakan busana yang sama sehingga terlihat serasi sekali mereka bersanding dengan pengantin.

Acara lamaran telah diselenggarakan pagi hari tadi  sebelum ijab qabul diucapkan oleh pengantin laki - laki. Seserahan untuk lamaran telah diserahkan oleh keluarga dari mempelai laki - laki kepada mempelai perempuan dan telah diterima dengan baik oleh pihak mempelai perempuan.

Beruntung untuk menyelenggarakan dan mengatur jalannya acara lamaran hingga resepsi atau pesta pernikahan, keduanya telah menyewa Event Organizer yang cukup ternama dan berpengalaman serta handal dalam bidangnya. Sehingga acara berjalan lancar sesuai dengan harapan kedua mempelai.

Kedua mempelai yang telah diakad nikahkan oleh Ayah Almira pagi tadi itu tampak bahagia dan berseri - seri menyambut para tamu undangan yang datang, dan tak henti - hentinya menebar senyum manisnya pada para tamu yang memberikan doa restu untuk keduanya semoga selalu sakinah, mawaddah, dan warrohmah.

Akhirnya pesta pernikahan itu pun usai sudah. Para tamu undangan yang datang satu persatu berpamitan untuk pulang. Tinggalah keluarga terdekat saja yang masih disibukkan untuk membantu membereskan sisa - sisa dari acara pesta tersebut.

Kedua pengantin baru itu pun beristirahat di kamar pengantin nan indah dan cantik yang disediakan oleh pihak hotel tempat resepsi digelar. Kamar yang bernuansa warna merah muda dan putih itu dihias sedemikian indah, sehingga membuat betah siapapun yang tidur di dalamnya.

"Kamu bahagia istriku sayang? Saat ini engkau adalah istri dari Putra Pratama dan aku adalah suami dari seorang istri yang sangat cantik bernama Almira" rayu Putra pada sang istri. Sedang Almira hanya tersenyum bahagia dan memeluk suaminya dengan mesra. Dan Putra menghadiahkan kecupan lembut di kening sang istri.

,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status