Share

16. Gusti Disidang

"Gusti, kamu dipanggil mama!" Suara Pak Mus membuat dua lelaki dewasa menoleh serentak ke arah pagar. Kening Desta mengerut saat memperhatikan wajah papanya yang seperti menahan marah. Rahang pria dewasa itu mengeras dan menatap dua putranya dengan begitu lekat.

"Saya juga dipanggil gak, Pa?" tanya Desta yang ikut berdiri juga.

"Nggak, ini khusus urusan duda nyeleneh kayak mas kamu ini! Udah, cepat, Gusti, keburu rumah kamu dibakar mama!"

"Waduh, rumah siapa yang kebakaran?" sela Rani alias Zia yang datang sambil memegang sapu.

"Sebentar, saya ambil ember! "

"Rani, apa yang mau kamu lakukan?" tanya Desta sambil menahan tawa.

"Ambil ember bantuin memadamkan api beneran kan? Kalau api asmara saya gak tahu cara memadamkannya, hi hi hi.... " Rani melirik Gusti dengan sengaja. Ia memainkan bibir sambil menggigit manja di depan Gusti yang mencebik.

"Gusti, cepat!" Pekik Pak Mus tak sabar. Gusti berbalik, lalu berjalan ke arah pagar.

"Kuy, Pak Desta, kita bantuin padamkan api!"

"Ya amp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nana Santrisna
lucu....tapi jg sedih lihat nasib zia
goodnovel comment avatar
Kalea 123
bacanya sama ngakak,lucu bet
goodnovel comment avatar
Sarigus yuliani
wkwkwkwkwk ngakakak thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status