Share

Bab 47 Emosi

"Kenapa? Kau terkejut?" tanya Harun curiga.

"Kak, jangan lakukan itu aku harus ...."

"Kesehatanmu jauh lebih penting. Jangan keras kepala. Apa kau ingin aku beri tahu ayah soal ini? Kau tahu, bukan apa yang akan ayah lakukan?"

Harun berkata dengan tenang, meski tiap bait kata yang terucap penuh penekanan. Kaira kesal dan membuang muka. Tidak ingin menatap Harun. Pria berkumis tipis itu mendekati sang adik.

"Tidak usah cemberut seperti itu. Hanya seminggu saja. Atau, mau aku tambah dua minggu, tiga inggu, mungkin sebulan dan ...."

"Kak Harun, ihh. Kau juga, kenapa tidak membelaku?"

"Ehh, aduh, sakit, Sayang."

Kaira semakin kesal dengan perkataan Harun. Apalagi, Kaivan hanya menurut saja sambil senyum-senyum. Kaira mencubit pinggang Kaivan hingga pemuda itu meringis kesakitan. Sementara Kevin, terus memperhatikan keakraban mereka.

'Kaira tampak bahagia dengan keluarga barunya. Bahkan bisa semanja itu dengan Harun. Mereka juga begitu menyayangi Kaira dan memperlakukannya dengan sangat b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status