Share

14. Undangan peresmian

Banyak sekali wanita-wanita di bandara yang sesekali mengarahkan pandangannya terhadap Aiden.

Zeesya tersenyum melihatnya, rindu dengan sahabat lamanya. Ia menerima pelukan Aiden kepadanya. Aiden yang berkewarganegaraan Negara L. Memang memiliki budaya yang bebas.

“Syukurlah kau baik-baik saja.” Ucap Aiden sambil melepaskan pelukan.

Zeesya membalas dengan senyum syukur. Tuhan masih menyainginya. Melihat kebelakang ternyata Aiden membawa seseorang. Ia melayang tatapan pertanyaan pada pria itu.

Merasakan pertanyaan darinya, Aiden memperkenalkan adiknya.

“Devin, adikku”

“Selamat datang, Devin.” Sapa Zeesya dengan lembutnya.

“Terimakasih, Nona Zeesya”

“Panggil saja aku Zeesya, aku rasa kita seumuran.”

“Zeesya”

Gadis itu semakin melebarkan goresan senyumnya. Adik sahabatnya tentu saja juga merupakan temannya.

‘Wah,,, kakak sangat pandai memilih wanita’ pikir Devin dihatinya. Dari tadi dilihatnya, Aiden tak melepaskan pandangan sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status