Panas, sangat panas. Api membakar melahap mansion megah itu dengan cepat. Seorang gadis kecil terisak disamping tubuh tanpa nyawa ibunya.
“Ibu,,,” panggilnya.Tak ingin sang ibu terbakar, Ia mengguncang tubuh ibunya.Dirinya mulai terbatuk hebat, dilihatnya bayangan hitam besar mendekat kearah dirinya. Ia meraung ketakutan, memeluk tubuh Ibunya dengan erat.Gadis 7 tahun itu berteriak keras, berusaha sekuat tenaga lepas dari cengkraman sosok itu yang mendekap mulutnya. Hingga matanya mulai terpejam.....“AKH..”Zessya terbangun dan berteriak keras, tubuhnya basah oleh keringat. Ia mulai menangis tersedu. Ia sendiri tidak mengerti mengapa mimpi ini terasa nyata.Dadanya terasa sesak, seakan dirinya baru saja mengalami kejadian dalam mimpinya.“Nona, apa Anda baik-baik saja?”Panggilan seorang pelayan terdengar dari luar kamar. Ia menyeka air mata diwajahnya. Menenangkan dirinya kembali.Turun dari dari ranjangnya, ia membukaArsitek yang baru saja tampil, mendapatkan sambutan heboh dari atasannya. Bagaikan sudah menentukan kemenangan, bos bertubuh besar dan bulat itu bahkan memandang bangga kepada para pemimpin lain masih sambil berdiri.Baginya kandidat wanita terakhir hanya omong kosong belaka. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa merancang sebuah bangunan hotel untuk perusahaan besar sejenis Stewart Corporation. Pikirnya Torg Internasional miliknya sendiri adalah yang kedua dalam bidang real estat setelah Stewart Corporation. Tidak ada yang bisa menandinginya. Apalagi arsitek dibawahnya adalah seorang pemuda cakap dengan karya yang fenomenal. Lulusan terbaik dari Universitas terbaik negara ini.Meski mengalami hal yang tidak mengenakan, Zeesya tetap tenang menanggapi. Perusahaan besar seperti Stewart Corporation sendiri bukanlah sebuah lembaga kecil yang bisa dikecoh dengan mudah.Setelah itu tibalah giliran Shine Corporation yang harus mempresentasikan rancangan mereka. S
Duduk dibangku penumpang Roll Royce miliknya, Zehan mendapatkan kabar, bahwa proses penandatanganan kontrak pembangunan hotel di Danau Merlin yang diwakili oleh Chief Operating Officer telah selesai.Sebelumnya ia sudah sangat mengantisipasi untuk dapat pertama kali berinteraksi secara langsung dengan gadis itu. Tapi sayangnya, ia mendapatkan kabar buruk. Nyonya Alea yang sebelumnya baik-baik saja, tiba-tiba jatuh pingsan. Zehan tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Meski ia tidak menyebut Alea sebagai Ibunya, dihatinya, wanita paruh baya itu sudah bagaikan seorang Ibu untuknya.Roll Royce yang dikendarai oleh pengemudinya berhenti di pintu masuk utama Rumah Sakit Afiliasi, Rumah Sakit ini adalah salah satu rumah sakit terbaik dibawah perusahaan Stewart Corporation. Rumah sakit pusat yang sama, tempat dimana Zeesya dirawat sebelumnya.Para staf keamanan rumah sakit telah mengamankan keadaan sebelumnya. Hari ini mereka kedatangan pasien yang sangat penting
“Pasangan?”Mendengar permintaan Aiden, Zeesya balik bertanya.“Ya, pasanganku untuk pesta peresmian besok. Kau tahu aku tidak punya wanita kan,”“Hanya kau yang bisaku andalkan.”Jadi sebagai pasangan pesta peresmian besok. Zeesya hanya sedikit terkejut sebelumnya, untungnya pria itu bermaksud lain.“Aku...”“Aku tidak menerima penolakan!” Tegas Aiden, melipat tangan didepan dada, sambil menyilangkan kakinya. Aiden terlihat tak terbantahkan.Untuk kedua kalinya Zeesya menghela napas berat sore ini. Asalkan sudah bersama Aiden, Zeesya tidak bisa tidak menghela napas melihat kelakuannya.Pria itu pun sangat licik, memberikan hadiah mahal sebelum meminta sebuah permintaan.“Baiklah” Zeesya hanya bisa terpasrah.Lengkungan senyum dalam menghiasi wajah Aiden. Sebelum kembali ke mansion, Aiden membawanya ke sebuah restoran kecil yang sangat hangat. Berbeda dengan restoran hotel mewah sebelumnya. Restoran ini terlihat sangat tenang
Puas memandangi gadis itu, Aiden menyalakan mobilnya dan pergi dari sana. Suasana hatinya terasa mendung saat ini, melihat raut wajah gadis yang dicintainya tidak baik, ia bahkan lebih tidak baik lagi.....Dentingan gelas kaca yang sesekali terdengar menjadi latar suasana ball room kapal pesiar itu. Beberapa orang yang hadir dan bertemu dengan koleganya tidak bisa tidak medentingkan gelas kaca mereka.Diiringi oleh musik yang tepat, suasana mewah pesta terlihat lebih baik lagi. Aiden, sang tuan rumah dengan sengaja memilih kapal pesiar ini, yang merupakan kapal pesiar yang sengaja ia datangkan dari negaranya secara pribadi.Malam ini, tibalah saatnya pesta peresmian UBX Technology. Dibawah kepemimpinan Aiden Raymon di Negara L, perusahaan ini adalah salah satu daftar perusahaan sukses di benua itu. Menyaingi Stewart Corporation yang sukses di bidang real estat, UBX Technology adalah perusahaan sukses dibidang Teknologi. “Kau sangat cantik malam
“Perhatian” Ujar Aiden menginterupsi suasana pesta, suasana menjadi hening dalam sekejap. Tersenyum dengan menawan, Aiden menyampaikan pidato pembukaannya terlebih dahulu. Tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada para tamu yang hadir.....Setelah setengah jam pesta dibuka oleh Aiden, Zeesya datang ke pesta.Karena terpaksa, Zeesya menuruti permintaan pria itu untuk mengganti gaun yang serasi dengan miliknya.Apa daya, dirinya telah berjanji menjadi pasangan pesta pria itu malam ini, demi menghalau para wanita yang mendekatinya.Zeesya turun melalui tangga disudut ballroom, melihat kekiri dan kekanan, ia melihat Aiden yang sedang menyambut seseorang.Aiden menoleh ke arah Zeesya, terpana dengan kecantikannya. Bahagia membuncah dihatinya, senang dan bangga melihat gadis itu akhirnya bisa mengenakan dress yang dengan khusus ia rancang secara pribadi. Meski gadis itu sendiri tidak tau akan hal itu.“Tunggu sebentar Tuan Stewart.” Ujarnya
“Zeeze ....” teriak suara pria dengan keras.Zehan berlari dengan cepat, memegang gadis itu dan membawanya kedalam pelukan. Raut wajah pria itu terlihat sangat khawatir. Jari-jari panjangnya mengusapnya pipi Zeesya. Tangannya gemetar, merasa dejavu dengan apa yang dilihatnya. “Ku mohon bertahan ....” bisiknya panik.Dengan cepat Zehan mengangkat Zeesya, menggendongnya ke sebuah ruang pribadi dekat dengan ball room pesta berlangsung.“Hubungi dokter segera!” Titahnya penuh dengan penekanan. Suaranya keras, mengejutkan bawahan disekitarnya. Rahang pria itu ketat, melihat Zeesya semakin ditelan oleh kesadarannya, dipagutnya wajah gadis itu. Mencoba memberikan CPR.Ditengah rasa sakitnya, Zeesya merasakan udara masuk kedalam paru-parunya.Aiden berlari masuk kedalam. “Zeesya-” panggilnya.Bibirnya kelu melihat apa yang ada dihadapannya saat ini.“Kau...,” ucapnya terputus kepada Zehan.Ia tak bisa melanjutkan perkataannya,
“Selamat pagi Tuan,” ujar Albert, yang merupakan direktur dari Rumah Sakit Afiliasi.Zehan mengangguk singkat, masih sibuk dengan dokumen ditangannya.Albert hanya bisa duduk terdiam, keringat dingin mengalir ditubuhnya. Setelah sekian lama hening, Zehan menutup dokumen ditangannya. Lalu menyesap kopi di meja.“Apa kau ingat pasien ini?” ujarnya sambil melempar dokumen yang dibukanya tadi kedepan direktur itu.Albert dengan cepat membuka dokumen itu, lalu menganggukan kepalanya. “Aku ingin kau melakukan tes dna darahnya dengan darah nyonya Alea.” “Tuan ... pasien baru saja melakukan pemindahan pagi ini,” Ucap Albert gugup.Zehan mengangkat kepalanya, tatapan tajamnya terarah kearah direktur itu. Albert lantas gemetar, ia mengerti hal ini tidak sulit untuk dilakukan. Tapi masalahnya pasien ini berbeda.“Maaf Tuan, semua peralatan yang digunakan oleh pasien telah disterilkan oleh mereka.”Mendengar hal itu, tangan Aiden mengep
Dengan marah, Zeesya menepis tangan pria itu dari kedua bahunya. Berjalan kembali ke pintu dan akan memanggil security.Roy menjadi agresif, dipeluknya gadis itu dari belakang. Ia marah melihat reaksi gadis itu yang tidak seperti harapannya. “Zeesya, jawab pertanyaanku. Kenapa hah? Kenapa kau menyembunyikannya dariku?” bisiknya marah ditelinga gadis itu.Zeesya jijik dengan sentuhan pria itu, ia berteriak keras, tapi sayangnya ruang kantornya ini kedap suara.“Kau tidak pernah mencintaiku!” desis pria itu. Ia menarik Zeesya dengan kuat menghempaskan gadis itu ke atas sofa. Zeesya meringis kesakitan, kepalanya terasa sangat pusing. Ia berusaha menahan pria itu yang semakin bertindak tidak senonoh.Tiba-tiba sebuah pukulan melayang ke wajah Roy, diikuti oleh serangkaian pukulan lain yang bertubi-tubi. ....Zehan berjalan menyusuri lantai paling dasar dari Shine Corporation. Ini adalah pertama kalinya pria itu datang ke perusahaan itu.