Cinta Terhalang Takdir

Cinta Terhalang Takdir

last updateLast Updated : 2023-12-17
By:  TricyaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
27Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Apa yang harus kau lakukan saat dunia berkata, semuanya karena dia? Tersadar dari koma panjang, Zeesya Aleena Lawrence harus menelan pahit kenyataan, saat ia harus menerima fakta kekasih yang dicintai hanya memanfaatkannya. Putus dari bajingan itu, Zeesya dipertemukan dengan seorang pria tampan, yang hanya memiliki ia di dunianya. Zeesya menemukan cinta baru untuk dirinya, tapi apa yang harus ia lakukan, saat mengetahui semua dalang dibalik bencana berdarah keluarganya dimasa lalu, semuanya karena pria itu. Saat Tuhan dengan sengaja mempertukarkan nasib mereka. Haruskah Zeesya tetap memilih cinta, atau harus merelakannya?.

View More

Chapter 1

1. Terbangun dari koma

"Dokter, dokter, pasien VVIP kamar 6006 sadar!." Seru seorang perawat. Karena terlalu bersemangat, perawat itu tanpa sadar membuat keributan.

Ia lupa, bahwa setiap bangsal di rumah sakit itu dilengkapi dengan tombol peringatan untuk memanggil dokter.

Di ruang serba putih dalam keheningan, terdengar bunyi fluktuasi dari elektrokadiograf yang awalnya stabil. Seorang gadis muda terbaring di ranjang sebelah nakas.

Tak lama kemudian, beberapa dokter serta perawat mulai bergegas memasuki bangsal itu.

Melihat keributan yang terjadi gadis yang tengah terbaring di ranjang itu hanya menatap dengan kosong.

“Bagaimana?” Tanya salah satu dokter veteran.

“Denyut jantung 70 bpm, tekanan darah 130/85” jawab seorang perawat disampingnya.

Mengeluarkan stetoskopnya, Dokter itu melanjutkan pemeriksaan kondisi vital pasien.

“Segera lakukan MRI!, dan hubungi dokter Bryan.” Perintahnya kemudian.

Dokter Bryan adalah dokter kardiotoraks nomor satu dirumah sakit ini.

Kelopak mata berbentuk almond berkedip ringan, mulai terbuka menyesuaikan cahaya. Batang hidung yang tinggi, dengan bibir ceri yang indah sedikit pucat.

Tatapan kosong tadi kini mulai sedikit teralihkan. Gadis itu terdiam lama, masih memproses apa yang baru saja dialaminya.

Dokter mencoba melambaikan tangan didepan matanya. Melihat pergerakan pupil mengikuti tangannya dokter yakin bahwa pasien tidak mengalami kebutaan.

Setelah memastikan semuanya stabil, akhirnya dokter menghela napas lega. Pundaknya yang satu tahun ini terasa berat kini menjadi ringan. Merasa beban berat dipundaknya lenyap begitu saja.

“Jika ada yang mendesak segera hubungi dokter jaga.” tegas sang dokter kepada perawat khusus gadis itu. Yang dibalas anggukan hormat perawat itu.

Satu tahun lalu, sebuah perintah dari atas datang dengan begitu tiba-tiba. Gadis ini adalah seorang korban kecelakaan mobil, dikabarkan bahwah rem mobilnya rusak. Menyebabkan mobil terbalik di tebing yang berlokasi ditepi kota A.

Waktu itu keadaannya sangat kritis. Dokter hampir saja akan menyerah. Hingga pihak rumah sakit mendatangkan seorang dokter yang sangat ahli dari Negara L.

Selamat dari kritis pasien ini tertidur dalam koma yang panjang.

“Nona apakah Anda ingat apa yang terjadi?” dokter bertanya dengan hati-hati.

Terkejut dengan suara yang datang, mata indahnya berkedip. Menyadari kedatangan orang lain disekitarnya.

Dalam beberapa menit bangsal kembali jatuh dalam keheningan. Dokter dan perawat menunggu jawabannya.

Pertanyaan dokter membuat Zeesya terbangun, kenangan masa lalu mengalir dalam otaknya. Zeesya ingat telah mengalami kecelakaan mobil. Matanya mulai basah, setetes air mata jatuh hingga akhirnya tumpah ruah.

Keheningan ini, keasingan ini, dan semua yang terjadi sekarang, satu persatu Zeesya mulai mengerti. Ketiadaan Roy disisinya saat ini membuat Zeesya memahami satu fakta. Bahwa mereka tak lagi bersama.

“Dimana..?”lirihannya terdengar.

Meski tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan. Dokter dan perawat hanya memakhlumi. Ada banyak pasien yang seperti itu.

“Anda sedang dirawat di rumah sakit, jangan terlalu memikirkan apa yang terjadi.” Jawab seorang perawat dengan penuh pengertian.

Para dokter pergi dan hanya meninggal satu perawat khusus untuk berjaga-jaga.

Setelah sekian lama, bangsal kembali sunyi. Bertolak belakang dengan hati dan pikirannya. Masa lalu sedang berkecamuk di pikiran gadis itu.

Saat itu, meski hatinya gugup, Zeesya merasa bahagia. Roy bilang akan membawa ia menemui keluarganya. Suka citanya berubah jadi duka yang besar. Hatinya sakit oleh kekecewaan.

Harapan besar untuk cinta mereka kandas saat kakek Roy pemegang keputusan terbesar dan bahkan semua keluarga Roy tidak setuju mereka bersama.

“Ak...” sulit baginya untuk berbicara, tenggorokannya pun terasa panas dan perih.

Hanya lirihan yang keluar dari mulutnya. Perawat membawakan kapas yang dibasahi air untuknya. Membantu membawahi bibirnya yang kering. Zeesya tidak tau sudah berapa lama ia tidak minum.

Perawat itu merasakan simpati padanya. Setahun yang lalu pasien ini dikirim kerumah sakit ini karena kecelakaan tidak ada keluarga yang bisa dihubungi. Orang yang mengantarkannya hanya membayar biaya administrasi saat itu.

“Nona, anda sudah koma selama setahun, tubuh anda saat ini perlu di rehabilitasi jadi jangan khawatir, setelah ini kami akan mengadakan pemeriksaan menyeluruh.”

Kenyataan ini membuat Zeesya terkejut.

Satu tahun?

Lalu apakah pria itu masih ingat dengan dirinya , apakah ia merasa bersalah?

...

Setelah jelang beberapa hari, Zeesya mulai bisa bergerak. Dengan bantuan kursi roda, ia didorong oleh perawatnya untuk berjalan-jalan di taman.

Taman yang indah semakin indah karena kedatangannya. Wajah pucatnya kemarin sudah mulai kemerahan.

Hampir semua mata tertuju padanya. Apalagi para lansia, yang sangat senang ketika ia tersenyum dan menyapa.

Dari satu pandangan orang-orang bisa melihat kelembutan diwajahnya. Walau tak berinteraksi lebih jauh, mereka tau gadis ini sangat baik.

“Anda ingin duduk dimana Nona?” tanya perawat.

“Tolong ditempat yang sepi saja.” Pinta Zeesya.

Pagi ini matahari sangat cerah, sepertinya matahari pagi ini bisa sedikit menghangatkan hatinya. Perawat membawanya ke sudut taman, di dekat kolam teratai yang mekar dengan penuh.

“Dasty, apa kau tahu siapa yang menolongku?” tanya Zeesya.

Dasty dengan tenang menjawab, “Saya tidak tahu Nona.”

“Bukankah Kau perawat khusus untukku?” tanya Zeesya. Keningnya berkerut karena tahu Dasty telah menyembunyikan kebenaran.

“Saya hanya perawat biasa Nona.” Ujar Dasty tenang.

Zeesya tak ingin memaksa bertanya lagi.

Satu tahun lalu, adalah hari yang sangat ingin dilupakan oleh Zeesya, hari dimana lelaki itu, Roy menampakkan sifat aslinya.

Sudah lama sekali Zeesya kenal dengan Roy, semenjak ia kehilangan ingatannya diumur lima tahun, Roy adalah teman pertamanya.

Berteman lama dan akur, membuat Roy jatuh hati padanya. Mereka mulai menjalin hubungan semenjak kuliah.

Tapi semua kacau disaat Zeesya lulus dari Universitas, Roy mulai tak acuh. Ia sibuk dengan perkelahian masalah warisan dengan kakak kakaknya.

Saat itu, tepat di malam valentine, Roy memberikan dirinya kejutan, melamar dengan indah dan berjanji akan membawanya bertemu keluarga besar Roy. Zeesya sangat senang, ia bisa merasakan ketulusan Roy kepadanya. Keesokan harinya ia menepati janji, membawa Zeesya untuk diperkenalkan kepada keluarganya.

Semuanya berjalan dengan lancar, menahan kegugupan dengan hati yang antusias. Zeesya merasa bahagia. Setelah ini ia akan menjalani kehidupan yang sebenarnya dengan Roy.

Malam itu, semuanya terlihat. Roy tidak tulus kepadanya, bahkan keluarganya. Semuanya. Mereka berniat hanya menjadikan Zeesya sebagai alat penghasil anak.

Ternyata Roy sudah bertunangan, dengan Natallie, putri keluarga Romanov yang sempurna. Terlahir dengan sendok emas dimulutnya, Natallie gambaran seorang putri emas.

Zeesya menatap kearah kolam dengan nanar.

“Bisakah Kau membawakan minum untukku?” pintanya kepada Dasty.

Ia tak ingin air mata kesedihannya dilihat lagi oleh orang lain. Cukup sekali saja.

“Baik Nona.”

Setelah Dasty berjalan lumayan jauh, Zeesya mati-matian menahan air mata sudah menggenang. Ini akan menjadi terakhir kalinya ia menangisi pria itu!, tekadnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ida Fitria
saya suka dengan ceritanya
2022-12-27 09:50:21
0
27 Chapters
1. Terbangun dari koma
"Dokter, dokter, pasien VVIP kamar 6006 sadar!." Seru seorang perawat. Karena terlalu bersemangat, perawat itu tanpa sadar membuat keributan. Ia lupa, bahwa setiap bangsal di rumah sakit itu dilengkapi dengan tombol peringatan untuk memanggil dokter.Di ruang serba putih dalam keheningan, terdengar bunyi fluktuasi dari elektrokadiograf yang awalnya stabil. Seorang gadis muda terbaring di ranjang sebelah nakas.Tak lama kemudian, beberapa dokter serta perawat mulai bergegas memasuki bangsal itu. Melihat keributan yang terjadi gadis yang tengah terbaring di ranjang itu hanya menatap dengan kosong.“Bagaimana?” Tanya salah satu dokter veteran.“Denyut jantung 70 bpm, tekanan darah 130/85” jawab seorang perawat disampingnya.Mengeluarkan stetoskopnya, Dokter itu melanjutkan pemeriksaan kondisi vital pasien.“Segera lakukan MRI!, dan hubungi dokter Bryan.” Perintahnya kemudian.Dokter Bryan adalah dokter kardiotoraks nomor satu dirumah sakit ini.Kelopak mata berbentuk almond berkedip r
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
2. Kepulangan
“Prang” Pecahan kaca tersebar dilantai. Menjulurkan tangannya, Zeesya berusaha menjangkau perawat di sampingnya. Tidak mendapat pegangan kuat, Zeesya malah terdorong ke arah pecahan kaca. Tangannya sangat perih, lama dalam keadaan koma membuat kulitnya menjadi rapuh. Matanya merah berkaca-kaca. Sakit, tapi Zeesya berusaha menahannya. Menegakkan kepala, Zeesya melihat bayangan senyum sinis di wajah perawat yang mendorongnya. “Oh nona, harap hati-hati.” Dasty dengan cepat membantu Zeesya berdiri. Beberapa pecahan kaca menembus terlapak tangan. “Siapa namamu?” suara Zeesya bergema di bangsal itu. Tidak ada indikasi memaksa. Baginya hal kecil ini tidak akan menghilangkan keanggunan dan pengajaran yang didapatnya selama ini. Pandangan Zeesya diarahkan kepada perawat yang menghindar ketika ia jatuh tadi. “Rania.” Jawabnya sambil mengangkat sebelah alis. Seakan memperjelas tebakan di hati Zeesya. Rania, pantas saja Zeesya merasa tak asing. Salah satu teman Natallie yang bisa dibilang
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
3. Musuh dalam selimut
“Ya Tuhan, nona muda akhirnya kembali. Cepat pergi jemput nona, untuk apa kau masih berdiri seperti patung disini. Aku akan masak semua hidangan kesukaan nona.” Desak Emma kepada kepala pelayan. Wanita itu kini heboh tidak menentu setelah sebelumnya terpaku mendengar kata-kata Zayn, kepala pelayan itu. ‘Zeesya kembali!” Pikirannya kosong, berita ini mengguncang hatinya. Nona muda kembali, lalu putrinya bagaimana. Tapi Emma bukan seorang yang mudah, wajahnya dengan cepat berubah. Kebahagiaan palsu tertera diwajahnya. Mengikuti semangat kepala pelayan, Emma mengusap air mata yang tak ada diwajahnya. Kepala pelayan meminta pengemudi dengan cepat mengantarkannya menuju Rumah Sakit pusat kota. Sungguh sebuah misteri, hampir satu tahun nona menghilang, semua upaya sudah dikerahkan untuk mencarinya, tapi seseorang yang dicari itu ternyata ada didekat mereka selama ini. Setelah kepala pelayan pergi, Emma kembali kamarnya. Dengan tangan yang bergetar, ia buat panggilan kepada putri sema
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
4. Kau Satu-satunya
Zeesya berpegang dengan cepat kesudut meja. Dunia terasa seakan berkeliling memutarinya. Dihembuskan napasnya dengan tenang secara perlahan. Perlahan tapi pasti, rasa sakit itu mulai lenyap. Ia memandang kearah laci yang dibuka sebelumnya. “Apa foto atau gelang itu adalah bagian dari masa laluku?” Bisiknya. Ia menenangkan dirinya. “Paman tolong perintahkan koki untuk membuatkan Aku semangkuk bubur.” Ujarnya menelepon kepala pelayan. Setelah itu, Zeesya mengarahkan pandangannya ke komputer di atas meja kerja. Dan kemudian berjalan ke meja itu. Ia menghidupkan serangkaian perangkat, tampilan jernih muncul di layar komputer. Sejak insiden kejatuhan keluarga aslinya, Zeesya yang saat itu berusia sekitar enam tahun mengalami amnesia. Pasangan John Lawrence dan Kelly Lawrence mau berbaik hati mengadopsinya. Meski bukan jajaran kalangan atas Ibu kota, mereka hidup dengan aman dan cukup. Ayah angkatnya adalah seorang CEO di perusahaan real estat, yang telah didirikan ayahnya sejak m
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
5. Kau dimana
“Dia sudah sadar!.” Ucap pria itu datar dan dingin.Zehan Stewart, nama yang sangat sakral di ibu kota negara M yakni kota A. Mata elang dengan tatapan tajam, batang hidung tinggi, garis tegas mengukir wajahnya, tubuh proporsional terlihat gagah dan maskulin. Aura kebangsawanan yang kuat datang darinya. Ia adalah sosok ular naga yang berenang menyelami dalamnya perairan ibu kota. Keberadaannya sangat misterius. Kota A dikuasai lima keluarga yang berkuasa tinggi. Zehan Stewart dengan Stewart Corporation ditangannya adalah sosok yang sangat berpengaruh.Roy membeku, setelah mendengar tiga kata yang keluar dari mulut pria itu.“Benarkah?”Tangan Roy tertahan, dengan cepat ia mengalihkan pandangan kepada Zehan. Untuk sepersekian detik ia tak bisa berkata-kata.Menghela napas panjang. Roy menampar kedua pipinya. Berusaha mengurangi pusing karena mabuknya. Roy dengan cepat meraih kunci mobil di atas meja dan bergegas menuju parkiran bawah tanah.Setelah kepergian Roy, suasana kemb
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
6. Pesan dari Roy
“Nona saya mohon hentikan, biar saya saja yang melakukannya.” Desak Zayn kepada Zeesya. “Tidak apa-apa Paman, sudah lama sekali Aku tidak merawat anggrek ini. Dulu Ibu sangat senang menanam bunga, anggrek hitam ini adalah yang paling Ibu suka.” Ujar Zeesya dengan senyum cerah diwajahnya. Kepala pelayan disampingnya menghela napas berat. Khawatir akan tubuh nona mudanya yang masih lemah. “Hari ini Aku sangat senang Paman, rasanya, aku bisa menghirup udara segar lagi dengan baik.” “Kenapa nona tidak menghubungi saya segera ketika sadar? Saya akan menjaga nona dengan baik.” Keluh Zayn. Zesya menggelengkan kepala. Dia selalu senang berbincang dengan Paman Zayn, kepala pelayan di rumahnya ini. Kepala pelayan ini sudah belasan tahun mengurus rumah ini. Ia tidak ingin Paman Zayn melihat kondisinya yang tidak baik. Baginya, Paman Zayn bukan hanya sekedar kepala pelayan tapi juga keluarganya. Rumah ini adalah rumah yang dibangun oleh mendiang Ayah dan Ibunya ketika mereka mengadopsi Zees
last updateLast Updated : 2022-10-03
Read more
7. Tak sengaja bertemu
“Tuan, apakah kita harus putar balik?” Lelaki yang sedari tadi sibuk mendengarkan laporan dari asistennnya melalui earphone, mulai mengangkat kedua mata yang tertutup, Zehan melihat situasi di jalan dan menjawab dengan dingin.“Tunggu sebentar.”“Baik Tuan.”Kembali memasang earphonenya, Zehan mendengarkan laporan berita yang diberikan oleh asistennnya. “Menurut situasi terbaru, Shine Corporation sedang dalam situasi dimana rekor saham menurun tajam dalam beberapa bulan ini.” Ujar asistennya.“Shine Corporation?” “Benar Tuan, dikabarkan penurunan tajam ini karena Shine Corporation tidak dalam penanganan yang tepat sudah satu tahun ini.”Mata Zehan menjadi tajam, sedikit keantusiasan terlihat dimatanya. Shine Corporation baginya ini adalah sepotong kue yang lezat.“Akuisisi Shine Coorporation secepatnya!” titah pria itu dengan tegas.Merasa sedikit bosan Zehan melihat situasi melalui jendela mobilnya. Melihat kesamping, tubuh Zehan membeku, tangannya yang memegang berkas
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
8. Aku melihatnya
Gotcha, tidak ada selain Zeesya yang bisa menjadi nomor satu dalam mendesain bangunan di negara ini. Merasa kepercayaan diri yang kuat, Zeesya melanjutkan untuk memeriksa laporan lainnya. ..... Rintik hujan mengguyur Kota Tel, memegang seikat bunga, Zehan datang ke pemakaman di kota itu. Sesampainya disebuah makam, meletakkan bunga itu. Makam ini adalah adalah milik ibu kandungnya. Terawat dengan rapi dan bersih. “Ibu apa kabar?” ujarnya dalam tenang. Semenjak dilahirkan, Zehan hanya memiliki satu orang tua, ia tinggal hanya dengan Ibu kandungnya. Hidup dalam kemiskinan dan kesulitan. Tepat diumur 12 tahun, Ibunya yang sudah lama sakit menghembuskan napas terakhirnya. Putus asa dengan hidup, Zehan dijemput oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayah kandungya. Ia bisa merasakan kekuatan dan kekuasaan yang terpancar dari pria yang mengaku sebagai ayahnya itu. Tapi apa yang dilihat di permukaan bukanlah kenyataan sebenarnya. “Aku harap kau tenang disana, mereka yang sudah melak
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more
9. Memimpin rapat
“Apa Nona membutuhkan sesuatu?Bibi akan mengambilkannya untukmu!”“Tidak, Aku bisa sendiri.”Saat ini Zeesya lebih memilih untuk diam, sebentar lagi, saat ia mendapatkan semua bukti kejahatan mereka, Zeesya tidak akan ada ampun untuk orang-orang yang mengganggu ketenangan hidupnya.Tangga besar melingkar didua sisi mansion ini. Terlihat sangat indah. Walaupun dibalik kegelapan malam, cahaya rembulan yang menembus jendela membawa keindahan tersendiri.Berjalan menuruti tangga, Zeesya seakan-akan terlihat seperti peri malam yang turun ke bumi. Sesampainya di dapur mansion, ia pertama kali memeriksa bahan-bahan di lemari pendingin.Bisa saja ia memerintahkan koki untuk menyiapkan hidangan ringan untuknya.Tapi Zeesya bukan orang yang bisa bersikap seperti itu, untuk orang-orang yang baik kepadanya, Zeesya tak akan kalah baiknya.Membuka kulkas, Zeesya memilih untuk membuat sup hangat ringan yang tidak akan mempengaru
last updateLast Updated : 2022-10-08
Read more
10. Pergantian CEO
Kehilangan Zeesya membuat beberapa kekacauan di perusahaan. Beberapa orang berpikir CEO Shine Corporation sudah meninggal dunia. Tidak diketahui apa penyebabnya. Tapi banyak kabar yang beredar bahwa itu disebabkan oleh persaingan internal perusahaan. Awalnya banyak pihak yang menentang saat Jim maju melangkah, mencoba mengatur perusahaan sesuka hatinya. Tapi sebagian besar dari mereka akhirnya tunduk pada Jim, beberapa dari mereka menjadi antek antek Jim di perusahaan. Sedikit demi sedikit mengacaukan perusahaan, sebelum bergerak besar untuk mengambil alih tampuk kekuasaan. Da da da da...Tumit sepatu hitam yang membungkus kaki gadis itu berdenting di sepanjang koridor.Berjalan dengan cepat sosoknya tinggi dan ramping. Dibalut dengan setelan kerja, diikuti dengan asistennya, Zeesya berjalan menuju rungan rapat eksekutif perusahaan. Pagi ini, tibalah hari rapat para pemegang saham. Yang mana beberapa hari yang lalu telah diumumkan kepada para pemegang saham. Sang president yang m
last updateLast Updated : 2022-10-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status