โSorry Bro, kemarin gue enggak bisa ikut ke apartemen Aruna โฆ padahal gue ingin banget.โ Reynaldi berdecak lidah kesal sembari menyimpan kedua tangan di pinggang setelah langkahnya sampai di samping Leonhard yang tengah mengolah tubuh di atas mesin treadmill.โItโs oke, terus gimana keadaan adik lo?โ tanya Leonhard menoleh menatap Reynaldi.โKemarin tiba-tiba adik gue mengalami syok kardiogenik makanya orang rumah sakit telepon gue, tapi mereka tangani dengan baik dan sekarang udah normal tapi ya itu โฆ belum bisa keluar dari ICU.โ Tampang Reynaldi tampak sendu.Leonhard mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.โPadahal gue kangen sama Aruna,โ seloroh Reynaldi seraya melangkah menuju sofa di sudut ruang gym dan tanpa pria itu tahu kalau Leonhard mendelik sinis padanya.โSi Nova enggak dateng?โ Reynaldi bertanya basa-basi setelah menjatuhkan bokongnya di sofa.โSepi banget ini rumah โฆ kaya rumah bujangan, gue tahu kalau lo sama Nova nikah karena bisnis tapi apa lo enggak bisa bujuk
โKamu tinggal kabari aku, kapan mau ke pabrik biar aku sesuaikan jadwal,โ kata Aruna saat mengantar Leonhard ke lobby.Leonhard tampak canggung, dia tidak berani menatap Aruna saat gadis itu sedang menatapnya.Gerak tubuh Leonhard jadi kikuk, terkadang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal atau menatap sekitar setiap kali Aruna bicara sambil menatapnya.Sementara Aruna semakin yakin kalau Leonhard mulai merasakan benih cinta di antara mereka.โBaiklah โฆ nanti aku hubungi kamu.โ Leonhard menguatkan dirinya menatap Aruna kemudian mengulurkan tangan.Aruna menatap sebentar tangan Leonhard sebelum akhirnya berjabatan dengan pria itu.Tidak ada kata yang keluar, mereka hanya saling menatap sambil berjabat tangan selama beberapa saat sampai akhirnya sama-sama tersadar, memutus tatap dan mengurai genggaman tangan.Leonhard masuk ke dalam mobil, kepergiannya diiringi lambaian tangan Aruna.Aruna membalikan badan, Tasya dan Tezaar langsung memenuhi pandangan matanya dan menyaksikan bag
โKamu datang sendiri? Mana Nova?โ cecar tuan Lee saat melihat putranya hanya datang seorang diri.Sesuai dengan apa yang Leonhard bayangkan sebelumnya.Padahal Leonhard masih merasakan jetlag setelah delapan jam mengudara.โPiii, Leon baru sampai โฆ,โ mami Wulandari menegur.โApakabar sayang?โ tanya mami Wulandari yang mendapat peluk cium dari putra semata wayangnya.โBaik Mi.โ Leonhard menjawab lemah.โSebenarnya bagaimana hubungan kamu dengan Nova? Dan kenapa kalian belum bisa punya anak?โ Tuan Lee memang selalu keras kepada Leonhard tapi itu beliau lakukan demi kebaikan putranya.โNova lagi sibuk mau launching butiknya di Bandung, Pi โฆ maaf, Leon enggak berhasil bujuk dia.โ โHuh โฆ dasar, menantu tidak sopan.โ Tuan Lee menggerutu.โBersihkan tubuh kamu, nanti malam ikut makan malam sama Papi,โ titah tuan Lee setelah membalikan tubuhnya masuk ke dalam kamar.โKamu bisa istirahat sebentar setelah itu mandi, tapi jangan datang terlamb
Berulang kali Nova menghubungi Leonhard namun pria itu tidak membuka pesannya apalagi membalas atau menghubungi balik.Menurut ibu Wulandari-sang ibu mertua katanya Leonhard sudah bertolak pulang ke Indonesia dan sebagai istri yang baikโNova ingin menyambutnya.Saat bertanya tentang Leonhard kepada sang ibu mertuaโkarena pria itu tidak juga membalas pesannyaโNova mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya lantaran tidak bisa ikut ke Korea.Nova juga menunjukan perhatiannya kepada kakek dengan bertanya kabar beliau.Istri dari Leonhard itu ingin dianggap sebagai menantu yang baik.โCk!โ Nova berdecak lidah kesal saat tidak bisa juga tersambung dengan Leonhard.Wanita itu lantas menghubungi pak Teguh-kepala asisten rumah tangga di rumah suaminya.โSelamat malam, Nyonya โฆ.โ Pak Teguh menjawab panggilan darinya.โSuamiku, apakah dia sudah sampai ke rumah?โ To the point Nova bertanya.โBaru sampai, Nyonya โฆ sekarang ada di kamarnya, apakah Nyonya akan datang?โ โYa, saya sebent
โAyolaaah โฆ aku malu kalau datang sendiri, kamu tahu kalau aku enggak bisa bohong.โ Nova melingkarkan kedua tangan di pinggang Leonhard membuat dada mereka merapat tapi walau begitu Nova masih bisa menatap wajah Leonhard dengan cara mendongak.Leonhard mengembuskan nafas kasar, dia mengurai lingkaran tangan Nova di pinggangnya.โAku enggak bisa, aku sibuk โฆ aku harus mencapai target yang kakek buat.โ Nova malah mengeratkan pelukan, menempelkan sisi wajahnya di dada Leonhard.โKamu masih punya waktu untuk berpikir โฆ.โ Kedua tangan Nova terurai tapi kemudian masuk ke dalam kaos Leonhard berniat membawanya melewati kepala pria itu.โNov, masih ada yang harus aku kerjakan.โ Leonhard menolak ajakan bercinta.โSebentar aja, aku akan membantu kamu berpikir.โ Nova berbisik sembari mengecupi dada Leonhard yang polos.Leonhard akhirnya menanggalkan kaosnya, dia bergerak mundur karena Nova mendorong dadanya pelan lantas menjatuhkan tubuh di atas ranjang dengan kedua kaki menggantung di t
Keesokan harinya saat Leonhard bangun, dia tidak menemukan Nova di sampingnya.Entah jam berapa wanita itu pergi, sebetulnya ada poin dalam perjanjian sebelum mereka menikah kalau satu sama lain tidak perlu memberi kabar atau meminta ijin hendak pergi ke mana tapi Leonhard terkadang memberi tahu keberadaannya karena menganggap Nova adalah istrinya.Dia merasa kalau Nova berhak tahu di mana keberadaannya dan hal tersebut diikuti Nova meski jarang mengabarkan keberadaannya.Leonhard bangun dengan kepala pening, di atas nakas telah tersedia satu gelas air dan obat yang pastinya untuk meredakan sakit di kepala, Leonhard segera meminum obat tersebut.Setelahnya bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantor karena banyak sekali yang harus dia kerjakan termasuk melakukan pipeline yang telah dia buat untuk mencapai target dari kakek.โTadi Nyonya berangkat pukul lima pagi, Tuan โฆ katanya akan ke Bandung dulu sebelum nanti naik pesawat ke Surabaya โฆ.โ Pak Teguh memberit
Aruna mendelik manja pada dua asistennya saat keluar dari ruangan diikuti Leonhard.Pantas saja senyum mereka lebar sekali karena ternyata ada Leonhard di dalam sana.โAku ke pabrik ya, kirim kerjaan aku ke iPadโฆ jangan lupa kasih tahu pak Kurniawan kalau kami mau ke sana.โ Aruna berpesan.โBaik, Bu!โ Tasya dan Tezaar kompak berseru.Aruna melanjutkan langkah dibarengi Leonhard di sampingnya, mereka berdua menuju area lift.โPakai mobil saya aja,โ kata Leonhard saat mereka sudah berada di dalam lift.โOh โฆ Oke โฆ.โ Aruna setuju.Jadi ketika sampai di lobby, mereka berdua langsung masuk ke mobil Leonhard yang telah menunggu di sana.Selama beberapa menit hening, tidak ada yang bersuara atau membuat topik pembicaraan meski duduk saling bersisian.Mereka berdua terlihat canggung, tapi sesekali memberanikan diri melirik dan tatkala tatapan tidak sengaja bertemuโhanya senyum saling dilempar oleh satu sama lain.โBagaimanaโโโKemarin akuโโLeonhard dan Aruna sama-sama bersuara ke
โAku enggak apa-apa.โ Leonhard menangkan Aruna dan sungguh dia merasa terharu karena Aruna mengkhawatirkannya.โKayanya karena luka di kepala deh โฆ separah apa sih lukanya?โ Aruna menerka-nerka.โIya โฆ harusnya aku minum obat pereda nyeri, tapi aku lupa bawa โฆ itโs oke, aku minum obatnya setelah sampai di rumah nanti.โ Aruna merasa tidak puas dengan apa yang diucapkan Leonhard, gadis itu menghentikan makannya malah menatap Leonhard dengan tampang cemas.โHey โฆ kenapa berhenti makannya?โ tegur Leonhard lembut.Aruna kemudian melanjutkan makan siangnya, menguasai diri agar tidak tampak berlebihan mengkhawatirkan Leonhard.Usai makan siang, pak Kurniawan kembali dan melanjutkan tour serta memberikan penjelasan lebih rinci.Namun tampaknya kesehatan Leonhard sedang tidak fit jadi pak Kurniawan lolos tanpa cecaran pertanyaan.โLeon โฆ perban kamu berdarah โฆ,โ kata Aruna saat mereka sudah berdiri di depan pintu pabrik menunggu mobil menjemput.โOh ya?โ Leonhard mengusap kepala bagi
Tok โฆTok โฆCeklek โฆAruna dan Arumi yang sedang asyik mengobrol seketika menoleh ke arah pintu.Sosok Reynand masuk memunculkan senyum di bibir kedua perempuan cantik itu namun pudar ketika sosok perempuan ikut masuk mengikuti Reynand dari belakang.โAruna โฆ kamu udah makan malem? Aku bawain makanan ini, tadi Danisa yang beli.โ Reynand menunjuk gadis yang kini berdiri di sampingnya.Arumi dan Aruna masih bingung, keduanya menatap Reynand dan gadis bernama Danisa secara bergantian.โOh โฆ ini Danisa, mamanya lagi dirawat di sini juga, beberapa hari lalu kami bertemu di coffe shop โฆ.โ Lalu Reynand beralih ke Danisa. โDanisa, kenalin ini Arumi adik aku dan Aruna kakak sepupu aku.โ Danisa mengulurkan tangan sembari tersenyum ramah.โHallo โฆ aku Danisa.โ Danisa memperkenalkan diri.Meski masih heran karena setau merekaโReynand adalah sosok pendiam, dingin dan tertutup kepada orang baru apalagi perempuan tapi Arumi dan Aruna mencoba menya
Sikap Tasya berubah seratus delapan puluh derajat menghadapi Tezaar.Dia butuh waktu untuk menata hatinya setelah penolakan Tezaar kemarin dan tentunya menerima kenyataan kalau pria itu akan menikah.Karena pekerjaan mereka dilakukan tanpa mengobrol dan sungguh-sungguh jadi lah pekerjaan cepat selesai.Sebelum sore mereka sudah dalam perjalanan kembali ke Jakarta namun karena berbarengan dengan jam pulang kerja, jadilah Tasya dan Tezaar harus melewati kemacetan.Saat pergi tadi Tezaar sengaja duduk di depan di samping driver untuk memberi Tasya ruang agar bisa menerimanya kembali dan sekarang saat pulang Tezaar memilih duduk di kabin belakang bersama Tasya yang duduknya terlalu mepet ke pintu seakan enggan berdekatan dengannya.Tezaar menoleh menatap Tasya yang pandangannya lurus ke depan dengan kepala bersandar pada kaca jendela, gadis itu sedang melamun.โHei โฆ laper enggak?โ Tezaar bertanya memulai pembicaraan karena sepanjang jalan baik pergi tadi maupun sekarang saat pulang
Sampai di depan ruangan Arumi, Aruna langsung membuka pintunya.Di dalam sana masih ada om Kaivan dan tante Zhafira.โOm โฆ Tante โฆ pulang aja, biar Arumi sama aku,โ kata Aruna setelah menyalami kedua orang tua Arumi diikuti Leonhard.โOke deh, kami pulang dulu ya โฆ mungkin Tante sama om agak lama di Bandung jadi nanti Arumi ditemani Reynand.โ Tante Zhafira memberitahu.โOke Tante โฆ Om, hati-hati di jalan.โ โTitip Arumi, ya sayang.โ Tante Zhafira berpesan.โKami duluan Pak Leon,โ ujar om Kaivan saat meninggalkan ruangan dan berbalas anggukan kepala dari pria itu.โKapan mulai theraphy?โ Aruna bertanya seraya meletakan paperbag berisi dessert kesukaan Arumi di atas meja.โMinggu depan.โ Arumi menjawab.โLekas sembuh ya Arumi.โ Leonhard akhirnya buka suara.โMakasih Pak Leon.โ Arumi menyahut.Leonhard mengangguk sambil tersenyum tipis.โAku pulang ya.โ Leonhard pamit kepada Aruna.Aruna mendekat kemudian memeluk Leonhard
โAmore โฆ.โ Enzo yang duduk di tepi ranjang meraih satu tangan Arumi yang bebas.Malam hampir larut, hanya ada mereka berdua saja di ruangan itu karena papa dan mama sudah pulang untuk beristirahat.โBesok aku akan pulang ke Italia untuk menyelesaikan beberapa urusan di sana lalu aku akan kembali untuk membangun bisnis dengan papa kamu di sini dan menikahi kamu โฆ kamu tunggu aku ya, aku usahakan hanya seminggu di Italia.โ Arumi menggelengkan kepala. โPergilah Enzo, tapi aku tidak akan menunggumu โฆ jangan berjanji apa-apa โฆ kamu bebas, aku tidak berharap apapun padamu.โ Bukannya Arumi sok jual mahal tapi justru dia tidak ingin membuat Enzo terikat karena sadar diri dengan keadaannya.Menurutnya, Enzo adalah pria baik dan berhak mendapatkan wanita yang sempurna.Enzo terkekeh, dia tidak mengambil hati ucapan Arumi justru sangat mengerti makna tersembunyi dibalik ucapannya itu.Bergerak ringan, Enzo membaringkan tubuhnya di samping Arumi dalam posisi miring kebetulan ranjang pasi
Om Kaivan dan tante Zhafira baru saja keluar dari ruangan mami Zara setelah sebelumnya dokter Patologi menjelaskan hasil lab yang kini tengah tante Zhafira peluk.Keduanya melangkah pelan dengan tatapan kosong menuju kamar Arumi.Sampai di sana, mereka melihat Arumi sedang disuapi makan siang oleh Enzo.Pria itu begitu tekun merawat Arumi pagi siang malam tanpa lelah atau pun mengeluh padahal Arumi belum memutuskan menerima cintanya.โMau Mama atau Papa aja yang sampaikan hasil lab ini ke Arumi?โ Om Kaivan meminta pendapat istrinya.โPapa aja, Papa yang paling dekat dengan Arumi.โ Tante Zhafira mengusap pundak suaminya kemudian mendorong pelan untuk masuk ke dalam ruang rawat itu.Enzo dan Arumi seketika menoleh saat sosok om Kaivan mendekat ke area ranjang pasien.Enzo tidak sengaja mengalihkan pandangan ke arah sofa set di mana di atas mejanya terdapat MacBook yang terbuka sebagai media Enzo memantau pekerjaan di Italia, di sana juga telah duduk tante Zhafira yang memberi kod
Tok โฆTok โฆTasya yang sedang mager akhirnya harus bangkit dari peraduannya karena mendengar suara pintu diketuk.โSiapa lagi sih hari sabtu gini ganggu aja.โ Dia menggerutu karena merasa tidak memiliki janji dengan Rocky.Mengingat di Jakarta Tasya hanya memiliki om Roger dan kini sedang dekat dengan Rocky jadi kehidupannya hanya seputar mereka selain pekerjaan.Ceklek โฆ โTezaar.โ Tasya bergumam dengan mata membulat dan kedua alis terangkat tidak pernah menyangka Tezaar akan berada di depan pintu kossannya.โTasya โฆ boleh aku masuk?โ Raut wajah Tezaar tampak sendu.โMasuk aja โฆ.โ Tasya membuka pintu lebar-lebar.Tezaar duduk di satu-satunya sofa yang ada di sana.Sofa yang menghadap televisi itu hanya cukup untuk dua orang jadi mau tidak mau Tasya dan Tezaar berdesakan di sofa itu.Tezaar merogoh tasnya lalu mengeluarkan sebuah undangan pernikahan berwarna coklat.โPerut Marisa semakin besar, aku harus segera menikahi dia
Aruna tahu kalau papinya yang memiliki jasa keamanan swasta telah mengutus seseorang untuk mengawasi.Bisa jadi orang itu adalah Pilot dari privat jet sewaan tuan Lee yang akan ditumpanginya sekarang atau mungkin awak kabin atau bisa jadi driver yang menjemput mereka nanti di Korea, staf hotel atau mungkin mereka semua adalah orang suruhan papi Arkana.Dan Aruna tidak peduli, sama sekali tidak peduli.Mobil yang ditumpanginya bersama Leonhard berhenti di depan sebuah privat jet, Aruna turun dibantu Leonhard dan sampai naik ke dalam pesawat, pria itu tidak melepas genggaman tangannya.Di dalam sana sudah ada Nova dan Dewa yang duduk bersebelahan.Baru sekarang Aruna bertemu lagi dengan Nova dan seketika suasana menjadi canggung.Nova bangkit dari sofa mengulurkan tangan.โApakabar Aruna,โ sapanya ramah.โKabar baik โฆ kamu dan adik bayi apa kabar?โ Aruna balas bertanya.Nova menundukan kepala mengusap perutnya lalu berkata, โKami baik.โ Dia pun menjawab.Tatapan Aruna beralih
โPapiiiii!!!!โ Aruna berlarian dari lantai dua memburu papi yang baru saja masuk ke dalam rumah bersama mami.โLoh! Belum tidur.โ Papi menghentikan langkahnya di ujung tangga paling bawah dan otomatis langkah mami juga terhenti.Aruna memeluk dada bidang papi yang dibalas beliau dengan pelukan erat.Papi terkekeh meningkahi sikap manja Aruna. โAda apa?โ Papi Arkana bertanya.โPapi, boleh besok Aruna ikut Leon anter istrinya kontrol kandungan ke Korea?โ tanya Aruna mendongak sembari menunjukkan puppy eyes menggemaskan.Papi langsung mengalihkan pandangan ke mami yang masih berdiri di sampingnya.โBilang enggak boleh, Pi.โ Arnawarma yang menimpali dari sofa panjang.Aruna mencebikan bibirnya kesal bersama delikan sebal.โKamu mau ganggu momen bahagia mereka?โ Papi Arkana sedang bersarkasme.โPiiii, Dewa pacarnya Nova juga ikut kok โฆ dia enggak mengijinkan Nova berdua aja sama Leon.โ Aruna memohon.โTerus nanti โkan di sana Leon sama Nova pasti menginap di rumah keluarganya Leo
Baru kali ini Aruna melihat Arumi tampak putus asa padahal biasanya Arumi selalu bisa mengatasi beragam masalah yang muncul dalam hidup bahkan memberi saran terbaik layaknya wanita dewasa.โKalau dia enggak mencintai kamu, dia enggak akan nungguin kamu di sini selama satu minggu.โ Aruna memperkuat apa yang sudah Enzo katakan sebelumnya.Arumi terpekur lama sekali sampai ketika ditegur, dia memilih untuk pura-pura tidur.Hatinya sedang gundah gulana saat ini, dia yang mengalaminya jadi biarkan dia menikmatinya sendiri.Meski matanya terpejam tapi air mata Arumi tidak berhenti mengalir, diam-diam menyusut buliran kristal ungkapan kesedihan itu agar tidak ada yang menyadarinya.Tapi Enzo yang fokusnya hanya untuk Arumi seorang menangkap gerak-gerik ganjil tersebut.Setelah keluarga Arumi pulang menyisakan mereka berdua saja di ruangan itu, Enzo duduk di tepi ranjang Arumi.โAku tahu kamu enggak tidur,โ kata Enzo membuat kelopak mata Arumi terbuka.โDari tadi kamu menangis tapi ka