Share

BAB 11

Author: Alina Tan
last update Last Updated: 2025-05-04 03:14:40

“Terimakasih untuk makan malamnya, Pak.”

Ayudia berucap dengan begitu malu saat ia turun dari mobil Adam dan hendak pulang ke kostnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan sangatlah tidak pantas bagi seorang mahasiswi untuk berpergian dengan dosennya di waktu selarut ini.

Dan kekhawatiran terbit di dalam hati Ayudia. Ia takut satu pertemuan ini akan berakibat buruk padanya. Ia khawatir jika sebuah makan malam dengan Adam Mahendra akan mencoreng seluruh kredibilitas akademisnya. Walaupun Ayudia sadar benar, tidak ada apapun di antara mereka.

Ia tidak menyukai Adam sedikit pun. Dan Ayudia yakin dosennya itu juga merasakan hal yang sama. Mereka saling membenci, bahkan pernah bersumpah untuk menghancurkan satu sama lain.

Tetapi apa yang orang lain tahu? Jika mereka melihat Adam dan Ayudia makan berdua di kafe yang begitu romantis, bahkan orang bodoh sekalipun akan berasumsi bahwa keduanya adalah sepasang kekasih. Dan pemikiran itu membuat Ayudia merasa kalut.

Apa yang akan dipi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 12

    Ayudia buru-buru menggelengkan kepalanya. Menolak pertanyaan yang malah terkesan pernyataan dari Maya.“Tidak, May! Aku tidak berkencan dengan Pak Adam! Kami hanya makan malam saja! Itu saja, tidak ada yang lebih dari itu!” cetus Ayudia mengklarifikasi kesalahpahaman yang tampak jelas di wajah Maya.“Tapi tetap saja, Yu! Makan malam berdua itu sama saja dengan kencan, entah bagaimana kamu menganggapnya. Kalian makan di kafe?” selidik Maya terus terang.“Iya.”“Tempatnya romantis?”“Iya.”“Ada live music disana?”“Iya.”Mendengar tiga kali ‘iya’ dari mulut Ayudia, sontak membuat Maya bergemuruh heboh. Ia menepukkan tangannya sembari tertawa puas. Seolah prediksi yang selama ini dipendam di hatinya berubah menjadi kenyataan.“Berarti itu kencan, Ayu!” selorohnya tanpa peduli wajah Ayudia yang sudah memerah bagaikan tomat.Tawa kembali menggelegak dari Maya. Setelah ia puas terpingkal karena reaksi Ayudia, Maya menyeka sedikit air mata yang menitik di sudut matanya.“Siapa yang memiliki

    Last Updated : 2025-05-04
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 13

    Layaknya seseorang yang tidak pernah memikirkan cinta, ajakan Adam bukannya membuat Ayudia terkesima tapi malah menakutkan baginya. Ia panik. Bingung harus memberikan jawaban apa atas pesan itu.Dilema memenuhi kepalanya. Berbagai pertanyaan yang bahkan ia tidak bisa menjawabnya.Haruskah ia menerimanya? Tapi bagaimana jika ada yang melihat mereka makan malam berdua? Pemandangan itu pasti akan menjadi gosip hangat yang menyebar bagaikan wabah flu burung di kampus.Atau mungkin lebih baik jika Ayudia menolaknya? Tapi bagaimana jika penolakan itu akan melukai hati Adam? Bagaimana jika kekecewaan malah akan membuat Adam semakin mempersulitnya untuk lulus?Ayudia begitu tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan itu hingga ia tidak menyadari tepukan pelan di pundaknya. Ia terkesiap ketika mendapati sosok yang paling dihindarinya sekarang malah berdiri di hadapannya.“Pak Adam?” seru Ayudia dengan suara tertahan sambil menatap sekelillingnya.Rupanya Ayudia sangat teralih dengan pikirannya send

    Last Updated : 2025-05-04
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 14

    Ayudia berkali-kali menatap surat permohonan itu. Hatinya sudah mantap. Ia akan mengganti dosen pembimbingnya dengan yang lain saja. Adam Mahendra akan dicopot dari posisinya sebagai pembimbing tesis Ayudia.Alasannya bukan karena Adam terus menerus mempersulitnya. Sejujurnya, bahkan Adam sekarang tampak lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kata-kata yang tajam itu tak pernah lagi meluncur dari bibirnya. Dan Adam lebih bermurah hati kepada Ayudia, terlebih lagi untuk memberikan persetujuan.Namun justru perubahan itulah yang membuat Ayudia merasa khawatir.Ayudia takut perubahan pada Adam berhubungan dengannya. Gadis itu begitu takut jika dosen pembimbingnya ternyata memiliki maksud lain dibalik semua kebaikan itu. Ayudia sangat gelisah memikirkan setiap kemungkinan yang menjadi alasan perubahan seratus delapan puluh derajat dari seorang Adam Mahendra.Ditambah lagi ucapan Maya semalam yang hingga kini menghantuinya terus menerus.“Sepertinya Pak Adam mulai menyukaimu, Yu.”Ayudia hany

    Last Updated : 2025-05-04
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 15

    Entah apa yang merasuki pikiran Adam hingga ia memutuskan untuk menemui Ayudia.Di rumah kostnya.Pada jam sembilan malam.Tidak ada satupun dosen di dunia ini yang menemui mahasiswinya secara pribadi apalagi ketika waktu tidur sudah menjelang.Tapi sekarang disinilah Adam. Duduk di dalam mobilnya yang terparkir di luar pagar rumah kost Ayudia. Ia terpekur dengan sikap nekadnya sendiri. Baru kali ini ia bertingkah begitu irasional tentang seorang gadis. Sialnya, Ayudia bahkan bukan kekasih Adam yang pertama. Ia sudah pernah mengencani setidaknya lima belas wanita sepanjang hidupnya. Dan bahkan lima di antaranya adalah gadis bule yang ia kenal saat melanjutkan pendidikan di luar negeri.Tapi tidak satupun dari gadis-gadis itu yang mampu menumpulkan rasionalitas Adam Mahendra. Ia tetaplah Adam yang dingin dan jarang menampakkan emosi tidak peduli betapa memikatnya deretan mantan miliknya.Dan Adam sekarang makin tidak memahami dirinya sendiri. Ia tidak mengenali sisi dirinya yang irasi

    Last Updated : 2025-05-04
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 16

    Ayudia tidak mempunyai keberanian bahkan walau hanya secuil untuk menatap ke arah Adam. Perasaannya begitu kacau, jantungnya berdebar tidak karuan, dan ia yakin wajahnya sudah memerah sepetri udang rebus.Tapi apa yang dilakukan Adam kemudian membuatnya begitu terperanjat.Kehilangan kata-kata dan hanya diam membeku.Karena Adam tiba-tiba menarik tangannya dan kini memegang kedua belah pipinya dengan lembut.Mata mereka saling mengunci dan wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Bahkan Ayudia dapat mendengar jantungnya yang bergemuruh bak genderang yang ditabuhkan sebelum perang.Entah sejak kapan ia terhanyut dalam dua mata indah yang menatapnya itu. Sepasang mata berwarna cokelat tua yang biasanya selalu menatapnya dengan dingin. Yang dulu selalu memandangnya dengan begitu menyepelekan. Kini malah terpaku lekat dengan sorot yang begitu lembut.Adam memang tampan.Luar biasa tampan.Tapi matanya bahkan lebih mengagumkan daripada ketampanannya. Ayudia tidak pernah menyad

    Last Updated : 2025-05-08
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 17

    Sekembalinya di kost, Ayudia benar-benar menyesali keputusannya telah menerima ajakan Adam untuk berkencan. Entah apa yang ia pikirkan tadi sehingga ia mau menyetujuinya.Mungkin karena suasana di antara mereka yang terasa begitu intens.Mungkin juga karena rasionalitas Ayudia yang selalu tumpul jika bersama Adam.Atau mungkin karena Ayudia sudah terpikat pada tatapan dua mata indah itu.Ayudia tidak bisa memahami kegamangan yang ada di dalam dirinya sendiri. Sesuatu yang sangat jarang terjadi kepadanya. Selama ini Ayudia selalu mengerti apa yang ia inginkan dan apa yang ia rasakan. Namun kini semuanya tampak begitu samar.Bagaikan tulisan tinta yang terhapus air hujan. Bagaikan pepohonan yang bersembunyi di balik kabut. Dan bagaikan kaca yang dilapisi oleh embun.Semuanya buram. Semuanya tidak jelas. Dan Ayudia merasa tidak cukup pintar untuk menerjemahkan perasaannya sendiri.“Haruskah aku menelepon dan meminta saran Maya?”Ayudia baru hendak menelepon sahabatnya, namun sekejap kemu

    Last Updated : 2025-05-08
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 18

    Adam seolah tidak ingin menyia-nyiakan waktunya bahkan sedetik pun. Seperti janjinya, tepat pukul tujuh malam ia tiba di depan rumah kost Ayudia. Lengkap dengan pakaian super rapi dan wangi serta mobilnya yang sudah dipoles hingga mengkilap.Adam tidak ingin satu kesalahan kecil merusak kencan pertamanya dengan Ayudia malam ini. Karena itu berkali-kali ia memeriksa semuanya sebelum berangkat untuk menjemput gadis kecintaannya.Dan sungguh, Adam sama sekali tidak menyesalinya. Terlebih lagi ketika ia melihat sosok Ayudia yang tampak begitu mempesona tengah berdiri di hadapannya. Gadis itu tersenyum tipis dengan wajah yang tersipu malu. Ayudia mengenakan dress selutut berwarna merah maroon dengan model kerah sabrina berbahu terbuka. Pakaian itu membungkus tubuh ramping Ayudia dengan begitu sempurna, memperlihatkan pundaknya yang simetris bagaikan model, dan kakinya yang jenjang dan menggoda.Ditambah lagi wajah cantiknya yang dipulas dengan riasan. Tidak terlalu mencolok tapi sangat pas

    Last Updated : 2025-05-08
  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 19

    Usai makan malam, lantunan musik dari pemain saxophone yang ada di sudut kabin terdengar semakin mendayu. Menggoda Adam untuk mengajak Ayudia berdansa meskipun gadis itu mati-matian menolaknya.“Ayo kita berdansa, Yu.” Ajak Adam mengulurkan tangannya kepada Ayudia.Ayudia mendelik dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tangannya mencengkeram bangku yang ia duduki seolah menolak dengan keras ajakan Adam untuk melantai.“Tidak! Saya tidak mau, Pak. Saya tidak bisa berdansa.” Protes Ayudia tidak setuju.Namun Adam bukanlah pria yang bisa ditolak. Ia selalu punya cara untuk mewujudkan keinginannya. Entah itu dengan kata-kata manis atau bujukan penuh keyakinan. Dan Ayudia pun akhirnya luluh dengan bujukan itu.“Saya akan mengajarimu, tenang saja. Tidak perlu merasa malu. Lagipula tidak ada siapapun disini, hmm?”Ayudia menghela nafas pelan dan mengangguk lemah. Ia bisa apa? Adam sudah mengajaknya makan di tempat yang begitu indah seperti ini. Rasanya menolak ajakan dansa dari dosennya itu

    Last Updated : 2025-05-08

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 20

    Adam begitu tidak sabar menanti tiga hari itu datang. Setiap pagi ia akan menghitung sisa waktu yang ia berikan kepada Ayudia sebelum memulai harinya. Di dalam hatinya, Adam sangat ingin mendesak gadis itu untuk segera memberikan jawaban atas pertanyaannya. Namun Adam bisa apa selain menunggu?Berkat kesabarannya, tiga hari akhirnya terlewati meskipun setiap malamnya terasa begitu menyiksa Adam. Di hari keempat, sesuai dengan yang diperjanjikan oleh Ayudia, Adam menyongsong harinya dengan senyum secerah matahari.Ia tidak sabar lagi untuk menjemput jawaban yang keluar dari bibir gadis yang begitu ia sukai.Sayangnya, penantian Adam tidak berbuah manis. Berbanding terbalik dari kesabarannya selama tiga hari belakangan. Di hari keempat, tak peduli meskipun Adam sudah menunggu hingga sore hari, Ayudia tak juga menampakkan batang hidungnya.Ayudia bahkan tidak terlihat dimanapun hari itu. Tidak di selasar kampus, tidak di ruang kelas, bahkan tidak juga di kantin. Kekecewaan menghantam ha

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 19

    Usai makan malam, lantunan musik dari pemain saxophone yang ada di sudut kabin terdengar semakin mendayu. Menggoda Adam untuk mengajak Ayudia berdansa meskipun gadis itu mati-matian menolaknya.“Ayo kita berdansa, Yu.” Ajak Adam mengulurkan tangannya kepada Ayudia.Ayudia mendelik dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tangannya mencengkeram bangku yang ia duduki seolah menolak dengan keras ajakan Adam untuk melantai.“Tidak! Saya tidak mau, Pak. Saya tidak bisa berdansa.” Protes Ayudia tidak setuju.Namun Adam bukanlah pria yang bisa ditolak. Ia selalu punya cara untuk mewujudkan keinginannya. Entah itu dengan kata-kata manis atau bujukan penuh keyakinan. Dan Ayudia pun akhirnya luluh dengan bujukan itu.“Saya akan mengajarimu, tenang saja. Tidak perlu merasa malu. Lagipula tidak ada siapapun disini, hmm?”Ayudia menghela nafas pelan dan mengangguk lemah. Ia bisa apa? Adam sudah mengajaknya makan di tempat yang begitu indah seperti ini. Rasanya menolak ajakan dansa dari dosennya itu

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 18

    Adam seolah tidak ingin menyia-nyiakan waktunya bahkan sedetik pun. Seperti janjinya, tepat pukul tujuh malam ia tiba di depan rumah kost Ayudia. Lengkap dengan pakaian super rapi dan wangi serta mobilnya yang sudah dipoles hingga mengkilap.Adam tidak ingin satu kesalahan kecil merusak kencan pertamanya dengan Ayudia malam ini. Karena itu berkali-kali ia memeriksa semuanya sebelum berangkat untuk menjemput gadis kecintaannya.Dan sungguh, Adam sama sekali tidak menyesalinya. Terlebih lagi ketika ia melihat sosok Ayudia yang tampak begitu mempesona tengah berdiri di hadapannya. Gadis itu tersenyum tipis dengan wajah yang tersipu malu. Ayudia mengenakan dress selutut berwarna merah maroon dengan model kerah sabrina berbahu terbuka. Pakaian itu membungkus tubuh ramping Ayudia dengan begitu sempurna, memperlihatkan pundaknya yang simetris bagaikan model, dan kakinya yang jenjang dan menggoda.Ditambah lagi wajah cantiknya yang dipulas dengan riasan. Tidak terlalu mencolok tapi sangat pas

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 17

    Sekembalinya di kost, Ayudia benar-benar menyesali keputusannya telah menerima ajakan Adam untuk berkencan. Entah apa yang ia pikirkan tadi sehingga ia mau menyetujuinya.Mungkin karena suasana di antara mereka yang terasa begitu intens.Mungkin juga karena rasionalitas Ayudia yang selalu tumpul jika bersama Adam.Atau mungkin karena Ayudia sudah terpikat pada tatapan dua mata indah itu.Ayudia tidak bisa memahami kegamangan yang ada di dalam dirinya sendiri. Sesuatu yang sangat jarang terjadi kepadanya. Selama ini Ayudia selalu mengerti apa yang ia inginkan dan apa yang ia rasakan. Namun kini semuanya tampak begitu samar.Bagaikan tulisan tinta yang terhapus air hujan. Bagaikan pepohonan yang bersembunyi di balik kabut. Dan bagaikan kaca yang dilapisi oleh embun.Semuanya buram. Semuanya tidak jelas. Dan Ayudia merasa tidak cukup pintar untuk menerjemahkan perasaannya sendiri.“Haruskah aku menelepon dan meminta saran Maya?”Ayudia baru hendak menelepon sahabatnya, namun sekejap kemu

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 16

    Ayudia tidak mempunyai keberanian bahkan walau hanya secuil untuk menatap ke arah Adam. Perasaannya begitu kacau, jantungnya berdebar tidak karuan, dan ia yakin wajahnya sudah memerah sepetri udang rebus.Tapi apa yang dilakukan Adam kemudian membuatnya begitu terperanjat.Kehilangan kata-kata dan hanya diam membeku.Karena Adam tiba-tiba menarik tangannya dan kini memegang kedua belah pipinya dengan lembut.Mata mereka saling mengunci dan wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Bahkan Ayudia dapat mendengar jantungnya yang bergemuruh bak genderang yang ditabuhkan sebelum perang.Entah sejak kapan ia terhanyut dalam dua mata indah yang menatapnya itu. Sepasang mata berwarna cokelat tua yang biasanya selalu menatapnya dengan dingin. Yang dulu selalu memandangnya dengan begitu menyepelekan. Kini malah terpaku lekat dengan sorot yang begitu lembut.Adam memang tampan.Luar biasa tampan.Tapi matanya bahkan lebih mengagumkan daripada ketampanannya. Ayudia tidak pernah menyad

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 15

    Entah apa yang merasuki pikiran Adam hingga ia memutuskan untuk menemui Ayudia.Di rumah kostnya.Pada jam sembilan malam.Tidak ada satupun dosen di dunia ini yang menemui mahasiswinya secara pribadi apalagi ketika waktu tidur sudah menjelang.Tapi sekarang disinilah Adam. Duduk di dalam mobilnya yang terparkir di luar pagar rumah kost Ayudia. Ia terpekur dengan sikap nekadnya sendiri. Baru kali ini ia bertingkah begitu irasional tentang seorang gadis. Sialnya, Ayudia bahkan bukan kekasih Adam yang pertama. Ia sudah pernah mengencani setidaknya lima belas wanita sepanjang hidupnya. Dan bahkan lima di antaranya adalah gadis bule yang ia kenal saat melanjutkan pendidikan di luar negeri.Tapi tidak satupun dari gadis-gadis itu yang mampu menumpulkan rasionalitas Adam Mahendra. Ia tetaplah Adam yang dingin dan jarang menampakkan emosi tidak peduli betapa memikatnya deretan mantan miliknya.Dan Adam sekarang makin tidak memahami dirinya sendiri. Ia tidak mengenali sisi dirinya yang irasi

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 14

    Ayudia berkali-kali menatap surat permohonan itu. Hatinya sudah mantap. Ia akan mengganti dosen pembimbingnya dengan yang lain saja. Adam Mahendra akan dicopot dari posisinya sebagai pembimbing tesis Ayudia.Alasannya bukan karena Adam terus menerus mempersulitnya. Sejujurnya, bahkan Adam sekarang tampak lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kata-kata yang tajam itu tak pernah lagi meluncur dari bibirnya. Dan Adam lebih bermurah hati kepada Ayudia, terlebih lagi untuk memberikan persetujuan.Namun justru perubahan itulah yang membuat Ayudia merasa khawatir.Ayudia takut perubahan pada Adam berhubungan dengannya. Gadis itu begitu takut jika dosen pembimbingnya ternyata memiliki maksud lain dibalik semua kebaikan itu. Ayudia sangat gelisah memikirkan setiap kemungkinan yang menjadi alasan perubahan seratus delapan puluh derajat dari seorang Adam Mahendra.Ditambah lagi ucapan Maya semalam yang hingga kini menghantuinya terus menerus.“Sepertinya Pak Adam mulai menyukaimu, Yu.”Ayudia hany

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 13

    Layaknya seseorang yang tidak pernah memikirkan cinta, ajakan Adam bukannya membuat Ayudia terkesima tapi malah menakutkan baginya. Ia panik. Bingung harus memberikan jawaban apa atas pesan itu.Dilema memenuhi kepalanya. Berbagai pertanyaan yang bahkan ia tidak bisa menjawabnya.Haruskah ia menerimanya? Tapi bagaimana jika ada yang melihat mereka makan malam berdua? Pemandangan itu pasti akan menjadi gosip hangat yang menyebar bagaikan wabah flu burung di kampus.Atau mungkin lebih baik jika Ayudia menolaknya? Tapi bagaimana jika penolakan itu akan melukai hati Adam? Bagaimana jika kekecewaan malah akan membuat Adam semakin mempersulitnya untuk lulus?Ayudia begitu tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan itu hingga ia tidak menyadari tepukan pelan di pundaknya. Ia terkesiap ketika mendapati sosok yang paling dihindarinya sekarang malah berdiri di hadapannya.“Pak Adam?” seru Ayudia dengan suara tertahan sambil menatap sekelillingnya.Rupanya Ayudia sangat teralih dengan pikirannya send

  • Cinta Terlarang Pak Dosen   BAB 12

    Ayudia buru-buru menggelengkan kepalanya. Menolak pertanyaan yang malah terkesan pernyataan dari Maya.“Tidak, May! Aku tidak berkencan dengan Pak Adam! Kami hanya makan malam saja! Itu saja, tidak ada yang lebih dari itu!” cetus Ayudia mengklarifikasi kesalahpahaman yang tampak jelas di wajah Maya.“Tapi tetap saja, Yu! Makan malam berdua itu sama saja dengan kencan, entah bagaimana kamu menganggapnya. Kalian makan di kafe?” selidik Maya terus terang.“Iya.”“Tempatnya romantis?”“Iya.”“Ada live music disana?”“Iya.”Mendengar tiga kali ‘iya’ dari mulut Ayudia, sontak membuat Maya bergemuruh heboh. Ia menepukkan tangannya sembari tertawa puas. Seolah prediksi yang selama ini dipendam di hatinya berubah menjadi kenyataan.“Berarti itu kencan, Ayu!” selorohnya tanpa peduli wajah Ayudia yang sudah memerah bagaikan tomat.Tawa kembali menggelegak dari Maya. Setelah ia puas terpingkal karena reaksi Ayudia, Maya menyeka sedikit air mata yang menitik di sudut matanya.“Siapa yang memiliki

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status