Share

High heels

Devian tertunduk diam. Ia tak mungkin membantah ataupun membicarakan hal-hal yang buruk tentang baby sitter rese itu di hadapan sang kakek. Meskipun dirinya selalu benar, di mata sang kakek semua perkataan devian tetaplah salah.

"Sial! Haruskah aku melihat baby sitter rese itu di rumahku?" gumam batin Devian sembari melipat bibir sexynya.

***

Drt ... Drt ...

Jari jemari tangan arini meraba, berusaha meraih benda kecil yang bergetar hingga mengganggu tidurnya.

Dengan mata yang masih terpejam, Arini mengangkat teleponnya.

"Ya," jawab Arini terbelalak kaget. Ia terbangun dan berlari ke arah jendela kamar yang bisa melihat aktivitas di depan rumahnya.

Tegakan salivanya mengalir dengan paksa. Ia seakan tak percaya dan tak menyangka jika kakek Rendra datang menjemputnya.

"Baik, Kek!" jawab Arini mematikan ponselnya.

Arini menghela nafas panjang. Tubuhnya seakan lemas tak bertenaga saat ia harus menerima dan menjalankan permintaan dari kakek tunangannya itu.

"Bagaimana kalo aku tak bisa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status