Share

10. Seatap Tapi Tak Setakdir

"Sofia, saatnya shalat subuh."

Rayhan mencoba untuk membangunkan Sofia. Jarum jam sudah menunjuk ke arah angka 5.

"Sofia."

Digoyangkannya sedikit tubuh Sofia. Rayhan mengerti, mungkin karena terlalu kelelahan.

Sebenarnya sejak tadi Rayhan ingin mengajaknya shalat malam bersama. Namun, urung dilakukan. Dia berpikir Sofia pasti sangat kelelahan. 

"Sofia." Rayhan terus berusaha. Hingga Sofia mengerjapkan mata. 

Sofia tersentak saat mendapati sosok yang lain di depan matanya. 

Lama baru dia tersadar bahwa sekarang dan seterusnya akan ada Rayhan di sampingnya. 

"Maaf, aku tahu kamu lelah. Cuma, sekarang waktunya shalat subuh," ucapnya seraya tersenyum. 

Sofia melirik ke arah jam yang menempel di dinding kamarnya. Segera diubahnya posisi menjadi duduk. 

"Aku pergi dulu, ya. Sudah telat. Assalamu'alaikum," pamit Rayhan kemudian berlalu meninggalkan Sofia. 

"Wa'alaikumussalam," li

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status