Share

118. Pertemuan

Humairah menutup pintu kamarnya. Pertemuan hari ini begitu mengejutkan. Bagaimana tidak, orang yang tak sengaja dia temui di mesjid setelah dipatahkan oleh keadaan adalah sosok laki-laki yang sudah lama dijodohkan oleh kedua orangtuanya.

Dia tidak memungkiri bahwa sikapnya persis dengan sikap Rayhan. Dia mampu memberikan kesejukan saat hatinya rapuh. Bahkan patah.

"Ya, Allah, apakah dia jodohku?"

Humairah berjalan ke sisian ranjang kemudian mendudukkan dirinya. Disentuhnya dada kiri yang sejak tadi tiba bisa ditahan untuk tidak mengeluarkan detaknya yang tak berirama.

Humairah tersenyum tipis. Melihat tatapan teduh dari Hadid membuatnya merasa nyaman.

"Astaghfirullah."

Humairah buru-buru berdoa agar dijaga hatinya.

Suara pintu diketuk. Rupanya ada Umi Hilda.

"Sibuk, Nak?"

"Tidak, Umi."

Umi Hilda tersenyum dan duduk di sebelah putrinya.

"Bagaimana pendapatmu tentang Hadid?"

Humairah menunduk dalam. Kedua jari telunjuknya memilin ujung jilbabnya.

"Apa kamu setuju?"

"Insya Allah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status