Share

14. Penolakan

[Temui aku di perpustakaan]

Rayyan mengembuskan napas kasar saat membaca sebuah pesan yang masuk dua puluh menit lalu.

Tangan kanannya memijit kuat kepalanya. Berulang kali dia mencoba untuk berpikir jernih namun tak bisa. Akhirnya Rayyan memilih untuk mengabaikan pesan itu.

*

"Mbak, telurnya gosong," tegur salah satu santri ndalem yang sedang membantunya memasak. 

Sofia tersentak dari lamunannya. Tangaannya dengan cepat mematikan kompor. Bau hangus menyeruak di dalam ruangan. 

Sofia mundur perlahan kemudian digantikan oleh santri yang menegurnya tadi. 

"Ada apa, Nak?" tegur Umi dengan lembut. 

"Kamu sakit?" tanya Umi Aisyah lagi saat tam mendapag jawaban dari menantunya. 

Umi Aisyah memandangi wajah menantunya yang sedikit pucat. Segera dia membawanya ke meja makan untuk duduk sebentar. 

Umi Aisyah memanggil salah satu santri lalu menyuruhnya untuk membawakan segelas air putih. Umi mem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status