Share

Bab 4

Author: Isma Hanifa
Luela tidak peduli sama sekali dengan perkataan Jack hari itu.

Dia hanya diam-diam menunggu proses imigrasinya cepat selesai, lalu bisa pergi menjauh.

Namun, Sabrina enggan membiarkannya begitu saja.

Hari itu, Sabrina bersikap sangat ramah dan memaksa Luela keluar untuk berbelanja. Namun, tak lama setelah naik mobil, tiba-tiba Luela merasa pusing dan pingsan.

Saat membuka mata lagi, dia sadar dirinya terikat di sebuah tebing pinggir laut.

Di sampingnya, Sabrina juga terikat dengan posisi yang sama.

Luela berusaha keras meronta dan ingin bertanya mengapa, tetapi mulutnya terlakban dan suaranya hanya terdengar seperti erangan pelan.

Sabrina tampaknya bisa menebak pertanyaannya. Dia hanya tersenyum dingin dan berkata, "Luela, aku juga nggak mau menculikmu."

"Tapi sejak Jack bicara begitu, aku merasa nggak tenang. Jadi, aku hanya mau tahu ... siapa yang lebih penting baginya."

Mendengar itu, hati Luela diliputi rasa getir.

Apalagi yang perlu dibuktikan? Bukankah jawabannya sudah jelas?

Tak lama kemudian, Jack datang tergesa-gesa sambil membawa dua koper uang tunai sesuai dengan pesan penculik.

Dia melempar koper ke depan dan berteriak, "Uangnya sudah kubawa, cepat lepaskan mereka!"

Namun, penculik yang sudah menerima instruksi Sabrina tak bergeming. Dia malah berkata santai, "Pak Jack, aku menculik mereka bukan untuk uang."

Ekspresi wajah Jack berubah, suaranya juga berubah dingin, "Apa maksudmu?"

Penculik itu meletakkan tangannya di bahu Luela dan Sabrina, sambil menyeringai jahat.

"Dengar-dengar yang satu ini anak sahabatmu dan yang satu lagi tunanganmu. Kamu hanya boleh selamatkan satu orang dan yang satu lagi bakal kulempar ke laut buat jadi makanan hiu. Cepat pilih!"

Begitu kata-kata itu diucapkan, penculik pun melonggarkan tali ikatan mereka sedikit. Keduanya terlihat jelas nyaris terjatuh ke laut di bawah.

Sabrina langsung pucat dan berseru gemetaran, "Jack! Selamatkan aku! Aku nggak mau mati!"

Seketika Jack galau dan langsung berseru, "Jangan sentuh Sabrina!"

Jawabannya pun muncul.

Penculik tersenyum puas. Sabrina yang semula berpura-pura ketakutan, kini akhirnya bernapas lega.

Dia berpura-pura tersentuh, menatap Jack dengan penuh haru. Namun Jack justru menoleh ke arah Luela.

Jack kira Luela akan panik, histeris dan putus asa. Tapi, wajah gadis itu justru tenang.

Entah kenapa, melihat ekspresinya yang sedingin itu, hati Jack justru merasa tak tenang.

Belum sempat dia berbicara lagi, tiba-tiba Sabrina yang sudah dibebaskan langsung memeluknya dengan penuh emosi.

Jack reflek memeluknya dengan erat dan memanggilnya, "Sabrina ... "

Namun, di detik berikutnya, matanya membelalak, karena tali Luela juga ikut terputus. Tubuhnya langsung terjun bebas ke laut!

"Byur!"

Air laut menyelimuti seluruh tubuh Luela dan menariknya ke kedalaman laut.

Luela berusaha sekuat tenaga berenang ke permukaan, tapi rasa lelah perlahan-lahan membungkus seluruh tubuhnya.

Tatapannya mulai meredup, hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Ketika Luela kembali membuka mata di rumah sakit, yang pertama dia lihat adalah Jack yang duduk di samping ranjangnya.

Mata pria itu memerah dan dagunya dipenuhi cambang tipis, menandakan bahwa dirinya sudah menjaga Luela berhari-hari.

Namun, semua itu sudah tak berarti bagi Luela.

Keduanya saling bertatapan dalam diam.

Akhirnya, Luela yang memecah keheningan, "Om Jack, kamu nggak perlu menjagaku. Pergilah jenguk Sabrina, dia lebih butuh perhatianmu."

Mungkin merasa ucapannya kurang tepat, dia pun menambahkan, "Aku bisa menjaga diriku sendiri."

Jack terdiam. Dia menatap gadis itu cukup lama, lalu berdiri dan pergi.

Hari Luela keluar dari rumah sakit bertepatan dengan hari ulang tahun Sabrina.

Karena ini ulang tahun pertama mereka sebagai pasangan, Jack mengadakannya secara besar-besaran.

Sepuluh ribu kuntum mawar dikirim langsung dari luar negeri memenuhi tempat acara. Hadiah-hadiah mahal bertumpukan di sudut ruangan.

Foto-foto romantis mereka dipajang dari pintu masuk hingga ke ruangan.

Di tengah letusan kembang api yang memenuhi langit, pesta pun mencapai puncaknya. Jack merangkul erat pinggang Sabrina dan menari anggun bersamanya mengikuti alunan musik di tengah lantai dansa.

Di layar besar belakang, video momen manis mereka diputar berulang-ulang.

Namun, saat semua tamu sedang larut dalam kebahagiaan mereka, tiba-tiba layar menjadi hitam.

Lalu muncul surat-surat cinta dan sketsa yang tampak dibuat dengan penuh perasaan.

Cinta Luela terhadap Jack terpampang jelas di hadapan semua orang!

Itu menggemparkan seluruh ruangan!

Luela memandangi layar itu, wajahnya langsung pucat!

Padahal semua surat dan sketsa itu sudah dia hancurkan, bagaimana bisa muncul di sana?

Dia ingin berlari dan mematikan layar itu, tapi kakinya terasa seakan terpaku, tak bisa bergerak sama sekali. Dia hanya bisa pasrah mendengarkan bisikan-bisikan di sekelilingnya!

"Pak Jack bahkan sudah mau menikah, gadis itu masih belum menyerah juga? Memalukan!"

"Padahal ini ulang tahunnya Nona Sabrina, dia malah sengaja buat masalah?"

"Kasihan sekali Nona Sabrina... meski sudah menikah, masih saja ada yang mengincar suaminya ... "

Suasana mulai ricuh, sampai akhirnya Jack dan Sabrina juga memperhatikan layar.

Begitu melihatnya, wajah Sabrina langsung menjadi pucat. Dia gemetaran dan menatap ke arah sumber masalah.

Matanya memerah, menggenggam gaunnya dan berlari keluar ruangan.

"Sabrina!"

Jack panik dan hendak mengejar. Tapi, saat melihat Luela yang masih kaku berdiri di tempat, langkahnya terhenti.

"Plak!"

Suara tamparan keras menggema dan seluruh ruangan langsung hening.

"Luela, pantas saja kamu jadi begitu patuh akhir-akhir ini, ternyata ini yang kamu rencanakan?!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 22

    Karena kekurangan gizi yang berlangsung lama dan berbagai siksaan, wajah Sabrina yang dulu berseri, berubah menjadi sangat kurus.Ibu Jack hanya menamparnya sekali, tapi Sabrina langsung terjatuh tergeletak di lantai, tak bisa bangkit lagi.Namun, ibu Jack masih merasa itu terlalu ringan. Begitu mengingat anaknya jadi seperti ini karena perempuan ini, amarahnya kembali memuncak.Dia tak bisa menahan diri lagi, langsung menyerangnya, menarik kerah baju Sabrina dan menamparnya berkali-kali.Kalau saja para sipir penjara tidak segera menyadari situasinya dan bergegas melerai, mungkin hari ini Sabrina bakal kehilangan nyawanya di sini.Meski sudah ditahan erat oleh dua sipir, mulut ibu Jack terus melontarkan makian ke arah Sabrina. “Dasar jalang, kenapa bukan kamu yang kecelakaan?!” “Kenapa bukan kamu yang koma saja?”…Mendengar makian kejam itu, Sabrina hanya merasa semuanya sangat ironis.Dulu, saat Jack mencintainya sepenuh hati, ibu Jack bahkan memperlakukannya seperti anak kandung

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 21

    Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 20

    Jack tak sempat menghindar, langsung dihajar Jimmy hingga terkapar di lantai.Itu pertama kalinya Jimmy kehilangan kendali, setiap pukulannya penuh emosi.Jika bukan karena kepala pelayan datang untuk melerai, mungkin Jack sudah dihajar sampai mati!Jimmy tak peduli dengan luka di tangannya, hanya menatap dingin pria yang tergeletak nyaris tak bernyawa di lantai. “Seberapa benci kamu sama Ela, sampai tega menghancurkannya berulang kali?!” “Kamu tahu nggak ada berapa orang yang menonton ulang tahun Ela hari ini? Kamu sadar nggak pertunjukan drone itu bakal dilihat banyak orang? Kamu mau mereka pikir apa tentang Ela?” “Haruskah Ela dihina seluruh dunia habis-habisan, baru kamu puas?!” “Bukan, bukan begitu … “Jack berusaha bangkit, tapi baru saja membuka mulutnya, dia langsung muntah darah.Detik berikutnya, Jimmy menendang keras dadanya! “Bukan apa?! Jack, dengar baik-baik, kalau bukan karena Ela masih peduli denganmu, kamu sudah mati sejak hari pertama menginjakkan kaki di sini!”

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 19

    Karena kejadian sebelumnya, saat Jimmy mengadakan pesta ulang tahun untuk Luela, dia sengaja menempatkan banyak pengawal di setiap pintu masuk. Takutnya, kalau sedikit saja lengah, Jack bisa saja menerobos masuk.Tapi yang mengejutkan, kali ini Jack tidak muncul.Begitu mendengar laporan dari kepala pelayan, Jimmy sempat menunjukkan raut kaget, tapi entah kenapa perasaannya justru semakin tak tenang.Jadi, dia tetap memerintahkan kepala pelayan untuk berjaga-jaga.Pesta ulang tahun Luela kali ini memang diadakan sangat meriah.Jimmy bukan hanya menyewa semua papan iklan digital untuk menayangkan pesta tersebut, tapi juga menghiasi seluruh istana dengan kembang api.Kembang api itu akan dinyalakan tepat saat Luela meniup lilin ulang tahunnya.Selain itu, seluruh istana juga dipenuhi bunga dan berlian, semuanya adalah kesukaan Luela.Hadiah ulang tahun dari para tamu pun menumpuk seperti bukit, bahkan hampir setinggi kue istana raksasa yang dibuat khusus oleh Jimmy.Puncak acara ulang t

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 18

    Pelayan langsung mengiyakan dan berbalik pergi untuk mengurus semua hadiah itu.Ketika Jack mendengar kalau semua hadiah yang dikirim sudah dikembalikan, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memerintahkan asistennya untuk terus mengirim lagi.Dan saat Jimmy mengira semua hadiah itu hanya akan dikirim ke rumahnya, Jack malah muncul langsung di pesta dengan membawa hadiah-hadiah itu.Ini adalah pesta yang diadakan sahabat lama Keluarga Soan, sekaligus juga pertama kalinya Luela menghadiri acara resmi sebagai Nyonya Jimmy.Gaun merah yang Luela kenakan senada dengan sapu tangan merah di dada Jimmy.Cincin 25 karat di jari manisnya adalah hadiah ulang tahun ke-25 dari Jimmy dan menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir.Sejak Luela berjalan masuk dengan menggandeng lengan Jimmy, semua mata tertuju padanya.Termasuk pandangan Jack dari sudut ruangan.Melihat gadis yang dulu selalu mengejarnya kini berdiri bahagia dengan wajah berseri-seri di tengah keramaian, Jack merasakan

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 17

    Salju malam itu kembali membuat Jack jatuh sakit dan demam tinggi hingga tak sadarkan diri.Melihatnya terus mengigau memanggil nama Luela dalam keadaan setengah sadar, asisten pun merasa tidak tega.Malam itu juga, dia menggunakan segala koneksi yang dimilikinya, hanya untuk memohon agar Luela mau datang ke rumah sakit dan menemui Jack sekali saja.Namun pada akhirnya, yang diterima asisten hanyalah sebuah alat perekam suara yang dikirim pelayan atas perintah Jimmy.Di dalam kamar yang sunyi, hanya ada Jack seorang diri.Dia memandangi alat perekam di tangannya cukup lama, baru akhirnya menekan tombol pemutar.Setelah beberapa detik suara berisik, suara Luela langsung terdengar jelas di telinganya.Nada bicaranya terdengar agak sinis, “Kalau saja Sabrina nggak kena masalah, mungkin sampai mati pun, aku nggak akan pernah dengar permintaan maaf darinya.” “Manusia memang begitu, baru sadar setelah kebenaran terbongkar, baru menyesal setelah kehilangan. Tapi aku sama sekali nggak butuh p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status