***Bersabarlah duhai hati, suatu hari akan hadir tempat terbaik yang dapat menjadi pelabuhan pertama dan terakhirmu.***Arni membuka matanya perlahan, dilihatnya sekelilingnya. Ada dokter yang tersenyum ke arahnya, Ummi Syarifah, dan ibunya juga Ratna."Kamu sudah sadar, Nak?" tanya Syafaah khawatir.Arni mencoba tersenyum dan mencoba untuk duduk."Kamu tiduran dulu gak apa kok, Nak," ujar Ummi Syarifah tersenyum padanya. Arni tersenyum lembut membalasnya. "Sebaiknya mbaknya istirahat sebentar, ya. Menghilangkan puyeng di kepalanya," ujar dokter yang sudah menjadi langganan pondok ini. Arni mencoba untuk duduk dengan bantuan Ratna dan ibunya. Azzam mengajak Afnan masuk untuk mengenalkan Arni. Afnan sudah mencoba mencari alasan tapi Azzam terus memaksa, hingga mau tak mau dirinya menuruti kemauan Azzam.Azzam masuk bersama Afnan. Membuat Arni yang melihatnya menjadi canggung. "Tadi ibu diantar Nak Azzam," bisik Syafaah.Arni mengangguk."Bu, kenalkan ini Gus Afnan, putranya ki
Kau yang terbaik di hati ini, juga terburuk. Kau yang mengajariku arti patah hati. Kau beri harap, lalu kau pergi meninggalkan ku, aku bisa apa? Garis waktu takkan mampu menghapusmu dari dalam hatiku, biarkan namamu dan cinta ini tetap bersemayam di hatiku, meskipun aku harus merelakanmu bahagia bukan bersamaku, namun doa terbaikkku tetap bersamamu, sepanjang waktu. Biarkan cinta ini tetap hadir di hatiku dan takkan pernah tergantikan selamanya di hati ini. (Afnan- Cinta dalam Balutan doa)***Setelah kepergian Arni bersama Azzam. Afnan mengurung diri di kamarnya. Hidupnya seakan hilang gairah. Ia benar-benar merasakan kehilangan yang teramat dalam dan rasanya sakit sekali. Arni adalah cinta pertamanya meskipun dulu dirinya juga pernah dekat dengan beberapa wanita, namun ia hanya menganggap mereka hanya sebatas teman dan tidak memiliki perasaan lebih pada mereka seperti yang ia rasakan pada Arni dari awal perjumpaan hingga kini, rasa itu semakin dalam setiap detiknya. B
Tabahkan hatimu dalam penantian jodoh. Karena sejatinya pernikahan bukanlah perlombaan. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral yang harus engkau jaga kesuciannya dengan pondasi cinta kepada Allah dan hanya mengharap keridhoan dariNya.(Cinta dalam Balutan doa)***Setelah sidang pra nikah disetujui. Minggu ini mereka melakukan foto prawedding. Azzam menjemput Arni siang ini.Arni mencoba terus membuka hatinya untuk Azzam. Apa salahnya? Azzam sangat tulus padanya. Meskipun tidak bisa dipungkiri cinta untuk Afnan masih ada di hatinya bahkan tetap sama. Ia hanya ingin merangkai cinta untuk Azzam meskipun ia harus mengambil kepingan itu dari rasa cintanya pada Afnan. Dirinya ingin menjadi istri yang sholihah untuk suaminya. Membina rumah tangga yang diridhoi oleh Allah. Dan dari situ dirinya harus bisa membuka hatinya untuk menerima dan mulai mencintai Azzam."Apa kamu sudah siap?" tanya Azzam. Saat ini mereka sudah berada di lokasi pemotretan untuk prawedding mereka."Insya Allah, sudah."
Hati memang merasa nyaman dalam memendam, namun otak merasa tak tahan untuk menahan segala beban karena merasakan sebuah rasa itu mudah, meninggalkannya yang terlalu susah. Bahkan ku tak mampu dan tak pernah sanggup tuk melakukannya. Dan kini ... Bila mencintaimu adalah sebuah ilusi, maka ijinkan aku berimajinasi selamanya. Selamanya hanya dirimu yang akan selalu menghiasi hati ini. Tak kan pernah terganti. Meskipun hati ini sakit yang teramat ku lebih memilih tuk mencintaimu.(Cinta dalam Balutan doa)***Hari H pun tiba. Pernikahan Arni akan di laksanakan di masjid agung kota mereka. Arni sudah di make over MUA setelah subuh tadi ia dijemput mobil calon kakak iparnya, Mbak Najwa dan neng Afifah. MUA itu memang sepaket dengan WO yang disewa keluarga Azzam. Ini adalah hajatan terakhir keluarga tersebut karena kebetulan Azzam adalah anak bungsu. Pesta akan diadakan besar-besaran. Bahkan resepsi mereka diadakan di gedung. Bagaimana perasaan Arni saat ini? Bahkan sejak semalam gadis itu
Dengan cinta tulusku. Aku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum, menemanimu, menyayangimu, mencintaimu selama nafas ini masih ada dan menghapus setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan karena aku ingin selalu ada untuk menjadi bagian dari sejarah hidupmu. Meskipun aku tak tau takdir akan membawa sampai ke mana hubungan kita nantinya, namun aku pastikan akan tetap mencintaimu hingga selamanya. Cintaku tidak akan pernah mati untukmu.(Azzam Aflah untuk Azzalina Arni~Cinta dalam balutan doa)**Syafaah membawakan makanan dan minuman untuk Arni dan Azzam ke dalam kamar. "Maaf ya, Nak. Ibu lupa tidak menyediakan minuman buat kalian sehingga kalian kehausan," ujarnya."Tidak apa-apa, Bu. Ibu tenang saja kalau butuh sesuatu aku bisa memintanya pada Arni," ucap Azzam."Iya, Nak. Makasih ya atas pengertiannya. Anggap saja rumah sendiri, tidak perlu sungkan. Ibu akan senang kalau Nak Azzam mau mengambil sendiri, Nak Azzam sudah menjadi bagian dari keluarga ini, rumah Arni juga rumah N
"Menikahlah dengan seseorang yang takut kepada Allah, maka dia akan memperlakukan kamu dengan benar karena rasa takutnya kepada Allah."(Cinta dalam Balutan doa)***Afnan berjalan mendekat ke arah kedua mempelai setelah tadinya ia berbincang dengan Gus Achmad dan Gus Haikal. Afnan tersenyum ke arah Azzam begitu juga Azzam. Azzam langsung merangkulnya."Makasih ya, Gus. Sudah mau datang," ucapnya."Iya, sama-sama, Mas. Semoga pernikahan mas mawaddah wa rahmah sampai dunia dan akhirat, Aamiin ...," ucap Afnan tersenyum tulus. "Aamiin ya Robb, makasih ya, Gus."Saat ini Afnan berada di hadapan Arni. Ia bingung harus mengucapkan apa, Arni sejak tadi menunduk menahan air matanya."Selamat, semoga bahagia." Hanya tiga kata itu yang berhasil lolos dari bibirnya.Arni langsung menengadah, mata mereka saling beradu namun detik berikutnya Afnan langsung memalingkan mukanya dan segera berlalu. Azzam tidak menyadari hal itu karena masih sibuk mengobrol dengan temannya yang berdiri setelah Afna
Aku bahagia karena hanya memiliki satu hati, karena cukup satu hati yang akan aku beri, teruntuk orang yang aku cintai yaitu kamu. Khoirina Azzalina Arni(~Azzam~ Cinta dalam Balutan doa)***Entah ada keberanian dari mana Arni memeluk tubuh Azzam. Membuat Azzam tersentak. Arni menangis di dada bidang Azzam."Mas, ajari aku untuk mencintaimu, dan aku yakin setelah kita melakukan itu hubungan kita semakin terikat dan cinta akan segera hadir di hatiku untukmu," ucap Arni masih terisak.Azzam tersenyum lembut ia menghapus air mata Arni membingkai pipi Arni dan detik berikutnya Azzam mencium kening dan bibir Arni, ciuman pertama untuk Arni dan Azzam. Hal itu menimbulkan desir di hati Arni. Efek dari ciuman itu begitu terasa Arni malu untuk menatap wajah Azzam. Ciuman yang di berikan Azzam itu hanya sekilas tapi efek yang diberikan membuat keduanya kembali sama-sama canggung, entah kenapa Azzam sampai melakukan itu, dirinya juga malu. Hanya karena melihat bibir ranum Arni ia hilang fokus
Dalam menjalani hubungan, sakinah berarti mengandung makna ketenangan, mawaddah mengandung arti rasa cinta, rahmah itu mengandung arti kasih sayang. Jika tiga itu ada pada dirimu maka percayalah, keberkahan akan selalu mendampingimu. Insya Allah.(Cinta dalam Balutan doa sudah doa)***Azzam memesankan Arni makanan sea food salah satunya kepiting saos merah kesukaannya, tanpa ia dan Arni sadari sang istri ada alergi kepiting. Maklum gadis itu tidak pernah makan kepiting selama ini.Karena lapar membuat Arni berselera memakannya. Bahkan Azzam dengan telaten membukakan canggung kepiting itu dan cupitnya. Mereka sangat menikmatinya. Setelah makan Arni dan Azzam memutuskan untuk kembali ke resort. Nanti malam Azzam akan memberikan kejutan pada Arni dengan menyiapkan makan malam romantis.Arni membersihkan tubuhnya setelah mereka sampai. Sore hari mereka menikmati keindahan pantai di balkon resort yang mereka tempati. Tiba-tiba tubuh Arni menggigil kedinginan. Azzam panik, ia membawa Ar