Share

Patah Hati

Afnan langsung berdiri melangkah pergi meninggalkan ruangan itu. Tanpa menghiraukan sang ummi yang menyuruhnya berhenti. Afnan langsung naik ke atas menuju kamarnya.

"Nak, selesaikan dulu jangan pergi!" ucap Ummi Syarifah. Namun Afnan sama sekali tidak menghiraukannya.

"Nak Arni. Apa benar kamu juga mencintai putra saya, Afnan?" tanya kiyai Laqief.

Arni mengangguk tidak ada keberanian memandang wajah sang kiyai.

"Ma-maafkan saya sudah lancang mencintai gus Afnan. Saya sadar siapa saya," lirihnya yang masih bisa didengar Ummi dan Kiyai Laqief. Untuk apa harus ditutupi lagi, nyatanya memang dirinya mencintai gus Afnan meskipun ia tau cinta itu tidak akan pernah bersatu dan mungkin setelah ini harus ia kubur dalam-dalam

"Lupakan Afnan! Belajarlah mencintai laki-laki yang akan menjadi suami Nak Arni. Saya tau ini sulit tapi raihlah keridhoan suamimu nanti dan hilangkan perasaanmu pada laki-laki lain supaya kehidupan rumah tanggamu mendapatkan keridhoan dari Allah," ucap Kiyai Laqief. Bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status