Compartir

Bab 7

Autor: Seanna
Saat kembali membuka mata, Nayla sudah terbaring di rumah sakit.

"Kamu beberapa hari ini nggak makan dengan benar. Gula darahmu rendah. Aku sampai ketakutan." Renzo membantu Nayla duduk, tetapi Nayla mendorongnya.

Melihat wajahnya yang sedingin es, Renzo menyentuh pipinya. "Aku beberapa hari ini memang sudah mengabaikanmu. Biar aku ajak kamu jalan-jalan, anggap sebagai permintaan maaf ya?"

Nayla memalingkan wajah, menghindari tangannya. "Kamu pergi saja menemani Novya. Bukankah kamu itu orang suci? Kalau dia nggak melihatmu, nanti dia mau bunuh diri lagi."

Renzo pura-pura tidak mengerti sindiran dalam ucapan Nayla dan menggenggam tangannya erat. "Di internet sudah ada opini. Katanya kamu nggak peduli nyawa penggemar dan berulang kali mau nikah. Aku benar-benar melakukan ini demi kebaikanmu."

"Aku sudah mengatur piknik di tempat wisata. Biar kita ambil beberapa foto untuk menekan opini."

Nayla tertawa mengejek. Mereka sudah terlalu saling mengenal. Begitu Renzo berbohong, matanya selalu berkedip. "Kamu bukan melakukannya demi aku."

Genggaman Renzo mengencang. Karena sudah ketahuan, dia pun mengaku terus terang. "Ada orang yang bilang Novya sengaja merusak hubungan kita. Aku berharap foto-foto itu bisa menjelaskan."

Nayla menatap Renzo, lalu melihat para pengawal di luar pintu. Sepertinya pria ini memang berniat memaksa dirinya menurut. Tidak ada ruang untuk bernegosiasi.

Keesokan paginya, Renzo membawa Nayla dan Novya ke kawasan wisata Gunung Perak. Sepanjang jalan, dia menyuruh orang memotret mereka.

Dengan wajah tersenyum, Novya menarik lengan Nayla. Sedikit saja Nayla menolak, para pengawal di samping mereka akan langsung memaksa agar dia bekerja sama untuk berfoto.

Mereka berfoto sepanjang jalan dan tanpa sadar tiba di Kuil Jodoh di puncak gunung. Nayla masih ingat dia dan Renzo pernah datang ke tempat ini. Mereka membeli sepasang simpul cinta dan menggantungnya di sini.

Melihat Renzo dan Novya sedang melihat foto-foto hasil kamera di belakang, dia berbalik menuju pohon tua di belakang kuil.

[ Kita akan bersama seumur hidup. ]

[ Pohon ini sudah berusia seratus tahun dan akan menjadi saksi seratus tahun kita. ]

Nayla tidak menginginkan seumur hidup seperti itu lagi. Dia mencari-cari dan akhirnya menemukan simpul cinta itu. Begitu dia menariknya, tiba-tiba sebilah pisau menempel di pinggangnya dari belakang.

"Kak, sudah lama nggak bertemu."

Suara ini .... Nayla langsung mengenalinya. Putra tertua ayahnya dari hubungan gelap, orang yang dulu memperebutkan harta keluarga tetapi kalah dan masuk penjara. Bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?

"Kak, hidupmu terlalu enak. Bukan cuma aku yang menginginkan nyawamu. Bu Novya menjanjikan selama kamu mati, aku bisa dapat 10 miliar."

Nayla berbalik dan menatap Yuvan. Dia membuka mulut dengan tegang. "Yang aku punya lebih dari 10 miliar. Aku bisa memberimu ...."

Belum selesai Nayla berbicara, Yuvan menutup mulutnya dan langsung menusuk perutnya. "Aku sudah melihat kemampuanmu. Daripada bertransaksi dengan serigala, lebih aman begini."

Mata Nayla membesar. Rasa sakit menusuk dari perut, tetapi dia tidak bisa mengeluarkan suara. Dia berusaha keras mengulurkan tangan ke arah Renzo, tetapi yang dia lihat justru Renzo berdiri di tempat gelap, sedang mencium Novya.

"Kamu nggak akan menang melawanku." Dengan satu dorongan ringan, Yuvan menjatuhkan Nayla melewati pagar pembatas.

Lembah belakang Gunung Perak sangat dalam. Dia berguling puluhan kali, menabrak beberapa pohon sebelum akhirnya berhenti.

Tulang kering Nayla patah. Tulangnya sampai mencuat keluar. Dia sama sekali tidak bisa bergerak. Luka di perutnya terus mengeluarkan darah, sementara langit semakin gelap. Binatang buas di lembah pasti akan mencium bau darah.

Nayla berusaha mengambil ponsel, tetapi tidak ada sinyal. Karena kehilangan banyak darah, dia mulai berhalusinasi. Dengan susah payah, dia mengangkat kepala dan memandang Kuil Jodoh itu.

Dia seakan-akan melihat dirinya yang masih muda berlutut di depan kuil, memohon agar bisa bersama Renzo selamanya.

Langit akhirnya benar-benar gelap. Nayla menutup mata dengan pasrah.

Suara helikopter terdengar semakin dekat. Angin dari baling-baling membangunkannya.

Seorang pria melompat turun dengan cemas dan mengangkat Nayla dalam gendongan. "Kenapa kamu sampai begini? Aku datang membawa mas kawin untuk menikahimu."

Mendengar suara itu, Nayla baru sadar, ternyata itu adalah Maryono.

"Kamu bukan Putra Mahkota dari Kota Uraya itu?"

Pria itu tertawa. "Kamu mengenaliku. Aku bawa kamu pergi dulu."

Dia menatap cahaya terakhir di depan kuil yang perlahan padam, lalu tersenyum getir. "Tolong bantu aku melakukan satu hal. Biarkan Nayla mati di sini dan berikan aku identitas baru."

Di dalam helikopter, Nayla menyeka air matanya. 'Renzo, semua ini nggak akan berakhir begitu saja.'

Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App

Último capítulo

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 20

    Di internet mendadak muncul gelombang komentar.[ Ceritamu sudah berakhir, tapi tulisanmu masih mencintainya. ]Warganet menemukan kalau penyebar awal rumor itu adalah Novya dan semua orang mulai menyalahkannya. Orang-orang mengatakannya akan selalu kalah dari Nayla.Bahkan ada yang membocorkan bahwa pengantin wanita pada pernikahan abad milik Keluarga Simeru adalah Nayla.[ Benar-benar hidup yang luar biasa. Dikhianati oleh cinta masa kecil, lalu jatuh ke pelukan pria yang jauh lebih tinggi kedudukannya. ][ Persona putri besar kita memang sesuai dengan kenyataan. Inilah hidup seorang tokoh wanita utama! ]Di lokasi pernikahan, Nayla mengenakan gaun pengantin sambil melihat komentar di internet, lalu menggoda Rylan yang berdiri di sampingnya."Berita ini kamu yang sebarkan, 'kan?"Rylan mengenakan setelan khusus rancangan desainer, tampan sekali. Meskipun ketahuan, dia tidak marah, hanya merapikan ujung lengan bajunya."Untuk apa nge-ship pasangan yang sudah kedaluwarsa? Istriku sudah

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 19

    Nayla menarik-narik dasi Rylan. "Waktu itu kamu bilang aku adalah tuanmu, itu benar nggak?"Rylan masih ada rasa takut di hatinya. Dia takut kalau dia muncul terlambat sedetik saja, Renzo akan nekat mati bersama Nayla. Dia tidak bisa bereaksi untuk sesaat. "Apa?"Nayla tersenyum sambil menariknya masuk, lalu mencium bibirnya ....Sejak kejadian itu, barulah hati Rylan perlahan tenang. Dia mulai mengikuti Nayla fokus mempersiapkan pernikahan."Gaun pengantin harus dibuat khusus dengan renda buatan tangan. Jenis bunga, dekorasi lokasi, semuanya harus dibawa ke aku untuk kuperiksa. Terus, aku suka pernikahan outdoor. Pantau cuaca untuk seminggu ke depan."Melihat Nayla kembali menjadi dirinya yang dulu, berwibawa dan dominan, Rylan merasa sedikit lega dan mengiakan semuanya. "Semua persiapan dilakukan sesuai permintaan Nyonya."Nayla berbaring di paha Rylan, menatapnya lekat-lekat."Rylan, capek ya .... Menikah itu capek. Aku nggak mau nikah lagi."Rylan langsung panik. "Undangan sudah ku

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 18

    Saat itu, adegan ketika mereka memutuskan nama perusahaan masih teringat jelas."NayDream gimana? Kamu adalah mimpiku. Aku membangun sebuah mimpi indah untukmu."Dengan tangan bergetar, Renzo menandatangani namanya di atas.Nayla menatap kontrak itu dengan tatapan dingin. "Hubungan kita sejak awal memang hanya mimpi kosong yang tak nyata. Hanya aku yang menganggapnya sungguh-sungguh, bahkan menjadikannya seluruh duniaku.""Sayangnya, aku sudah berhenti bermimpi."'Aku adalah Nayla, hanya diriku sendiri.'Membawa kontrak itu, Nayla mengumumkan kebangkrutan dan penutupan NayDream. Sama seperti perasaan yang telah hancur, yang tidak akan pernah pulih lagi.Pada hari sembahyang leluhur, Nayla membawa seikat bunga dan datang ke makam ibunya. Dia mengusap lembut foto ibunya, lalu duduk di sampingnya dan bersandar pelan, seperti dulu saat dia bersandar dalam pelukan sang ibu."Ibu, Ayah meninggal di sanatorium. Tapi tenang saja, aku menguburkannya jauh sekali. Dia nggak akan mengganggumu. Kam

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 17

    Renzo yang tergeletak di bar tiba-tiba ditarik oleh sahabatnya. "Kamu mau minum di sini sampai kapan? Kalau ada perempuan yang nggak mau sama kamu, ya sudah. Masa kamu juga mau berhenti hidup?"Renzo tertawa pahit. Matanya merah. "Ya, aku bahkan ingin mati. Aku merasa tanpa dia, hidupku lebih buruk dari mati."Sahabatnya menghantamkan satu pukulan yang membuat Renzo jatuh di sofa. "Kamu sekarang bilang hidupmu lebih buruk dari mati, tapi waktu kamu terlibat dengan Novya, apa aku dulu nggak menasihatimu?""Sekarang kamu pura-pura jadi orang yang paling setia untuk apa? NayDream sudah benar-benar hancur. Kamu tahu nggak, dia bahkan sudah mulai menyerang Keluarga Kamari."Renzo sangat mengetahui gerakan Nayla. Dia paham Nayla sedang membalas dendam padanya, tetapi dia tidak ingin melakukan apa pun.Jika Nayla melakukan semua itu karena benci, karena ingin membalas dirinya, bukankah itu berarti dia masih peduli dan dirinya masih bisa memengaruhi emosi Nayla?"Sebaiknya kamu segera pergi me

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 16

    Nayla baru bangun tidur dan turun, lalu melihat seluruh lantai satu sudah dipenuhi hadiah. Rylan baru selesai menandatangani berkas. Dia tersenyum dan melambaikan tangan pada Nayla."Kenapa nggak tidur lebih lama? Aku tadinya mau kasih kamu kejutan."Nayla melihat seluruh ruangan penuh kotak hadiah dan merasa sedikit bingung. "Mas kawinnya sudah banyak. Ini apa lagi?"Rylan menyerahkan sebuah dokumen. "Itu semua cuma mainan kecil. Lihat yang ini."Nayla melihat proposal perusahaan itu dan membalik beberapa halaman. Rencana itu sepenuhnya ditujukan untuk menandingi NayDream milik Renzo, bahkan skala dan pasarnya lebih besar."Kalau kamu ingin merebut semuanya, kamu tetap harus punya sedikit pion di tangan. Sudah berkali-kali aku bilang, kamu boleh mengajukan permintaan apa pun."Nayla menggenggam proposal itu erat-erat. "Rylan, aku nggak pernah bertanya kenapa kamu begitu baik padaku. Ini sudah jauh melampaui batas seorang rekan kerja."Rylan menatap wajah cerah Nayla yang begitu cantik

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 15

    Renzo merasa hatinya seolah-olah akan terbelah menjadi dua dan terus-menerus ditarik. Sakitnya tak tertahankan.Kenapa bisa menjadi seperti ini? Dia memegangi dadanya, bernapas berat. Namun, tak peduli bagaimana pun, rasa sakit dari dadanya tak juga mereda. Tenggorokannya terasa manis dan amis.Saat berikutnya, Renzo menyemburkan seteguk darah segar. Dia terbaring tak berdaya di lantai, menatap langit-langit."Renzo, aku milikmu.""Renzo, kalau kamu nggak menikahiku, aku akan menikah dengan orang lain.""Renzo, aku nggak mencintaimu lagi."Ekspresi dingin Nayla terus terulang di dalam kepalanya. Dia mencengkeram rambutnya dan berguling di lantai karena rasa sakit. Sejak hari itu, Renzo seperti jatuh sakit.Begitu dia berbaring di kasur, wajah dingin Nayla akan terus muncul di pikirannya, membuatnya tidak bisa tidur.Renzo hanya bisa setiap hari tenggelam di bar. Hanya dengan membuat dirinya mabuk, dia bisa sedikit bermimpi tentang hari-hari yang telah berlalu. Nayla pun masih akan ters

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status