Compartir

Bab 5

Autor: Seanna
Nayla tidak pernah menyangka Renzo bisa sampai memukulnya demi Novya.

Renzo yang dulunya pernah menangis hanya karena jari Nayla tergores sedikit, yang pernah menggendongnya tiga kilometer ketika kakinya terkilir saat berlari, yang pernah memberikan darah sampai hampir pingsan ketika Nayla terluka dan anemia saat gempa ....

Semua kenangan itu perlahan tumpang tindih dengan Renzo yang sekarang. Renzo yang mencengkeram dagunya dengan kasar, Renzo yang menatapnya dengan kemarahan membabi buta.

Novya begitu penting bagimu? Padahal dulu ... kamu sendiri yang berkata aku adalah orang paling penting di hidupmu.

Setetes air mata jatuh dari mata Nayla.

Melihat tatapan keras kepala dan penuh luka itu, Renzo seperti baru tersadar. Dia segera melepaskan tangannya, tatapannya berubah panik. Melihat bekas jari yang jelas terlihat di wajah Nayla, dia merasa sedikit bersalah.

Namun, ponselnya tiba-tiba berdering.

"Halo? Sudah ketemu? Aku segera ke sana."

Renzo langsung berbalik naik mobil, melajukan mobilnya pergi tanpa menoleh sedikit pun.

Nayla menyentuh pipinya yang masih mati rasa, lalu tertawa samar. Sudahlah. Kalian berdualah yang cocok bersama. Pria seperti ini ... aku tidak mau lagi.

Nayla merapikan rambutnya, lalu mengemudikan mobilnya menuju bandara.

Namun, di jembatan besar yang melintasi sungai, tiga mobil tiba-tiba mengikuti dari belakang. Mobil Porsche paling belakang menyalip dengan cepat, menutup jalur dan memaksa mobil Nayla berhenti.

Nayla baru turun dari mobil dan belum sempat bicara, Renzo telah keluar dari Porsche dengan wajah membara.

"Kamu mau ke mana?" Nada Renzo lebih marah daripada sebelumnya.

"Memangnya kamu masih peduli aku mau ke mana?"

Tidak mau lagi membuang waktu, Nayla membuka pintu mobil. Namun, Renzo langsung meraih tubuhnya dan memaksanya masuk ke Porsche miliknya.

"Kamu gila apa?! Lepaskan aku! Biar aku turun!"

Renzo tidak memedulikan protes Nayla. Dia menginjak gas dalam-dalam dan melajukan mobil itu menuju rumah sakit.

"Kamu memang putri kaya, tapi Novya juga manusia! Merusak kehormatan seorang gadis dengan cara sekeji itu ... bagaimana kamu bisa tega melakukannya?! Kalau aku nggak sampai tepat waktu, hidup Novya sudah hancur selamanya!"

Renzo menyeret Nayla masuk ke ruang perawatan.

Novya terbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat. Begitu melihat Nayla, dia langsung turun dari ranjang dan berlutut di depan Nayla, menghantamkan kepalanya ke lantai berulang kali.

"Aku salah ... Nona Nayla, ini semua salahku. Jangan kirim orang untuk melecehkanku lagi. Aku benar-benar nggak punya muka untuk hidup! Aku mohon ... tolong lepaskan aku ...."

Mendengar kata-kata itu, ujung jari Nayla terasa dingin.

"Aku nggak melakukan ...."

Renzo seolah sudah menunggu jawaban itu. "Para penculik itu sudah mengaku kamu yang menyuruh mereka. Kamu masih mau berbohong apa lagi?"

Dia membantu Novya berdiri dan menghapus air matanya dengan lembut. "Jangan takut. Ada aku di sini. Aku akan bantu kamu dapatkan keadilan."

Dalam pelukan Renzo, Novya sempat melirik Nayla sekilas dengan tatapan penuh kemenangan. Demi Renzo, Novya berani melakukan apa pun, termasuk mempermainkan hidup orang.

Nayla langsung mencengkeram pergelangan tangan Novya.

"Kalau kamu benar-benar diculik ... ikut aku ke kantor polisi. Aku mau lihat siapa yang berani menjebakku seperti ini."

Novya terkejut, lalu buru-buru mundur dengan wajah ketakutan.

Renzo menepis tangan Nayla dengan kasar. "Novya nggak seperti kamu. Dia nggak punya keberanian seperti itu, dia masih punya rasa malu!"

"Kamu tahu nggak ini trauma besar buat seorang perempuan? Aku hanya minta kamu minta maaf padanya dan janji nggak akan mengusiknya lagi."

Nayla terdiam sejenak.

Setelah itu, dia baru mengerti bahwa Renzo sedang membicarakan kasus ketika Nayla bertemu dengan pelaku pelecehan di kereta bawah tanah saat masih kuliah dulu. Saat itu, Nayla tidak diam saja. Dia langsung mengambil ponsel dan merekam pelaku itu.

Novya punya "muka",

sementara dia… tidak?

Padahal, Nayla hanya melindungi haknya sendiri. Renzo merasa Novya tahu malu dan menganggap Nayla tidak tahu malu karena hal itu?

"Kalo dia nggak mau ke polisi, itu karena dia yang ketakutan! Apa hubungannya sama aku? Kamu mau aku minta maaf? Lihat dulu dia pantas nggak?!"

Plak!

Renzo menampar Nayla. "Kalau begitu, pikirkan baik-baik kesalahanmu. Bawa Nyonya ke ruang jenazah."
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App

Último capítulo

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 20

    Di internet mendadak muncul gelombang komentar.[ Ceritamu sudah berakhir, tapi tulisanmu masih mencintainya. ]Warganet menemukan kalau penyebar awal rumor itu adalah Novya dan semua orang mulai menyalahkannya. Orang-orang mengatakannya akan selalu kalah dari Nayla.Bahkan ada yang membocorkan bahwa pengantin wanita pada pernikahan abad milik Keluarga Simeru adalah Nayla.[ Benar-benar hidup yang luar biasa. Dikhianati oleh cinta masa kecil, lalu jatuh ke pelukan pria yang jauh lebih tinggi kedudukannya. ][ Persona putri besar kita memang sesuai dengan kenyataan. Inilah hidup seorang tokoh wanita utama! ]Di lokasi pernikahan, Nayla mengenakan gaun pengantin sambil melihat komentar di internet, lalu menggoda Rylan yang berdiri di sampingnya."Berita ini kamu yang sebarkan, 'kan?"Rylan mengenakan setelan khusus rancangan desainer, tampan sekali. Meskipun ketahuan, dia tidak marah, hanya merapikan ujung lengan bajunya."Untuk apa nge-ship pasangan yang sudah kedaluwarsa? Istriku sudah

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 19

    Nayla menarik-narik dasi Rylan. "Waktu itu kamu bilang aku adalah tuanmu, itu benar nggak?"Rylan masih ada rasa takut di hatinya. Dia takut kalau dia muncul terlambat sedetik saja, Renzo akan nekat mati bersama Nayla. Dia tidak bisa bereaksi untuk sesaat. "Apa?"Nayla tersenyum sambil menariknya masuk, lalu mencium bibirnya ....Sejak kejadian itu, barulah hati Rylan perlahan tenang. Dia mulai mengikuti Nayla fokus mempersiapkan pernikahan."Gaun pengantin harus dibuat khusus dengan renda buatan tangan. Jenis bunga, dekorasi lokasi, semuanya harus dibawa ke aku untuk kuperiksa. Terus, aku suka pernikahan outdoor. Pantau cuaca untuk seminggu ke depan."Melihat Nayla kembali menjadi dirinya yang dulu, berwibawa dan dominan, Rylan merasa sedikit lega dan mengiakan semuanya. "Semua persiapan dilakukan sesuai permintaan Nyonya."Nayla berbaring di paha Rylan, menatapnya lekat-lekat."Rylan, capek ya .... Menikah itu capek. Aku nggak mau nikah lagi."Rylan langsung panik. "Undangan sudah ku

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 18

    Saat itu, adegan ketika mereka memutuskan nama perusahaan masih teringat jelas."NayDream gimana? Kamu adalah mimpiku. Aku membangun sebuah mimpi indah untukmu."Dengan tangan bergetar, Renzo menandatangani namanya di atas.Nayla menatap kontrak itu dengan tatapan dingin. "Hubungan kita sejak awal memang hanya mimpi kosong yang tak nyata. Hanya aku yang menganggapnya sungguh-sungguh, bahkan menjadikannya seluruh duniaku.""Sayangnya, aku sudah berhenti bermimpi."'Aku adalah Nayla, hanya diriku sendiri.'Membawa kontrak itu, Nayla mengumumkan kebangkrutan dan penutupan NayDream. Sama seperti perasaan yang telah hancur, yang tidak akan pernah pulih lagi.Pada hari sembahyang leluhur, Nayla membawa seikat bunga dan datang ke makam ibunya. Dia mengusap lembut foto ibunya, lalu duduk di sampingnya dan bersandar pelan, seperti dulu saat dia bersandar dalam pelukan sang ibu."Ibu, Ayah meninggal di sanatorium. Tapi tenang saja, aku menguburkannya jauh sekali. Dia nggak akan mengganggumu. Kam

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 17

    Renzo yang tergeletak di bar tiba-tiba ditarik oleh sahabatnya. "Kamu mau minum di sini sampai kapan? Kalau ada perempuan yang nggak mau sama kamu, ya sudah. Masa kamu juga mau berhenti hidup?"Renzo tertawa pahit. Matanya merah. "Ya, aku bahkan ingin mati. Aku merasa tanpa dia, hidupku lebih buruk dari mati."Sahabatnya menghantamkan satu pukulan yang membuat Renzo jatuh di sofa. "Kamu sekarang bilang hidupmu lebih buruk dari mati, tapi waktu kamu terlibat dengan Novya, apa aku dulu nggak menasihatimu?""Sekarang kamu pura-pura jadi orang yang paling setia untuk apa? NayDream sudah benar-benar hancur. Kamu tahu nggak, dia bahkan sudah mulai menyerang Keluarga Kamari."Renzo sangat mengetahui gerakan Nayla. Dia paham Nayla sedang membalas dendam padanya, tetapi dia tidak ingin melakukan apa pun.Jika Nayla melakukan semua itu karena benci, karena ingin membalas dirinya, bukankah itu berarti dia masih peduli dan dirinya masih bisa memengaruhi emosi Nayla?"Sebaiknya kamu segera pergi me

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 16

    Nayla baru bangun tidur dan turun, lalu melihat seluruh lantai satu sudah dipenuhi hadiah. Rylan baru selesai menandatangani berkas. Dia tersenyum dan melambaikan tangan pada Nayla."Kenapa nggak tidur lebih lama? Aku tadinya mau kasih kamu kejutan."Nayla melihat seluruh ruangan penuh kotak hadiah dan merasa sedikit bingung. "Mas kawinnya sudah banyak. Ini apa lagi?"Rylan menyerahkan sebuah dokumen. "Itu semua cuma mainan kecil. Lihat yang ini."Nayla melihat proposal perusahaan itu dan membalik beberapa halaman. Rencana itu sepenuhnya ditujukan untuk menandingi NayDream milik Renzo, bahkan skala dan pasarnya lebih besar."Kalau kamu ingin merebut semuanya, kamu tetap harus punya sedikit pion di tangan. Sudah berkali-kali aku bilang, kamu boleh mengajukan permintaan apa pun."Nayla menggenggam proposal itu erat-erat. "Rylan, aku nggak pernah bertanya kenapa kamu begitu baik padaku. Ini sudah jauh melampaui batas seorang rekan kerja."Rylan menatap wajah cerah Nayla yang begitu cantik

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 15

    Renzo merasa hatinya seolah-olah akan terbelah menjadi dua dan terus-menerus ditarik. Sakitnya tak tertahankan.Kenapa bisa menjadi seperti ini? Dia memegangi dadanya, bernapas berat. Namun, tak peduli bagaimana pun, rasa sakit dari dadanya tak juga mereda. Tenggorokannya terasa manis dan amis.Saat berikutnya, Renzo menyemburkan seteguk darah segar. Dia terbaring tak berdaya di lantai, menatap langit-langit."Renzo, aku milikmu.""Renzo, kalau kamu nggak menikahiku, aku akan menikah dengan orang lain.""Renzo, aku nggak mencintaimu lagi."Ekspresi dingin Nayla terus terulang di dalam kepalanya. Dia mencengkeram rambutnya dan berguling di lantai karena rasa sakit. Sejak hari itu, Renzo seperti jatuh sakit.Begitu dia berbaring di kasur, wajah dingin Nayla akan terus muncul di pikirannya, membuatnya tidak bisa tidur.Renzo hanya bisa setiap hari tenggelam di bar. Hanya dengan membuat dirinya mabuk, dia bisa sedikit bermimpi tentang hari-hari yang telah berlalu. Nayla pun masih akan ters

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status