Short
Cinta yang Dulu Begitu Indah

Cinta yang Dulu Begitu Indah

Oleh:  SeannaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
20Bab
0Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Nayla Ginanjar berdiri di depan kantor catatan sipil, mengajukan permintaan menikah kepada Renzo Kamari untuk ke-99 kalinya. Namun, Renzo tetap tidak datang. Di telepon, dia hanya berkata dengan nada datar, "Kalau kita menikah sekarang, akan ada yang mati. Tunggu dulu." Belum sempat Nayla mengatakan apa pun, telepon sudah ditutup oleh Renzo. Teman-teman di sampingnya tidak mengerti apa yang terjadi. Di tangan mereka, kamera masih terangkat dan siap merekam momen ketika pasangan itu menerima akta nikah. Namun, melihat ekspresi Nayla, mereka ikut tertegun. "Kamu dan Renzo tumbuh bersama dari kecil selama belasan tahun, hubungan kalian sedekat itu. Dia benar-benar nggak datang hari ini?" Nayla hanya tersenyum getir dan tidak menjawab. Dulu, hubungan mereka memang sangat baik dan bahkan bisa dibilang hampir sempurna. Renzo hampir mengisi seluruh kehidupan Nayla.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Nayla Ginanjar berdiri di depan kantor catatan sipil, mengajukan permintaan menikah kepada Renzo Kamari untuk ke-99 kalinya. Namun, Renzo tetap tidak datang. Di telepon, dia hanya berkata dengan nada datar, "Kalau kita menikah sekarang, akan ada yang mati. Tunggu dulu."

Belum sempat Nayla mengatakan apa pun, telepon sudah ditutup oleh Renzo.

Teman-teman di sampingnya tidak mengerti apa yang terjadi. Di tangan mereka, kamera masih terangkat dan siap merekam momen ketika pasangan itu menerima akta nikah. Namun, melihat ekspresi Nayla, mereka ikut tertegun.

"Kamu dan Renzo tumbuh bersama dari kecil selama belasan tahun, hubungan kalian sedekat itu. Dia benar-benar nggak datang hari ini?"

Nayla hanya tersenyum getir dan tidak menjawab. Dulu, hubungan mereka memang sangat baik dan bahkan bisa dibilang hampir sempurna. Renzo hampir mengisi seluruh kehidupan Nayla.

Saat masih TK, Renzo yang berjalan terpincang-pincang pernah menyodorkan permennya kepada Nayla.

Saat SD, Renzo mengayuh sepeda mengelilingi setengah kota hanya untuk bisa berangkat sekolah bersama Nayla.

Saat memasuki universitas, ketika melihat ada orang yang menyatakan cinta kepada Nayla, Renzo berkelahi untuk pertama kalinya. Hidungnya masih berdarah ketika dia dengan canggung menyerahkan 1001 surat cinta yang dia tulis sejak kecil kepada Nayla.

"Jangan terima dia, ya?" tanya Renzo.

Setelah mereka saling mencintai, mereka bahkan menjadi pasangan paling dekat di lingkaran pergaulannya. Di acara apa pun dan di mana pun Nayla berada, Renzo selalu ada di sampingnya. Setelah Renzo sukses besar, nama perusahaannya bahkan diambil dari nama Nayla.

Awalnya, Nayla mengira hidupnya akan bahagia selamanya.

Semua berhenti pada hari ketika seorang penggemar fanatik muncul.

Setelah menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, Nayla mulai mengunggah kisah cintanya dengan Renzo secara online. Dia mendapat banyak penggemar dan Novya adalah salah satunya.

Dia kecanduan membaca komik Nayla, bahkan jatuh cinta pada tokoh pria tersebut, yaitu Renzo.

Novya menghabiskan banyak uang untuk mencari informasi dan akhirnya menemukan alamat rumah Nayla. Begitu melihat wajah Renzo yang dingin, dia semakin terobsesi dan mulai mengejar Renzo habis-habisan.

Pertama kalinya, dia mengenakan baju bergambar karakter kartun Renzo dan berdiri di kompleks perumahan sambil berteriak menyatakan cinta. Renzo langsung menghubungi pihak keamanan untuk mengusirnya.

Untuk kedua kalinya, Novya menerobos masuk ke kantor Renzo dan memaksa mencium dirinya. Renzo langsung melemparkannya keluar.

Untuk ketiga kalinya, ketika melihat Nayla menghadiri acara malam penulis, Novya membongkar pintu rumah Renzo dan menyelinap masuk ke dalam selimutnya. Renzo hanya pergi dengan wajah dingin dan melapor ke polisi bahwa ada orang yang mengganggunya.

Nayla sangat percaya diri. Dengan hubungan mereka berdua yang sudah lebih dari sepuluh tahun, dia yakin Renzo tidak mungkin menyukai wanita yang tidak tahu malu seperti itu.

Namun, ketika Nayla pertama kali menulis bagian ekstra di komiknya dan menceritakan bahwa dia akan segera menikah dengan Renzo, Novya mengunggah foto dirinya menyayat pergelangan tangan ke internet.

"Nayla, itu menyangkut nyawa seseorang. Kita tunggu dulu."

Untuk pertama kalinya, Renzo meninggalkan Nayla dan langsung berlari keluar.

Ketika mereka membicarakan pernikahan untuk kedua kalinya, Novya menelan obat tidur. Ketika membicarakan pernikahan untuk ketiga kalinya, Novya mengancam akan melompat dari gedung.

....

Pada kali ke-99, Novya tidak melakukan apa-apa, tetapi Renzo tetap menolak.

Nayla menggenggam erat dokumen di tangannya sambil tersenyum. Namun, semakin dia tersenyum, air matanya semakin berderai.

Menyangkut nyawa orang apaan? Semua itu hanyalah alasan konyol. Hanya karena di hati Renzo sudah ada orang lain. Namun, alasan seburuk itu ... Nayla tetap memercayainya berkali-kali.

Nayla mengusap air mata di wajahnya.

'Apa yang kutakutkan? Aku ini putri sulung Keluarga Ginanjar. Kalau Renzo nggak mencintaiku, masih banyak orang yang mau.'

Nayla menarik salah satu teman laki-lakinya dan langsung menyeretnya masuk ke kantor catatan sipil, kemudian meletakkan dokumen di atas meja.

"Catatkan pernikahanku. Hari ini aku harus menikah," perintahnya.

Temannya terkejut dan buru-buru menahannya. "Pernikahan itu urusan besar, bukan main-main. Kamu nggak bisa asal bawa orang untuk menikah."

Darah Nayla berdesir hebat dan dia tidak bisa mendengar nasihat apa pun. Seorang putri dari keluarga besar sepertinya sudah merendah memohon sebanyak itu, tetapi Renzo tetap menolak. Kalau Renzo tidak mau, masih banyak orang yang mau menikahinya.

"Maaf, Nona, Anda sudah menikah. Nggak bisa mendaftarkan pernikahan lagi."

Kalimat itu bagaikan petir yang menyambar ke tubuh Nayla.

Sudah menikah? Kenapa dia sendiri tidak tahu?

Staf itu menjelaskan dengan sabar, "Sistem kami menunjukkan bahwa satu bulan yang lalu Anda sudah menikah dengan seseorang bernama Maryono."

Nayla melangkah mundur dan hampir tidak bisa berdiri tegak.

'Maryono ... bukankah dia pembantu di rumah keluarga Novya?'

Satu bulan lalu, Renzo mengatakan ingin membelikannya sebuah vila. Saat itu Nayla mengira Renzo akhirnya ingin berkomitmen, jadi dia memberikan dokumennya kepada Renzo dengan senang hati.

Tanpa memedulikan tatapan bingung dari teman-temannya, Nayla mengambil kembali dokumennya dan berlari ke perusahaan Renzo. Dia ingin menanyakannya langsung, apa maksud Renzo sebenarnya?

Namun begitu masuk perusahaan, Nayla malah mendapati ruangan itu kosong. Renzo, yang terkenal sebagai penggila kerja ini, malah tidak ada di kantor. Asisten mengatakan bahwa Renzo sedang pergi ke rumah sakit.

Begitu memasuki rumah sakit, Nayla langsung dihentikan. "Maaf, seluruh area ini sudah disewa oleh Pak Renzo."

Dari jauh, Nayla melihat Renzo masuk sambil menggendong seorang wanita. Satpam buru-buru mendorong Nayla ke samping agar tidak menghalangi jalan.

Novya yang pucat bersandar lembut di bahu Renzo. "Aku terlalu berat ya? Turunkan aku saja."

"Nggak berat. Aku cuma takut kalau menggendong terlalu pelan kamu jatuh, kalau terlalu kuat kamu kesakitan."

Adegan itu menusuk hati Nayla sedalam-dalamnya. Dadanya terasa sesak hingga sulit bernapas.

Semasa sekolah, tangan inilah yang selalu menggenggam tangannya tanpa pernah dilepaskan. Ketika Nayla diganggu orang di luar negeri, tangan inilah yang berdiri sebagai tameng, tak membiarkan siapa pun menyakitinya.

Saat kecelakaan di road trip, tangan inilah yang pertama kali mendorongnya keluar dari mobil, memohon pada dokter untuk menyelamatkannya lebih dulu meski Renzo sendiri terluka parah.

Namun sekarang, tangan yang sama sedang menggendong wanita lain dengan lembut.

"Pak Renzo benar-benar sayang istrinya ya. Cuma karena keseleo saja, dia sampai menyewa seluruh gedung rumah sakit."

"Tentu saja. Cerita tentang betapa mesranya Pak Renzo dan istrinya sudah tersebar ke mana-mana. Siapa yang nggak mau punya pacar seperti itu?"

Nayla berdiri di sudut ruangan sambil mendengarkan komentar orang-orang. Bibirnya terangkat sedikit, tetapi tak mampu membentuk senyum.

Laki-laki sebaik ini ... sudah lama mengkhianatinya tanpa dia sadari. Hubungan cinta bertahun-tahun itu sebenarnya sudah busuk sejak lama.

Renzo tidak menyadari keberadaan Nayla di sudut ruangan. Dia mengantar Novya ke dalam kamar rawat, lalu keluar lagi.

Temannya menepuk bahunya sambil menggoda, "Jangan bilang kamu benar-benar jatuh cinta sama Novya? Demi bikin dia senang, kamu sampai diam-diam menikahkan Nayla dengan pembantu keluarga itu. Kamu tahu sendiri sifat Nona besar Nayla."

Renzo mengusap pelipisnya. "Kalau aku nggak menuruti permintaan Novya, dia benar-benar akan mati. Hanya sedikit mengorbankan Nayla saja. Lagi pula, dia nggak akan tahu."

"Apa yang kamu pikirkan sebenarnya?"

Renzo menoleh ke arah kamar dan melihat Novya di dalam, lalu tersenyum tipis.

"Sudah lebih dari sepuluh tahun bersama Nayla. Dia cinta pertamaku, semua hal kulakukan dengannya untuk pertama kalinya. Tapi, waktu berlalu begitu lama sampai aku sendiri nggak yakin apakah itu masih cinta."

"Sampai aku melihat Novya yang mencintaiku ugal-ugalan, baru kali ini aku sadar kalau aku masih bisa jatuh cinta pada orang lain."

"Setelah Novya stabil, aku akan urus semuanya. Lalu aku buatkan dokumen palsu untuk Nayla. Dia mencintaiku, dia nggak akan bisa meninggalkanku."

Nayla berdiri di sudut mendengarkan semuanya, tubuhnya serasa jatuh ke dalam jurang es.

Lebih dari sepuluh tahun. Tiga ribu hari lebih. Semua itu berakhir hanya karena satu kalimat "waktu sudah berlalu terlalu lama".

Nayla keluar dari rumah sakit dengan tertatih-tatih dan air mata sudah membasahi seluruh wajahnya.

'Kamu salah, Renzo. Nggak ada manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dan aku, Nayla, nggak akan membiarkan kamu memperlakukan aku seperti ini hanya karena aku mencintaimu.'

Nayla mengeluarkan ponsel dan meminta asistennya mencari nomor telepon si pembantu itu. Dia hanya pernah mendengar nama pria itu dari blog Novya. Katanya, Novya memungut seorang pemuda tolol sebagai pekerja rumah, fotonya hanya menampilkan siluet punggung seorang pria muda.

Apa masalahnya kalau dia seorang pembantu? Cinta yang diberikan Nayla akan menerangi siapa pun yang menerimanya.

"Halo, ini Nayla. Kita sudah terdaftar menikah. Ada waktu untuk mengadakan pernikahan?"

Di seberang, terdengar suara seperti proses boarding di bandara. "Oke. Tapi rumahku jauh, aku harus menyiapkan maskawin dulu. Aku harus pulang sebentar. Tunggu aku sepuluh hari, ya?"

Suara laki-laki itu rendah, sama sekali tidak terdengar seperti orang yang dibilang bodoh oleh Novya.

"Janji ya. Sepuluh hari lagi kamu datang untuk menikahiku."

Nayla menutup telepon. Dia menoleh sekali lagi untuk menghapus air matanya, lalu melangkah pergi dengan sepatu hak tingginya.

'Renzo, kali ini aku yang nggak menginginkanmu lagi.'
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Tidak ada komentar
20 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status