Compartir

Bab 3

Autor: Seanna
Nayla mengeringkan tubuhnya, lalu langsung masuk ke kamar tamu. Saat melewati kamar tidur utama, dia melihat Renzo sedang membalut jari Novya dengan lembut.

Wajah Renzo yang biasanya tegas dan dingin, kini dipenuhi sorot mata lembut.

Nayla terlalu mengenal tatapan itu. Itu adalah tatapan yang dulu selalu dia tujukan kepada Nayla.

Malam itu, Nayla bermimpi. Mimpinya kembali pada masa ketika dia sedang mempersiapkan pernikahan mereka.

Saat dia memilih gaun pengantin dengan penuh kegembiraan, Renzo malah merasa bersalah karena melihat Novya kehujanan di lantai bawah. Saat Nayla membuat meja makan penuh hidangan untuk makan bersama, Renzo malah sibuk menanyakan kabar Novya lewat ponsel.

Saat Nayla terbangun karena mimpi buruk dan bertanya apakah Renzo bisa pulang, Renzo hanya memeluk Novya yang berada di dalam pelukannya dan membalas pesan singkat.

[ Sedang sibuk. ]

Cinta itu sudah retak sejak lama. Hanya saja, Nayla tidak pernah melihatnya.

Ketika membuka mata, Nayla masih merasa agak bingung. Kepalanya berat karena mabuk, tenggorokannya pun terasa kering. Begitu keluar dari kamar, dia melihat Novya duduk di meja makan dan menatapnya dengan tatapan menghina.

"Walaupun Keluarga Winarta nggak sebesar Keluarga Ginanjar atau Keluarga Kinanta, kami juga bukan keluarga kecil yang remeh. Kamu rela jadi selingkuhan demi dia?"

Nayla bersandar pada meja dapur, mengambil gelas dan meminum air hangat.

"Waktu pertama kali baca komikmu, aku langsung jatuh cinta sama karakternya. Sifat kamu yang keras kepala itu nggak cocok sama dia. Aku yang lebih cocok untuk menyelamatkannya."

Mendengar ocehan semacam itu, Nayla hanya merasa geli. "Kamu jatuh cinta sama karakter yang aku ciptakan. Terus bilang mau 'menyelamatkan' dia? Kamu nggak merasa otak kiri sama kanan kamu lagi berkelahi?"

Novya menggenggam garpunya dengan erat.

"Tapi aku jatuh cinta sama Renzo pada pandangan pertama. Dia bahkan lebih tampan dari versi komik. Dia rela melakukan apa pun supaya aku nggak pergi dari hidupnya. Bahkan waktu aku minta dia menikahkan kamu dengan pembantu bodoh keluargaku, dia setuju saja."

"Kamu ngerti nggak artinya apa itu?"

Nayla meliriknya sekilas, lalu terkekeh dingin. "Itu artinya Renzo juga bukan orang yang bagus-bagus amat."

Novya memiringkan kepala, suaranya meninggi, "Kamu mau tahu nggak sebenarnya kamu itu apa di matanya? Perlu aku bantu tes?"

Sebelum Nayla sempat bicara, Novya langsung mengambil panci air panas di sebelahnya dan melemparkannya ke arah Nayla.

Lantaran tidak menyangka wanita itu bisa setega itu, Nayla hanya sempat mundur selangkah. Namun, air panas itu tetap mengenai kakinya.

Rasa panas yang menyengat membuat Nayla hampir tak bisa berdiri. Dalam hitungan detik, kulit di kakinya melepuh membentuk gelembung sebesar kuku.

Renzo baru masuk rumah dan langsung melihat Nayla terluka. "Nayla!"

"Aku nggak tahu kenapa ... dia sendiri yang menuangkan air panas ke tubuhnya ...," ucap Novya dengan mata berkaca-kaca dan tubuh gemetar seolah ketakutan.

Nayla kesakitan sampai sulit berbicara, tapi dia melihat sesuatu di mata Renzo. Kepanikan itu perlahan memudar, berganti dengan dinginnya kecurigaan.

"Drama menyakiti diri sendiri ini sering kamu pakai ya? Kamu mau bilang ini ulah Novya?"

"Kalau kamu nggak percaya ... kamu bisa cek CCTV." Nayla akhirnya berhasil memaksakan untuk berbicara.

Renzo menatapnya lalu mengejek, "Sayangnya aku bukan ayahmu. Aku nggak sebodoh itu!"

Mata Nayla membelalak. Rasa sakit di dadanya bahkan lebih menusuk daripada luka bakarnya.

Ayahnya adalah seorang playboy yang punya banyak wanita di luar, bahkan akhirnya membuat ibunya meninggal karena sakit hati. Untuk merebut kembali Keluarga Ginanjar, Nayla menahan segala hinaan bertahun-tahun. Dia berpura-pura patuh pada ibu tiri, menahan diri sampai ayahnya sakit keras, lalu bekerja sama dengan asisten ibunya untuk mengambil alih Keluarga Ginanjar kembali.

Renzo tahu itu adalah luka terdalam Nayla. Namun, dia tetap menggunakannya untuk menyakiti Nayla.

Memang, kalau sudah lama saling mencintai ... mereka paling tahu di mana tempat yang paling menyakitkan untuk ditusuk.

Dengan kaki terseok-seok, Nayla mengangkat tangan dan menampar Renzo sekuat tenaga. "Kamu benar-benar mengecewakanku."

Renzo menerima tamparan itu tanpa menghindar. "Sudah puas? Kalau masih kurang, sisi yang sini masih bisa kamu tampar."

"Tapi bagaimanapun juga, Novya itu fans setiamu. Kalau terjadi apa-apa padanya, jelek juga buatmu. Aku melakukan ini demi kamu."

Tiba-tiba Novya menjerit, "Jariku kena cipratan air panas! Berdarah lagi!"

Mendengar jeritan itu, Renzo langsung membungkuk dan mengangkat Novya dalam gendongannya. "Jangan seret orang yang nggak bersalah lagi. Aku yang bereskan semua ini buat kamu. Nanti aku suruh Maryono datang kasih kamu obat."

Nayla terduduk di lantai, menatap punggung Renzo yang menjauh. Lalu, dia tersenyum getir.

Kamu bilang demi aku ... atau karena kamu sudah mencintai dia?

"Kita putus, Renzo," ucap Nayla dengan pelan.

Renzo baru berjalan dua langkah ketika mendengar kalimat itu. Dia berhenti, lalu menoleh menatap Nayla yang lunglai di lantai.
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App

Último capítulo

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 20

    Di internet mendadak muncul gelombang komentar.[ Ceritamu sudah berakhir, tapi tulisanmu masih mencintainya. ]Warganet menemukan kalau penyebar awal rumor itu adalah Novya dan semua orang mulai menyalahkannya. Orang-orang mengatakannya akan selalu kalah dari Nayla.Bahkan ada yang membocorkan bahwa pengantin wanita pada pernikahan abad milik Keluarga Simeru adalah Nayla.[ Benar-benar hidup yang luar biasa. Dikhianati oleh cinta masa kecil, lalu jatuh ke pelukan pria yang jauh lebih tinggi kedudukannya. ][ Persona putri besar kita memang sesuai dengan kenyataan. Inilah hidup seorang tokoh wanita utama! ]Di lokasi pernikahan, Nayla mengenakan gaun pengantin sambil melihat komentar di internet, lalu menggoda Rylan yang berdiri di sampingnya."Berita ini kamu yang sebarkan, 'kan?"Rylan mengenakan setelan khusus rancangan desainer, tampan sekali. Meskipun ketahuan, dia tidak marah, hanya merapikan ujung lengan bajunya."Untuk apa nge-ship pasangan yang sudah kedaluwarsa? Istriku sudah

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 19

    Nayla menarik-narik dasi Rylan. "Waktu itu kamu bilang aku adalah tuanmu, itu benar nggak?"Rylan masih ada rasa takut di hatinya. Dia takut kalau dia muncul terlambat sedetik saja, Renzo akan nekat mati bersama Nayla. Dia tidak bisa bereaksi untuk sesaat. "Apa?"Nayla tersenyum sambil menariknya masuk, lalu mencium bibirnya ....Sejak kejadian itu, barulah hati Rylan perlahan tenang. Dia mulai mengikuti Nayla fokus mempersiapkan pernikahan."Gaun pengantin harus dibuat khusus dengan renda buatan tangan. Jenis bunga, dekorasi lokasi, semuanya harus dibawa ke aku untuk kuperiksa. Terus, aku suka pernikahan outdoor. Pantau cuaca untuk seminggu ke depan."Melihat Nayla kembali menjadi dirinya yang dulu, berwibawa dan dominan, Rylan merasa sedikit lega dan mengiakan semuanya. "Semua persiapan dilakukan sesuai permintaan Nyonya."Nayla berbaring di paha Rylan, menatapnya lekat-lekat."Rylan, capek ya .... Menikah itu capek. Aku nggak mau nikah lagi."Rylan langsung panik. "Undangan sudah ku

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 18

    Saat itu, adegan ketika mereka memutuskan nama perusahaan masih teringat jelas."NayDream gimana? Kamu adalah mimpiku. Aku membangun sebuah mimpi indah untukmu."Dengan tangan bergetar, Renzo menandatangani namanya di atas.Nayla menatap kontrak itu dengan tatapan dingin. "Hubungan kita sejak awal memang hanya mimpi kosong yang tak nyata. Hanya aku yang menganggapnya sungguh-sungguh, bahkan menjadikannya seluruh duniaku.""Sayangnya, aku sudah berhenti bermimpi."'Aku adalah Nayla, hanya diriku sendiri.'Membawa kontrak itu, Nayla mengumumkan kebangkrutan dan penutupan NayDream. Sama seperti perasaan yang telah hancur, yang tidak akan pernah pulih lagi.Pada hari sembahyang leluhur, Nayla membawa seikat bunga dan datang ke makam ibunya. Dia mengusap lembut foto ibunya, lalu duduk di sampingnya dan bersandar pelan, seperti dulu saat dia bersandar dalam pelukan sang ibu."Ibu, Ayah meninggal di sanatorium. Tapi tenang saja, aku menguburkannya jauh sekali. Dia nggak akan mengganggumu. Kam

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 17

    Renzo yang tergeletak di bar tiba-tiba ditarik oleh sahabatnya. "Kamu mau minum di sini sampai kapan? Kalau ada perempuan yang nggak mau sama kamu, ya sudah. Masa kamu juga mau berhenti hidup?"Renzo tertawa pahit. Matanya merah. "Ya, aku bahkan ingin mati. Aku merasa tanpa dia, hidupku lebih buruk dari mati."Sahabatnya menghantamkan satu pukulan yang membuat Renzo jatuh di sofa. "Kamu sekarang bilang hidupmu lebih buruk dari mati, tapi waktu kamu terlibat dengan Novya, apa aku dulu nggak menasihatimu?""Sekarang kamu pura-pura jadi orang yang paling setia untuk apa? NayDream sudah benar-benar hancur. Kamu tahu nggak, dia bahkan sudah mulai menyerang Keluarga Kamari."Renzo sangat mengetahui gerakan Nayla. Dia paham Nayla sedang membalas dendam padanya, tetapi dia tidak ingin melakukan apa pun.Jika Nayla melakukan semua itu karena benci, karena ingin membalas dirinya, bukankah itu berarti dia masih peduli dan dirinya masih bisa memengaruhi emosi Nayla?"Sebaiknya kamu segera pergi me

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 16

    Nayla baru bangun tidur dan turun, lalu melihat seluruh lantai satu sudah dipenuhi hadiah. Rylan baru selesai menandatangani berkas. Dia tersenyum dan melambaikan tangan pada Nayla."Kenapa nggak tidur lebih lama? Aku tadinya mau kasih kamu kejutan."Nayla melihat seluruh ruangan penuh kotak hadiah dan merasa sedikit bingung. "Mas kawinnya sudah banyak. Ini apa lagi?"Rylan menyerahkan sebuah dokumen. "Itu semua cuma mainan kecil. Lihat yang ini."Nayla melihat proposal perusahaan itu dan membalik beberapa halaman. Rencana itu sepenuhnya ditujukan untuk menandingi NayDream milik Renzo, bahkan skala dan pasarnya lebih besar."Kalau kamu ingin merebut semuanya, kamu tetap harus punya sedikit pion di tangan. Sudah berkali-kali aku bilang, kamu boleh mengajukan permintaan apa pun."Nayla menggenggam proposal itu erat-erat. "Rylan, aku nggak pernah bertanya kenapa kamu begitu baik padaku. Ini sudah jauh melampaui batas seorang rekan kerja."Rylan menatap wajah cerah Nayla yang begitu cantik

  • Cinta yang Dulu Begitu Indah   Bab 15

    Renzo merasa hatinya seolah-olah akan terbelah menjadi dua dan terus-menerus ditarik. Sakitnya tak tertahankan.Kenapa bisa menjadi seperti ini? Dia memegangi dadanya, bernapas berat. Namun, tak peduli bagaimana pun, rasa sakit dari dadanya tak juga mereda. Tenggorokannya terasa manis dan amis.Saat berikutnya, Renzo menyemburkan seteguk darah segar. Dia terbaring tak berdaya di lantai, menatap langit-langit."Renzo, aku milikmu.""Renzo, kalau kamu nggak menikahiku, aku akan menikah dengan orang lain.""Renzo, aku nggak mencintaimu lagi."Ekspresi dingin Nayla terus terulang di dalam kepalanya. Dia mencengkeram rambutnya dan berguling di lantai karena rasa sakit. Sejak hari itu, Renzo seperti jatuh sakit.Begitu dia berbaring di kasur, wajah dingin Nayla akan terus muncul di pikirannya, membuatnya tidak bisa tidur.Renzo hanya bisa setiap hari tenggelam di bar. Hanya dengan membuat dirinya mabuk, dia bisa sedikit bermimpi tentang hari-hari yang telah berlalu. Nayla pun masih akan ters

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status