Share

Bab 2

Kebetulan Adena satu sekolah dengan adiknya Akmal, dan adiknya Akmal tidak menyukai Adena berpacaran dengan Akmal.

Ternyata adik sepupunya Akmal yang merupakan kakak leting nya Adena, berteman dengan adik sepupunya Putri mantan pacar Akmal. Yang katanya saat itu mereka masih berpacaran dan Adena hanya jadi selingkuhan.

Sang adik mantannya Akmal jumpai Adena, dan berkata.

"Kamu pacaran sama pacarnya kakak aku??

"Kakak yang mana ya? Tegas Adena. Karena Adena tidak mengenali dia.

"Kak putri, ini orangnya (Menunjukkan foto kakaknya yang katanya pacar Akmal)

Adena kaget, masak pacarnya di bilang pacar orang juga.

"Setau saya mereka sudah putus kak"

"Mereka belum putus, sampai sekarang masih pacaran"

"Oh saya gak tau, karena bang Akmal bilang mereka sudah putus dan bang Akmal tidak punya pacar sebelum pacaran sama saya"

"Kalau tidak percaya silahkan ngomong sama kak putri, biar aku telpon. Mau? Kebetulan kak putri juga mau ngomong sama kamu"

"Oh enggak, saya tidak mau ikut campur tentang mereka. Itu urusan mereka, yang saya tau mereka sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi".

Adena langsung pergi dalam keadaan penasaran, di hatinya bertanya-tanya. Apakah yang di omongin itu benar?

"Ah bodoh amat, dari pada kepikiran yang tidak-tidak mending aku belajar saja. Gak penting banget deh"

Adena mengabaikan pikirannya yang bikin kacau, dia berusaha melupakan apa yang di dengarnya barusan.

Dia menggap itu sebagai angin lalu, dia tidak mau permasalahan itu mempengaruhi pikirannya.

Namun tetap saja omongan mereka terus muncul di benaknya.

"Buat apa aku pikir macam-macam, Itu juga belum tentu benarkan? mungkin mereka yang mengada-ngada karena benci sama aku, atau mereka karena tidak tau bahwa bang Akmal dengan putri sudah putus. Bisa saja kan? " 

Adena tidak henti menenangkan diri agar tidak marah terhadap Akmal, karena dia tidak tau apakah Akmal membohonginya atau mereka yang sedang menipunya.

....

Lalu setelah pulang sekolah Adena menghubungi Akmal dan Akmal langsung ke kontrakan Adena.

"Kenapa dek? Tanya Akmal.

"Abang belum putus ya sama pacar Abang yang itu?"

Tegas Adena yang mukanya mulai memerah.

"Sudah putus lah, dan kami tidak ada hubungan apa-apa lagi. (Nada santai)

"Tapi mereka bilang Abang belum putus sama dia "

"Kata siapa? Coba bilang sama Abang!"

"Sepupu Abang tu sama adek sepupunya kak putri itu"

"Lah mana ada, mungkin mereka tidak tau kalau Abang sudah putus sama dia"

Kemudian Akmal meyakinkan Adena bahwa dia memang sudah tidak ada hubungan lagi dengan mantannya.

Adena pun percaya dengan omongan Akmal. Tapi, adiknya Akmal tetap tidak menyukai Adena.

Adena ngomong ke Akmal,

"Bang, mereka sering nyindir aku di sekolah, aku gak tahan lagi. Karena adik Abang tidak suka sama aku lebih baik kita akhiri saja hubungan kita. (Nada sedih)

"Hubungan ini Abang yang jalani Abang yang tau mana yang baik mana yang tidak, jadi tidak ada yang bisa ikut campur termasuk adiknya abang. (Tegas Akmal yang wajahnya sudah terlihat sangat marah)

"Tapi tetap saja aku nggak mau jalani hubungan kaya gini, lebih baik aku mengalah dari pada di katain yang tidak-tidak"

"Adek percaya sama Abang kan? Biar Abang yang urus semua itu. Yang penting kita Jang putus cuma gara-gara hal sepele kaya gini"

"Bagi Abang mungkin ini sepele, tapi bagi aku enggak bang"

"Nggak, Abang gak mau putus. Percaya saja sama Abang biar Abang yang urus".

....

Setelah itu, Akmal marah dengan adiknya yang ikut campur dalam hubungannya dengan Adena.

Dan Akmal memarahi adiknya disertai dengan pukulan keras terhadap adiknya. Karena sudah berulang kali di ingatkan tapi tidak pernah di hiraukan.

"Keisya, Sudah Abang bilang jangan ikut campur tentang hubungan Abang, kenapa kamu gak dengar? Heh?

"Aku gak suka sama dia, apa nggak ada cewek lain yang mau sama Abang?

"Itu bukan urusan kamu. Jangan sekali-kali kamu ikut campur lagi dalam hubungan Abang sama dia. Dengar?

"Pokoknya aku benci sama dia aku gak suka lihat Abang pacaran sama dia"

"Bukan urusan kamu. Dasar keras kepala, gak bisa di omongin" (plakkkk) bunyi tamparan.

Keisya pun bertambah marah terhadap Adena.

....

Keesokan harinya di sekolah, Keisya nyamperin Adena.

"Gara-gara kamu aku di pukuli abang ku, awas kamu ya (nada ngancam)

"Aku hanya mengatakan apa yang kamu ngomongin buat aku. Tegas Adena, panjang cerita percekcokan itu terjadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status