Ternyata adik sepupunya Akmal yang merupakan kakak leting nya Adena, berteman dengan adik sepupunya Putri mantan pacar Akmal. Yang katanya saat itu mereka masih berpacaran dan Adena hanya jadi selingkuhan.
Sang adik mantannya Akmal jumpai Adena, dan berkata.
"Kamu pacaran sama pacarnya kakak aku??
"Kakak yang mana ya? Tegas Adena. Karena Adena tidak mengenali dia.
"Kak putri, ini orangnya (Menunjukkan foto kakaknya yang katanya pacar Akmal)
Adena kaget, masak pacarnya di bilang pacar orang juga.
"Setau saya mereka sudah putus kak"
"Mereka belum putus, sampai sekarang masih pacaran"
"Oh saya gak tau, karena bang Akmal bilang mereka sudah putus dan bang Akmal tidak punya pacar sebelum pacaran sama saya"
"Kalau tidak percaya silahkan ngomong sama kak putri, biar aku telpon. Mau? Kebetulan kak putri juga mau ngomong sama kamu"
"Oh enggak, saya tidak mau ikut campur tentang mereka. Itu urusan mereka, yang saya tau mereka sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi".
Adena langsung pergi dalam keadaan penasaran, di hatinya bertanya-tanya. Apakah yang di omongin itu benar?
"Ah bodoh amat, dari pada kepikiran yang tidak-tidak mending aku belajar saja. Gak penting banget deh"
Adena mengabaikan pikirannya yang bikin kacau, dia berusaha melupakan apa yang di dengarnya barusan.
Dia menggap itu sebagai angin lalu, dia tidak mau permasalahan itu mempengaruhi pikirannya.
Namun tetap saja omongan mereka terus muncul di benaknya.
"Buat apa aku pikir macam-macam, Itu juga belum tentu benarkan? mungkin mereka yang mengada-ngada karena benci sama aku, atau mereka karena tidak tau bahwa bang Akmal dengan putri sudah putus. Bisa saja kan? "
Adena tidak henti menenangkan diri agar tidak marah terhadap Akmal, karena dia tidak tau apakah Akmal membohonginya atau mereka yang sedang menipunya.
....
Lalu setelah pulang sekolah Adena menghubungi Akmal dan Akmal langsung ke kontrakan Adena.
"Kenapa dek? Tanya Akmal.
"Abang belum putus ya sama pacar Abang yang itu?"
Tegas Adena yang mukanya mulai memerah.
"Sudah putus lah, dan kami tidak ada hubungan apa-apa lagi. (Nada santai)
"Tapi mereka bilang Abang belum putus sama dia "
"Kata siapa? Coba bilang sama Abang!"
"Sepupu Abang tu sama adek sepupunya kak putri itu"
"Lah mana ada, mungkin mereka tidak tau kalau Abang sudah putus sama dia"
Kemudian Akmal meyakinkan Adena bahwa dia memang sudah tidak ada hubungan lagi dengan mantannya.
Adena pun percaya dengan omongan Akmal. Tapi, adiknya Akmal tetap tidak menyukai Adena.
Adena ngomong ke Akmal,
"Bang, mereka sering nyindir aku di sekolah, aku gak tahan lagi. Karena adik Abang tidak suka sama aku lebih baik kita akhiri saja hubungan kita. (Nada sedih)
"Hubungan ini Abang yang jalani Abang yang tau mana yang baik mana yang tidak, jadi tidak ada yang bisa ikut campur termasuk adiknya abang. (Tegas Akmal yang wajahnya sudah terlihat sangat marah)
"Tapi tetap saja aku nggak mau jalani hubungan kaya gini, lebih baik aku mengalah dari pada di katain yang tidak-tidak"
"Adek percaya sama Abang kan? Biar Abang yang urus semua itu. Yang penting kita Jang putus cuma gara-gara hal sepele kaya gini"
"Bagi Abang mungkin ini sepele, tapi bagi aku enggak bang"
"Nggak, Abang gak mau putus. Percaya saja sama Abang biar Abang yang urus".
....
Setelah itu, Akmal marah dengan adiknya yang ikut campur dalam hubungannya dengan Adena.Dan Akmal memarahi adiknya disertai dengan pukulan keras terhadap adiknya. Karena sudah berulang kali di ingatkan tapi tidak pernah di hiraukan.
"Keisya, Sudah Abang bilang jangan ikut campur tentang hubungan Abang, kenapa kamu gak dengar? Heh?
"Aku gak suka sama dia, apa nggak ada cewek lain yang mau sama Abang?
"Itu bukan urusan kamu. Jangan sekali-kali kamu ikut campur lagi dalam hubungan Abang sama dia. Dengar?
"Pokoknya aku benci sama dia aku gak suka lihat Abang pacaran sama dia"
"Bukan urusan kamu. Dasar keras kepala, gak bisa di omongin" (plakkkk) bunyi tamparan.
Keisya pun bertambah marah terhadap Adena.
....
Keesokan harinya di sekolah, Keisya nyamperin Adena.
"Gara-gara kamu aku di pukuli abang ku, awas kamu ya (nada ngancam)
"Aku hanya mengatakan apa yang kamu ngomongin buat aku. Tegas Adena, panjang cerita percekcokan itu terjadi.
keesokan harinya.......Akmal pulang kerumah Adena pada sore hari. Adena menyambut kepulangan Akmal dengan senyuman bahagia.Malam pertama mereka sudah tiba, tetapi mereka tidak bisa melewatinya seperti orang-orang biasa pada umumnya.Mereka tidak bisa menghabiskan malam pertama dengan penuh cinta. Tidak bisa memadu kasih dan asmara di antara pasangan yang baru menikah.Mereka hanya melewatinya dengan bermanja-manja. Namun gairah di antara mereka harus tertahankan.Dikarenakan Adena kedatangan tamu yang tak di undang pada hari Akad mereka.Akmal sudah mengetahuinya, namun dia sengaja bercanda dengan Adena yang terlihat malu-malu.Saat mereka sedang asyik bercerita dan bersenda gurau. Tiba-tiba Akmal menanyakannya pada Adena."Udah bisa kita mulai?" tanya Akmal sambil menggenggam tangan Adena dan mendekatkan wajahnya ke muka Adena, lalu ia tersenyum."mulai apaan?" sahut Adena yang deg-degan."yahh apalagi yang di lakukan pasangan yang baru menikah hehe""ih kan udah di bilangin lagi
Setelah acara akad selesai, Adena melanjutkan foto preweddingnya yang di rencakan di tepi pantai.Saat di perjalanan, Eci menunjukkan respon Adi pada foto Adena di medsosnya.Sambil membisikkan "coba liat!" Sembari menunjukkan pada Adena.Lalu Adena memberi isyarat "ssstttt.." karena Akmal berada di sampingnya. Adena dan Eci ketawa senyam- senyum karena membahas Adi.Akmal tidak menghiraukannya, karena di dalam mobil itu ada beberapa orang lagi teman yang lain.....Tiba di tempat tujuan mereka.Lalu mereka lanjut mengambil gambar agar segera selesai.Namun Adena merasa risih saat bergaya, karena fotografernya itu si Rudy pernah naksir dengan Adena. Bahkan pernah mengajak Adena buat berpacaran, namun karena mereka bersaudara jadi Adena menolaknya.Karena Adena yakin, bahwa Rudy juga hanya main-main saja. Karena sifat playboynya yang tidak bisa di hilangkan.Adena mengacuhkan omongan Rudy pada dia.Setelah selesai berfoto, mereka makan bersama di tepi pantai.Lalu Rudy banyak mengambil
Ternyata saat itu Adi sudah lama mengakhiri hubungannya dengan Mila. Dia masih berharap pada Adena mungkin suatu saat, Adena akan memilihnya walaupun Adena sudah bertunangan. Namun harapannya jadi sia-sia, karena Adena yang sudah menetapkan tanggal pernikahannya dengan Akmal. Jelang beberapa hari acara pernikahan, Adena menghilang lagi tidak lagi mengabari Adi. Adi sudah menebak dengan menghilangnya Adena yang tidak ada kabar lagi sama sekali. Di hatinya berkata jelas apa yang akan terjadi kedepan. Namun dia mencoba mengacuhkan apa yang di katakan hatinya. Berharap Adena hanya hilang sementara mungkin karena kesibukan yang lain. Bukan karena sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Akmal. ... Tiba pada hari pernikahan Adena. Hanya melangsungkan akad pernikahan saja, belum melakukan acara resepsi. Karena peresmian pernikahan yang akan di rencanakan beberapa bulan kedepan. Setelah akad selesai, di gelarkan acara foto bersama. Lalu Eci temannya Adena mengupload foto Adena denga
Akhirnya Adi dan Adena sudah berbaikan lagi. Hari-hari mereka selanjutnya seperti biasa, kadang baik-baik saja yang di Sertai dengan keromantisan yang luar biasa. Kadang juga bertengkar saling merajuk namun tetap merujuk. Tetapi karena sifat Adi yang selalu mengalah dalam hubungan mereka, makanya mereka bisa bertahan sampai saat itu. Kalau menuruti sikap Adena yang keras kepala dan sangat egois, mungkin sekarang ini mereka sudah bukan siapa-siapa lagi. Kalau di pikir-pikir beruntung sekali Adena bisa mengenal Adi, sosok pria yang selalu mengerti akan dirinya. Namun apa boleh di kata, Adena hanya menjadikannya sebagai orang ketiga dalam hubungannya dengan Akmal. Pada suatu hari, saat masa-masa mereka sedang berbahagia. Adi Takut Adena tiba-tiba menghilang seperti sebelumnya, saat Adena mau bertunangan dulu. Jadi Adi bilang ke Adena. "Kalau mau menghilang bilang-bilang ya biar aku ada persiapan" "Maksud kamu apa?" "Ya kalau ada rencana buat menghilang, mau berapa bulan atau ber
Adi tiba-tiba terdiam dan kelihatan jelas di matanya yang mulai menunduk dan mengalihkan tatapannya dari Adena.Dia merasa sedih bercampur kesal karena Adena pernah melarangnya untuk mengekspos foto mereka berdua. Adi merasa percuma ada foto kalau untuk di pamerkan saja tidak bisa. Dia benci dengan keadaan itu.Lalu Adena melanjutkan " kok ngomongnya gitu?""Kan benar, buat apa aku tanya? Kalau sudah foto-foto, terus buat di hapus lagi gitu? Untuk apa? Percuma kan?"Ya sudah, nanti kirimkan ke aku saja kalau kamu tidak mau""Setelah aku kirim buat kamu, kamu kemanakan? Buat di lihat-lihat saja? Di upload ke medsos memang gak mungkin sama sekali, ujung-ujungnya di hapus juga kan? Percuma, gak ada artinya juga"Adena terdiam, sambil makan es krim dia berpikir yang di omongin Adi ada benarnya juga.Dia merasa dengan begitu dia telah menyakiti Adi lagi tanpa sengaja.Lalu Adena mengalihkan pembicaraannya, namun Adi masih terlihat kesal.Adena melucu, Adi juga tidak terpengaruh dia tetap
Kemudian mereka tidak membahasnya lagi dan mereka lanjut jalan dengan santai.Tiba-tiba hujan pun turun, Untung saja tempat tujuan mereka sudah dekat.Saat tiba di kafe tersebut Adi menurunkan Adena dan langsung memarkirkan motornya.Kemudian Adena memperbaiki riasannya karena kehujanan tadi, Untung saja hujan nya belum lebat masih gerimis. Jadi dia hanya cukup mengelap wajahnya saja dengan tissu.Adena menyuruh Adi masuk duluan tapi Adi mau menunggu Adena."Kamu masuk duluan aja gih! Gerimis nih entar pilek lagi hehe" nada mengejek Adi yang tidak bisa kehujanan sedikit pun karena gampang pilek."Enggak, aku nungguin kamu aja""Lama nih, mending duluan aja langsung mesan terus""Enggak, entar aja barengan. Selama apa pun itu tetap aku tungguin kok""Yakin?""Iya, gak nyaman aja aku kalau ninggalin kamu disini""Lah kenapa? Kan dekat nih, kamu juga bisa lihat aku dari sana""Tetap gak mau aku, barengan saja nanti, gak usah bawel ya""Oke lah kalau gitu"Itu juga kebiasaan Adi, setiap m