Kemudian Adena menyapa Adi duluan dengan mengirim video, yang isinya kata-kata yang bahwa bertanya ke mantannya,
"masihkan kau mengingatku? (panjang isi videonya) dan Adi pun tersentuh dengan isi video tersebut.
"Tentu saja aku mengingatmu, cewek yang putusin aku karena memilih pria lain." Adi membalas.
"Hehehe.. " Adena hanya membalas senyuman.
"Bagaimana kabarnya sekarang?"
"Alhamdulillah baik, kamu gimana?"
"Aku kurang baik"
"Lah kenapa?"
"Karena dulu di putusin sama kamu, biasanya aku yang putusin cewek. Ini malah kamu yang putusin aku duluan haha"
"Oh karma itu, karena sering menyakiti hati orang haha"
"Mungkin iya ya, belum pernah aku yang ganteng dan manis kaya gini di putusin sama cewek duluan. Cuma kamu, makanya aku ingat banget sama kamu haha"
"Haha rasain ! Memang enak?"
"Kagak woi, sakit haha"
....
Mereka pun lanjut chat sampai tukaran nomor Handphone.Saat itu Adi berada di perantauan tepatnya di Jambi. Mereka sering chattingan, dan telponan.
Adi bahkan menyuruh Adena untuk pergi ke Jambi, katanya disana kerjanya bagus karirnya jelas bisa sukses di usia muda.
Saat itu hubungan mereka biasa-biasa saja layaknya teman biasa. Jadi Adi berusaha mengajak Adena ikut dengannya.
Dengan begitu Adi bisa mendapatkan uang karena bisa mengajak satu orang buat join.
Adena tergiur dengan omongan Adi yang katanya gajinya tinggi. Namun karena Adena sedang kuliah jadi dia menolaknya.
Kemudian hubungan mereka semakin akrab sering telponan buat curhat, lalu Adi berkata jujur pada Adena.
Bahwa kerjanya di sana layaknya menipu orang, menasehati Adena jangan sampai tergiur dengan ajakan orang.Yang katanya enak disana bisa sukses dalam sekejap. Itu semua bohong, karena dia sayang dengan Adena takut Adena terjebak makanya dia jujur pada Adena.
Dia bahkan di tipu orang untuk kesana, di janjikan kerja enak gaji tinggi. Tau-taunya malah kerja di suruh jebak orang. Dia akhirnya memilih mundur dan mau pulang ke kampung halaman.
Dari itu Adena mulai memahami keadaan Adi, karena Adi sering curhat pada Adena tentang kehidupannya disana.
Adi merasa nyaman dan nyambung kalau curhat dengan Adena. Dengan begitu mereka jadi semakin dekat dan saling memahami satu sama lain.
....
Sampai pada saat Adi pulang ke kampung halamannya, tepatnya di Meulaboh. Mereka sempat loss kontak, tidak saling hubungi dengan tiba-tiba tanpa alasan apapun.Tiba-tiba Adena menelpon Adi,
"Lagi dimana?"
"Aku sudah pulang, sekarang aku di meulaboh."
"Masak? Yang benar aja?"
"Iya serius, keluar yok jalan-jalan. Kita kan belum pernah ketemu sekalipun hehehe."
"Boleh juga, kita kenalan masak udah pernah jadi mantan tapi tidak kenal." Tegas adena.
"Iya itulah, jadi ayokk"
Kebetulan Adena di kosan sendirian karena teman kosannya sudah keluar.
Jadi keluarlah mereka, Adi menjemput Adena di kosan. Langsung jalan muter-muter sana-sini. Cuma buat kenalan saja tanpa singgah dimana pun.
Lalu Adena minta di anterin pulang, karena ada rasa takut, grogi, tidak percaya diri, dan malu-malu. Karena itu pertemuan pertama mereka dan Adi langsung mengantar nya pulang.
....
Setelah tiba di kosan, ternyata Adena lupa bawa kunci.
"Jadi gimana? gak bisa masuk, keluar lagi kita apa nunggu teman aja?" Tanya Adi.
"Telpon teman aja suruh antar kunci.
"Iya udah, telpon terus!"
"Oke"
"Gimana? Apa kata temannya?"
"Iya di anterin, lagi balik mereka"
"Oke kalau begitu"
kamu langsung balik aja. Tegas Adena.
keesokan harinya.......Akmal pulang kerumah Adena pada sore hari. Adena menyambut kepulangan Akmal dengan senyuman bahagia.Malam pertama mereka sudah tiba, tetapi mereka tidak bisa melewatinya seperti orang-orang biasa pada umumnya.Mereka tidak bisa menghabiskan malam pertama dengan penuh cinta. Tidak bisa memadu kasih dan asmara di antara pasangan yang baru menikah.Mereka hanya melewatinya dengan bermanja-manja. Namun gairah di antara mereka harus tertahankan.Dikarenakan Adena kedatangan tamu yang tak di undang pada hari Akad mereka.Akmal sudah mengetahuinya, namun dia sengaja bercanda dengan Adena yang terlihat malu-malu.Saat mereka sedang asyik bercerita dan bersenda gurau. Tiba-tiba Akmal menanyakannya pada Adena."Udah bisa kita mulai?" tanya Akmal sambil menggenggam tangan Adena dan mendekatkan wajahnya ke muka Adena, lalu ia tersenyum."mulai apaan?" sahut Adena yang deg-degan."yahh apalagi yang di lakukan pasangan yang baru menikah hehe""ih kan udah di bilangin lagi
Setelah acara akad selesai, Adena melanjutkan foto preweddingnya yang di rencakan di tepi pantai.Saat di perjalanan, Eci menunjukkan respon Adi pada foto Adena di medsosnya.Sambil membisikkan "coba liat!" Sembari menunjukkan pada Adena.Lalu Adena memberi isyarat "ssstttt.." karena Akmal berada di sampingnya. Adena dan Eci ketawa senyam- senyum karena membahas Adi.Akmal tidak menghiraukannya, karena di dalam mobil itu ada beberapa orang lagi teman yang lain.....Tiba di tempat tujuan mereka.Lalu mereka lanjut mengambil gambar agar segera selesai.Namun Adena merasa risih saat bergaya, karena fotografernya itu si Rudy pernah naksir dengan Adena. Bahkan pernah mengajak Adena buat berpacaran, namun karena mereka bersaudara jadi Adena menolaknya.Karena Adena yakin, bahwa Rudy juga hanya main-main saja. Karena sifat playboynya yang tidak bisa di hilangkan.Adena mengacuhkan omongan Rudy pada dia.Setelah selesai berfoto, mereka makan bersama di tepi pantai.Lalu Rudy banyak mengambil
Ternyata saat itu Adi sudah lama mengakhiri hubungannya dengan Mila. Dia masih berharap pada Adena mungkin suatu saat, Adena akan memilihnya walaupun Adena sudah bertunangan. Namun harapannya jadi sia-sia, karena Adena yang sudah menetapkan tanggal pernikahannya dengan Akmal. Jelang beberapa hari acara pernikahan, Adena menghilang lagi tidak lagi mengabari Adi. Adi sudah menebak dengan menghilangnya Adena yang tidak ada kabar lagi sama sekali. Di hatinya berkata jelas apa yang akan terjadi kedepan. Namun dia mencoba mengacuhkan apa yang di katakan hatinya. Berharap Adena hanya hilang sementara mungkin karena kesibukan yang lain. Bukan karena sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Akmal. ... Tiba pada hari pernikahan Adena. Hanya melangsungkan akad pernikahan saja, belum melakukan acara resepsi. Karena peresmian pernikahan yang akan di rencanakan beberapa bulan kedepan. Setelah akad selesai, di gelarkan acara foto bersama. Lalu Eci temannya Adena mengupload foto Adena denga
Akhirnya Adi dan Adena sudah berbaikan lagi. Hari-hari mereka selanjutnya seperti biasa, kadang baik-baik saja yang di Sertai dengan keromantisan yang luar biasa. Kadang juga bertengkar saling merajuk namun tetap merujuk. Tetapi karena sifat Adi yang selalu mengalah dalam hubungan mereka, makanya mereka bisa bertahan sampai saat itu. Kalau menuruti sikap Adena yang keras kepala dan sangat egois, mungkin sekarang ini mereka sudah bukan siapa-siapa lagi. Kalau di pikir-pikir beruntung sekali Adena bisa mengenal Adi, sosok pria yang selalu mengerti akan dirinya. Namun apa boleh di kata, Adena hanya menjadikannya sebagai orang ketiga dalam hubungannya dengan Akmal. Pada suatu hari, saat masa-masa mereka sedang berbahagia. Adi Takut Adena tiba-tiba menghilang seperti sebelumnya, saat Adena mau bertunangan dulu. Jadi Adi bilang ke Adena. "Kalau mau menghilang bilang-bilang ya biar aku ada persiapan" "Maksud kamu apa?" "Ya kalau ada rencana buat menghilang, mau berapa bulan atau ber
Adi tiba-tiba terdiam dan kelihatan jelas di matanya yang mulai menunduk dan mengalihkan tatapannya dari Adena.Dia merasa sedih bercampur kesal karena Adena pernah melarangnya untuk mengekspos foto mereka berdua. Adi merasa percuma ada foto kalau untuk di pamerkan saja tidak bisa. Dia benci dengan keadaan itu.Lalu Adena melanjutkan " kok ngomongnya gitu?""Kan benar, buat apa aku tanya? Kalau sudah foto-foto, terus buat di hapus lagi gitu? Untuk apa? Percuma kan?"Ya sudah, nanti kirimkan ke aku saja kalau kamu tidak mau""Setelah aku kirim buat kamu, kamu kemanakan? Buat di lihat-lihat saja? Di upload ke medsos memang gak mungkin sama sekali, ujung-ujungnya di hapus juga kan? Percuma, gak ada artinya juga"Adena terdiam, sambil makan es krim dia berpikir yang di omongin Adi ada benarnya juga.Dia merasa dengan begitu dia telah menyakiti Adi lagi tanpa sengaja.Lalu Adena mengalihkan pembicaraannya, namun Adi masih terlihat kesal.Adena melucu, Adi juga tidak terpengaruh dia tetap
Kemudian mereka tidak membahasnya lagi dan mereka lanjut jalan dengan santai.Tiba-tiba hujan pun turun, Untung saja tempat tujuan mereka sudah dekat.Saat tiba di kafe tersebut Adi menurunkan Adena dan langsung memarkirkan motornya.Kemudian Adena memperbaiki riasannya karena kehujanan tadi, Untung saja hujan nya belum lebat masih gerimis. Jadi dia hanya cukup mengelap wajahnya saja dengan tissu.Adena menyuruh Adi masuk duluan tapi Adi mau menunggu Adena."Kamu masuk duluan aja gih! Gerimis nih entar pilek lagi hehe" nada mengejek Adi yang tidak bisa kehujanan sedikit pun karena gampang pilek."Enggak, aku nungguin kamu aja""Lama nih, mending duluan aja langsung mesan terus""Enggak, entar aja barengan. Selama apa pun itu tetap aku tungguin kok""Yakin?""Iya, gak nyaman aja aku kalau ninggalin kamu disini""Lah kenapa? Kan dekat nih, kamu juga bisa lihat aku dari sana""Tetap gak mau aku, barengan saja nanti, gak usah bawel ya""Oke lah kalau gitu"Itu juga kebiasaan Adi, setiap m