Share

Bab 8

Aвтор: Buchara
Emma tertegun sejenak, sementara wajah Ethan langsung memuram.

“Olivia, kamu omong kosong apa lagi?! Aku ini omnya!”

Olivia hanya tersenyum sinis.

Lihat.

Orang yang merasa bersalahlah yang akan lebih mudah tersulut emosi.

“Kalau begitu, kasih ke orang lain saja.” Olivia malas membongkar semuanya, jadi hanya menjawab dengan nada datar, “Yang jelas, aku nggak akan memakainya.”

Ethan langsung mengernyit dan bertanya, “Olivia, apa maksudmu?”

“Aku rasa maksudku sudah sangat jelas.”

Olivia menatapnya dan mengulang dengan tegas, “Aku nggak mau menikah denganmu lagi. Aku juga nggak akan datang ke pernikahan besok.”

“Apa lagi yang kamu rencanakan….”

Tadinya, Ethan ingin menjawab dengan kesal, tapi saat melihat tatapan dingin di mata Olivia, kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya mendadak tertahan.

Matanya tanpa sadar melirik ke arah luka di paha Olivia yang dibalut ketat, lalu teringat bahwa dia lebih memilih menyakiti dirinya sendiri, daripada berhubungan intim dengannya tadi malam.

Tiba-tiba, hati Ethan menjadi kacau.

“Olivia, pernikahan kita sudah dekat. Jangan mengambek seperti anak kecil.”

Benar.

Olivia pasti hanya sedang mengambek karena akhir-akhir ini dirinya terlalu sibuk dan kurang memperhatikannya.

Jika emosinya sudah reda, dia pasti akan kembali ceria dan tak sabar ingin menikah dengannya.

“Soal gaun pengantin….” Ethan melirik ke arah gaun yang tergantung di samping.

Olivia sempat mengira dia akan bertindak seperti kehidupan sebelumnya, memaksanya diet untuk memakai gaun itu.

Namun ternyata, Ethan malah berkata, “Kalau kamu suka gaun yang dipilih sebelumnya, pakai saja yang itu.”

Emma sontak mendongak dan berkata, “Om….”

Ethan hanya mengelus kepalanya dan menjawab, “Nggak apa-apa, kamu bisa desain baju yang lain saja.”

Wajah Emma langsung memucat, tapi dia tetap mengangguk patuh.

Ethan pun pergi bersama Emma.

Namun tak lama kemudian, Emma kembali lagi.

Dia berdiri di depan Olivia, langsung bicara tanpa basa-basi,

“Olivia, kamu pasti sudah lihat semua kejadian di mobil kemarin, ‘kan?”

Terlihat Emma sama sekali tidak menunjukkan sikap pemalu seperti biasanya, sebaliknya malah penuh dengan permusuhan yang begitu pekat.

Olivia tidak langsung menjawab, dia hanya balik bertanya, “Kamu yang meracuni dirimu sendiri?”

Emma tidak membantah.

“Benar. Om memang mencintaiku, aku hanya memberinya kesempatan saja.”

Akhirnya, Olivia mengerti.

Di kehidupan sebelumnya, dirinya tidak yakin apakah hubungan mereka itu cinta sepihak Ethan atau memang saling mencintai.

Di kehidupan ini, akhirnya dirinya menemukan jawaban.

Jadi, Olivia pun berkata, “Semoga kalian bahagia.”

Dia mengucapkannya dengan tulus, tetapi Emma langsung emosi.

“Olivia, jangan pura-pura baik di depanku! Tapi harus kuakui, sekarang kamu jadi jauh lebih pintar dibanding dulu.”

Olivia tertawa dingin.

“Dulu hanya bisa menempel seperti pengemis cinta, sekarang malah belajar bersikap munafik? Kamu kira dengan mati-matian menolak berhubungan intim dengan om kemarin, dia akan menilaimu berbeda?”

“Dengarkan baik-baik, itu hanya mimpi! Hari ini, aku akan membuatmu sadar siapa sebenarnya orang yang paling dipedulikan om!”

Usai bicara, tiba-tiba Emma melangkah maju, menutup hidup dan mulut Olivia dengan sapu tangan.

Bau menyengat langsung menyeruak. Olivia terkejut dan berusaha melawan, tapi karena kakinya terluka, dia tak punya kekuatan.

Sedangkan para pembantu di rumah sudah pergi sejak tadi, karena merasa mereka sedang berbincang hal pribadi.

Olivia tak bisa melawan dan akhirnya kehilangan kesadaran.

….

Olivia terbangun karena rasa panas.

Saat membuka mata, yang terlihat hanyalah kobaran api. Emma juga terbaring di sampingnya.

Olivia baru tersadar dan berteriak marah pada Emma,

“Kamu membakar rumahku? Kamu sudah gila?!”

Emma malah mencibir,

“Kamu pikir om peduli padamu? Hari ini, aku bakal tunjukin seberapa besar cintanya padaku!”

Baru selesai dia bicara, langsung terdengar suara Ethan yang panik dari belakang.

“Emma! Emma, kamu di mana?!”

Ekspresi jahat di wajah Emma langsung menghilang. Dia buru-buru meneteskan air mata dan berteriak dengan nada menyedihkan,

“Om! Aku di sini! Cepat selamatkan aku!”

Ethan segera bergegas masuk ke kamar. Begitu melihat Olivia di samping, Ethan sempat tertegun. Tapi, jeritan Emma yang penuh kesakitan langsung menarik perhatiannya kembali.

“Emma!”

Ethan langsung menggendong Emma. Saat melewati Olivia, dia berkata cepat,

“Olivia, aku bawa Emma keluar dulu, setelah itu aku bakal balik lagi untuk menolongmu.”

Usai bicara, Ethan langsung melangkah pergi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 25

    Olivia pun pergi ke rumah sakit mengikuti ibu Ethan. Barulah dia melihat Ethan yang terbaring lemah di ranjang, nyaris tak bernyawa.“Apa yang terjadi?” Olivia mengernyit heran. Di kehidupan sebelumnya, Ethan hidup hingga usia lima puluh lebih dan meninggal karena kecelakaan mobil.Namun di kehidupan kali ini, kenapa kondisi tubuhnya terlihat begitu parah?Ibu Ethan menjawab dengan suara bergetar, “Sejak kamu pergi, dia benar-benar menyiksa dirinya sendiri dan kerja tanpa henti setiap hari. Dinasehati pun nggak mau dengar.”“Tubuhnya mana kuat dipaksa seperti itu? Baru-baru ini dokter bilang dia terkena kanker stadium akhir.”Kesehatan seseorang memang sangat berkaitan dengan faktor genetik, pola makan, gaya hidup dan suasana hati.Setelah kepergian Olivia, suasana hati Ethan benar-benar hancur. Dalam gaya hidup dan pola makannya, dia benar-benar menyiksa dirinya sendiri habis-habisan. Hingga akhirnya kesehatannya pun hancur.Olivia menatap Ethan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 24

    Ethan terdiam dan Olivia menatapnya sambil mengucapkan setiap kata dengan perlahan,“Ethan, kalau kamu pernah dikhianati seseorang selama lebih dari dua puluh tahun di kehidupan sebelumnya, penantian selama dua puluh tahun lebih, lalu akhirnya malah mati karena keegoisannya….”“Dan diberi kesempatan terlahir kembali, kamu masih mau kasih orang itu kesempatan? Kamu rela menghabiskan satu detik pun untuknya?”Wajah Ethan langsung pucat. Dia membeku di tempat, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.Sementara itu, Olivia malah dengan tenang berkata, “Ekspresimu sudah memberitahuku jawabannya. Jadi, aku harap kamu bisa mengerti keputusanku.”“Ethan, tolong jangan mencariku lagi.”Usai bicara, Olivia pun berbalik dan pergi tanpa menoleh lagi.Ethan hanya berdiri di tempat, seperti orang kehilangan arah.Sejak dulu, dia memang merasa mimpinya itu terlalu nyata.Namun, dia tak pernah menyangka bahwa Olivia akan mengatakan padanya bahwa mimpi itu benar-benar nyata.Artinya, Olivia benar-benar

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 23

    Olivia akhirnya sadar apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengernyit dan berkata pelan, “Pak, lebih baik aku pulang dan lanjutkan penelitianku.”Olivia pun berbalik dan hendak pergi, tapi baru sampai di depan lorong, Ethan sudah lebih dulu melangkah dan meraih tangannya.“Olivia, kenapa kamu menghindar begitu melihatku?”Olivia melepaskan tangannya dari genggaman Ethan dan menjawab datar, “Aku nggak sedang menghindar.”Namun, Ethan malah semakin emosional, “Kamu bohong. Begitu melihatku, kamu langsung pergi.”“Kalau benar kamu nggak ada perasaan apa pun lagi padaku, kenapa kamu nggak berani menatapku?”Olivia hanya bisa menghela napas pasrah. Dia pun menatap Ethan, tanpa sedikit pun rasa takut dan ingin lari. Lalu, menjawab dengan tenang, “Kamu lihat sendiri, aku nggak menghindarimu.”“Sudah kubilang, aku hanya nggak mau buang-buang waktuku lagi untukmu. Hanya sebatas itu.”Apa yang dikatakan Olivia itu memang kenyataan. Seumur hidup di kehidupan masa lalu dan masa muda di kehidupan sekar

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 22

    Tangan Olivia yang sedang memegang sendok tiba-tiba terhenti.Meski kehidupan mereka di pusat antariksa dikatakan benar-benar terisolasi dan tak boleh berhubungan dengan dunia luar demi menjaga kerahasiaan proyek, kenyataannya tidak sepenuhnya begitu.Mereka memang tidak diperbolehkan berkomunikasi ke luar, tapi tidak mungkin semua peneliti benar-benar diputus dari internet. Tanpa hiburan sama sekali, tidak akan ada yang sanggup bertahan.Karena itu, para peneliti tetap diperbolehkan mengakses internet untuk membaca berita dan belanja online.Hanya saja, mereka tidak boleh mengunggah apa pun dan semua barang yang dibeli harus dikirim ke alamat pusat untuk diperiksa dulu sebelum disalurkan ke mereka.Jadi, sebenarnya Olivia juga sudah melihat semua pemberitaan tentang Ethan yang menyatakan cintanya di internet.Rekan-rekan satu timnya kini semua menatapnya dengan penasaran.“Olivia, dipikir-pikir waktu tunangannya pergi sama sepertimu, tapi tunangannya pergi sekolah keluar negeri, tapi

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 21

    Ibu Ethan langsung tertegun, baru sadar ketika mengangkat kepala dan melihat Ethan mengepalkan tangannya erat-erat, lalu dengan tegas berkata, “Asal Olivia masih ada di dunia ini, aku pasti akan mengejarnya kembali.”“Sekalipun harus ke ujung dunia, aku juga akan mencarinya sampai ketemu.”Dalam momen sesingkat itu, Ethan sudah meyakinkan semuanya.Dibandingkan dengan mimpi buruk di mana mereka berdua meninggal dan menjalani dua puluh tahun pernikahan tanpa cinta, lebih baik merealisasikannya di dunia nyata.Meskipun Olivia telah pergi, selama dirinya masih hidup, Ethan yakin bisa mendapatkannya kembali.Lagipula, dia percaya Olivia yang dulu begitu menyukainya, tidak mungkin benar-benar bisa melepaskannya begitu saja.Semua ini hanya karena sikapnya terlalu buruk sebelumnya, sehingga membuat Olivia kecewa dan memilih pergi.Namun sekarang, Ethan sudah menyadari perasaannya yang sebenarnya. Selama dia sungguh-sungguh memperjuangkan Olivia, mereka pasti bisa kembali bersama.Ibu Ethan

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 20

    Begitu tersadar dari mimpi, Ethan sangat senang. Karena di dunia nyata ini, Olivia masih hidup. Dia belum mati ditusuk orang gara-gara dirinya.Namun detik berikutnya, rasa senang itu langsung berubah menjadi sesak luar biasa. Karena meskipun Olivia masih hidup, dia sudah pergi ke tempat yang tak akan bisa dia temukan lagi.Bagaimanapun juga, dalam mimpi itu, dirinya benar-benar telah memiliki Olivia selama dua puluh tahun lebih.Namun, dirinya yang sekarang benar-benar kehilangan Olivia.Memikirkan itu saja sudah membuat dadanya terasa sangat sakit. Dia mencengkeram kepalanya erat-erat, bahkan untuk bernapas saja terasa sangat berat.Melihat kondisinya seperti itu, ibu Ethan pun langsung panik dan buru-buru menariknya, “Ethan, kamu kenapa? Nggak enak badan? Aku panggil dokter, ya?”Ethan pun perlahan mengangkat kepalanya, dengan mata berkaca-kaca, dia menatap ibunya dan berkata dengan suara serak, “Ibu, sepertinya… aku benar-benar mencintai Olivia.”Begitu kalimat itu keluar dari mulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status