Share

Bab 9

Aвтор: Buchara
Olivia menajamkan sudut bibir, tersenyum sinis. Dengan menahan sakit di kakinya, dia mengerahkan seluruh tenaga untuk merangkak keluar.

Dia sudah tak percaya lagi pada ucapan Ethan. Dia harus keluar sendiri.

Begitu berhasil turun ke lantai satu, Olivia langsung menyadari bahwa seluruh area sudah hampir dilahap api.

Ethan sedang membuka jalan keluar dan saat melihat Olivia muncul, ekspresinya langsung berubah.

“Bukannya aku menyuruhmu menungguku?”

Namun, ini bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkan itu. Saat Ethan hendak memapah Emma keluar, tiba-tiba Emma berseru,

“Hati-hati!”

Balok kayu yang terbakar patah dan jatuh lurus ke bawah.

Balok pertama yang jatuh mengarah tepat ke arah Olivia.

“Olivia!” teriak Ethan dengan panik dan hendak berlari menghampirinya.

Namun, di detik berikutnya….

Krek!

Satu balok jatuh lagi, kali ini menuju ke arah Emma.

Dalam situasi yang sangat genting itu, akhirnya Ethan berbalik dan melindungi Emma dengan tubuhnya.

Balok kayu yang masih terbakar api itu menghantam punggungnya. Ethan pun mengerang pelan.

Pada saat bersamaan, potongan kayu lain juga menghantam punggung Olivia.

Rasa sakit yang hebat menyerang. Dengan pandangan kabur, Olivia sempat melihat pemadam kebakaran yang akhirnya menerobos masuk.

Ethan masih memeluk Emma erat-erat, seolah sedang mempertaruhkan nyawa untuk melindunginya.

Olivia tersenyum.

Ethan.

Di kehidupan ini, kamu tetap membuat pilihan yang sama….

….

Saat Olivia tersadar kembali, dirinya sudah berada di rumah sakit.

Di depannya, ada Ethan yang sudah selesai diperban dan dirawat.

Melihat Olivia telah sadarkan diri, Ethan langsung bicara dengan nada kaku,

“Aku sudah tanya ke dokter, katanya luka kita nggak parah dan sudah ditangani dengan baik. Nggak akan mengganggu acara pernikahan hari ini.”

Olivia tak menyangka, bahkan hingga saat ini, Ethan masih mengira dirinya ingin menikah dengannya.

Olivia malas menjelaskan dan turun dari ranjangnya.

“Aku mau keluar dari rumah sakit.”

Hari ini adalah hari keberangkatan untuk Proyek Candli.

Dia tak boleh ketinggalan.

Namun, Ethan malah mengira Olivia ingin buru-buru ke lokasi pernikahan.

Diam-diam, Ethan pun menghela napas lega.

Ternyata benar.

Olivia masih ingin menikah dengannya.

Anehnya, perasaan lega itu malah membuat hatinya… sedikit senang.

Ethan sendiri tak mengerti kenapa bisa merasa begitu. Entah kenapa, perasaannya pun menjadi jengkel, Ethan pun langsung memuramkan wajahnya.

“Aku pergi dulu ke lokasi pernikahan. Cepat bereskan dirimu dan menyusul ke sana.”

Begitu Ethan pergi, aku langsung memanggil sopir.

“Ke lokasi pernikahan, bu?”

Tanpa ragu, Olivia menjawab, “Nggak, ke bandara.”

Setelah mengambil koper dan bergabung dengan dosen di bandara, Olivia menerima banyak pesan dari Ethan.

[Olivia, kamu di mana? Kok belum sampai ke lokasi pernikahan?]

[Kalau nggak dandan sekarang, sudah terlambat! Kamu masih mau menikah atau nggak, sih?]

[Olivia! Aku kasih waktu sepuluh menit lagi, cepat datang!]

Sepertinya kesabaran Ethan sudah benar-benar habis, dia pun langsung menelepon.

Namun, Olivia bahkan tak melihat layarnya. Dia langsung mematikan ponsel, mencabut kartu SIM dan melemparkannya ke tempat sampah.

Lalu berbalik dan naik ke pesawat.

Selamat tinggal, Ethan.

Di kehidupan ini, aku hanya akan hidup untuk diriku sendiri.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 25

    Olivia pun pergi ke rumah sakit mengikuti ibu Ethan. Barulah dia melihat Ethan yang terbaring lemah di ranjang, nyaris tak bernyawa.“Apa yang terjadi?” Olivia mengernyit heran. Di kehidupan sebelumnya, Ethan hidup hingga usia lima puluh lebih dan meninggal karena kecelakaan mobil.Namun di kehidupan kali ini, kenapa kondisi tubuhnya terlihat begitu parah?Ibu Ethan menjawab dengan suara bergetar, “Sejak kamu pergi, dia benar-benar menyiksa dirinya sendiri dan kerja tanpa henti setiap hari. Dinasehati pun nggak mau dengar.”“Tubuhnya mana kuat dipaksa seperti itu? Baru-baru ini dokter bilang dia terkena kanker stadium akhir.”Kesehatan seseorang memang sangat berkaitan dengan faktor genetik, pola makan, gaya hidup dan suasana hati.Setelah kepergian Olivia, suasana hati Ethan benar-benar hancur. Dalam gaya hidup dan pola makannya, dia benar-benar menyiksa dirinya sendiri habis-habisan. Hingga akhirnya kesehatannya pun hancur.Olivia menatap Ethan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 24

    Ethan terdiam dan Olivia menatapnya sambil mengucapkan setiap kata dengan perlahan,“Ethan, kalau kamu pernah dikhianati seseorang selama lebih dari dua puluh tahun di kehidupan sebelumnya, penantian selama dua puluh tahun lebih, lalu akhirnya malah mati karena keegoisannya….”“Dan diberi kesempatan terlahir kembali, kamu masih mau kasih orang itu kesempatan? Kamu rela menghabiskan satu detik pun untuknya?”Wajah Ethan langsung pucat. Dia membeku di tempat, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.Sementara itu, Olivia malah dengan tenang berkata, “Ekspresimu sudah memberitahuku jawabannya. Jadi, aku harap kamu bisa mengerti keputusanku.”“Ethan, tolong jangan mencariku lagi.”Usai bicara, Olivia pun berbalik dan pergi tanpa menoleh lagi.Ethan hanya berdiri di tempat, seperti orang kehilangan arah.Sejak dulu, dia memang merasa mimpinya itu terlalu nyata.Namun, dia tak pernah menyangka bahwa Olivia akan mengatakan padanya bahwa mimpi itu benar-benar nyata.Artinya, Olivia benar-benar

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 23

    Olivia akhirnya sadar apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengernyit dan berkata pelan, “Pak, lebih baik aku pulang dan lanjutkan penelitianku.”Olivia pun berbalik dan hendak pergi, tapi baru sampai di depan lorong, Ethan sudah lebih dulu melangkah dan meraih tangannya.“Olivia, kenapa kamu menghindar begitu melihatku?”Olivia melepaskan tangannya dari genggaman Ethan dan menjawab datar, “Aku nggak sedang menghindar.”Namun, Ethan malah semakin emosional, “Kamu bohong. Begitu melihatku, kamu langsung pergi.”“Kalau benar kamu nggak ada perasaan apa pun lagi padaku, kenapa kamu nggak berani menatapku?”Olivia hanya bisa menghela napas pasrah. Dia pun menatap Ethan, tanpa sedikit pun rasa takut dan ingin lari. Lalu, menjawab dengan tenang, “Kamu lihat sendiri, aku nggak menghindarimu.”“Sudah kubilang, aku hanya nggak mau buang-buang waktuku lagi untukmu. Hanya sebatas itu.”Apa yang dikatakan Olivia itu memang kenyataan. Seumur hidup di kehidupan masa lalu dan masa muda di kehidupan sekar

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 22

    Tangan Olivia yang sedang memegang sendok tiba-tiba terhenti.Meski kehidupan mereka di pusat antariksa dikatakan benar-benar terisolasi dan tak boleh berhubungan dengan dunia luar demi menjaga kerahasiaan proyek, kenyataannya tidak sepenuhnya begitu.Mereka memang tidak diperbolehkan berkomunikasi ke luar, tapi tidak mungkin semua peneliti benar-benar diputus dari internet. Tanpa hiburan sama sekali, tidak akan ada yang sanggup bertahan.Karena itu, para peneliti tetap diperbolehkan mengakses internet untuk membaca berita dan belanja online.Hanya saja, mereka tidak boleh mengunggah apa pun dan semua barang yang dibeli harus dikirim ke alamat pusat untuk diperiksa dulu sebelum disalurkan ke mereka.Jadi, sebenarnya Olivia juga sudah melihat semua pemberitaan tentang Ethan yang menyatakan cintanya di internet.Rekan-rekan satu timnya kini semua menatapnya dengan penasaran.“Olivia, dipikir-pikir waktu tunangannya pergi sama sepertimu, tapi tunangannya pergi sekolah keluar negeri, tapi

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 21

    Ibu Ethan langsung tertegun, baru sadar ketika mengangkat kepala dan melihat Ethan mengepalkan tangannya erat-erat, lalu dengan tegas berkata, “Asal Olivia masih ada di dunia ini, aku pasti akan mengejarnya kembali.”“Sekalipun harus ke ujung dunia, aku juga akan mencarinya sampai ketemu.”Dalam momen sesingkat itu, Ethan sudah meyakinkan semuanya.Dibandingkan dengan mimpi buruk di mana mereka berdua meninggal dan menjalani dua puluh tahun pernikahan tanpa cinta, lebih baik merealisasikannya di dunia nyata.Meskipun Olivia telah pergi, selama dirinya masih hidup, Ethan yakin bisa mendapatkannya kembali.Lagipula, dia percaya Olivia yang dulu begitu menyukainya, tidak mungkin benar-benar bisa melepaskannya begitu saja.Semua ini hanya karena sikapnya terlalu buruk sebelumnya, sehingga membuat Olivia kecewa dan memilih pergi.Namun sekarang, Ethan sudah menyadari perasaannya yang sebenarnya. Selama dia sungguh-sungguh memperjuangkan Olivia, mereka pasti bisa kembali bersama.Ibu Ethan

  • Cintanya Bukan Untukku   Bab 20

    Begitu tersadar dari mimpi, Ethan sangat senang. Karena di dunia nyata ini, Olivia masih hidup. Dia belum mati ditusuk orang gara-gara dirinya.Namun detik berikutnya, rasa senang itu langsung berubah menjadi sesak luar biasa. Karena meskipun Olivia masih hidup, dia sudah pergi ke tempat yang tak akan bisa dia temukan lagi.Bagaimanapun juga, dalam mimpi itu, dirinya benar-benar telah memiliki Olivia selama dua puluh tahun lebih.Namun, dirinya yang sekarang benar-benar kehilangan Olivia.Memikirkan itu saja sudah membuat dadanya terasa sangat sakit. Dia mencengkeram kepalanya erat-erat, bahkan untuk bernapas saja terasa sangat berat.Melihat kondisinya seperti itu, ibu Ethan pun langsung panik dan buru-buru menariknya, “Ethan, kamu kenapa? Nggak enak badan? Aku panggil dokter, ya?”Ethan pun perlahan mengangkat kepalanya, dengan mata berkaca-kaca, dia menatap ibunya dan berkata dengan suara serak, “Ibu, sepertinya… aku benar-benar mencintai Olivia.”Begitu kalimat itu keluar dari mulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status