"Adit sialan! Gara-gara dia aku harus pulang jalan kaki!"
Sejak tadi Nayla tidak bisa berhenti mengumpat. Hari ini dia terpaksa harus pulang jalan kaki karena kartu bus yang Adit kasih hanya bisa untuk 1x perjalanan. Ditambah hari ini dia juga ada jam tambahan yang membuatnya baru pulang pukul 8 malam.
Sudah hampir 1 jam gadis itu berjalan membuat kakinya benar benar lelah sekarang. Ini bahkan baru setengah perjalanan mengingat jarak sekolah ke kontrakan nya itu cukup jauh. "Aku menyerah! Aku sudah tidak sanggup berjalan lagi," gumamnya lalu mendudukkan dirinya dipinggir jalan.
Nafas Nayla terengah, dia benar-benar lelah dan juga lapar. Seharian ini dia bahkan belum makan sama sekali,hanya minum sekotak susu yang Adit kasih tadi pagi. Tidak usah bertanya kenapa dia belum makan, alasannya sangat sederhana. Karena dia tidak mempunyai uang sama sekali.
"Lepas! Lepaskan aku! T
Nayla, Adit dan juga Nanda sudah berada di kontrakan Nayla sekarang. Tadi dengan terpaksa Adit ikut dengan Nayla untuk membebaskan Nanda.Tidak mudah untuk bisa membawa Nanda keluar dari club malam tadi, banyak sekali penjaga yang berjaga disekitaran club bahkan mereka merupakan orang-orang yang bisa dibilang cukup ahli dalam berkelahi sedangkan Adit dan Nayla? Mereka hanya anak remaja yang tidak begitu pandai berkelahi terlebih Nayla.Namun akhirnya dengan kepintaran yang Adit punya, mereka berhasil menyelinap masuk kedalam club dan membawa Nanda pergi dari Sana. Sedikit bocoran saja, tadi Adit sedikit bermain pintar, dia menyalakan suara sirine polisi dari ponselnya membuat club malam itu seketika ricuh, dan pada saat itu juga dia dan Nayla masuk untuk membebaskan Nanda."Ekhem. Mau sampai kapan kita saling diam seperti ini? Ini bahkan sudah sangat larut," sahut Adit karena sejak tadi mereka
Berita tentang pertunangan Michelle dan Samuel sudah menyebar disekolah. Meskipun keduanya bukan selebriti tapi sosok Samuel sebagai anak dari donator terbesar disekolah ini membuat berita itu lumayan heboh. Jika kalian bertanya bagaimana berita itu bisa heboh? Itu karena Michelle menceritakan rencana pertunangannya dengan Samuel pada teman-temannya, Putri dan Dinda. Karena mereka termasuk orang yang heboh jadilah mereka meng-up berita itu di sekolah."Jangan lupa datang ya," ucap Putri memberikan undangan pertunangan Michelle dan Samuel pada teman-temannya sekelasnya."Chell, itu Nayla. Samperin nggak ?" tanya Dinda saat melihat Nayla sedang makan siang di kantin sekolah sendirian.Tanpa menjawab pertanyaan Dinda, Michelle langsung menghampiri Nayla begitu saja diikuti teman-temannya.Nayla yang melihat keda
Nayla menatap kesal sosok pria yang saat ini berdiri di depannya itu. Siapa lagi kalau bukan Adit, beberapa menit yang lalu keduanya bertemu di koridor sekolah. Saat Nayla berteriak memanggilnya, alih-alih berhenti atau menyapanya, yang dilakukan pria itu justru malah langsung mempercepat langkahnya mengabaikan panggilan Nayla. Nayla yang merasa diabaikan itupun mengejarnya sampai atap ke sekolah."Adit! Kamu tuli? Aku memanggilmu kenapa kamu malah pergi?!! Aish benar-benar menyebalkan!!" teriak Nayla kesal."Sudah?""Apa?""Kamu sangat berisik tahu tidak?" balas Adit dengan nada santai nya.Nayla melongo tak percaya mendengar ucapan Adit barusan. Apa katanya? Nayla sangat berisik? Astaga, kalau saja pria itu tidak mengabaikan panggilannya mungkin saja Nayla tidak akan marah-marah seperti ini."Kamu kenapa sih ?"
Cuaca malam ini cukup bagus, banyak sekali bintang yang berkerlipan membuat Nayla memilih untuk menatap bintang-bintang itu dari depan kontrakannya dari pada istirahat.Ngomong-ngomong Nayla sudah berpindah kontrakan. Pemilik sebelumnya memintanya untuk pindah ke atap karena kontrakan yang Nayla gunakan sebelumnya ingin digunakan sebagai gudang.Nayla sendiri menyejutui perpindahannya, toh tempat nya masih berada di satu bangunan yang sama. Hanya saja Nayla sekarang tinggal di bagian atapnya.Nayla merasa lebih nyaman tinggal disini, walaupun kontrakannya terbilang sedikit lebih kecil tapi dia sangat menyukai pemandangannya. Apalagi saat malam hari, dia bisa melihat bintang dan juga pemandangan malam disekitaran tempat tinggalnya."Kamu sedang apa?" tanya Adit yang mendapati Nayla duduk diam diatas bangku itu sambil melamun.Pria itu berjalan menghampiri Na
Hari ini adalah hari dimana acara pertunangan Samuel dan Michelle digelar. Nayla yang masih bingung harus datang ke acara itu atau tidak memilih untuk duduk diam didepan kontrakannya. Sejujurnya gadis itu ingin datang namun dia takut akan merasakan sakit untuk kesekian kalinya.Saat sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba dia dikejutkan dengan kedatangan Adit yang sudah duduk disamping nya. Pria itu sudah menggunakan pakaian rapinya membuat Nayla terkejut. Selama dia mengenal Adit, ini pertama kalinya dia melihat Adit berpakaian serapi ini."Kenapa belum bersiap?" tanya Adit membuat Nayla bingung."Kamu tidak berniat untuk tidak datang ke acara itu kan?""Aku memang tidak ingin datang.""Dasar lemah," sindir Adit membuat Nayla langsung menatap nya tajam."Seharusnya kamu datang, buat mereka berfikir kalau kamu baik-baik sa
Acara pertunangan Michelle dan Samuel pun akhirnya dibatalkan. Setelah kejadian tadi, Ayah Samuel langsung meminta semua tamu undangan untuk meninggalkan tempat acara. Saat ini Samuel, Michelle beserta kedua orang tua mereka serta Nayla Adit dan Nanda sudah berada di rumah keluarga besar Samuel. Ayah Samuel meminta mereka semua untuk menjelaskan semua masalah yang sudah terjadi.Nanda yang merupakan dalang dari pembuat masalah itu pun menceritakan semuanya. Sejak tadi Michelle terus saja menyela ucapan Nanda, Michelle membantah semua tuduhan yang Nanda layangkan padanya."Kamu tidak terima karena aku menggantikan posisi mu disekolah maka dari itu kamu berusaha memfitnahku, kamu terlalu jahat Nanda!" teriak Michelle kesal."Apa? untuk apa aku mempermasalahkan soal itu. Aku hanya berbicara fakta.""Fakta? Yang kamu katakan itu semuanya bohong!""STOP!! TIDAK
"Kenapa?"Nayla langsung mendongak begitu mendengar pertanyaan Adit yang duduk disampingmya. Mereka sedang berada didalam bus menuju sekolah. Nayla masih belum bisa berhenti memikirkan alasan kenapa Nanda tiba-tiba membongkar semua kejahatan sana."Adit, apa semua ini ada campur tanganmu juga?""Maksudnya?""Kamu tahu maksudku."Adit diam sejenak, dia paham apa yang baru saja Nayla tanyakan. Ini pasti tentang pembongkaran rahasia sana semalam. "Hmm, aku dan Nanda sudah mengatur semuanya.""Kamu dan Nanda? Bagaimana bisa? Kalian bahkan tidak pernah terlihat berteman baik."=FLASHBACK ON=Pada suatu malam, saat Adit baru saja pulang dari suatu tempat dia tidak sengaja melihat Nanda yang sedang ditarik paksa oleh beberapa orang yang bertubuh besar. Disana juga ada kedu
Nanda terkejut dan memberontak saat Nayla memeluknya erat secara tiba-tiba. "Nayla lepas ! Kamu membuatku tidak bisa bernafas!!"Bukannya melepas, Nayla justru mempererat pelukannya. Gadis itu bahkan tidak peduli jika seragamnya akan basah dan bau akibat bertempelan dengan seragam Nanda yang sudah sangat kotor dan juga bau. Beberapa kali Nanda meminta bantuan Adit untuk melepas pelukan itu namun sepertinya Adit enggan membantu nya. Hingga tak lama kemudian akhirnya Nayla melepas pelukannya."Kamu gila? Kamu ingin membunuh ku ha?!""Aku ingin memelukmu lagi. Bolehkah?" tanya Nayla dengan senyum merekah membuat Nanda langsung bersembunyi dibelakang tubuh Adit. "Adit, kamu kasih makan apa dia? Kenapa dia sangat menakutkan!""Apa? Aku hanya terlalu senang karena kamu menolongku. Ckk tadinya aku ingin berterima kasih padamu tapi sepertinya Aku mengurungkan niatku," sahut