LOGIN
“ANGKAT BARANGMU SEKARANG JUGA!”
Suara cempreng itu meledak di gang sempit, kayak speaker toa masjid pas subuh tapi volumenya kelewatan. Semua orang otomatis berhenti: ibu-ibu nyapu langsung freeze, bocah main layangan mendadak salah tarik benang, tukang tambal ban bengong kayak ban motor bisa bocor sendiri.
Ayla Morgan berdiri kaku di depan pintu kamarnya yang barusan dikunci pakai rantai segede ular piton. Di tangannya cuma ada koper tua rodanya pincang sebelah, ransel lusuh dengan resleting nyangkut, plus harta karun paling berharga: buku catatan fangirl penuh stiker boyband ASTRA.
“Bu… seminggu lagi aja. Gaji tinggal nunggu transfer, sumpah!” Suara Ayla pecah kayak sinyal zoom meeting.
Tapi wajah Bu Kos? Beton.
“Seminggu? Anak manaaa… ini udah DUA bulan! Kos ini bukan panti sosial!”
BRAKKK!
Satu-satu barang Ayla dilempar ke trotoar. Buku, skincare sachet, mie instan tinggal dua bungkus… bahkan bra pink murahan ikutan terbang melayang.“YA AMPUN BU, ITU LIMITED EDITION, DISKON 70 PERSEN!” Ayla panik, langsung jongkok kayak nyelamatin bayi kucing.
Warga sekitar mulai ngerubungin.
“Eh itu kan yang sering teriak-teriak streaming ASTRA tiap malem?”
“Pantes listrik suka jeglek!”
“Bajunya numpuk di kamar mandi kos tuh!”
Ayla merasa… rasa malunya udah level: teleport ke Mars, tinggal di sana aja biar nggak ketemu manusia lagi.
Belum cukup chaos, tiba-tiba suara MOBIL SPORT terdengar. Hitam mengkilap, knalpotnya ngebrum kayak bilang, “Gaji lo sebulan nggak cukup beli satu baut gue.”
Dari mobil itu keluar cowok tinggi. Hoodie hitam, sneakers limited edition, rambut messy tapi fashionably messy. Aura “gue mahal, lo murahan” terpancar jelas.
Cowok itu langsung angkat ponsel, kamera depan nyala. Senyum profesional muncul.
“Yo guys, hari ini gue mau kasih lihat minuman baru yang lagi trending banget…”Dan… BRUK. Matanya nemu Ayla.
Yang lagi jongkok, memeluk bra pink kayak barang pusaka.
Freeze. Kamera masih ON.
Komentar live chat langsung banjir:
“WAITTT siapa cewek itu???”
“PACAR DAMIAN?? OMG??”
“BRA PINK HAHAHA THIS IS GOLD.”
“Chaotic but somehow cute??”
Ayla mendongak, matanya segede lampu senter.
“APAAN INI?! Jangan syuting muka gue, BANG!!!”
Damian Lee… ya, itu Damian, influencer dengan 10 juta follower ngedesis pelan.
“Lo… siapa?!”“Harusnya gue yang nanya! Kenapa muka gue jadi tontonan gratis?! Gue belum siap debut!” Ayla hampir nangis.
Warga makin histeris. Bocil ngakak, tukang sayur buka kamera, bapak ojol yang lagi ngetem ikut livestream. Kayak satu gang berubah jadi studio reality show dadakan.
“STOP! Semua mundur!” Damian buru-buru angkat tangan, nyadar situasi makin liar.
Dia langsung narik tangan Ayla dan menyeretnya ke mobil. Bukan karena dia baik, tapi karena sadar, kalau chaos ini lanjut, besok trending topic isinya “BRA PINK DAMIAN LEE”.
Ayla panik, jeritannya pecah.
“APA-APAAN NIH?! Gue bukan artis tiktok, bang! Gue korban KPR gagal bayar ajaaa!”
Komentar netizen makin menggila.
“PACAR KOS-KOSAN VIBES”
“BRA PINK OFFICIAL MERCH?”
“Damian & Cewek Misterius, I SHIP THEM!”
Di dalam mobil, Ayla masih gemetar. Napasnya ngos-ngosan, matanya melotot kayak baru nyemplung di prank acara TV.
“LO SIAPA?!” Ayla ngegas.
Damian noleh sebentar, cool banget.
“Calm down. Gue cuma nyelametin lo dari chaos.”
“NYELAMETIN?!” Ayla hampir ngejambak rambut sendiri. “Itu semua chaos GARA-GARA LO, BRO!”
Damian ngangkat alis, seakan mau bilang: drama queen detected.
Dia fokus nyetir, wajah tenang. Sementara Ayla sibuk merem-melek, antara malu, takut, sama pengen teleport.Beberapa blok berlalu. Jalanan sepi. Damian injek rem, berhenti.
“Keluar.”Ayla bengong.
“Maksud lo… turunin gue gini aja?”
Damian narik napas, lirih.
“Terima kasih… udah bikin konten gue trending.”
Ayla speechless.
“Gue… pengen nangis, tapi dompet gue udah nangis duluan.”
Dengan wajah datar, Damian buka pintu.
“Good luck, bra pink.”
Dan begitu saja… Ayla diturunin dengan TIDAK HORMAT.
***
Mobil sport itu melaju kencang, ninggalin asap tipis dan debu jalanan.
Ayla masih berdiri di pinggir trotoar. Ransel di punggung, koper pincang di tangan, plus bra pink malang yang dia dekap pakai kantong plastik.Dia bengong.
Literally bengong.
Matanya kosong, kayak karakter anime habis kehilangan rumah, kerjaan, dan dignity sekaligus.
“Ya Tuhan… gue baru aja dibuang dua kali dalam sehari. Pertama sama Ibu Kos, sekarang sama cowok random sok kaya…” gumamnya serak.
Orang-orang masih sempat ngeliatin dia. Tukang ojek ngetem sambil ngudud nyeletuk,
“Dek, mau kemana?”Ayla cuma bisa senyum getir. “Bang… bisa nggak sih hidup gue balik ke mode normal?”
Bang ojek ngelirik koper penyok Ayla, terus bra pink yang nyembul dari plastik. Sambil bingung.
Ya ampun.
Ayla pengin ketawa, tapi suara tawanya keluar kayak ayam pilek.
Luntang-lantunglah dia di gang itu. Langkah kakinya gontai, rodanya koper nyeret-nyeret aspal, suaranya nyaring banget kayak pengingat dosa.
“Kriek… kriek… kriek…”
Setiap kali rodanya macet, Ayla berhenti, tarik napas panjang. Hatinya makin hancur.
“Gue fangirl ASTRA, bukan Cinderella versi diskon…”Dia akhirnya duduk di halte kecil. Mata bengong, wajah kusut, rambut awut-awutan kayak habis dikejar anjing. Orang yang lewat ngira dia gelandangan cosplay.
Tiba-tiba, ponselnya bunyi.
Grup W******p kesayangannya. Orbit Squad
Sofia Tan: “Anjir guys, baru aja liat trending… ada cewek chaotic ke-shoot di live Damian Lee ”
Hannah Park: “HAHAHA! Itu yang peluk bra pink bukan sih? Meme material banget ”
Sofia: “Kasian juga sih, tuh cewek pasti malu se-RT.”
Ayla liatin layar ponselnya. Jemarinya gemetar.
Dengan penuh rasa sakit… dia ngetik:
Ayla: “………itu gue.”
Grup langsung typing storm.
Sofia: “krik krik krik”
Hannah: “LO BERCANDA KAN AYLA???”
Ayla: “Kagak… gue diusir Bu Kos. Sekarang homeless. Tolong, numpang di tempat lo besok… atau sekarang. Gue nggak punya tempat lagi.”
Ayla menutup muka dengan kedua tangan. Suara mobil, motor, dan obrolan orang lewat cuma kayak noise di telinganya. Dia merasa… teronggok buruk rupa.
Kayak karakter figuran yang habis dipakai buat komedi, terus dibuang ke tong sampah.
“Gue beneran homeless… dan yang paling parah, BRA PINK GUE masuk trending…”
Air matanya nyaris jatuh, tapi dia tahan. Karena kalau nangis, bulu matanya bisa rontok, dan itu modal satu-satunya biar masih keliatan manusia.
TING!
Tapi… dari akun gosip I*******m.
@rumorsdaily: “BREAKING: Cewek misterius dalam live Damian Lee diduga PACAR BARU?! Siapa dia sebenarnya? Fakta mengejutkan segera diungkap.”
Ayla melongo.
“PACAR BARU?? Gila… gue baru aja ditendang Bu Kos, sekarang dipromosiin jadi pacar seleb???”
Satu tahun berlalu sejak Damian Lee berlutut di panggung Grand Finale. Hari ini, udara musim gugur terasa sejuk, dan Ayla Morgan, yang kini sudah menjadi Nyonya Ayla Lee, terbangun bukan oleh alarm studio atau dering telepon darurat, melainkan oleh aroma kopi dan roti panggang dari lantai bawah.Mereka tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian. Mereka tinggal di rumah yang mereka bangun bersama: sebuah duplex modern yang dinamai "T.S." (Terusan Senja). Rumah ini terletak di lingkungan perbukitan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk media, dengan banyak jendela kaca yang menyambut matahari pagi.Ayla ters
Beberapa bulan telah berlalu sejak Grand Finale Couple 90 Days. Sekarang, udara Jakarta sudah selesai musim kemarau, membawa harapan dan aroma bunga yang segar. Ayla dan Damian tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian yang dikepung media. Berkat bonus kemenangan dan reward mereka, mereka sedang dalam proses membangun rumah impian Ayla di pinggiran kota yang lebih tenang.Ayla, yang kini resmi bertitel CEO perusahaan event organizer kecil bernama 'The TS Events' (singkatan dari Terusan Senja), berdiri di lahan kosong tempat calon rumah mereka. Ia mengenakan helm
Alarm di apartemen Damian berbunyi, bukan dari jam weker, melainkan dari dering telepon Ayla yang tak henti-henti. Matahari Minggu pagi sudah terbit, tetapi di luar jendela apartemen penthouse itu, suasana terasa seperti pusat gempa.Ayla menggeliat, merasakan lengan Damian yang melingkar erat di pinggangnya. Mereka terbangun sebagai pasangan tunangan yang nyata untuk pertama kalinya. Tadi malam, setelah gemuruh studio mereda, mereka kembali ke apartemen ini, bukan lagi sebagai partner kasus, melainkan sebagai sepasang kekasih yang baru bertunangan, bebas dari kontrak, dan kaya raya."Pagi, tunanganku," bisik Damian, mencium rambut Ayla. Suaranya terdengar serak dan sangat lega.
Di ruang tunggu yang dingin, di balik panggung Grand Finale, udara terasa tipis karena ketegangan. Ayla dan Damian, yang kini bukan lagi aktor, merasakan beban emosi yang nyata. Mereka sama-sama mengenakan mic yang merekam setiap bisikan mereka."Gue nggak tahu kenapa Bu Lena harus bikin ini se-dramatis ini," bisik Ayla, memutar cincin keychain T.S. di jarinya."Karena kita yang paling dramatis, La," balas Damian, merapikan gaun emerald green Ayla. "Kita adalah plot twist
Minggu ke-12, minggu terakhir Couple 90 Days, terasa seperti berada di dalam pressure cooker. Safe house yang awalnya tempat sembunyi, kini terasa seperti sangkar berlapis kamera. Hanya tersisa dua pasangan: Ayla Morgan dan Damian Lee versus Leo dan Maya.Host Risa membuka sesi Minggu ke-12 dengan senyum bengis."Selamat datang di Minggu Grand Finale! Kalian berdua adalah yang terkuat, yang tersisa setelah drama fake dating dan konspi
Studio Couple 90 Days terasa segar sekaligus tegang. Papan nama baru sudah terpasang, mencerminkan reality show yang kini diposisikan sebagai "Cinta Setelah Konspirasi." Host baru yang energik, Risa, membuka siaran langsung Minggu ke-11 dengan senyum yang dipaksakan."Selamat siang, pemirsa! Minggu ini terasa berbeda! Setelah plot twist yang menggemparkan, kita memasuki babak baru: Minggu Keterbukaan dan Komitmen! Di sofa tersisa dua pasangan: Leo dan Maya, yang dikenal sweet dan







