Share

Episode 4 Undine

Seperti biasanya Yuan membaca buku sambil berjalan. Rainsword yang melihat adiknya membaca buku sambil berjalan segera memeluknya karena di depan adiknya ada tangga dan dia bisa terjatuh karena tidak melihat. 

“Kebiasaan, bagaimana kalau kakak tidak ada?” 

“Bukankah kakak akan selalu ada untuk Yuan,” jawab Yuan yang tersenyum dan berterimakasih telah diselamatkan. 

“Tidak selamanya kakak akan selalu ada, dengar Yuan minggu ini kakak akan berangkat ke akademi, jadi kakak akan berada jauh dari Yuan,” kata Rainsword. 

Yuan menatap kakaknya lekat-lekat. “Kakak bohong ah.” 

“Aku tidak berbohong.” Ekspresi serius di wajah kakaknya menjawab semuanya. Kali ini kakaknya serius, dia akan pergi. 

“Kenapa baru bilang sekarang?” Yuan merajuk. Membayangkan tanpa kakaknya di Istana, sendirian tanpa ada seseorang yang akan menemani kesehariannya, yang melindunginya membuatnya sangat sedih. Tanpa sadar air mata mengalir dan segera diseka dengan tangannya. 

“Maaf.” Rainsword memeluk adik satu-satunya yang sangat dia sayangi. Berat baginya meninggal Yuan. Dia tahu kali ini posisi Yuan sedang dalam keadaan yang tidak baik. Ayahnya menjauhi adiknya tanpa sebab yang jelas. Sementara keberadaan Yuan sendiri dirahasiakan. Seolah tidak boleh ada yang tahu siapa pangeran kedua. Kemanapun Yuan pergi dia selalu dikawal beberapa penjaga. Sudah seperti tahanan. Hanya paman Archilles yang bersikap baik kepada Yuan, dan mengajarinya beberapa seni beladiri. Archilles adalah pelatih beladiri Rainsword sekaligus melatih Yuan. 

“Buku apa yang kamu baca?” Rainsword berusaha mengalikan pembicaraan. 

“Buku tentang roh alam, Paman Archi memintaku membacanya,” jawab Yuan. Tidak seperti biasanya  Yuan tidak ceria membicarakan buku yang dia baca. 

“Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Rainsword. 

“Beberapa hari yang lalu, cermin di kamarku memperlihatkan bayangan aneh, bukan bayanganku yang terpantul tapi orang lain,” jawab Yuan. 

Rainsword mencoba berpikir, tidak ada yang terpikir olehnya kecuali hantu. “Apa mungkin hantu?” 

“Kurasa bukan, itu bukan hantu. Perasaanku mengatakan itu bukan hantu.” Yuan duduk memandang langit. 

Rainsword ingin bertanya lebih lanjut namun ayahnya memanggilnya. 

“Rain, kemarilah!” kata ayah Rainsword. Dia berdiri menunggu Rainsword mendatanginya. 

“Pergilah kak, jangan membuat ayah marah,” kata Yuan. Yuan hanya bisa melihat kakaknya dan ayahnya berlalu dari hadapannya. 

“Siapa gadis itu, dia bukan hantu,” ucapnya pelan. 

Tak terasa seminggu adalah waktu yang cepat, Rainsword sudah berkemas untuk berangkat ke akademi. 

“Yuan, jaga dirimu baik-baik, jangan membaca sambil berjalan ya dan berlatihlah dengan giat. Kakak sayang padamu,” kata Rainsword memeluk adiknya sebelum berangkat. 

“Hati-hati kak,” jawab Yuan melepas pelukan Rainsword dan melambaikan tangan. 

Archilles menepuk pundak Yuan dari belakang. “Masih ada Paman, Pangeran tidak perlu khawatir,”ucapnya. 

Yuan menoleh dan tersenyum kepada Archilles. 

Hari berikutnya, Archilles meminta Yuan mempraktikkan apa yang telah dia baca. Di dalam Istana Timur, Yuan berlatih bersama Archilles. 

Yuan berdiri di dekat kolam, memusatkan pikirannya dengan memejamkan mata berusaha mencari dan merasakan roh alam. Suara air perlahan-lahan terdengar, saat berada dalam keadaan pencarian itu bayangan gadis dalam cermin itu muncul. Kali ini dia bisa melihatnya seutuhnya. Mereka bertemu dalam dimensi yang berbeda. “Siapa kamu?” tanya Yuan. 

“Namaku Yui,” jawab gadis itu. 

Mereka sama-sama mengulurkan tangan dan saling menyentuh. 

“Namaku Yuan,” kata Yuan. 

Saat tangan mereka sudah saling bertemu, sesuatu yang kuat menarik mereka berdua menjauh hingga pegangan tangan mereka terlepas. 

“Yui!” teriak Yuan. 

“Yuan!” teriak Yui. 

Yuan kembali membuka matanya. Energi yang kuat tiba-tiba menyelimutinya bayangan sosok roh air terlihat jelas. Yuan segera bersiap untuk mengikat kontrak. Dia memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya. Gelang penyimpanan bersinar terang. 

“Wahai roh alam, dengarkan permintaanku. Patuhilah diriku sebagai majikan barumu. Undine Marina!” 

Sebuah sosok berwarna biru seperti air masuk ke dalam kristal yang ada di gelangnya. Yuan berusaha menahan kekuatan yang begitu besar, hingga sosok itu sepenuhnya masuk dan energinya menghilang. Yuan yang baru pertama kali mengikat kontrak merasa lelah dan terduduk di tempatnya. Keringat bercucuran, dan napasnya memburu dengan cepat. Dia melihat warna salah satu kristal di gelangnya menjadi biru. 

Archilles segera menanyakan keadaannnya. 

“Pangeran Yuan, apa Anda baik-baik saja?” 

“Ya, tidak apa-apa,” jawab Yuan. 

Yuan berdiri dan mengucapkan mantra, “Wahai roh air dari roh alam yang terikat denganku, aku memanggilmu sebagai majikan barumu datanglah Marina!” 

Sebuah lingkaran sihir muncul di depan tangan kanannya yang terulur ke depan. Lalu cahaya biru terang terlihat dan sekumpulan air mulai membentuk sebuah wujud. Sosok kecil seperti putri duyung, dengan sayap transparan biru dan wajah yang cantik. Ukurannya sebesar Tinkerbell, seukuran telapak tangan. 

“Apa kamu Marina, Roh Air?” tanya Yuan melihat makhluk kecil yang sangat imut dan manis menurutnya. 

"Ya, namaku Marina" 

Suara Marina terdengar dalam kepala Yuan namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. 

"Saya menggunakan telepati, jadi cukup pikirkan saja apa yang Anda inginkan dan akan saya lakukan." 

"Rupanya begitu, baiklah apa yang bisa kau lakukan?" ucapnya dalam hati. 

"Tentu saja banyak, Saya bisa mengendalikan air, semua yang memiliki air dan terhubung dengan alam termasuk menyembuhkan dengan air," ucap Marina. 

"Apa aku bisa meminjam kekuatanmu?" 

"Tentu, sekarang ini Anda adalah majikan saya," ucap Marina di dalam benak Yuan. 

Yuan mencoba kemampuan Marina, dia mencoba menaikkan air di dalam kolam dan mengendalikannya ke kanan dan ke kiri. Cukup mudah pikirnya. Lalu membagi air tersebut menjadi dua bagian. Saat mulai terbelah pengendalian air mulai melemah dan air kembali masuk ke kolam. Ternyata memang belum bisa stabil, harus banyak berlatih. 

“Cukup, kita lanjutkan besok lagi,” kata Archilles. 

Yuan mengembalikan Marina ke dalam gelangnya. 

Yuan masih memikirkan gadis yang bernama Yui, siapa dia kenapa wajahnya sama denganku. Dia nyata dan bisa disentuh. Yuan melihat tangannya, masih terasa kehangatan tangan manusia dalam sentuhan. "Aku harus mencari tahu siapa dia sebenarnya," batinnya.  

Setiap hari Yuan berlatih mengendalikan air, perlahan-lahan Yuan akhirnya mampu mengendalikan air, mengarahkannya ke kanan, ke kiri lalu ke atas dan ke bawah. Serta memerintah air untuk berputar serta menyerang. Tak terasa sudah hampir satu bulan berlatih mengendalikan air. Kali ini Yuan ingin mencoba menaiki air. Dia mengangkat air di bawah kakinya, perlahan-lahan air mulai naik dan Yuan berada di atasnya. Ketinggian air kini mencapai tiga meter, merasa puas dengan ketinggiannya, Yuan memerintahkan air untuk maju. Air setinggi tiga meter bergerak sesuai keinginan Yuan. “Berhasil,” ucapnya. Seketika itu juga pijakannya hilang dan dia terjatuh. 

“Pangeran Yuan!” teriak Archilles yang tidak menyangka Yuan akan tergelincir dari ketinggian itu. “anda tidak apa-apa?” 

“Tidak apa-apa,” kata Yuan yang kemudian berdiri. 

Krak! 

Yuan jatuh tersungkur dan menahan sakit di kakinya. Archilles dengan cepat memeriksanya. 

“Kaki Anda patah,” kata Archilles. 

Yuan hanya bisa tersenyum kecut, bagaimana bisa dia begitu ceroboh saat mengendalikan air hingga kaki patah. 

Archilles mengikat kaki Yuasa dengan papan kemudian mengangkatnya, membawanya ke tempat pengobatan. Setelah dilakukan tindakan kaki Yuan diperban hingga lutut. Dia tidak diperbolehkan bergerak dengan kakinya hingga proses penyembuhannya selesai. Butuh waktu tiga bulan untuk bisa beraktivitas lagi.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Enicha Shaoran
koq Yuasa yg diikat kaki ny ?? ... kalo g salah Marina roh air pny kemampuan penyembuhan kan ?? ... AP pemilik tdk termasuk yg bisa d sembuhkan ?? ...
goodnovel comment avatar
Syafridawati
semangat ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Biru Tosca
Semangat terus Kak nulisnya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status